Pagi itu wajah Qiu Laoshan begitu cerah. Ia tersenyum lebar saat duduk di samping Liu Yihua yang kini telah resmi menjadi istrinya.
Liu Yihua sungguh perempuan yang ayu. Perempuan kembang desa itu memiliki rambut panjang ikal yang membingkai wajahnya yang bulat. Matanya tidak lebar, tetapi tetap indah dengan bulu mata lentik. Hidungnya mungil namun serasi dengan bibirnya yang tebal dan memiliki bentuk sempurna. Kulitnya yang putih mulus membungkus tubuhnya yang sintal. Walaupun tinggi badan Liu Yihua termasuk mungil, sama sekali tak mengurangi kecantikannya. Banyak pria yang merasa iri pada Qiu Laoshan karena bisa mendapatkan Liu Yihua.
Di sisi lain, Fengying melukis pasangan pengantin baru itu dengan asik. Di sampingnya, berdiri Xiu Juan yang terlihat cantik mengenakan pakaian biru. Khalayak pria yang hadir melirik dan berbisik-bisik melihat Xiu Juan. Bahkan kecantikan Xiu Juan termasuk yang menjadi pusat perhatian selain pasangan pengantin.
Walaupun tidak semua tamu dari pihak pengantin pria bisa datang karena menjadi korban keganasan perampok tempo hari, pesta pernikahan tetap dilangsungkan meriah.
Sayang, kemeriahan tak berlangsung lama. Sesosok bayangan hitam melesat secepat kilat dan mendarat di antara kerumunan tamu. Melihat sosok seram yang baru saja datang, tamu-tamu menyingkir, bahkan ada yang ketakutan dan lari meninggalkan tempat itu.
Sosok itu adalah seorang kakek bertubuh jangkung. Tubuhnya kurus, hanya tulang dibungkus kulit. Wajahnya panjang dan tirus. Kedua kelopak matanya cekung, begitu juga pipinya, membuat wajahnya seperti tengkorak. Jenggot panjang kakek tua itu melambai tertiup angin. Kakek itu mengenakan jubah berwarna hitam. Qiu Laoshan yang berhadapan langsung dengan kakek itu bergidik ngeri, begitu juga dengan istrinya.
"Selamat!! Aku datang ke sini untuk memberi ucapan selamat!! Istrimu cantik sekali, sampai-sampai aku ingin memiliki dan mencumbunya!"
Suara seram dialiri tenaga dalam membuat sekelilingnya bergetar hebat. Mata cekung kakek berjubah itu menatap liar pada Liu Yihua.
"Hmmmm ... luar biasa cantik. Benar desas-desus yang kudengar!"
Mendengar kalimat itu, Qiu Laoshan berdiri dengan geram.
"Ada niat apa kamu datang ke sini Saudara? Jika hendak mengusik, jangan harap bisa keluar dari sini dengan selamat!"
Qiu Laoshan yang hijau dalamnya perseteruan Jianghu, tidak tahu orang di hadapannya. Sehingga kata-kata pongah keluar dari mulutnya.
"Hahaha!! Aku memuji kecantikan istrimu, kamu malah berkata lancang!! Tak tahu kamu sekarang sedang berhadapan dengan siapa pemuda keparat!!"
Setelah menyelesaikan kalimatnya, kakek tua itu melesat dan membopong Liu Yihua. Gerakannya cepat sekali, hanya Fengying dan Xiu Juan yang bisa melihat gerakan kakek baju hitam.
"Jangan seenaknya tua bangka! Sambut jurusku!!" Xiu Juan berteriak.
Xiu Juan melompat dan menerjang kakek baju hitam dengan pedang andalannya. Namun, baru bertukar beberapa jurus Xiu Juan sudah terdesak hebat. Dan benar saja, Xiu Juan tidak bisa menghindar manakala cakar kakek jubah hitam menerjangnya. Kedahsyatan cakar kakek berjubah membuat Xiu Juan terlontar beberapa tombak. Dari mulutnya keluar darah segar! Sedangkan kakek baju hitam tak bergeser sama sekali.
"Hahaha!!! Kecantikanmu luar biasa!! Kalau kamu tak sabar menunggu giliran, baiklah!! Aku akan membawamu serta!!!"
Kakek baju hitam melesat ke arah Xiu Juan, tetapi saat tangannya hendak mencengkeram. Telapak tangan Fengying menghadangnya!!
"Akulah lawanmu, Mogui De Gujia (Jerangkong Setan)! Sambut jurusku!"
"Oh, rupanya Liulang Huajia mau unjuk gigi!! Percuma!" teriak kakek berjuluk Mogui De Gujia yang segera mengenali Fengying dari jurusnya.
Gerakan keduanya sangat cepat. Sudah lebih dari dua puluh jurus mereka keluarkan, tetapi kedudukan masih seimbang. Mogui De Gujia meningkatkan ilmu olah kanuragannya dan berhasil mendesak Fengying. Sejurus kemudian kedua tangan pendekar ini bertemu dan menimbulkan ledakan hebat.
Fengying terpelanting jauh. Darah menetes dari mulutnya. Kini keadaannya sama seperti Xiu Juan, terluka dalam. Namun, Mogui De Gujia tak meneruskan serangannya. Ia melanting dan melesat pergi sambil membopong Liu Yihua.
"TUNGGU GILIRANMU GADIS YUELIANG!!! HAHAHA!!!"
Dalam sekejap Mogui De Gujia lenyap dari pandangan. Karena luka yang mereka alami, Fengying dan Xiu Juan tidak berusaha mengejar. Mereka tahu, dalam keadaan sehat saja mereka belum tentu dapat mengalahkan Mogui De Gujia, apalagi dalam keadaan terluka.
Fengying yang tidak tega melihat kondisi Xiu Juan, sampai-sampai mengabaikan kesehatannya sendiri dan mencoba mengalirkan tenaga dalam pada Xiu Juan.
Di saat itulah Qiu Laoshan berjalan menghampiri.
"Cepat! Tunggu apalagi? Kejar orang itu!" seru Qiu Laoshan, panik. Fengying tetap diam, sehingga membuat Qiu Laoshan makin gusar.
"FENGYING, BERIKAN ILMUMU PADAKU! AKU AKAN MENGEJAR BAJINGAN ITU!"
Diganggu terus menerus, meledaklah emosi Fengying.
"JANGAN DUNGU! KAMU TIDAK TAHU SIAPA DIA!"
"Ciih!" Qiu Laoshan berbalik lalu melompat ke punggung kudanya dan pergi dari tempat itu.
Melihat Qiu Laoshan berlalu, cepat-cepat Fengying menuntaskan pemulihan Xiu Juan. Ketika kondisi Xiu Juan terlihat lebih segar, Fengying menghentikan aliran tenaganya, lalu bangkit berdiri.
"Hendak ke mana Fengying?" tanya Xiu Juan dengan suara lirih.
Kondisi Xiu Juan memang membaik, tetapi belum sepenuhnya pulih. Jurus Mogui De Gujia memang luar biasa. Seandainya seluruh tenaga dalam Fengying diberikan pada Xiu Juan, tetap tidak akan dapat memulihkan Xiu Juan sepenuhnya.
Fengying diam saja, matanya memandang lurus ke barat. Rahangnya berdenyut-denyut. Baru kali ini Xiu Juan melihat Fengying begitu geram.
"Aku ikut."
"Kondisimu belum pulih sepe—"
"Jangan sombong! Kondisimu lebih buruk daripada aku! Dengan kondisi sehat saja kamu tidak sanggup mengalahkannya!!"
Fengying menatap lekat-lekat mata Xiu Juan. Fengying tahu, dilarang sekeras apapun, Xiu Juan tetap tak akan menggubris.
"Baiklah. Tapi kamu harus janji, kalau keadaan tidak menguntungkan, kamu harus cepat-cepat pergi!"
Xiu Juan mengangguk setuju, kemudian keduanya melesat ke arah barat.
Mogui De Gujia adalah tokoh sesat golongan hitam. Menodai kesucian perawan tidak hanya sebuah kesenangan baginya, tetapi juga dapat menambah olah kanuragannya.
Di dunia persilatan ada lima pendekar yang menguasai dunia persilatan. Selain Mogui De Gujia, ada Mogui De Duyao (Racun Iblis) yang sama-sama pendekar golongan hitam. Sedangkan Yueliang Gongzhu dan Su Ke Yinshi (Pertapa Suci) merupakan pendekar golongan putih. Seorang lagi, Tianshi Emo (Malaikat Iblis) tidak termasuk golongan mana pun. Kelima jagoan ini, tidak ada yang lebih unggul; tidak ada yang lebih rendah. Pantas saja jika Fengying dan Xiu Juan bukan lawan seimbang bagi Mogui De Gujia. Walaupun begitu, mereka tidak gentar menyambangi kediaman Mogui De Gujia.
Berbekal pengalaman mengalahkan Xingguang Zhao, mereka berharap Mogui De Duyao dapat ditaklukkan. Namun, Xingguang Zhao saat itu belum bangkit sepenuhnya. Selain itu Mogui De Duyao melebihi kehebatan Xingguang Zhao ketika dikalahkan Fengying dan Xiu Juan.
Goa Tengkorak sebentar lagi akan memanas. Fengying dan Xiu Juan bertekad membebaskan Liu Yihua meski nyawa mereka menjadi taruhan.