Naruna memacu kecepatannya lebih tinggi lagi. Raut wajah Tamasha dan Brunott seketika berubah drastis. Bukan karena kecepatan laju Naruna, namun lebih buruk dari itu.
Tidak hanya mereka berdua, satu persatu penghuni Awaland diseluruh dunia menunjukkan raut wajah pucat, raut keputusasaan.
Tamasha bergidik merinding, wajahnya memerah, ia tak berani melihat keatas langit. Tangannya memeluk erat Naruna.
Yoke di V02 Monopoly District. Pandangan matanya yang sayu perlahan berubah makin tajam : "Akan dimulai dari mana. Calon Dewa terdekat dari posisi itu merupakan Calon Dewa yang sedang sial."
Yoke menyeringai. Ketiga Dwarves disekitarnya memasang wajah tak nyaman.
Verne : "Tidak, itu sama sekali tidak lucu dan tidak menyenangkan. Phoenix Vilxliv pernah Jatuh oleh Dewa sebelumnya, dan karenanya Dragon Nest dimulai dan..."
Wicke : "Sudah-sudah, berdoa saja ini hanya Awan Gelap biasa!"
Gimme : "Jangan bercanda! Berdoa? Calon Dewa saja belum menjadi Dewa disini!"
Langkah ketiga Dwarves tersebut makin cepat, hingga tak terasa langkah kecil mereka menjadi setengah berlari.
Pegunungan Gleutser yang mengelilingi Desa ditengah Hutan Pinus, Stalactr Gleytser Area.
"Selamat datang tuan Masriz!"
Masriz : "Terimakasih Dumstang, sama seperti sebelumnya ya, Dragon Nest sudah dimulai..."
Dumstang : "Tak masalah tuan, berkat beberapa perkembangan 'Event', Desa ini terlindungi oleh kemampuan Hardlr."
Masriz : "Jadi beberapa kemampuan dasar kaum Naga tak akan terlalu berpengaruh disini."
Dumstang : "Seperti sebelumnya, anda sudah melakukan persiapan hingga bisa melangkah sampai disini tepat pada saat Dragon Nest dimulai, walaupun baru 2 hari berlangsung sejak Seleksi 'Calon Dewa'."
Masriz menyeringai dan masuk kedalam gubuk kecil hangat setelah Dumstang beralih dari gawang pintu.
Disekitar lingkungan Tundra, posisi Zahal terakhir setelah bertarung dengan Masriz.
Zahal : "Baiklah, sesuai rencana, setelah kekalahan Vilxliv, 'Event' Dragon Nest akan dimulai dan aku akan mengakhirinya untuk mendapatkan 'Domination'!"
Zahal bangkit setelah merebahkan diri beberapa saat.
Sementara sebaliknya, Snipy tumbang, Pierre terlihat berusaha membangunkan Snipy namun tampaknya tubuhnya sendiri tak sanggup bertahan dari badai pasir. Di lain sisi lawan mereka, Ratatta berdiri tegak, tak bergeser sedikitpun. Ya, tak terjadi apapun disekitarnya.
Ratatta : "Aku tak punya niatan merebut Gulungan milik kalian, jadi pergilah."
Ratatta berbalik, badai pasir masih berlangsung walaupun sedikit mereda. Ia mendongah melihat keatas langit.
Ratatta : "Firasatku kenapa jadi nggak enak ya..."
Sungai kecil yang mengalir melewati Himawarigakure terus mengarah kesuatu tempat. Seekor Kyuubi, Naruna melesat cepat mengikuti aliran Sungai tersebut bersama Tamasha dan Brunott.
Tamasha : "Berapa lama lagi kita sampai di tempat tujuan kita, Naruna?"
Naruna : "Sekitar 45 menit lagi nona Tamasha."
Tamasha : "Kelebihan Rubah, karena satu 'Family' dengan anjing, kalian punya stamina berlari yang kuat dan gesit ya."
Naruna terkekeh : "Bodoh jangan memujiku dasar Bocah, Huahahahahahahaha!"
Aoryu Akagakure. Samarinda keluar dari bangunan tempat Saberio ditawan. Ia melihat gelapnya awan di langit.
Samarinda : "Beberapa saat lalu langit masih cerah, apa akan turun hujan ya?"
Beberapa Werewolves penjaga didepan bangunan itu mendengar ucapan Samarinda dan melihat awan gelap yang dimaksud.
"Wah, buat kami Awan Hitam seperti itu merupakan pertanda buruk, nona Samarinda."
Salah seorang penjaga menanggapi ucapan Samarinda dengan wajah tegang bercampur cemas.
Samarinda mendengarkan cerita dan penjelasan Werewolves penjaga. Begitu tegangnya bahasan mereka, nyaris semua penjaga disekitar situ berkumpul saling menimpali cerita satu sama lain.
Raut wajah Samarinda berubah sedikit serius : 'Apa aku harus membangunkan Soraya?"
Telinga seluruh Calon Dewa dan masyarakat di sekitar mereka berdengung.
Dengan kecepatan sangat tinggi sebuah benda melintas dilangit seluruh penjuru dunia disaat yang bersamaan dengan dengung tersebut.
"PERHATIAN KEPADA RAS 17!
KAMI DARI 'V03 Secretary District' MENYAMPAIKAN STATUS 'BAHAYA'!
SEKALI LAGI!
KAMI DARI 'V03 Secretary District' MENYAMPAIKAN STATUS 'BAHAYA'!
KINI 'V13 Military District' SEDANG MENGERAHKAN TEHNOLOGI PASUKAN KEAMANAN KE SELURUH AWALAND!
DIMOHON BANTUAN MILITER DARI SELURUH RAS 17 BERSIAGA DI TERITORI MASING-MASING DAN BEKERJASAMA DENGAN PASUKAN KEAMANAN KAMI!"
Suara itu menggema dilangit, dan membekas kuat diingatan seluruh penghuni Awaland.
Samarinda : "Apa maksudnya ini? Siapa yang barusan mengirim pesan?"
Samarinda tak sadar para Werewolves berhamburan. Tak ada satupun Werewolves yang merespon ucapannya.
"MENURUT TIM INTELIJENSI KAMI, DALAM 30 MENIT INVASI KAUM NAGA AKAN DIMULAI!
KAMI BEKERJA SAMA DENGAN TIM ASTROLOGI ELVES BAHWA MEMANG BENAR TANDA-TANDA LANGIT MENUNJUKKAN INDIKASI YANG SAMA DENGAN DUGAAN TIM INTELIJENSI KAMI!
JADI SEKALI LAGI, KAMI MENGHIMBAU BAGI RAS 17 UNTUK BERADA PADA FORMASI BERTAHAN!"
Suara yang menggema keseluruh Dunia itu terdengar jelas oleh seluruh Calon Dewa.
Bahkan Soraya terbangun mendengarnya.
Soraya : "Uhumm..."
Ia menggeliat meregangkan tubuh setelah terbangun.
Soraya : "Ulah siapa lagi ini?"
V02 Monopoly District, Kota penuh kegelapan karena bayangan dari gedung-gedung pencakar langit menutupi seluruh kota. Tempat Yoke berada saat ini.
Verne : "Benar! Habis sudah! Kita harus segera masuk ke 'Dwarves Hidden Facility Routes!' Tempat teraman milik Dwarves!"
Yoke : "Hei-hei. Aku tidak peduli dengan itu, kita harus menyelesaikan Questku dulu untuk mendapatkan 'Gulungan' yang kucari!"
Gimme : "Kebetulan arah yang dituju juga melewati Rute tersebut! Tapi maaf setelah itu kami tak bisa mengantarmu lebih jauh!"
Yoke : "Hei-hei. Mana bisa Quest berhenti ditengah jalan tanpa hasil?"
Ketiga Dwarves itu mengabaikan Yoke den berlari dengan wajah cemas.
Yoke : 'Disini, Didunia ini, berarti ritme Quest yang sedang berjalan bisa dikacaukan oleh Quest lain yang tumpang tindih. Benar-benar permainan yang realistis!
Kalau begini masing-masing Calon Dewa bisa memblokir usaha Calon Dewa saingannya untuk merebut suatu Gulungan dengan mengacaukan ritme Quest yang saingan mereka jalankan!'
Stalactr Gleytser Area.
Dumstang : "Sebetulnya saya penasaran dengan Calon Dewa saat ini. Skenario apa yang anda susun dan siapa Calon Dewa yang setara dengan anda?"
Masriz : "Calon Dewa saat ini sangat berpotensi. Banyak dari mereka memiliki Intelektual tingkat tinggi yang cukup untuk bertahan disini."
Mereka berdua berbincang sambil menuruni tangga kayu dalam lorong yang hanya disinari obor sederhana.
Dumstang : "Apa tuan juga akan mengumpulkan seluruh Gulungan Undang-undang Dasar?"
Masriz : "Aduh... Itu sangat merepotkan Dumstang, saat ini aku hanya ingin menikmati bagaimana mereka berada dalam dunia ini. Menyaksikan sepak terjang mereka.
Hahahaha...."
Mereka berdua tertawa sambil tetap berjalan mengikuti alur ruangan bawah tanah tersebut.
Gelap Malam semakin pekat. Entah karena waktu bergulir, atau karena Awan Hitam yang memberi kegelisahan atas seluruh penghuni Awaland.
Pasukan Keamanan Bentukan Dwarves, Xboz02 tersebar dalam jumlah massive dan bersiaga ditempat-tempat penting di kota-kota besar, dan di perbatasan desa.
Puluhan... Tidak, Ratusan ribu pasukan Cyborg itu berdiri berdampingan dengan berbagai ras di teritorial masing-masing ras.
Mereka semua menghadap dan menanti kearah yang sama. Mereka semua menatap dan bersiap dengan fokus yang sama kuat.
Disaat itu, seluruh Calon Dewa tak sanggup bercanda dan berekspresi berlebihan.
Ketegangan berada dipuncak disaat paling genting di kehidupan mereka ini.
Beberapa Calon Dewa seperti Saberio, Snipy, Pierre, tak sempat menyaksikan dan merasakan ketegangan ini. Sementara Masriz mungkin punya alasan sendiri hingga memutuskan melangkah ke tanah Gleytser dan menelusuri bawah tanah.
Tamasha dan Brunott merunduk dan memeluk erat pegangan mereka pada punggung Naruna.
Tamasha : "Bagaimana watak asli kaum Naga, Naruna?"
Naruna : "Mereka Ras yang Bodoh, Angkuh, dan Keras kepala! Karena kekuatan yang Dominan mereka menganggap Ras mereka yang terkuat dan terbaik."
Aoryu Akagakure.
Samarinda bersama Naraka, Soraya, dan Bayi berada pada posisi sejajar.
Beberapa puluh meter dari Mereka, Rebella berdiri sendiri mlihat langit dengan tatapan tajam.
Samarinda : "Shishichi, sebagai ayah Ruichi sekaligus tokoh besar Werewolves, bagaimana pendapatmu mengenai mereka, kaum Naga?"
Werewolves dengan postur tinggi dan besar tubuh diatas rata-rata Werewolves Jantan lainnya, berbulu Hitam pekat.
Shishichi : "Kaum Perusak, yang arogan, dan kejam! Mereka pikir mereka yang terkuat dan terbaik!"
V02 Monopoly District.
Yoke pada akhirnya menyesuaikan langkahnya lebih cepat untuk mengejar Tiga Dwarves yang diikutinya.
Yoke : "Sepertinya Kaum Naga adalah kaum yang dibenci?"
Verne : "Ya! Mereka sangat dibenci!"
Gimme : "Mereka ditakuti!"
Wicke : "Mereka dikucilkan!"
Langit Bergemuruh hebat.
Gemuruh yang menggema keseluruh penjuru dunia.
membuat nyaris seluruh ras menutup telinga.
"PANEL PELINDUNG DARATAN DIAKTIFKAN!"
Suara menggema yang sebelumnya sempat memperingatkan mereka kembali terdengar.
"KEMUNCULAN KAUM NAGA LEBIH CEPAT DARI PERKIRAAN SEMULA!
SELURUH RAS HARAP SIAP BERTAHAN!"
Seluruh penghuni Awaland yang menyaksikan dan mendengarkan intruksi tersebut begitu tegang. Tangan mereka mengepal. Sebagian memperkuat kuda-kuda. Sebagian lagi mempersiapkan diri dengan posisi bertahan.
"BLAAAAAARRRRRRRRRR!!!!"
Bumi bergoncang hebat! getarannya mengguncang seluruh dunia
"STALACTR GLEYTSER AREA DISERANG PERTAMA KALI!"
Semburan-semburan api berkobar menyala-nyala dari langit yang gelap menuju Daratan Stalactr, dimana Masriz tiba sebelumnya.
Tembakan-tembakan bola api juga menghujani Dataran Es tersebut!
"BLARRR! BLAARRR!! BLARRR! BLABLAARRRR!"
Dentuman ledakan bertubi-tubi menghantam daratan disekitar Pegunungan Gleytser dan Hutan Pinus.
Pohon-pohon dan tanaman meledak dan terbakar!
Dumstang : "Mereka memulainya dari sini tuan Masriz!"
Masriz : "Tak apa... Zahal tak jauh dari sini..."