Chapter 9 - 9

Saat Li Wei dan Xiu Juan diantar ke kamar oleh salah seorang anggota Chonggao Dang, Xiu Juan mengerling pada jalanan tanpa penerangan yang dilalui, kemudian tetap berlaku biasa sampai anggota Chonggao Dang selesai mengantarkan ke kamar.

Li Wei mengangguk. "Aku merasa ada yang janggal. Hampir setiap sudut area ini diterangi, tetapi hanya jalan itu yang gelap. Sepertinya disengaja seperti itu, Kakak."

"Iya. Aku pun demikian," sahut Xiu Juan.

"Kalau begitu mari kita selidiki sekarang."

Xiu Juan menggeleng. "Tidak ingatkah Adik pesan Fengying?"

Li We mendengkus, kesal. "Kakak FengyIng memang selalu ingin mengatur. Kita ini pendekar, Kakak. Melihat kematian Xingguang Zhao yang janggal, kita tidak bisa berpangku tangan dan hanya menunggu Kakak Fengying saja."

"Tapi—"

"Kakak, mereka bukan Si Tie. Bahkan To Mu juga tidak terlalu hebat. Kalau kita terancam, aku yakin kita bisa menghadapi mereka," sergah Li Wei.

"Tidak akan bisa kita hadapi jika seluruh anggota mereka berkumpul."

"Sebelum itu terjadi, kita bisa melarikan diri, bukan?!"

Xiu Juan mencerna pikiran sesaat, sebelum berkata, "Baiklah."

"Ayo." Baru mau berjalan, Xiu Juan sudah menahannya.

"Jangan sekarang. Belum lama ada pertarungan di sini, kewaspadaan mereka masih tinggi. Tunggulah sebentar lagi saat penjagaan mengendur," terang Xiu Juan mengemukakan alasannya.

Li Wei mengangguk, tapi tiba-tiba perutnya keroncongan. "Ah, perutku menuntut."

Xiu Juan tertawa kecil. "To Mu tadi mengatakan akan mengantar makanan untuk kita. Jadi kita bisa pergi menyelidiki kalau sudah selesai makan."

"Makan? Tapi bagaimana kalau beracun?" tanya Li Wei khawatir.

Xiu Juan tersenyum sembari mengeluarkan botol obat dari balik pakaian. "Minumlah penawar racun dari perguruanku. Semua jenis racun dapat ditangkal."

"Waah! Luar biasa!! Termasuk racun Lan Chanchu (Kodok Busuk)?" tanya Li Wei.

Xiu Juan menggeleng. "Tidak. Tentu ada alasannya, 'kan, kalau Lan Chanchu menjadi salah satu dari lima pendekar tanpa tanding?!"

Li Wei mengangguk.

Xiu Juan dan Li Wei pun menunggu cukup lama. Namun, To Mu tak ingkar janji dan mengantar makanan mereka. Usai melahap makanan, inilah saatnya mereka beraksi. Xiu Juan dan Li Wei pun ke luar dari kamar, lantas berjalan ke jalanan gelap. Keduanya berjalan sambil meningkatkan kewaspadaan. Setelah berjalan lima ratus meter di jalanan gelap, mereka menemui jalan buntu.

"Tidak ada apa-apa di sini. Mungkin dugaan kita salah," ucap Li Wei seraya mengedarkan pandangan.

"Tunggu, ada yang datang." Xiu Juan menarik Li Wei dan melesat ke atap bangunan.

Keduanya menyaksikan dua orang anggota Chonggao Dang sedang berjalan ke sana. Mereka bukan sembarang anggota, tetapi adik seperguruan To Mu yang bertempur dengan tiga pendekar gemuk di dalam hutan. Keduanya berjalan sambil membawa makanan.

"Adik. Aku kesal sekali dengan tiga pendekar sinting itu," ujar salah seorang anggota.

"Aku pun demikian."

"Kalau ketua tidak sedang berlatih di ruang bawah tanah. Tentu mereka sudah dapat diringkus."

"Bukan lagi diringkus, tetapi sudah pasti mati mengenaskan."

"Ah, benar. Ilmu ketua tiada tanding, memang layak disejajarkan dengan lima pendekar tanpa tanding."

"Kalau tidak bahkan melebihi mereka."

Mendengar perbincangan mereka, Li Wei dan Xiu Juan tersentak dan bertukar pandang.

"Sedang berlatih? Apa maksud mere—"

"Ssst ... lihat, mereka sedang mendorong salah satu dinding," tukas Xiu Juan, menginterupsi.

Kedua pendekar cantik menyaksikan usai salah satu anggota menekan dinding, lantai batu di pojok jalan bergeser dan menguak tangga ke bawah.

"Ayo, kita ikuti." Xiu Juan melesat ke bawah dengan ilmu meringankan tubuh yang mumpuni, diikuti Li Wei dari belakang. Setelah mereka masuk, lantai berbatu pun kembali tertutup.

Tampaknya ilmu kedua gadis cantik berada di atas dua anggota Chonggao Dang, sehingga mereka tidak sadar sedang dikuntit. Xiu Juan dan Li Wei pun turut menuruni tangga, hingga sampai di jalanan yang berada di bawah tanah.

Jalanan bawah tanah tak seperti di atasnya yang gelap. Jalanan tersebut terang dan tampak megah. Menilik kemegahan yang ada di sana, tentu ada sesuatu yang berharga berada di ruang bawah tanah.

Setelah menyusuri jalan, akhirnya mereka tiba di sebuah ruangan besar dan mewah. Namun sayang, kemewahan tersebut tak mampu menutupi pemandangan miris yang tersaji. Puluhan wanita terikat pada dinding dalam keadaan polos dan masih bernapas. Sementara itu di ujung bagian tengah ruangan, terdapat kolam yang di dalamnya ada seorang pria sedang berendam.

Setelah meletakkan makanan di meja giok, kedua anggota Chonggao Dang menghentikan langkah di belakang pria tersebut, sedangkan dia pendekar cantik bersembunyi di balik sebuah gentong besar.

"Ketua!" seru mereka serentak, memberi salam.

Laki-laki di dalam kolam berdiri dalam keadaan telanjang, lalu keluar dari dalam kolam. Pria tersebut berwajah tampan. Wajahnya yang oval membingkai sepasang mata dengan lebar sedang dan jernih; alis tebal; hidung mancung dan pipih; kumis dan jenggot yang terjuntai; serta dagu runcing. Melihat laki-laki tersebut, Xiu Juan dan Li Wei pun terkejut.

"Bukankah itu Xingguang Zhao? Tidak mungkin ... tadi kita melihatnya tewas."

Xiu Juan mengangguk dan memberi isyarat agar Li Wei tidak bersuara. Kendati terkejut, Xiu Juan tidak ingin keterkejutan membongkar keberadaan mereka.

"Ada kejadian apa di atas?" tanya Xingguang Zhao.

"Perintah telah dijalankan. Xingguang Xian telah dibunuh Kakak To Mu diam-diam dan yang menjadi tertuduh adalah San Ge Nuwu (Tiga Jenaka)."

Xingguang Zhao tergelak. "Hahahaha! Bagus! Satu tindakan menghasilkan banyak keuntungan. Sam Ge Nuwu akan menjadi musuh pendekar-pendekar golongan putih, karena itu mereka bukan ancamanku pada pertemuan para pendekar. Kematian palsuku juga akan segera tersebar di Jianghu, dengan begitu kelima pendekar tanpa tanding akan lengah ketika aku menyerang mereka diam-diam sebelum pertemuan para pendekar. Berikutnya adalah mengenyahkan adikku yang tolol! Dari dulu aku ingin mengenyahkannya sendiri, tetapi aku ingin ia bermanfaat sebelum tewas. Dan keuntungan terakhir,"—Xingguang Zhao melirik gentong besar—"membawa kedua gadis cantik ke sini!!" Bersamaan dengan berakhirnya kata-kata, Xingguang Zhao menjentikkan jarinya, lalu melesat sebuah giok seukuran kerikil dan menghancurkan gentong.

Keberadaan Xiu Juan dan Li Wei pun terbongkar. Kedua pendekar cantik tersebut langsung menerjang Xingguang Zhao.

"Barlagak suci, nyatanya begundal!"

"Rupanya kamulah dalang penculikan para gadis!!"

Alih-alih meladeni, Xingguang Zhao membalik badan seraya memberi perintah, "Ringkus dan telanjangi mereka untukku! Jangan sampai kulit mereka terluka, atau kalian tahu akibatnya!"

"Baik, Ketua!"

Kedua anggota Chonggao Dang melesat dan menghadang Xiu Juan dan Li Wei. Pedang-pedang berkelebat dan berdentingan, sementara kipas Li Wei mengibas tajam.

Meskipun kekuatan dua anggota Chonggao Dang berada di bawah Xiu Juan dan Li Wei, tetapi mereka tak ingin kehilangan muka di hadapan Xingguang Zhao. Dengan segenap kemampuan mereka menyerang kedua pendekar cantik.

Melihat kemampuan kedua pendekar perempuan, senyum Xingguang Zhao terpantik. 'Gadis murid Yueliang Xueyuan masih menyimpan ilmu, sementara gadis Sheng Mi memiliki bakat luar biasa. Sudah bisa kubayangkan kalau tenaga mereka bisa kuserap.' Xingguang Zhao melesat ke arena pertarungan. "MINGGIR! BIAR AKU YANG TURUN TANGAN!!"

***