"Eonnie, apa kau mau semobil dengan kami?". Tawar Saeron dengan sopan. So Hee melirik sekilas kearah mobil Jungkook. Gadis itu memang sedari tadi hanya diam tanpa bicara sepatah katapun. Tatapan matanya juga terlihat angkuh, gadis itu merasa jika dirinya paling populer di antara semua pemain.
"Oh? Geure, jika kau memaksa". Sahut So Hee dengan angkuh kemudian masuk begitu saja kedalam mobil Jungkook. Jungkook, Eunha, Jingo, dan Saeron saling berpandangan. Mereka tidak mengira jika So Hee merupakan sosok yang sulit bersahabat. Karena mobil Jisub tidak muat untuk menampung mereka semua, alhasil sebagian ada yang ikut mobil Jungkook.
"Aku tidak pernah menyangka jika karakter di dalam drama bisa masuk ke dalam dunia nyata". Bisik Jingo sambil bergidik ngeri. So Hee memang gadis yang cantik, namun melihat perangai gadis itu membuat Jingo berfikir dua kali untuk mencoba mendekatkan diri dengannya.
"Mau duduk didepan bersamaku?". Mencoba mengabaikan celotehan tidak jelas Jingo, Jungkook menawari Eunha untuk duduk didepan bersamanya.
"Ekhem! Saeron apa kau pernah mencoba untuk menarik perhatian mantan kekasihmu lagi?". Sindir Jingo yang membuat Jungkook dan Eunha kikuk.
"Mwo? Mantan kekasih heum???". Saeron mencoba berfikir keras.
"Aku akan duduk di belakang bersama Saeron dan So Hee Eonnie saja". Tolak Eunha dengan lembut dan masuk kedalam mobil, Saeron-pun menyusul Eunha.
"Ya! Jujurlah padaku jika kau sengaja menghalangi jalanku untuk mendekati Eunha lagi?!". Geram Jungkook sambil menatap Jingo yang tengah nyengir lebar dengan tatapan datarnya.
"Ayolah Kook! Kau terlalu cepat! Ini baru chapter dua". Sahut Jingo tidak jelas dan masuk begitu saja ke dalam mobil.
Suasana di dalam mobil Jungkook sunyi senyap. Jungkook, Eunha, Jingo, dan Saeron telah mencoba mencairkan suasana namun sikap So Hee membuat keempat orang itu jadi sungkan. Alhasil mereka memilih diam dan sibuk dengan pemikiran masing-masing.
"Eonnie, akting-mu sangat hebat. Aku menonton drama-mu di televisi". Kata Eunha memberanikan diri mengajak So Hee berbicara.
"Gomawo. Drama yang ditayangkan ditelevisi bukanlah ajang untung latihan. Tentu hanya aktris dan aktor yang sudah berpengalaman-lah yang pantas menjadi bintang utama-nya". Sahut So Hee dengan ketus sukses membuat Eunha tertohok. Jungkook melirik Eunha dari kaca spion, terlihat wanita itu menunduk sedih. Sudah pasti Eunha merasa terluka dengan perkataan So Hee yang begitu pedas. Bahkan Jingo dan Saeron-pun tidak menyangka jika So Hee akan bersikap seperti itu.
"Sebelum menjadi aktris yang berpengalaman, kita semua pernah menjadi aktris baru. Saat pertama kali debut sebagai aktris aku juga gugup seperti Eunha Eonnie". Bela Saeron dengan sopan yang membuat So Hee berdecak malas.
"Jika awalnya debut menjadi idol, ya jadilah idol saja. Tempat-mu bukan di drama". Kata So Hee lagi.
"Tapi aku juga idol yang debut menjadi seorang aktor". Sahut Jungkook dengan gaya santai. Lelaki itu tahu jika So Hee pasti iri pada Eunha yang menjadi bintang utama di drama.
"Apa yang harus diributkan jika kita semua di casting sebelum mendapatkan peran masing-masing?". Perkataan Jingo sukses membuat So Hee bungkam karena pada kenyataannya mereka memang di casting untuk menentukan peran masing-masing. Eunha mendapatkan peran utama karena karakter Hyerin di drama Memorabilia cocok dengan wanita itu.
--000--
Sesampainya disebuah tempat karaoke mewah, kelimanya langsung menuju ruangan yang telah di pesan oleh Jisub. Para senior mereka telah lebih dulu bersenang-senang, Jisub benar-benar mengajak mereka mabuk sore ini. Bahkan lelaki itu sudah memesan beberapa botol Soju dan makanan. Sama seperti sebelumnya, So Hee memilih menjauh dari yang lain.
"Ada apa dengan Han So Hee? Dia terlihat susah diajak berteman". Bisik Se Kyung sambil melirik-lirik kearah So Hee.
"Dia bahkan bersikap buruk pada Eunha Eonnie tadi. Ternyata di dunia nyata-pun dia jahat". Bisik Saeron balik sambil menatap So Hee tidak suka.
"Aigoo dari awal aku melihatnya-pun aku sudah bisa menebak jika dia bukan gadis yang baik. Lihatlah bahkan dia merokok sekarang". Hyeyoung merupakan sosok ibu-ibu yang suka bergosip juga. Wanita itu geleng-geleng kepala melihat So Hee yang dengan santainya merokok di depan para senior.
"So Hee-ya ternyata kau merokok juga". Canda Jisub mencoba akrab pada So Hee. Gadis itu tersenyum tipis kemudian meneguk segelas Soju.
"Taehe dan Hyerin minumlah yang banyak sampai mabuk". Kata Jisub sambil menuangkan Soju ke gelas Jungkook dan Eunha.
"Tapi Hyung aku nanti harus menyetir". Tolak Jungkook dengan sopan. Dong Wook dan Jisub berdecak tidak suka.
"Ya! Kapan lagi kau mabuk bersama gadis secantik Eunha eoh? Minumlah yang banyak". Kata Dong Wook sambil memaksa Jungkook minum Soju banyak-banyak.
"Eunha-yaa minumlah". Dong Wook mengulurkan segelas Soju pada Eunha dengan lembut.
"Kamsahamnida". Kata Eunha dengan sopan sambil meneguk Soju-nya perlahan.
"Dengannya kau sangat lembut tapi kenapa dengan-ku seperti memberi minum seekor sapi?". Protes Jungkook pada Dong Wook hingga membuat yang lain tertawa.
"Dia putriku". Canda Dong Wook membuat Eunha tersenyum kecil. Mereka semua cepat akrab hingga sudah seperti keluarga sendiri padahal baru beberapa jam bertemu. So Hee juga ikut terkekeh meski tidak ikut dalam obrolan mereka.
"Untuk Taehe dan Hyerin yang harus menjadi dekat! Cheers!!". Seru Jisub sambil mengangkat gelas-nya keatas diikuti yang lain.
"Cheers!!!". Sahut semuanya dengan kompak sambil bersulang. Mereka semua meneguk Soju dengan sekali teguk.
"Woah... anak muda sekarang memang pandai minum". Komentar Jisub saat melihat lima anak muda didepannya meneguk Soju dengan santainya.
"Eunha tidak boleh minum Soju banyak-banyak, jika mabuk dia akan sangat memalukan". Kata Jungkook tiba-tiba sambil mengusap kepala Eunha. Eunha menatap Jungkook dengan tatapan tidak suka.
"Kapan aku mabuk dan melakukan hal yang memalukan? Apa kau tidak ingat jika pernah mabuk dan menyalami orang-orang yang kau temui di jalan?!". Kata Eunha tak mau kalah dan akhirnya membuat keduanya berdebat tidak jelas. Semua yang menyimak saling bertatapan, Eunha dan Jungkook seperti sudah saling mengenal lama.
"Jogiyo, apa kalian pernah minum bersama sebelum ini?". Tanya Dongwook mencoba menengahi pertengkaran kedunya.
"Ne!". Jawab Jungkook dan Eunha kompak tanpa sadar, dan setelah itu mereka mengatupkan bibir rapat-rapat.
"Date? Kalian pernah nge-date?". Tebak Se Kyung yang membuat Jungkook dan Eunha semakin terdiam.
"Mereka dulunya pernah pacaran kemudian putus". Malahan Jingo yang menjawab hingga membuat semua memekik heboh.
"Woah daebak! Bagaimana mungkin kalian dipertemukan di sebuah drama yang sama?". Pekik Saeron sambil menangkup pipinya sendiri. Ia begitu gemas dengan hubungan Jungkook dan Eunha.
"Astaga lagi-lagi firasatku benar. Aku melihat dari pancaran mata kalian, kalian masih saling cinta kan? Omoo!". Kata Hyeyoung dengan heboh.
"Itu sudah sangat lama. Aku akan mencoba bersikap profesional". Sahut Eunha sambil tersenyum tipis.
"Gwenchana. Saat berakting masuklah ke dalam karakter Hyerin. Anggaplah Eunha dan Hyerin adalah sosok yang berbeda. Jika sudah begitu kau pasti tidak akan merasa canggung". Kata Dongwook memberi saran. Sensasi beradu akting dengan mantan kekasih pasti akan berbeda kan? Mencoba untuk tak terjebak pada masa lalu tentu saja sulit.
"Kami pasti bisa mengatasi situasi ini. Iya kan?". Tanya Jungkook sambil mengangkat gelas-nya mengajak Eunha bersulang. Eunha tersenyum dan menubrukkan gelasnya dengan gelas Jungkook.
"Tentu saja. Kami akan menjadi partner yang hebat". Sahut Eunha kemudian meneguk Soju-nya. Ya, Jingo benar ini baru chapter dua dan ia tidak perlu terburu-buru. Mengulang semua dari awal mungkin lebih baik, mulai dari seorang teman siapa tahu selanjutnya bisa lebih dari itu.
--000--
Mereka bahkan berpesta hingga larut malam. Menghabiskan berbotol-botol Soju hingga tepar ditempat masing-masing termasuk Eunha. Hanya Jungkook saja yang masih terlihat sadar, meski tak bisa dipungkiri jika kepalanya pusing luar biasa. Lelaki itu menatap So Hee dan Dongwook yang berciuman panas di ujung ruangan. Mungkin karena efek mabuk parah hingga mereka tak sadar saat melakukannya.
"Ayo pulang". Kata Jungkook sambil berjongkok didepan Eunha yang menelungkupkan kepalanya diatas meja.
"Sajangnim! Kenapa kau harus mempertemukan aku lagi dengan Jungkook Heum? Hik... hik...". Racau Eunha sambil cegukan beberapa kali. Jungkook menjilat bibirnya dan tersenyum kecil.
"Memang kenapa? Bukankah kau senang bisa bertemu dengannya Heum?". Goda Jungkook.
"Majja! Kau benar Sajangnim! Aku senang tapi juga sedih hik... hik...". Teriak Eunha bak orang kesetanan. Bahkan orang-orang yang tepar sampai dibuat kaget.
"Ya! Dasar tarzanwati! Ini bukan di hutan! Ini ditempat karaoke Aigo!". Racau Se Kyung sambil menunjuk-nunjuk udara tidak jelas.
"Haish Jinjja, sepertinya kita harus pulang sekarang". Gumam Jungkook sambil membopong tubuh Eunha.
"Hyung, aku pamit pulang dulu". Pamit Jungkook pada Jisub yang juga tengah mabuk berat.
"Oh? Ne, jagalah Eunha baik-baik". Sahut Jisub kemudian kembali tidur.
Jungkook berjalan cepat menuju tempat parkir sebelum ada orang awam yang memergoki mereka. Lelaki itu memasukkan Eunha kedalam mobil. Eunha masih meracau tidak jelas sambil menangis sesenggukan. Jungkook mencubit sekilas pipi Eunha sebelum merunduk untuk memasangkan sabuk pengaman.
"Kenapa kau datang lagi? Kenapa aku masih mencintaimu?". Racau Eunha sambil menarik kerah baju Jungkook.
"Lalu ini salah siapa? Siapa yang meminta berpisah? Aku bahkan tidak pernah ingin berpisah dengan-mu". Jawab Jungkook sambil menatap mata Eunha lekat-lekat. Eunha menatap Jungkook dengan pandangan kosong dan memukul dada lelaki itu beberapa kali.
"Aku melakukannya untukmu. Demi karir kita". Celoteh Eunha.
"Andwe! Kau bahkan tersiksa dengan rasa takut-mu sendiri. Kau terlalu takut dengan komentar netter hingga melepaskan-ku". Kata Jungkook sarkas. Mata lelaki itu turun untuk menatap bilah bibir Eunha yang memerah.
"Apa ada namja lain yang menyentuh ini setelah aku?". Tanya Jungkook sambil mengusap bibir Eunha yang basah.
"Aku hanya memikirkanmu! Bagaimana mungkin aku membiarkan namja lain menyentuhku?". Sahut Eunha cepat dan terdengar tidak jelas. Namun sayangnya telinga Jungkook cukup jelas menangkap perkataan Eunha. Lelaki itu tersenyum puas dan semakin mendekatkan wajahnya, Eunha memejamkan matanya saat merasakan hidung Jungkook telah menempel dihidungnya.
Chu~
Bibir hangat dan basah itu lagi-lagi Eunha rasakan. Bibir yang selalu mampu membuat Eunha tak berdaya. Jungkook melumat bibir Eunha dengan begitu lembut dan hati-hati. Bibir itu merangkum bibir manis Eunha dengan mudahnya. Tak mau disangka memanfaatkan keadaan, Jungkook melepaskan ciuman mereka sebelum dirinya bertindak semakin jauh. Lelaki itu mengsuap bibir Eunha yang basah dengan ibu jarinya.
"Ku pastikan selamanya hanya aku yang akan menyentuhmu". Kata Jungkook kemudian melajukan mobilnya menuju dorm GFRIEND.
--000--
Ting! Nong!
"Nuguseyo?". Tanya Yuju dari layar intercom.
"Aku Jungkook, Eunha mabuk dan aku mengantarkannya pulang". Jawab Jungkook yang membuat Yuju semakin gugup.
"Omoo!". Pekik gadis itu kemudian cepat-cepat membuka pintu dorm.
"Annyeonghaseyo sunbaenim". Sapa Yuju dengan kikuk. Jungkook tersenyum kecil menanggapi sapaan Yuju.
"Eunha mabuk tadi. Apa aku boleh membawanya ke kamar? Ku rasa dia perlu istirahat". Kata Jungkook dengan sopan.
"Ah?? Tentu saja. Silahkan masuk...". Sahut Yuju sambil membuka pintu lebar-lebar.
"Aigoo... anak itu benar-benar mabuk". Lanjut Yuju sambil mengekori Jungkook.
"Yuju-yaa siapa yang...".
"Omoo! Annyeonghaseyo sunbaenim". Pekik Sowon kemudian langsung membungkuk sopan kearah Jungkook. Jungkook sedikit bingung dengan sikap member GFRIEND yang terlihat sungkan padanya.
"Aku kemari mengantarkan Eunha pulang". Kata Jungkook. Member GFRIEND yang lain mengintip dari balik tembok setelah mengetahui jika Jungkook datang ke dorm mereka.
"Ah, disitu kamar Eunha". Kata Sowon sambil mengantarkan Jungkook masuk ke dalam kamar Eunha.
"Omoo! Bagiamana mungkin Eunha si gadis canggung itu pernah berkencan dengan namja sekeren Jungkook?". Yerin mulai berkomentar.
"Bahkan aku tidak menemukan hal yang menarik di dalam diri Eunha Eonnie". Sahut Sin B dengan kurang ajarnya.
"Kiyowo, Eunha Eonnie kiyowo. Namja kan suka dengan yeoja yang kiyowo. Mungkin Jungkook sunbaenim juga begitu". Perkataan Umji membuat Yerin dan Sin B mengangguk saja.
"Aigo... Mianhae kamar Eunha memang berantakan". Kata Sowon sambil melempar bra Eunha yang tadinya tergeletak diatas ranjang.
"Gwenchana". Kekeh Jungkook sambil membaringkan Eunha dengan lembut keatas ranjang. Diam-diam lelaki itu mengulum senyum, Eunha masih suka mengenakan pakaian dalam yang imut rupanya. Jungkook bahkan melepaskan sepatu Eunha hingga membuat Sowon jadi tidak enak.
"Terimakasih Jungkook-ssi sudah mengantarkan Eunha pulang. Tapi sungguh kau tidak perlu seperti ini". Kata Sowon.
"Tolong jangan merasa sungkan denganku. Bukankah kita satu agensi sekarang? Aku dan member BTS ingin dekat dengan kalian". Kata Jungkook dengan tulus, Sowon dibuat tersanjung dengan perkataan lelaki itu.
"Ah, Ne". Jawab Sowon pendek. Jungkook beralih menatap kearah Eunha dan menyelimuti wanita itu dengan selimut sampai sebatas dada. Lelaki itu bahkan mengusap dahi Eunha dengan lembut membuat Sowon melting.
"Jalja". Bisik Jungkook sebelum keluar dari kamar Eunha. Sowon merasa Eunha adalah wanita yang paling bodoh di dunia ini karena telah melepaskan Jungkook hanya karena cibiran netter. Huhu sampai Sowon ingin mengumpat rasanya.
--000--