Untuk pertama kalinya rumah sakit Oliver di kepung oleh para pembunuh bayaran yang bukan saja membahayakan nyawa Illona tapi para pasien. Anak buah Kenzi sudah banyak yang dilumpuhkan dengan gas beracun bahkan para perawat juga banyak terluka akibat perbuatan mereka. Polisi yang mendengar laporan dari pihak rumah sakit Oliver segera bertindak mengamankan keadaan. Seketika suasana rumah sakit mendadak ramai bukan oleh kunjungan pasien melainkan karena kehadiran para polisi dan wartawan yang berdatangan. Tentu saja kabar penembakan yang terjadi di rumah sakit terkenal itu segera diketahui para wartawan. Para pengunjung rumah sakit bahkan beberapa pasien juga sempat dibuat penasaran dengan peristiwa yang terjadi di salah satu kamar VIP. Keberadaan Illona Lee di rumah sakit itu memang sudah ketahui banyak orang termasuk para pengunjung rumah sakit dan pasien yang menginap di sana karena pengawalanan ketat di depan pintu kamar itu terlalu menarik perhatian. Apalagi beberapa orang yang wajahnya cukup popular sering kali keluar masuk dari kamar itu bahkan juga sang mantan aktor terkenal, Stefan Lee.
"Mohon kalian untuk menjauh dari tempat ini" salah seorang petugas medis tampak menghimbau para pengunjung rumah sakit dan beberapa pasien yang memenuhi jalanan di sekitar kamar Illona padahal petugas keamanan telah berjaga untuk tak membiarkan satupun dari mereka mendekati kamar Illona.
"Apa kalian pikir kami sedang shoting film?" kata Benito yang benar-benar sudah sangat jengkel dengan ulah para wartawan. Mereka terus berusaha menerobos masuk demi mencari berita seakan peristiwa yang dialami nonanya adalah lahan berita untuk konsumsi public padahal saat ini nonanya itu dalam kondisi buruk karena shock. Tapi mereka seakan tak memikirkan itu dan hanya ingin mencari berita, sekarang di tambah para pengunjung rumah sakit juga para pasien yang sepertinya cukup sehat untuk bisa keluar kamar untuk melihat pemandangan di sekitar kamar Illona.
"Benito, tenanglah" kata Adrian memperingatkan Benito untuk mengontrol emosi.
"Tidak, mereka sudah benar-benar membuatku muak" kata Benito maju menghampiri orang-orang yang berkumpul di depannya itu. "Pergi atau kubuat kalian semua terbaring di UGD!!!" teriak Benito menunjuk wajah orang-orang itu dengan tangan kekarnya yang bertato tengkorak hitam dan seketika mereka yang melintat raut wajah dan tato seramnya langsung berhamburan pergi. Benito saat sedang marah dia bisa sangat menakutkan.
"Benito, ini rumah sakit, pelankan suaramu"
***
"Bukannya kau bisa membawa Illona keluar dari kamar ini dan bukannya menjadikan tubuhmu sebagai perisai" omel Oliver saat mengobati luka tembak di dada kirim Kenzi yang menolak untuk dibius padahal darahnya sudah cukup banyak keluar dan tidak normal dengan luka seperti itu dia bisa mendapatkan pengobatan tanpa merasa kesakitan sedikitpun. Oliver bahkan merasa ngeri saat melihat ia menarik peluru dari dada kiri Kenzi tapi yang pria itu terlihat biasa saja seakan apa yang dialaminya bukan apa-apa. Oliver tak bisa membawa Kenzi keluar dari ruangan karena ada banyak orang di luar kamar dan jika orang-orang melihat darah di tubuh Kenzi pasti keadaan akan menjadi sangat heboh. Sekarang saja sudah sangat ramai di luar saja, entah apa jadinya kalau mereka semua tahu Hayate Kenzi tertembak. Ia saja sudah tak tahu bagaimana menjelaskan masalah ini pada polisi yang secara gegabah di panggil salah satu karyawan rumah sakit.
"Bagaimana caraku membawanya keluar, laser dari senapan itu bahkan sudah mengarah padanya, satu-satunya cara hanya…" ucapan Kenzi terhenti saat ia melihat Illona yang terus menangis sedari tadi betapapun William sudah berusaha menenangkannya. Illona pasti sangat shock bahkan tadi setelah penembakan terjadi wanitanya itu sempat berteriak.
"Aku tak pernah melihat seseorang yang lebih gila darimu"
"Ya karena Hayate Kenzi yang mempesona ini hanya ada satu di dunia" kata Kenzi berusaha membuat suasana ceria tapi nampaknya sama sekali tak berhasil, Illona masih terus menampakkan wajah sedihnya. "Oh ayolah Illona, aku baik-baik saja, berhenti menangis atau aku akan berpikir mencium bibir mungilmu"
"Coba saja kalau kau berani" kata William yang meskipun mengucapkannya dengan tenang tapi itu justru terdengar menakutkan. William jelas tak akan segan-segan membuat bibir Kenzi berdarah jika dia berani menyentuh bibir mungil adiknya sebelum keduanya resmi menikah.
"Apa ini?" tanya Oliver saat melihat ada bekas luka di dada kanan Kenzi dan di sampingnya bekas luka itu terdapat tanda lahir dengan bentuk menyerupai serigala. Seketika ia teringat pada bocah lelaki yang dulu sekali pernah menyelamatkannya dari markas Yakuza saat dirinya dipaksa membuat racun mematikan untuk mereka dan belum hilangan dari ingatannya bagaimana bocah itu menyelamatkannya hingga menderita luka tembak yang cukup parah.
"Bukan apa-apa" kata Kenzi menyingkirkan tangan Oliver setelah pria itu selesai mengobati lukanya dan sungguh ia tak nyaman melihat seseorang memandangi dadanya. Selama beberapa menit terakhir ia membiarkan Oliver melakukannya karena untuk mendapatkan pengobatan atas luka tembak yang ia derita. Alasannya cukup sederhana, tanda lahir berbentuk serigala itu sangat tidak nyaman untuk ia tunjukkan kepada siapapun. Kenzi tak pernah tahu alasan tanda lahir itu ada di tubuhnya tapi ia selalu merasa tanda lahirnya adalah tanda jiwa monster yang ada dalam dirinya. Belakangan ia bahkan berencana untuk menjalini operasi untuk menghilangkannya karena tak ingin Illona melihat tanda lahirnya yang menyeramkan itu.
"Tanda lahir dan bekas luka itu mengingatkanku pada seorang bocah"
"Bocah? Siapa?" tanya William yang penasaran dengan maksud ucapan adik lelakinya itu. Entah bocah siapa yang sedang dimaksud Oliver.
"Akan kuceritakan lain kali" kata Oliver yang baru sadar dengan kehadiran Illona dan tak ingin membuat adik perempuannya itu semakin ketakutan karena cerita masalalunya yang tak kalah menyeramkan dibandingkan peristiwa hari ini.
"Illona" Imamura tiba-tiba memasuki kamar bersama seorang pria asing bersamanya.
"Appa"
"Kudengar ada penembakan di sini?"
"Iya tapi aku baik-baik saja, Keni melindungiku sampai dia terluka"
"Apa?" kata Imamura seketika menoleh pada Kenzi yang sedang mengenakan hem pemberian Oliver. Demi tak memancing perhatian Oliver meminjamkan salah satu hem miliknya yang ia tinggal di ruang kerjanya dan itu membuat Kenzi terlihat sedikit berbeda. Pria yang selalu memakai pakaian gelap itu tampak begitu ceria dengan hem berwarna biru muda pemberian Oliver.
"Bukan luka serius"
"Bukan luka serius?"
"Hanya sedikit luka tembak yang beberapa inci lagi akan menembus jantungnya" sindir Oliver yang luar biasa kesal dengan Kenzi karena begitu menyepelekan luka tembak itu padahal darahnya cukup banyak. Para perawat bahkan harus membantunya untuk menghilangkan darah itu dari lantai kamar dan menyingkirkan hem hitam milik Kenzi.
"Terima kasih sudah melindungi putriku"
"Aku hanya melindungi diriku karena putri anda adalah separuh jiwaku"
Oliver tertawa seketika mendengarnya sementara Illona hanya terdiam dengan wajah memerah, Illona benar-benar dibuat terpesona oleh kata-kata Kenzi padahal sebelumnya ia bahkan hanya menanggap kata-kata itu sebagai gurauan. Entah sejak kapan kata-kata manis Kenzi bisa mempengaruhi Illona sampai membuat wajahnya bersemu merah.
"Kau benar-benar mirip dengan ayahmu" kata Imamura menatap pria di sampingnya dan tidak lain Kang Soo Wook.
"Apa maksud anda?" tanya Kenzi bingung mendengar ucapan Imamura.
"Dia adalah ayahmu, ayah kandungmu"
"Maksud anda ayah dari keluarga yang telah membungaku?" kata Kenzi sinis.
"Tidak seperti itu nak, kau menghilang tidak lama setelah ibumu di temukan tewas, sama sekali tidak pernah ada yang membuangmu dan aku adalah saksinya" kata Imamura yang tahu persis kejadian saat putra sahabatnya itu menghilang. Tidak lama setelah mendiang istri dari sahabatnya itu ditemukan tewas putra sahabatnya yang masih bayi juga menghilang dan ia masih ingat seberapa hancurnya Kang Sook Wook atas kejadian mengerikan itu.
"Aku mencarimu selama bertahun-tahun, melakukan segala cara tapi tidak pernah berhasil menemukanmu dan maaf jika aku baru berhasil menemukanmu saat kau sudah tidak membutuhkanku lagi"
Kenzi hanya bisa terdiam, ia tak tahu apa yang harus dipikirkannya. Semua apa yang disampaikan kedua pria itu membuatnya bingung. Selama ini ia selalu berpikir dirinya dibuang oleh kedua orangtua kandungnya hingga berakhir sebagai anak angkat pimpinan Yakuza yang bahkan tak pernah memperlakukannya sebagai anak. Sekarang mengetahui kenyataan ia bukan dibuang tapi diculik dan entah oleh siapa itu membuatnya sangat terkejut karena selama ini ia terus mengisi hatinya dengan kebencian kepada orangtua kandungnya tanpa pernah tahu apapun termasuk kematian ibundanya.
"Maafkan ayahmu ini yang tak bisa menjagamu dan ibumu hingga kau sampai harus berakhir menjadi bagian dari Yakuza dan harus hidup demikian menyakitkan" kata Kang Soo Wook menghampiri Kenzi yang hanya diam saja mendengar kata-katanya tapi dari sorot matanya tampak jelas seberapa dalam ia sangat terluka oleh kenyataan menyakitkan itu.
"Jangan membenci ayahmu, dia juga sangat terluka karena kehilanganmu dan ibumu" kata Imamura berusaha memperjelas seperti apa penderitan Kang Soo Wook yang bahkan meski telah menemukan putranya masih tetap tak mengerti siapa orang dibalik menghilangnya Kenzi sepeninggal sang istri.
"Mereka bilang aku di temukan di pinggir jalan"
"Entah apa yang kau alami setelah dibawa pergi dariku, tapi percayalah sekalipun aku tak pernah berpikir untuk membungmu, bagaimana mungkin bisa kulakukan itu, kau darah dagingku, keturunan sahku yang kudapatkan dari istri tercintaku, belahan jiwaku"
"Aku…"
"Maafkan ayahmu ini nak, karena tak mampu mencegah hal mengerikan itu terjadi padamu sampai kau harus hidup dengan sangat keras"
"Appa…"