Chapter 17 - 17

Amarahnya pun meledak! Mogui De Gujia merapal jurus terkuatnya 'Emo Tougu Manyou Diyu (Tengkorak Iblis Menjelajah Neraka)'. Tubuh Mogui De Gujia berubah menjadi tiga. Semuanya nyata, bukan bayangan! Lalu dengan gerakan cepat dan serempak, ketiga Mogui De Gujia menyerang Fengying dan Xiu Juan. Satu Mogui De Gujia berputar hebat, satu lagi menusuk-nusuk dan Mogui De Gujia ketiga menembakkan sinar berbentuk sabit. Putaran Mogui De Gujia menusuk perut Fengying. Fengying terpelanting belasan tombak. Sedangkan sinar sabit mengoyak daging di tangan Xiu Juan. Kalau bukan karena ilmu yang tinggi, mungkin kini Xiu Juan sudah kehilangan sebelah tangannya; sedangkan perut Fengying mungkin sudah bolong tertembus jurus Mogui De Gujia. Xiu Juan melanting menghindari serangan ganas Mogui De Gujia. Melawan Mogui De Gujia berdua saja kewalahan, apalagi sendiri.

"Tenang gadis cantik, aku tak akan membunuhmu sebelum menikmati kemolekan tubuhmu!"

"Cih! Jangan harap!"

Keringat membasahi tubuh Xiu Juan, ia tahu sebentar lagi ia tidak dapat menahan serangan Mogui De Gujia yang begitu deras.

Tiba-tiba Fengying melesat dari belakang seraya berteriak. "Xiu Juan! Gunakan jurus barumu!"

Xiu Juan terkejut mendengar kata-kata Fengying. Bagaimana Fengying bisa tahu ia memiliki jurus baru? Lagipula jurus barunya belum sempurna.

"Tapi Fengying jurus itu belum sem—"

"Sudah! Cepat! Keluarkan saja!"

Tanpa banyak pikir Xiu Juan mengatur pernapasan, perlahan-lahan kecepatannya berkurang. Kini gerakannya menjadi lambat. Kakinya bergerak tidak teratur. Tangannya berpendar biru dan menyabetkan pedang ke berbagai arah tak menentu. Di sisi lain, dengan gerakan yang nyaris sama Fengying menusuk-nusukkan kuasnya!

"Rasakan penjahat tua! 'Long Zai Yueqiu Shang Tiaowu (Naga Menari di Bulan)'!"

"Ilmu picisan kalian andalkan! Dasar tolol! "

Lain di mulut, lain di hati. Mogui De Gujia tak ingin meremehkan, ia meningkatkan olah tenaga dalamnya setingkat lebih tinggi. Jurus yang sama dengan tenaga dalam yang lebih tinggi akan menjadi lebih hebat. Puncak pertempuran pun tersaji.

Sudah ratusan gerakan berlalu, kedua pihak masih berimbang. Mogui De Gujia berhasil menambah luka di dada Fengying dan kaki Xiu Juan. Namun, Mogui De Gujia mengalami luka di pelipis dan dadanya. Melihat lawan masih tetap tangguh, Fengying berseru kepada Xiu Juan.

"Pegang tanganku!"

Xiu Juan pun mengerti tujuan Fengying, dan menurut. Setelah berpegangan tangan, gerakan Fengying dan Xiu Juan bagai harmoni yang bergelombang. Ketiga Mogui De Gujia tak bisa leluasa bergerak. Lambat laun jurus Mogui De Gujia tersedot pusaran yang dihasilkan jurus 'Long Zai Yueqiu Shang Tiaowu'. Sejurus kemudian, jurus 'Emo Tougu Manyou Diyu' buyar, sehingga dua Mogui De Gujia ikut lenyap. Namun, belum sempat Mogui De Gujia merapal jurus lain, Pedang Xiu Juan membabat leher, sedangkan kuas Fengying memotong perutnya. Tanpa ampun, pendekar golongan hitam berilmu mumpuni itu tewas dengan tubuh terpotong dua.

Fengying dan Xiu Juan memandangi jasad Mogui De Gujia sambil mengatur napas mereka. Kemudian keduanya bertukar pandang lalu melesat masuk ke dalam goa. Betapa kagetnya mereka melihat keadaan Liu Yihua yang tewas mengenaskan. Keadaan Liu Yihua membuat mereka tak sanggup berkata-kata. Keduanya melangkah ke mulut goa, tetapi ....

"Uhuuuuk!"

Darah segar keluar dari mulut Fengying. Selama ini ia bertarung dengan menahan luka dalam. Sekonyong-konyong tubuhnya roboh ke depan dan hilang kesadaran. Namun, dengan sigap Xiu Juan menahan tubuh Fengying. Perlahan ia baringkan Fengying. Xiu Juan menatap wajah pemuda sakti itu lekat-lekat. Ia ingat saat-saat ketika Fengying mengabaikan kondisinya sendiri hanya untuk memulihkan dirinya. Hatinya terenyuh dan bergetar. Perasaan kagum pada Fengying kini berubah menjadi benih-benih cinta.

Biarpun kondisi Xiu Juan juga terluka, tetapi keadaannya masih lebih baik daripada Fengying. Berkali-kali ia diselamatkan Fengying. Kali ini Xiu Juan bertekad menolong pemuda sakti itu. Xiu Juan membuka sabuk yang melingkar di pinggangnya, membuat pakaiannya terlepas. Kemudian setelah itu Xiu Juan menyalurkan tenaga dalam melalui mulut dan tubuhnya yang memeluk erat pemuda tampan di hadapannya. Malam itu Xiu Juan menyalurkan tenaga dalam untuk membantu melancarkan peredaran darah Fengying.

Keeskokan paginya, Fengying membuka mata perlahan. Ia melihat selarik cahaya matahari masuk menerangi sebagian dalam goa. Ia meregangkan otot-ototnya, merasakan tubuhnya lumayan membaik. Namun, ia tahu luka dalam yang diderita belum pulih. Ia mencoba mengingat kejadian terakhir yang dialami. Namun, ingatan terakhirnya adalah ketika ia dan Xiu Juan melihat mayat Liu Yihua dalam keadaan mengenaskan. Xiu Juan? Di mana dia?

Sayup-sayup telinga Fengying menangkap suara perempuan dari luar goa. Dengan langkah gontai ia berjalan ke luar. Ternyata suara yang ia dengar adalah suara Xiu Juan yang sedang berlatih jurus. Sadar akan kehadiran seseorang, Xiu Juan menghentikan gerakannya. Matanya menangkap Fengying berdiri memandangnya dari mulut goa, hati Xiu Juan merasa gembira. Namun, ia berusaha terlihat biasa di hadapan Fengying.

"Lama sekali kamu tidur! Aku sampe bosan!" bentak Xiu Juan ketus.

Fengying tersenyum, ia tahu hati Xiu Juan lembut sangat berbeda dengan ucapannya yang pedas. Biarpun tadi ia tidak sadarkan diri dan tidak tahu apa yang Xiu Juan telah lakukan, tetapi Fengying tahu pasti Xiu Juan yang menolongnya.

"Hehehe! Rupanya Xiu Juan yang galak merasa kesepian. Hmmmm ... jangan-jangan kamu mulai jatuh hati padaku?"

"Jatuh hati? Jangan harap!" bentak Xiu Juan seraya menghambur dengan beberapa jurus ke arah Fengying.

Jurus-jurus Xiu Juan tidak berbahaya, ia hanya ingin melihat sejauh mana kondisi Fengying sekarang. Melihat kegesitan Fengying, Xiu Juan sudah bisa mengetahui jawabannya.

"Hei jurusmu lumayan. Tapi masih lebih baik 'Yueliang Ai Liong (Bulan Mencintai Sang Naga)'"

"Jangan sembarangan kasih nama jurusku! Dan apa itu nama jurus gabungan kita?"

"'Long Zai Yueqiu Shang Tiaowu'!" jawab Fengying.

"Iya itu! Jelek sekali namanya!"

"Walaupun jelek tapi aku tidak mencuri ilmu seperti kamu!"

"Kamu!" Mendengar sindiran Fengying, merahlah wajah Xiu Juan.

Tiba-tiba dengan cepat tangan Fengying berkelebat ke wajah Xiu Juan, kemudian mengusapnya lembut. Xiu Juan hendak memaki, tetapi kata-kata Fengying menahannya.

"Sekarang aku anggap lunas! Tapi kalau kamu mencuri ilmu lagi, paling tidak aku akan mengusap bagian tubuhmu yang lain, hehehe."

"Kurang aj—"

Belum selesai Xiu Juan bicara, Fengying sudah melanting beberapa tombak ke depan. "Ayo kita teruskan perjalan kita ke utara!!"

"Utara? Seharusnya kita ke arah timur! Bukankah tabib yang dijanjikan Qiu Laoshan."

"Kata siapa kita ke sana? Kalau tidak cepat-cepat bertemu Tianshi Emo, nyawa kita dan mereka tidak akan lama. Aku baru sadar setelah mengalami luka ini, rupanya luka kita serupa dengan luka Yi dan Li Wei. Jadi tidak mungkin tabib biasa mampu menyembuhkan mereka. Tapi untuk menuju ke tempat Tianshi Emo di utara, kita harus naik kapal dari pelabuhan!"

Xiu Juan tahu luka dalamnya dan Fengying cukup parah. Namun, ia tidak menyangka lukanya mirip dengan Li Wei dan Yi. Sementara itu, meski penyaluran tenaga yang semalam diberikan pada Fengying, sebetulnya sama sekali tidak menyembuhkan luka dalam, tetapi hanya membuat kondisi mereka membaik untuk sementara waktu. Merasa tidak ada pilihan, Xiu Juan melanting lalu melesat mengikuti Fengying yang sudah lebih dulu pergi meninggalkan Goa Tengkorak.

***