Diatas langit Stalactr Gleytser Area. Terlihat Puluhan, tidak, Ratusan ribu Naga yang menutupi cerahnya langit dengan kepakan sayap yang lebar dan tubuh yang besar.
"MEREKA MEMULAI SERANGAN DI STALACTR AREA, ITU DILUAR JANGKAUAN TERITORI KAMI!"
Informasi itu menggema di langit.
Sementara didalam tanah, seorang laki-laki dewasa bersama seorang Dwarves bertubuh kekar yang mendampinginya.
Dumstang : "Getaran ledakan diatas tanah bemar-benar ter-redam disini tuan."
Masriz : "Kekuatan Hardlr memang luar biasa."
Dumstang : "Untuk menemui Hardlr kita masih harus turun sekitar beberapa ratus meter lagi tuan."
Masriz : "Tak masalah, semakin masuk kedalam tanah, bukannya aku semakin aman."
Masriz terkekeh, Dumstang menanggapinya dengan tertawa ringan.
Daerah Tundra.
Zahal : "Bagus, ini kesempatan emas untuk meluluh lantakkan mereka tepat diawal kemunculan mereka!"
Tidak. Naga-naga itu tidak hanya menyemburkan atau menghujani dengan nafas api atau bola-bola api.
Mereka berterbangan seperti wabah. Menghantam dan mengamuk dengan sangat kuat dan cepat!
Zahal mulai melayang tinggi. Jauh didepan sana ia melihat Batalyon pasukan Naga mengacau dan menghancurkan apapun di sekitar mereka.
Zahal mengangkat tangan kanannya.
Disaat yang sama tanah seluas ratusan Kilometer persegi terangkat menjulang tinggi beberapa ratus meter diatas tanah. Persis seperti Gunung baru.
Sungguh pemandangan alam yang mengerikan!
Gerakan tanah yang timbul akibat terangkatnya permukaan tanah itu membuat getaran tanah yang sangat kuat diseluruh dunia.
Awan Hitam baru muncul membentuk pusaran, persis seperti yang dilakukannya ketika melawan Vilxliv.
Tanah segunung yang terangkat tinggi tadi bergerak dan melaju sangat cepat kearah pasukan Naga jauh didepan sana.
Angin bergerak dan berhembus sangat kencang menuju pusaran awan gelap yang tertuju kearah pasukan Naga.
Jumlah dan kepadatan tanah yang diangkat dan didorong dengan kecepatan tinggi kearah para Naga makin lama makin meningkat.
Akibat pergerakan tanah yang dilakukan Zahal itu, permukaan tanah diseluruh dunia bergoncang kuat hingga semua makhluk kehilangan keseimbangan.
Para Naga menyadari gunung tanah raksasa yang melaju dengan sangat cepat kearah mereka. Mereka terbang dengan kecepatan tinggi, namun hembusan angin yang sangat kuat datang dari berbagai arah dan mengacaukan ritme terbang mereka.
"BLAAAMMMM!!!!"
Terlambat dan gagal bereaksi. Puluhan Naga terhantam gunung berkecepatan tinggi dengan telak.
Belum cukup sampai disitu. Pusaran awan hitam yang gelap berkumpul diatas para Naga membuat Kilatan petir terkumpul, siap menyambar mereka.
"CTATATATARRRRRR!!!"
Rangkaian Petir menyambar dalam hitungan sepersekian detik langsung.
Inilah badai petir. Terjadi didaerah dengan Badai Salju paling parah didunia.
Zahal mencengkeram tangan kanannya. Seketika Badai Salju, Hembusan angin, dan temperatur udara disekitar sana membuat puluhan, ratusan Naga membeku.
Belum selesai dengan itu, Rangkaian Sambaran Petir langsung menyambar Pasukan Naga yang membeku.
Terlihat dari jauh pasukan Naga dalam waktu singkat berjatuhan seperti kadal berceceran.
Zahal terlihat belum puas, diwajahnya tersirat senyuman dan tatapan dingin.
Tanah setinggi gunung yang tadinya menghantam para Naga kini amblas masuk kedalam tanah. Tak terkecuali para Naga yang tadi terhantam Gunung Tanah itu sendiri.
Mereka terperosok masuk ke kedalaman tanah yang membuat pemandangan dari posisi Zahal saat ini seperti liang lahat raksasa.
Zahal : "Wohoho sungguh pemandangan Fantastis!"
Para Naga tak menyerah dan berusaha terbang setelah terperosok kedalam tanah.
Kadal-kadal raksasa bersayap lebar yang membentang luas itu berhasil keluar, namun kembali lagi Badai Salju membekukan mereka.
Tanah yang terperosok makin meluas. Getaran yang ditimbulkan juga makin hebat.
Diatas langit sebuah benda terbang dengan kecepatan tinggi melintasi sekitar daerah Tundra.
"SEORANG CALON DEWA MENGHALAU PULUHAN RIBU PASUKAN NAGA SENDIRIAN!
IA MEMILIKI KEKUATAN YANG SANGAT DAHSYAT HINGGA BISA MEMBUAT... ."
Belum selesai Informasi itu menyebar ke seluruh penjuru dunia, Zahal menghancurkan Satelit yang mengorbit melintasi daerah itu
Zahal : "Berisik! Jangan sembarangan menyebarkan kemampuanku dasar mainan!"
Louise Castle.
Juan selesai makan dan penasaran apa yang sedang terjadi. Ia bergegas menuju ruang monitor.
Juan : "Lagi-lagi setiap ada yang seru Monitor yang terhubung ke Area Kejadian selalu bermasalah..."
"Sepertinya Calon Dewa ini tak mau kemampuannya bocor. Dia menilai kemungkinan penyusup dan memperhitungkan keberadaanku dengan baik."
Aoryu Akagakure.
Soraya : "Calon Dewa yang sama, yang membuat permukaan pantai naik dan air laut meluber. Pasti dia!"
Naraka : "Bukankah lebih baik kita membantunya menghalau para Naga, sepertinya dia akan kesulitan."
Samarinda : "Kita fokus disini saja, bukankah kak Soraya dan Rebella sepakat untuk membantu bekerja sama dengan Werewolves."
Bayi : "Walaupun kedengarannya seru, tapi sepertinya akan terjadi pertempuran besar-besaran yang mengerikan ya."
Padang Pasir Vadara.
Ratatta : "Apa yang sebenarnya terjadi? Semoga aku bisa mengeceknya di Gulungan Undang-undang Dasar."
V02 Monopoly District.
Yoke : "Berjalan didalam tanah dalam kondisi gempa dan getaran tanah yang sangat kuat begini sangat beresiko! Kita kembali keatas!"
Gimme : "Tidak-tidak, Terowongan Buatan Dwarves Official Workers sangat amat kuat!"
Para ras cebol itu masih berlari menyusuri terowongan bawah tanah.
Stalactr Gleytser Area.
Masriz : "Bocah itu sepertinya menghancurkan daratan disekitar sini."
Dumstang : "Anda sudah bertemu tuan Zahal bukan? Dia mungkin cukup kuat untuk mengatasi para Naga sendirian."
Masriz : "Jika ia terus-menerus menghancurkan tanah, bukankah daerah ini juga akan terperosok dan terkubur dalam-dalam."
Dumstang : "Rasanya kekuatan Hardlr Sang Golem cukup kuat untuk menahan getaran yang ditimbulkan tuan Zahal."
Masriz : "Bocah kampungan itu kalau dibiarkan akan menimbulkan efek yang tak perlu."
Masriz bergegas berbalik arah. Dumstang terkejut dan memanggilnya.
Dumstang : "Tunggu tuan Masriz! Aku mau menyerahkan 'Sleipnir' untuk anda!"
Masriz berhenti melangkah.
Masriz : "Baguslah, perubahan Main Quest yang tumpang tindih akibat Hidden Quest yang kacau bisa memicu munculnya Quest baru yang tak terduga seperti ini, ya."
Dumstang : "Benar tuan, dan karena melihat sedikit peluang, aku mempertaruhkannya untuk anda."
Diatas permukaan tanah.
Pasukan Naga berhamburan. Mereka tak lagi terbang kearah Zahal. Mereka berpencar dan menyebar ke seluruh Dunia.
Satelit tak lagi melewati daerah itu karena Zahal merusaknya sekali saja.
Seluruh dunia tidak menyadari bahwa kondisi bergerak kearah yang tak diduga.
Zahal : "Naga yang tadinya bergerak ke satu arah secara kompak dan teratur, kini menyebar ke segala arah karena tak ingin berhadapan denganku.
Pekerjaanku jadi makin rumit!"
Zahal menyentuh dadanya dengan tangan kanan. Muncul dua duplikatnya.
Zahal : "Kalian berdua, sama-sama Z. kini misi kalian adalah mengalihkan arah terbang Naga dan menghancurkan pasukan Naga dengan bekal kemampuan yang kuberi!"
"Sekarang berpencar kearah yang berbeda dan kejar pasukan Naga jangan sampai lolos!"
Kedua Duplikat itu berpencar dan melaju dengan cepat kearah yang berlawanan.
Zahal : "Option dan Repetition yang berlaku pada kalian, bisa kalian gunakan untuk mengulangi tehnik yang sama berkali-kali untuk menghambat dan menghentikan pasukan Naga tanpa terbatas Jeda terlalu lama."
Terjadi pertempuran skala besar disana.
Guncangan-guncangan menghantam tanah dan menggetarkan permukaan daratan diseluruh dunia.
Beberapa Batalyon Pasukan Naga berhasil lolos melewati kedua duplikat Zahal. Sementara mereka, Zahal beserta kedua duplikatnya yang disebut Z, mengulur waktu untuk melumpuhkan ribuan Naga yang sedang mereka tangani."
Zahal : "Dalam hampir seluruh Game, Naga memiliki kapabilitas 'HP' atau 'Health Point' yang tinggi. Disini hal itu terbukti, dan itu menjengkelkan!"
"Berapa kalipun mereka dihantam dan disambar, tubuh mereka seolah tak terluka terlalu dalam."
"Bayangkan jika aku menghadapi mereka didepan mata. Tidak dalam jarak aman sejauh ini. Pasti akan sangat merepotkan!"
Beberapa Pasukan Naga yang lolos berhasil melewati Hutan Pinus yang luas. Sebagian lagi mencapai Samudera. Mereka lagi-lagi merusak dan menghancurkan apapun dihadapan mereka.
Setelah melewati Hamparan Hutan Pinus, Beberapa pasukan Naga melewati Pegunungan. Mereka sudah sangat jauh dari posisi Zahal tadi.
Beberapa puluh kilometer lagi mereka akan memasuki Wasteland Red Soil. Beberapa Kompi pasukan Xboz02 sudah bersiaga disana. Jauh diatas mereka, melayang sebuah pulau langit dengan Biota alam Hutan Magis yang subur. Di pulau langit itu pasukan gabungan Xboz02 dengan pasukan Artileri dan Penyihir Elf bersiaga menanti kedatangan pasukan Naga.
"PASUKAN NAGA SEBENTAR LAGI MEMASUKI TERITORI KEKUASAAN ELF, STRATOS FLYING ISLAND!"
informasi tersebut menggema keseluruh dunia.
Sebagian besar masyarakat dari berbagai ras makin cemas. Dalam beberapa menit saja kehancuran yang ditimbulkan pasukan Naga itu tak terbayang oleh mereka.
Padang Pasir Vadara.
Ratatta bersimpuh sambil memperhatikan Gulungan Undang-undang Dasar : "Sialnya...
Setelah melewati Wasteland Red Soil sejauh 470 Kilometer, mereka akan memasuki perbatasan Padang Pasir Vadara ini."
Ratatta : "Aku memang berada pada titik terjauh dari Posisi Pasukan Naga sekarang dalam teritori Padang Pasir Vadara, tapi..."
Ratatta tak bisa membohongi bahwa ia merasa canggung dan takut membayangkan apa yang akan terjadi padanya.
Aoryu Akagakure.
Soraya menghela nafas ringan.
Samarinda menyadarinya : "Ada apa kak Soraya?"
Soraya : "Pasukan Naga memulai serangannya di Benua yang sangat jauh dari posisi kita sekarang."
"Bisa jadi untuk menyeberang Samudera hingga mereka sampai disini masih perlu waktu paling cepat 110 menit."
Naraka : "Tapi bukan berarti kita sudah bisa santai 'kan, Soraya."
Soraya : "Kita bisa melakukan antisipasi sebelum mereka sampai disini."
Bayi : "Apakah kami juga bisa membantu, Soraya?"
Soraya : "Aku belum melihat para Naga itu dan bagaimana kapasitas mereka. Tapi setidaknya aku bisa memikirkan beberapa cara bertahan ketika mereka sampai disini!"
Louise Castle.
Juan : "Gila! Mengerikan sekali! Pasukan Naga sebanyak itu melakukan kerusakan. Melihat di Monitor beberapa Pasukan gabungan Antar-Ras sebetulnya aku semangat. Tapi disini aku tak bisa banyak membantu."
Stalactr Gleytser Area.
Dumstang menyerahkan sebuah sepatu antik kepada Masriz : "Ini Pusaka yang kuciptakan sendiri, tuan Masriz."
Masriz menerima sepasang sepatu yang diberikan Dumstang itu.