Chereads / Tragedi Cinta / Chapter 23 - Bagian 22

Chapter 23 - Bagian 22

Kang Soo Wook benar-benar lega setelah sekian lama ia mencari putranya, akhirnya ia berhasil mengetahui keberadaannya dan tempat tinggalnya yang tak pernah ia sangka putranya adalah sahabat dari salah satu cucu keluarga Lee. Tapi, perasaan lega itu seketika tenggelam saat ia mendengar kalau putranya sedang berada di tempat Choi Hyun Jee yang menyekap putri dari sahabatnya. Perasaannya mendadak cemas dan seketika itu ia pun memerintahkan anak buahnya untuk datang ke tempat itu bersamanya.

Betapa terkejutnya ia saat tiba di tempat itu dan menyaksikan putranya sedang berkelahi dengan anak buah Choi Hyun Jee. Ini sangat buruk. Mereka bukan orang-orang yang bisa dianggap remeh, apalagi Choi Hyun Jee suka menggunakan obat-obatan berbahaya untuk mengalahkan musuhnya. Dia adalah mantan wartawan yang sekerang hidup sebagai seorang pembunuh keji hanya demi membalaskan dendamnya kepada Imamura. Dan putranya tengah terlibat dengan anak buah pria itu.

Kang Soo Wook memang bukan pimpinan mafia atau semacamnya. Tapi, ia punya banyak bawahan yang mereka adalah para pembunuh bayaran, ahli kimia, termasuk peracik racun yang tingkat kematian dari ramuan racun mereka adalah pembunuh nomor satu. Maka, tidak heran kalau Kang Soo Wook tahu persis siapa orang-orang yang bekerja pada Choi Hyun Jee dan pernah beberapa kali terlibat masalah dengan anak buahnya.

"Hyun Jee, sebaiknya hentikan semua ini. Tidak ada gunanya," kata Kang Soo Wook saat Kenzi sudah pergi meninggalkan gedung tua itu bersama Illona dan ia pun bisa bicara bebas dengan Choi Hyun Jee tanpa khawatir didengar Kenzi sekalipun calon besannya masih berdiri di dekatnya.

"Jangan ikut campur."

"Aku harus ikut campur untuk meluruskan masalah ini. Jadi, mari kita bicara sebentar dan hentikan perkelahian ini sejenak," kata Kang Soo Wook dengan nada bicaranya yang tenang dan santai.

Saat itu anak bukan Kang Soo Wook sebenarnya sudah berhasil menghentikan pergerakan anak buah Choi Hyun Jee yang lebih dari setengah berhasil dilemahkan, meski belum sepenuhnya ditumbangkan. Anak buah Kang Soo Wook belum sepenuhnya memperlihatkan kemampuan mereka. Para pria berwajah garang itu hanya berusaha menyudutkan anak buah Choi Hyun Jee. Tidak lebih. Kang Soo Wook belum memerintahkan anak buahnya membunuh siapapun.

"Apa yang ingin kau luruskan?"

"Beberapa hal. Salah satunya tentang kematian putrimu. Daichi Imamura tak ada sangkut pautnya dengan kematian putrimu dan tentu saja kita harus membicarakan soal utang besarmu padaku. Tidakkah kau punya utang yang belum kau lunasi sampai saat ini?"

Utang Choi Hyun Jee yang telah membuat istri Kang Soo Wook bunuh diri tak pernah benar-benar ia lupakan. Bagaimana tidak, istrinya yang hanya seorang wanita lumpuh bisa berakhir di atas ranjang pria itu ketika dirinya sedang di luar kota. Wanita itu sudah dalam keadaan tak bernyawa saat anak buah Kang Soo Wook mencari keberadaan istrinya yang menghilang selama beberapa hari. Namun, setelah beberapa tahun berlalu Kang Soo Wook belum pernah sekalipun membalas perbuatan Choi Hyun Jee.

Kang Soo Wook berusaha menjalani hidupnya sebagai orang biasa, tidak memikirkan kebenciannya. Tapi, kini Choi Hyun Jee justru memancing kebenciannya itu dengan menyekap Illona dan membuat masalah besar. Sepertinya Kang Soo Wook harus benar-benar membuat Choi Hyun Jee membayar semua utangnya pada Kang Soo Wook.

"Perlu kau tahu, orang yang membunuh putrimu adalah salah satu anak buah Yakuza. Tapi, bukan anak buahnya, melainkan orang kepercayaan Isamu. Kau tahu kan siapa itu Isamu?"

"Apa? Orang kepercayaan Isamu?"

"Benar dan aku yakin sekarang dia sedang tertawa karena melihatmu menyerang orang lain, sementara dia hidup dengan tenang tanpa diburu kebencianmu seperti Imamura."

"Apa katamu?"

"Imamura juga korban dari pengkhianat itu yang bahkan Isamu tak sadar sedang menempatkan seorang pengkhianat di dalam rumahnya sendiri."

"Jadi…"

"Kau bisa tanyakan sendiri kepada Isamu"

Choi Hyun Jee tak tahu siapa yang harus ia percaya tapi Kang Soo Wook sahabat Isamu tapi rela membuka persoalan terkait Yakuza adalah hal langkah dan sulit untuk menganggapnya hanya sekedar tipu muslihat karena bagaimanapun mereka berdua sempat berselisih paham pada akhirnya Isamu tetaplah sahabat baik Kang Soo Wook.

"Apa yang kau rencanakan dengan mengatakan ini?"

"Hanya untuk memastikan kau tak menyentuh putri Imamura atau putraku akan kehilangan akal dan kembali menjadi pembunuh"

"Putramu?"

***

Sebelum menjadi dokter, Oliver adalah seorang ahli kimia dan apoteker. Ia banyak pengalaman dalam bidang tersebut. Kemampuanya sangat diakui, bahkan ia juga pernah menjadi bagian dari organisasi AMC (Asian Medical Center) saat usianya baru 16 tahun. Seorang pria jenius dengan banyak keahlian adalah hal yang langka, termasuk Oliver. Karena, ia bukan hanya paham ilmu kedokteran, tapi juga kimia, obat-obatan, hingga sedikit belajar tentang senjata terlarang dengan larutan kimia beracun di dalamnya. Semua itu ia pelajari saat tinggal terpisah dengan keluarganya di Tokyo. Tapi, tentu saja tidak banyak yang tahu sekalipun ia memiliki sertifikal legal akan kemampuan hebatnya.

Oliver tak mau terlalu dalam pada bidang yang dianggapnya cukup dekat dengan mafia dan peperangan tersebut. Namun karena beberapa alasan, kadang ia menggunakan keahliannya dan sedikit sekali yang datang menemuinya untuk meminta bantuan, karena Oliver lebih sering menolak daripada menerimanya. Akan tetapi, hari ini ketika adik perempuannya sekarat karena obat-obatan terlarang itu, ia tak punya pilihan selain menunjukkan kemampuan hebatnya melumpuhkan segala jenis racun dan bahan kimia berbahaya. Terlebih saat ia menemukan sejenis obat yang dari dulu selalu ia teriakkan di depan muka dewan kesehatan dunia untuk tidak akan pernah mengeluarkan obat-obatan jenis tersebut hingga membuatnya pernah mendapat julukan 'dokter gila', karena berani berteriak di depan para penguasa.

Dulu sekali kandungan obat yang sering disebut 'obat ajaib' itu banyak digunakan untuk mengobati pasien penderita kanker lantaran dipercaya bisa meredakan rasa sakit akibat berkembang biaknya sel kanker. Akan tetapi, kini obat-obatan tersebut sudah dilarang lantaran ada dampak panjang di balik kehebatannya yang dianggap berbahaya. Bahkan, pasien kanker yang mengonsumsinya akan mengalami ketergantungan terhadap obat tersebut. Terlebih, banyak yang menyalahgunakannya sebagai senjata untuk melumpuhkan lawan dan para mafia menjadikan obatan-obatan tersebut sebagai senjata utama.

Dalam dosis kecil mungkin hanya akan mengurasi rasa sakit bagi pasien penderita kanker. Tapi, terhadap orang normal, terlebih jika diberikan dalam jumlah besar 'obat ajaib' itu bisa melumpuhkan kerja syaraf hingga sangat dilarang keras untuk digunakan pada orang normal terlebih lagi penderi penyakit jantung. Dan Choi Hyun Jee mengkombinasikan obat itu dengan sejenis obat yang setara dengan narkotika dosis tinggi. Hingga tidak heran jika saat dibawa ke Rumah Sakit kondisi Illona sudah tak lagi bisa disadarkan dengan cara apapun, bahkan sentukan yang diberikannya tak berefek pada gadis itu.

"Obat ajaib telah menjelma menjadi racun untuk Illona"

***

Sejak mendengar kabar diculiknya Illona dari kediaman William oleh musuh besarnya Imamura tak bisa tidur tenang atau makan dengan enak padahal setelah bicara dengan kedua putranya setelah pertemuannya dengan Oliver harusnya ia bisa merasakan ketenangan. Choi Hyun Jee orang yang menjadi alasan utama ia merekayasa kematiannya berusaha membunuh putrinya untuk memancingnya keluar. Beruntung William menahannya hingga Imamura tak ikut terpancing tapi ia harus bertahan selama tiga hari untuk bisa mendengar kabar putrinya yang berhasil di bawa keluar dari tempat Choi Hyun Jee menyekap gadis itu. Sayangnya gerakan cepat anak buah Kenzi dibantu para pengawal keluarga Lee tidak membuat putrinya kembali dalam keadaan baik. Choi Hyun Jee di bantu para mafia yang terkenal licik dan selalu menjadi musuh utama Yakuza. Sekarang putrinya dalam keadaan kritis yang entah separah apa tapi mendengar cerita putra tertuanya Imamura sangat terpukul. Ia menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi.

"Aku rela membuat kebohongan sebesar ini dan meninggalkan kalian anak-anakku adalah untuk memastikan dia tak akan mengusik kalian, tapi ternyata rencanaku tidak berjalan dengan baik" kata Imamura saat ia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit bersama William. Beberapa menit lalu mereka baru mendengar kabar jika Illona berhasil ditemukan dan dibawa ke rumah sakit karena Choi Hyun Jee menyuntiknya dengan cairan berbahaya. Imamura tak tahu seberapa berbahayanya tapi mendengar siapa yang membantu Choi Hyun Jee ia bisa menduga dengan sangat yakin, kalau yang diberikan pada Illona bukan sekedar obat bius.

"Rencana appa memang gagal tapi ini bukan alasan appa menyalahkan diri, Choi Hyun Jee terlalu cerdik untuk bisa ditipu"

"Dia sepertinya benar-benar ingin menghancurkanku"

"Appa sebenarnya kenapa dia ingin melakukan ini? Hal buruk apa yang pernah appa lakukan padanya?"

"Ini kesalah pahaman, Choi Hyun Jee mengira aku yang telah membunuh putrinya hanya karena aku berada di tempat kejadian padahal aku bahkan sudah bukan lagi bagian dari Yakuza saat putrinya tewas, dia sebaya adikmu jika saja dia masih hidup"

"Dia…"

"Putri Choi Hyun Jee, Choi Sim He"

"Ini harus diluruskan"

"Tentu tapi tidak semudah itu"

***

Sejujurnya Choi Hyun Jee sudah lama merasa ada yang aneh dengan peristiwa ketika ia dituduh sebagai pemerkosa dan pembunuh istri Kang Soo Wook. Memang benar, wanita itu ditemukan di kamarnya dalam kondisi organ intim yang mengeluarkan banyak darah. Tapi, ia berani sumpah tak pernah menyentuh wanita itu. Ia bahkan tak mengerti kenapa wanita itu bisa ada di sana, sementara Choi Hyun Jee sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah dan begitu kembali ia mendapati keberadaan istri dari Kang Soo Wook sudah dalam keadaan tak bernyawa di atas ranjanganya. Sejak hari itu ia dan Kang Soo Wook bagai dua orang musuh bebuyutan yang hanya berhadapan untuk saling menghabisi satu sama lain tanpa pernah sekalipun mereka tahu siapa aktor di balik perseteruan mereka selama ini.

Hari ini semuanya terbongkar. Salah seorang anak buah Yakuza adalah pelaku perkosaan tersebut. Tapi, karena tak ingin mendapatkan masalah, ia meletakkan tubuh istri Kang Soo Wook di kamar Choi Hyun Jee. Kebetulan Choi Hyun Jee sedang tidak di rumah, karena pekerjaan yang dilakukannya selama lebih dari tiga hari. Siapa mengira jika ia akhirnya dituduh sebagai pelaku perkosaan dan kini semuanya terbongkar bahwa semua yang terjadi adalah rencana busuk seseorang untuk menjebaknya.

Bahkan, kematian putrinya juga bukan diakibatkan Imamura, karena pelakunya adalah orang lain yang membunuh gadis kecil itu karena melihat tindakan brutalnya membunuh seseorang diketahui oleh putri kecil Choi Hyun Jee. Ingin menyingkirkan barang bukti, pria itu mencari keberadaan gadis yang menjadi saksi mata kejadian tersebut dan kemudian menghabisinya. Imamura yang mendengarnya segera bertindak dan berusaha menolong, tapi sialnya saat tiba gadis itu sudah tewas dan Choi Hyun Jee yang melihatnya mengira Imamura sebagai pembunuh putrinya.

"Kenapa kau melakukan ini padaku? Apa salahku padamu? Aku bahkan tak mengenalmu," kata Hyun Jee marah dan pria itu hanya diam saja dengan beberapa pria yang menahannya.

Isamu si pimpinan Yakuza itu terpaksa memerintahkan anak buahnya untuk menangkap orang kepercayaannya sendiri yang berusaha kabur setelah semua kejahatannya terbongkar. Isamu tak mengira orang itu akan mendatangkan masalah demikian besar padanya sampai ia harus berhadapan dengan Kang Soo Wook yang meski bukanlah pimpinan Yakuza, tapi dia juga mantan mafia dan punya puluhan pembunuh bayaran bekerja padanya. Bahkan, anak buah Isamu tak akan sebanding jika harus berurusan dengan orang-orang Kang Sook Wook yang dikenal brutal.

"Kau pernah menyebarkan aib adik perempuanku sampai dia mengakhiri hidupnya. Kau ingat model bernama Sinia? Dia adalah adikku."

"Sinia?"

Choi Hyun Jee yang mantan wartawan itu seketika teringat dengan seorang model dari Korea Selatan dan pernah ia bongkar aibnya hingga model tersebut mengakhiri hidup karena tak sanggup aibnya menjadi perbincangan publik. Saat itu Choi Hyun Jee hanya seorang pria bodoh yang hanya memikirkan uang, bukan dampak perbuatannya dan ternyata tindakannya telah menghancurkan hidup orang lain hingga berimbas pada hidup keluarganya sendiri.

"Bagaimana rasanya saat kau kehilangan keluargamu satu-satunya? Menyakitkan bukan? Itu juga yang kurasakan ketika kau membongkar aibnya dan membuatku kehilangan keluargaku satu-satunya."

"Tapi, aku tak pernah menjebaknya."

"Soal itu hanya proses untuk membuatmu menderita seperti yang kualami. Kau pikir kenapa aku sudi menjadi bagian Yakuza? Itu karenamu. Kau yang membuatku, orang baik-baik ini, menjadi seorang penjahat. Kaulah iblis yang sebenarnya. Bukan aku."

"Tutup mulutmu!!!" teriak Choi Hyun Jee.

Dooor!!! Choi Hyun Jee melepaskan peluru dari dari pistol yang selalu ia bawa kemanapun dirinya pergi dan ini pertama kali ia menggunakannya pada seseorang yang tidak lain adalah kakak dari Sinia, model yang menjadi korban tindakan bodohnya dimasalalu. Seketika pria bertubuh besar itu langsung tumbang dengan satu lubang di jidatnya akibat tembangan peluru dari tangan Choi Hyun Jee.

"Kau mengotori tempatku dengan darah" kata Isamu yang sama sekali ucapannya tak dipedulikan Choi Hyun Jee. "Kalian singkirkan orang ini" perintah Isamu pada anak buahnya yang langsung membawa tubuh tak bernyawa pria besar itu dari hadapannya.

"Aku melupakan sesuatu"

"Apa?"

"Beberapa hari lalu aku mengirimkan seorang pembunuh bayaran untuk menghabisi gadis itu"

"Kobayashi," panggil Isamu pada salah satu anak buahnya yang bertubuh paling besar dan sedari tadi berdiri agak jauh karena enggan berdakatan dengan Choi Hyun Jee si pembuat masalah untuk tuannya.

"Iya, Isamu-sama."

"Kirimkan orangmu yang berada di Paris untuk menemukan pembunuh itu"

"Apa?"

"Setetes saja darah gadis itu mengalir, Hayate Kenzi akan kembali menjadi monster"