Chereads / Because You're My Star / Chapter 9 - Chapter 9 : Bintang kelabu

Chapter 9 - Chapter 9 : Bintang kelabu

Tsuki menatap sendu bangku kosong disampingnya.

"Hoshi.... ", gumamnya sedih.

"Hoi kau!!! Huh.. Huh... Aku harus bicara padamu!! ", Ujar seorang pemuda tiba-tiba datang dengan terengah engah ke kelasnya langsung menunjuknya.

"Senior Terasaka ? ", Tsuki terkejut. Terasaka langsung menarik tangannya dan berlari menuju atap sekolah.

"Ini tentang Hoshi", Ujar Terasaka.

"Hoshi...? ". Tsuki terkejut Bahwa  ternyata pemuda ini masih peduli pada adiknya.

Akhirnya Terasaka menceritakan semua yang terjadi pada Tsuki,

"Si tua bangka itu pasti menyuruh Hoshi untuk menjadi renternir atau tukang pukul, jika kita tak segera menyuruhnya berhenti maka... Suatu saat dia akan terbunuh", Ujar Terasaka sendu sembari mengepalkan tangan.

Terasaka kemudian membungkuk pada Tsuki, pemuda urakan yang selalu buat onar ini akhirnya mau membungkuk pada orang lain demi adiknya.

"Aku mohon... Hanya kaulah yang bisa menyelamatkan Hoshi! Suruh dia pulang dan kembali ke sekolah!! Onegai!!! ", Pinta Terasaka sambil membungkuk.

"Tanpa kau suruh sampai memohon begitu aku pasti akan menyelamatkan Hoshi!", Ujar Tsuki sembari melangkah pergi, Terasaka tersenyum kemudian mengikuti gadis itu.

***

Rinai Hujan turun perlahan dari angkasa, membasahi jalanan beraspal nan sepi,

Sudah berjam jam Tsuki kesana sini mencari Hoshi, di markas terkutuk itu juga tak ada Hoshi bahkan Tsuki mendengar mereka saling menjelekkan Hoshi.

"Apa kau tak punya petunjuk satu pun mengenai Hoshi? Kau kan pacarnya! ", Ujar Terasaka sembari menegak minuman.

"P-pacar?! A-aku tidak... ", Pipi Tsuki sempurna merah.

Bukkk!!! Bruakkk!!!!

"Arghhhh!!! Ampun tuan! Saya benar benar tidak punya uang... Jika saya sudah punya pasti saya akan membayar bunga nya! Ampun!! ", Erang seorang lelaki bertubuh gempal pada seorang pemuda berambut hitam acak acakan dengan hodie dan pakaian serba hitam.

Tsuki menatap pemuda itu dengan tatapan tak percaya,

"Tak mungkin... Hoshi?! ", Gumam Tsuki, tanpa berpikir Tsuki langsung berlari dan menahan Hoshi untuk berhenti memukul lelaki itu.

"Sudah cukup! Hentikan! Hoshi! Sadarlah!", Ujar Tsuki sambil memeluk Hoshi dari belakang.

"Lepaskan!! Lepaskan aku!!! ", Bentak Hoshi.

"Tidak! Aku tidak akan melepaskan mu! Berhenti memukuli orang! Ayo kita pulang! Ayo berangkat sekolah bersama lagi!! ", Ujar Tsuki sambil menangis. Hoshi yang kesal akhirnya melepaskan pelukan Tsuki dan mendorong nya hingga jatuh.

"Permen karet! ", Panggil Terasaka khawatir.

"Hoi Hoshi!! kau keterlaluan! Kenapa kau kasar sekali pada gadis itu?!! ", bentak Terasaka pada Hoshi.

"Siapa kalian ikut campur?! Dan siapa itu Hoshi? Aku adalah... Kuro", Ujar Hoshi dengan tatapan kosong dan tajam.

Tsuki dan Terasaka seketika tercengang dengan sikap Hoshi yang asing, ini bukan Hiro juga bukan Hoshi, sikapnya benar benar seperti orang lain.

"Apa jangan jangan... Muncul kepribadian baru lagi? ", Gumam  Terasaka, Tsuki menatap Hoshi sendu.

"Hoshi... ", Tsuki menitikkan air mata memanggil orang yang ia sukai, ia rindu pemuda bermata empat menyebalkan yang ia kenal, ia rindu saat Hoshi mengatakan kata kata bijaknya, atau saat dia mengajarinya kimia dengan sabar, atau saat pemuda itu mengejeknya, Ia rindu semua itu.

Pemuda yang mengaku dirinya sebagai Kuro itu menatap Tsuki dengan tatapan tak terbaca kemudian melangkah pergi.

"Hoi!! Hoshi! Kuro! Atau siapa pun namamu! Kau pikir bisa pergi seenaknya! ", Ujar Terasaka kesal kemudian menarik lengan Kuro (Hoshi) dan memukul wajahnya.

Bukk!!!

Tsuki tercengang, Terasaka memukul wajah Kuro (Hoshi) hingga berdarah,

"Hoshi! ".

Kuro tersenyum kemudian memukul Terasaka hingga terhuyung.

"Kau pikir kau bisa seenaknya huh! Datang merebut kasih sayang ayah kemudian pergi begitu saja setelah berulang kali memanggilku kakak! Kau pikir aku akan tinggal diam!?", Teriak Terasaka geram kemudian memukul Kuro lagi, entah mengapa meskipun Hoshi dalam wujud Kuro dan sedang tak ingat tentang Terasaka dan Tsuki, namun Kuro seperti menahan diri seakan ada sisi lain dari dirinya yang tak menginginkan keduanya terluka, jika dia sedang tak bersama Terasaka dan Tsuki sudah pasti pukulan lemah seperti itu tak akan mengenainya.

Terasaka dan Kuro saling memukul satu sama lain, membuat Tsuki tak tahan, segera ia berlari untuk melerai mereka.

"Sudah!! Hentikan!! ", Teriak Tsuki sambil memegang tangan Terasaka yang hendak memukul Kuro, namun tanpa sengaja Terasaka yang kesal mendorong Tsuki hingga terhuyung ke belakang,

Tak disangka sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju ke arah Tsuki.

"Aaaahhhhhh!!!!!!!! "

Bruakkkk!!!!!!!!

***

Hitam. Dunia ku penuh dengan warna hitam.

Hujan. Yang ku tahu hanya gelapnya mendung yang senantiasa menutupi cahaya.

Hingga akhirnya aku bertemu dengan gadis itu...

Gadis berambut merah muda yang mengubah hidupku...

"Ini manju untukmu! Dan beberapa permen, Saat ini pasti kau lapar kan?", Ujar seorang gadis kecil pada Hoshi kecil. Hoshi kecil pun mengangguk dan duduk diemperan toko bersama gadis itu.

"Kau ini pendiam ya! Hihihi berbeda jauh dengan dua orang kakakku", ujar gadis kecil itu.

"Kakak?", Ujar Hoshi kecil, gadis kecil itu mengangguk.

"Sayangnya kakak pertamaku menghilang setahun yang lalu, dia itu sangat ceria, baik, suka membaca dan sedikit nakal", Ujar gadis kecil itu.

"B-begitu ya ... maaf", Ujar Hoshi kecil sembari malu malu memakan kue manju.

"Tak apa kok! Hihihi, Ibu dan ayah juga sibuk bekerja dan kakak kedua ku sibuk belajar jadi tak ada yang tau kalau aku keluar malam malam begini", ujar gadis kecil itu sedih. Hoshi kecil menatap gadis kecil itu tanpa berkedip, akhirnya gadis kecil itu menyadarinya.

"Wahh... Kau memiliki mata yang indah! Sama seperti itu! ", Ujar gadis kecil itu menunjuk bintang diangkasa.

"Benarkah?", Ujar Hoshi malu malu, gadis kecil itu pun tersenyum dan mengangguk, kemudian menunjuk bulan di samping bintang.

"Dan aku adalah itu! Tsuki (bulan), kau adalah bintang ku!", ujar gadis kecil itu pada Hoshi kecil. Senyum gadis kecil itu bagaikan purnama yang indah, begitu bersinar dan lembut. Namun setelah insiden itu Hoshi tak pernah lagi melihat gadis kecil itu, entah masih hidup atau sudah tiada. Lama kelamaan Hoshi mulai melupakan wajah cantik gadis kecil itu, namun ketulusan dan cahayanya yang bersinar tak pernah terlupa oleh Hoshi.

"Hoshi... Jadilah bintang yang menyinari...aku yakin kau bisa jadi anak yang cerdas uhuk!!!...padahal aku ingin main shogi bersamamu... jangan lupakan aku ya... Selamat... Tinggal... ", Ujar Hiro kemudian memejamkan mata untuk selamanya.

"Awalnya aku memang membenci mu karena kau sangat menyebalkan, namun karena ingin tau tentang mu yang misterius aku jadi tertarik, setelah mengenalmu aku sadar bahwa kau bukanlah orang yang buruk, sebaliknya kau selalu datang untuk menolong ku, kau satu satunya orang yang memuji rambutku, KAU SEPERTI BINTANG YANG MENYINARI", ujar Tsuki remaja waktu itu sembari tersenyum, Hoshi membelalak.

Mengapa semua orang yang ku sayangi selalu terluka karena ku...

Mengapa semua orang yang ku sayangi selalu menyebutku Bintang?

Kalian salah... Aku hanyalah pemuda tak berguna

Aku hanyalah mendung hitam...

Apakah pantas bocah kuro (hitam/kegelapan) seperti ku disebut bintang?

To be continued.