Pagi ini Eunha bangun dengan kepala yang sakit luar biasa. Ini semua gara-gara kebanyakan minum semalam. Wanita itu memegangi kepalanya dan menatap kesekeliling. Loh? Bagaimana mungkin ia sudah ada di kamarnya?
"Astaga! Kenapa aku bisa ada di kamar?". Wanita itu bahkan membuka melirik kedalam selimut yang membungkus tubuhnya dengan tergesa.
"Hah! Syukurlah". Wanita itu bernafas lega. Setidaknya ia tidak berakhir melakukan one night stand saat mabuk kemarin. Meski masih bertanya-tanya mengapa ia bisa ada di dalam kamarnya, namun Eunha mencoba mengabaikannya. Yang penting ia baik-baik saja. Wanita itu berjalan dengan gontai menuju dapur untuk mengambil segelas air, tenggorokan wanita itu terasa kering rasanya.
"Apa kau tidur dengan nyenyak?". Tanya Yuju yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi.
"Heum, tentu saja. Aku belum pernah merasakan tidur senyenyak itu". Sahut Eunha dengan wajah berseri-seri, sementara itu Yuju terlihat menahan tawanya.
"Apa kau tidak mau menanyakan siapa yang mengantarmu semalam?". Pancing Yuju yang membuat senyum Eunha sirna seketika. Betul juga, wanita itu bahkan tidak tahu siapa yang mengantarnya pulang semalam.
"Majja! Nuguya? Jangan bilang hnggggg....". Tebak Eunha tidak yakin. Kenapa difikirannya hanya ada satu nama? Inisial JJK.
"Nama yang ada difikiranmu itu benar sekali. Aigo... kalian sangat manis". Puji Yuju sambil mencubit pipi Eunha kemudian pergi berlalu sambil tertawa-tawa sendiri. Sementara itu Eunha terlihat risau sambil menggigit bibir bawahnya. Ia sungguh tidak ingat apa-apa saat mabuk semalam, apa ia melakukan hal yang aneh?
"Bagiamana jika aku meracau tidak jelas dan kelepasan mengatakan sesuatu?". Gumam Eunha sambil memijit kepalanya sendiri. Ia merasa tidak punya muka jika bertemu dengan Jungkook hari ini. Ya, hari ini GFRIEND akan melakukan meeting bersama artis Big Hit yang lain.
Dengan cepat wanita itu masuk kembali kedalam kamar dan mengecek ponselnya.
Ex BF
Apa tidur-mu nyenyak?
Aku tidur nyenyak semalam, Terimakasih sudah mengatakan yang sejujurnya☺️
My ex gf
Read
Eunha meletakkan kembali ponselnya keatas nakas dengan kasar. Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Meski ia masih mencintai Jungkook, tapi butuh berfikir ribuan kali untuk kembali menjalin hubungan dengan lelaki itu. Ia tidak sekuat itu untuk menahan diri dari cacian para netter. Fokus Eunha hanya satu saat ini, menyelesaikan proses syuting drama dan kembali ke titik awal dimana ia menjaga jarak dengan Jungkook.
Sementara itu ditempatnya, Jungkook tersenyum sendiri sambil menatap foto selfie dirinya dan Eunha yang diambil beberapa tahun lalu.
Tidak ada satu-pun foto yang layak untuk dipajang menurut Jungkook. Tapi ia sangat bahagia saat itu, saat dimana ia bisa dicintai dan mencintai dengan apa adanya. Tak peduli dengan Eunha yang polos dan begitu sederhana, Eunha baginya tipe wanita yang kuno karena tidak pernah mengikuti Fashion yang sedang trend. Namun bagi Jungkook wanita itu cantik dengan caranya sendiri.
"Gebetan dimana-mana tapi Eunha tetap number one ya Kook?". Komentar Taehyung sambil melirik kearah ponsel Jungkook. Lelaki itu reflek memasukkan ponsel-nya kedalam saku celana lantaran malu.
"Lengket sekali Hyung dengan ponsel". Kata Jungkook mengalihkan pembicaraan. Taehyung memang akhir-akhir ini tidak pernah lepas dari ponsel-nya, entah apa yang tengah lelaki itu lakukan.
"Aku ini kan admin weverse, jadi tidak heran jika tiada hari tanpa memegang ponsel". Sahut Taehyung sambil senyum-senyum sendiri membalas komentar dari Army.
"Ku kira kau diam-diam sedang berkencan Hyung". Kata Jungkook.
"Nah itu dia Kook! Kudengar lawan main-mu Han So Hee, kenalkan padaku lah! Dia terlihat menantang bagiku". Taehyung terlihat antusias sekali bahkan sampai menaik-turunkan alisnya membuat Jungkook jijik.
"Kau yakin Hyung? Bukan menantang lagi, tapi dia memang liar". Sahut Jungkook dengan ketusnya. Teringat kelakuan gadis itu di tempat karaoke kemarin. Meski ia juga tak kalah liar dari So Hee, tapi ia masih bisa berfikir waras untuk tidak merokok di depan para senior.
"Tapi dia sangat cantik. Bukankah tipe ku sekali". Tanya Taehyung dengan senyum jenaka.
"Bukankah tipe-mu yang cute seperti boneka Hyung? Agak aneh melihatmu dengan gadis liar". Komentar Jungkook sambil bergidik ngeri dan segera masuk kedalam ruang meeting.
--000--
GFRIEND masuk ke dalam ruang meeting bersama Sejin manager-nim. Member GFRIEND membungkuk sopan kearah BTS dan TXT juga PD-nim. Eunha terlihat kikuk saat member GFRIEND mendorong-dorong tubuhnya untuk duduk di samping Jungkook. Eunha mengomel tanpa suara dan hal itu membuat Jungkook mengulum senyum. Dan akhirnya wanita itu duduk disamping Jungkook yang tak henti menatap kearahnya.
"Apa tidurmu nyenyak?". Bisik Jungkook sambil berpangku tangan dan matanya terus menatap kearah Eunha yang terlihat kikuk.
"Ne". Jawab Eunha pendek sambil menggeser kursinya agar menjauh dari Jungkook. Namun dengan iseng lelaki itu menarik kursi Eunha dengan mudahnya hingga mepet ke kursinya.
"Kenapa kau bertingkah seakan-akan tidak terjadi apa-apa saat kau mabuk semalam?". Ledek Jungkook membuat Eunha semakin gugup.
"Eung... aku ingat semuanya kok. Dan aku yakin tidak ada sesuatu yang salah tadi malam". Sahut Eunha sok yakin membuat Jungkook tertawa meledek.
"Memang tidak ada yang salah, termasuk saat kau mengakui perasaanmu sendiri". Bisik Jungkook dengan nada menyebalkan membuat Eunha meneguk ludahnya kasar. Sial! Ia benar-benar kelepasan semalam.
"Jeon Jungkook tahan-lah, proses syuting-mu baru akan dilakukan besok". Tegur Bang Sihyuk yang melihat Jungkook tengah menggoda Eunha.
"Jungkook sangat tidak tahan untuk segera syuting, apalagi syuting adegan 19+ hahaha". Ledek Jimin sambil tertawa ngakak diikuti member BTS yang lain. Sementara itu Eunha dibuat malu dan member GFRIEND menahan tawa mereka.
"Ya! Hyung, tidak begitu kok!". Protes Jungkook yang merasa tidak enak pada Eunha. Wanita itu pasti malu sekali karena Jimin berbicara sangat frontal.
"Aku tahu kau pasti sangat gugup untuk melakukan adegan itu. Tapi kami akan menjaga area privasimu agar tidak terlihat Eunha. Kami pasti melindungi-mu". Kata Bang Sihyuk mencoba menenangkan Eunha. Bagaimana-pun Eunha adalah anak yang polos menurutnya. Melakukan adegan panas pasti hal yang baru untuknya.
Meeting hari ini hanya membahas seputar rencana dan konsep comeback BTS, GFRIEND, dan TXT serta alur MV yang pastinya berhubungan satu sama lain. Dan setelah itu mereka semua sibuk dengan aktivitas masing-masing. Jungkook dan Eunha secara khusus diminta oleh Bang Sihyuk untuk mendekatkan diri agar caemistry di drama nanti terlihat sempurna.
"Kau mau kemana?". Cegah Jungkook saat Eunha hendak menyusul member GFRIEND.
"Tentu saja mengikuti member-ku". Sahut Eunha cepat hendak pergi namun Jungkook dengan segera menghalangi jalan wanita itu dengan tubuhnya.
"Wae?". Tanya Eunha dengan sebal namun tidak berani menatap kearah Jungkook. Jungkook tahu Eunha malu dengan kejadian semalam, lelaki itu terkekeh dan menunduk untuk melihat wajah Eunha dari dekat.
"Tidak perlu malu. Aku bahagia mendengarnya". Kata Jungkook tepat didepan wajahnya. Wajah Eunha memerah dan mendadak jadi panas. Apa yang harus ia katakan? Berkilah pun rasanya percuma.
"Kenapa harus malu? Aku tidak mengatakan apapun". Sahut Eunha sambil tergagap-gagap. Matanya berputar kesegala arah yang penting menghindari mata Jungkook.
"Kau bilang masih mencintaiku dan tidak membiarkan orang lain menyentuhmu selain aku. Aku mendengarnya jelas sekali".
"Omooo!!". Eunha reflek berteriak didepan wajah Jungkook.
"Itu bukan aku!". Lanjut Eunha yang membuat Jungkook jengkel.
"Ya! Jelas-jelas kau mengatakan itu didepan wajahku saat kita berduaan di mobil! Bagaimana mungkin kau masih Berusaha mengelaknya?". Omel Jungkook sambil bersedekap dada dan menatap Eunha dengan jengkel.
"Mungkin saja kan yang mengatakan hal itu adalah Hyerin? Hyerin sudah masuk kedalam jiwa-ku". Kata Eunha tidak masuk akal.
"Heol! Kau sudah terpojok dan masih tidak mau mengaku?". Sindir Jungkook.
"Anggap saja itu hanya ke-khilaf an ku karena sedang mabuk". Eunha hendak berlalu namun Jungkook segera mencekal lengan wanita itu.
"Apa kau anggap hal itu sebagai lelucon?". Tanya Jungkook dengan nada dingin. Eunha melirik Jungkook yang menatapnya dengan dingin.
"Sadarlah Jeon Jungkook! Aku bersikap baik padamu hanya untuk kebutuhan syuting". Jawab Eunha dengan entengnya membuat Jungkook tertawa miris.
"Hanya untuk kebutuhan syuting? Apa aku terlalu menganggap-nya serius?". Eunha benar-benar bingung harus bersikap seperti apa saat ini. Namun jauh didalam lubuk hatinya, perkataanya tadi malam memang serius. Tapi Jungkook tidak perlu mengetahui-nya.
"Ne, aku tidak pernah benar-benar ingin kembali padamu lagi". Cekalan dilengan Eunha akhirnya terurai. Jungkook menganggukan kepalanya pertanda paham dengan maksud ucapan Eunha. Hanya dirinya yang menganggap serius rupanya.
"Arraseo. Aku akan memahami batasannya. Aku mencium-mu tadi malam, haruskah aku meminta maaf?". Tanya Jungkook sambil menatap mata Eunha lekat-lekat.
"Mwo?...". Jujur saja Eunha kaget mendengar pengakuan Jungkook. Semalam mereka berciuman?
"Apa aku membalasnya?". Tanya Eunha memastikan sambil menatap Jungkook serius.
"Ne, apa itu juga termasuk ke-khilafan?". Sindir Jungkook yang membuat Eunha terdiam.
"Ego-mu sungguh tinggi Jung Eunbi". Tambah Jungkook sarkas.
"Minta maaf-lah. Kau sungguh tidak sopan telah mencium orang yang sedang mabuk". Sahut Eunha kemudian yang membuat Jungkook tersenyum sinis.
"Begitu ya? Mungkin memang aku yang terlalu berlebihan karena sangat-sangat berharap bisa kembali padamu. Aku minta maaf untuk itu". Dengan pilu Jungkook berbalik arah dan pergi meninggalkan Eunha. Sedetik kemudian air mata Eunha menetes, sebenarnya bukan kata-kata itu yang ingin wanita itu sampaikan. Eunha terlalu takut untuk mengatakan jika ia juga ingin kembali bersama Jungkook.
"Mianhae untuk keegoisanku". Cicit Eunha kemudian menghapus air matanya. Wanita itu bergegas menuju practice room menyusul member GFRIEND.
Diam-diam Jungkook memperhatikan Eunha sedari tadi, lelaki itu tidak langsung pergi melainkan bersembunyi dibalik tembok demi melihat Eunha yang menangis karena telah mengatakan kebohongan padanya. Jungkook mencoba melindungi ego wanita itu yang sengaja disembunyikan. Tak apa Eunha terus menolaknya seperti ini, yang penting lelaki itu tahu jika Eunha masih mencintainya. Coba kita lihat seberapa lama Eunha bertahan dengan ego-nya?
--000--