Chapter 10 - 10

"CEPAT KELUAR!! JANGAN GANGGU URUSANKU!!" seru Xingguang Zhao pada anak buahnya.

Xingguang Zhao mengibaskan tangan hingga anginnya menghempaskan dua anggota Chonggao Dang ke luar ruangan. Setelah itu, ia merangsek Xiu Juan serta Li Wei dengan serangan tajam. Meski bisa mengukur kemampuan mereka berada di bawah lawan, kedua gadis tersebut tak tinggal diam. Mereka pun menerjang Xingguang Zhao dengan jurus andalan.

Xiu Juan mengerahkan jurus "Yueliang Wu". Pedangnya menari gemulai membentuk lingkaran-lingkaran dan merangsek ke depan. Sementara itu sebelah tangannya menjentikkan jarum-jarum yang melesat ke arah Xingguang Zhao. Namun, dengan sigap Xingguang Zhao memutar pedang dan menepis jarum-jarum.

"Ilmumu memang hebat! Tapi jangan remehkan kami!!" teriak Li Wei.

Kaki Li Wei menapak gemulai seraya mengibaskan kipas dengan gerakan berputar. Sedangkan tangannya yang lain melancarkan serangan tapak yang sama-sama gemulai. Jurus ini dinamai "Kongque Wu (Merak Menari)".

"Adik! Mari kita habisi bersama!" Xiu Juan tak tinggal diam dan kembali merangsek. Jurus "Fennu De Yueliang" yang dikeluarkannya cepat dan tajam.

Serangan demi serangan dari Xiu Juan dan Li Wei tak membuat Xingguang Xhao limbung, semangatnya justru terpantik. Pedangnya diangkat ke udara. Seluruh tubuhnya diselimuti cahaya yang berpendar sangat terang. Inilah jurus "Xue Gui Deng (Cahaya Bahtera Darah)". Kemudian mengibaskan pedang ke arah Xiu Juan dan Li Wei. Dari pedangnya melesat cahaya secepat kilat.

Mendapati serangan mendadak, Li Wei yang berilmu paling rendah tak sanggup mengelak. Ia terhempas ke belakang sejauh tiga tombak.

"Aaargh!" Dari bibirnya mengalir darah segar.

Sementara Xiu Juan terpaksa mengeluarkan jurus yang selama ini disimpan, meski harus menanggung risiko cedera hati.

"Cih! Kamu memaksaku!" seru Xiu Juan melanting ke atas sejauh dua tombak.

Jari telunjuk dan tengah Xiu Juan mengapit pangkal pedang, lantas perlahan bergerak ke atas. Bersamaan dengan itu dari matanya keluar cahaya perak seiring tubuhnya yang diselimuti asap tebal.

"Bagus! Akhirnya kamu keluarkan kemampuanmu! Tapi aku akan mengujinya sekarang!" Xingguang Zhao berteriak seraya melesat dengan pedang terarah pada Xiu Juan.

Xingguang Zhao melemparkan cahaya-cahaya ke arah Xiu Juan yang sedang merapal jurus. Tatkala cahaya-cahaya tersebut tinggal berjarak satu tombak, Xiu Juan berkelebat sambil menebaskan pedang. Cahaya-cahaya Xingguang Zhao bertenaga besar, tetapi tampak tak berarti bagi Xiu Juan. Semuanya pupus ditebas pedangnya.

Kendati sudah menduga Xiu Juan menyimpan energi besar, tetap saja Xingguang Zhao terkejut. Kehebatan Xiu Juan di atas perkiraannya. Apalagi Xiu Juan bergerak cepat dan merangsek ke arahnya. Pedangnya dialiri aliran energi yang berkilatan dan siap menghunjam Xingguang Zhao. Jurus Xiu Juan ini disebut "Yueliang Xuyao Tongku (Rembulan Menuntut Derita) ".

Alih-alih surut melihat serangan dahsyat yang datang, Xingguang Zhao justru tergelak. "HAHAHA! LUAR BIASA! AKU SUDAH TIDAK SABAR MENCUMBUMU DAN MENYERAP SELURUH INTI ILMUMU!"

Xingguang Zhao mengentakkan kaki ke lantai hingga amblas, lantas menyambut serangan Xiu Juan. Xiu Juan dan Xingguang Zhao bergerak bagai kilat. Pertarungan keduanya tak sanggup ditangkap pendekar semenjana. Pedang-pedang mereka menari dan saling menebas. Sampai beberapa saat keduanya berimbang.

Karena tak sabar meringkus Xiu Juan, Xingguang Zhao meningkatkan ilmunya. Pedangnya bergerak ke lima arah angin, membentuk energi yang mengurung Xiu Juan. Jurus ini dinamakan "Fangzhou Ge Ban (Sekat Bahtera)". Meskipun berupaya lepas, Xiu Juan tak bisa bergerak. Sejurus kemudian, cakar Xingguang Zhao mendera Xiu Juan dan menghempaskannya. Xiu Juan tak menyangka Xingguang Zhao menyerang dengan cakar sehingga menjadi korban keganasan "Caita Zhanjian (Tapak Bahtera)".

"Hahaha! Kamu pikir 'Bahtera Darah' hanya mengandalkan jurus pedang saja?!" seru Xingguang Zhao seraya mendekati Xiu Juan yang terluka dalam dan menyeret tubuhnya menjauh.

Mendengar jurus legendaris "Bahtera Darah", Xiu Juan terkejut. Selama ini hanya sedikit pendekar yang pernah menyaksikan kedahsyatan "Bahtera Darah" dan hampir semua pendekar telah tewas mengenaskan.

"Ba-bagaimana kamu bisa menguasai jurus itu?"

Alih-alih menjawab Xingguang Zhao menyeringai. "Tidak perlu tahu aku mendapatkan jurus itu dari mana. Yang perlu kamu pikirkan sekarang, bagaimana memuaskanku."

Xiu Juan dan Li Wei takluk di tangan Xingguang Zhao. Harapan untuk selamat muskil terjadi, kecuali berharap seseorang datang dan menyelamatkan mereka. Sayang, orang tersebut masih berada jauh dari sana.

***

Sementara itu seseorang yang diharapkan datang menyelamatkan mereka, kini sedang bertemu dengan San Ge Nuwu. Percakapan mereka telah terjadi beberapa waktu. San Ge Nuwu yang paham kalau Fengying sempat termakan kebohongan Chonggao Dang, tak mempermasalahkan kehadirannya.

"Jadi kalian menyaksikan para anggota Chonggao Dang menculik dan membawa para gadis ke ruangan bawah tanah?" tanya Fengying.

Yi mengangguk repetitif. "Benar, Saudara. Itulah sebabnya Chonggao Dang mengejar dan berniat membungkam kami. Tapi kami justru senang, hahahahaha! Ada permainan menarik!"

Er pun terkekeh. "Betul! Kami tidak pernah menetap lama di satu tempat kalau tidak ada yang menyenangkan!"

"Hahaha, aku ingat ketika mereka kedatangan tamu perempuan lalu memberi obat tidur di dalam minumannya. Saat itu kami memergoki, dan berusaha mencegah. Sayang, Xingguang Zhao menghalangi. Ilmunya benar-benar luar biasa!" timpal San.

Fengying tersentak. "Xinggung Zhao?! Tapi tadi ia tewas dengan mudah."

"Terus terang kami pun terkejut. Seharusnya kelihaian Xingguang Zhao setara dengan lima pendekar tanpa tanding," sahut Yi.

Fengying mencerna pikiran. "Ada yang aneh. Oh, iya, apakah kalian tahu lokasi ruang bawah tanah?"

San pun terkekeh. "Tentu saja. Tapi tidak mudah kalau sampai mereka mengetahui kedatangan kita. Pasti akan mengeroyok seperti tadi."

"Tetap harus dicoba. Apalagi aku mengkhawatirka kedua temanku. Aku tak bisa meninggalkan mereka terlalu lama," ucap Fengying.

"Baiklah, Saudara. Begini saja, setibanya di sana, aku dan adik akan mengalihkan perhatian mereka. Biar Kakak Yi yang akan menunjukkan tempatnya." Er menoleh pada Yi. "Bagaimana, Kakak?"

"Ide bagus. Ayo!" Yi melesat diikuti San, Er dan Fengying.

Ilmu meringankan tubuh keempat pendekar papan atas tersebut memang mumpuni. Jarak yang cukup jauh dapat ditempuh lebih cepat daripada seharusnya. Setelah melintasi hutan, akhirnya mereka tiba di markas Chonggao Dang.

"Biar aku dan San membuat kegaduhan. Setelah itu Kakak Yi bisa mengantarmu ke lokasi," kata Er.

Setelah itu Er dan San pun berkelebat dan masuk ke dalam markas Chonggao Dang.

"HAAAAAAI PARA PENDEKAR-PENDEKAR BUSUK DAN LAKNAT!! LIHATLAH KAMI KEMBALI!!"

Melihat kedatangan keduanya, para anggota segera mengepung. Tak lama kemudian, To Mu melesat menghampiri dengan pedang teracung ke depan.

"MENGANTARKAN NYAWA!! AKAN KUPENUHI!! CEPAT SERANG MEREKA!!"

Ketika perhatian Chonggao Dang terpusat pada Er dan San, Yi dan Fengying menyelinap ke dalam.

"Ikuti aku. Lokasinya ada di jalanan gelap itu," tukas Yi diikuti Fengying dari belakang.

***