Chereads / Malam Balas Dendam!! Exorcist / Chapter 7 - Malam Balas Dendam!! Exorcist (1)

Chapter 7 - Malam Balas Dendam!! Exorcist (1)

(Sudut Pandang Raka Sanjaya)

Aku telah bernyanyi cukup banyak dan membuat tenggorokanku menjadi kering.

Saat ini kami telah selesai dan bersiap untuk kembali pulang karena setiap orang tua kami telah mencari kami.

Karena ini sudah malam.

Meskipun aku mengatakan 'kami' tapi mama Fitria tidak mencariku sama sekali, melainkan si Sweety telah menjemputku dalam bentuk kucing putih yang terlihat seperti kucing normal.

Dalam bentuk tersebut, manusia biasa bisa melihat Sweety seperti kucing biasa dengan jelas.

Mereka, teman-teman baruku mengatakan kalau dia sangat imut.

Iya Sweety terlihat sangat imut.

Tapi kalian salah, dibalik keimutannya ada sosok yang kejam dan tanpa ragu akan memakan siapapun yang mengganggunya.

Ia memiliki senyum jahat meskipun dia adalah kucing dengan bulu putih dan juga roh pelindung tetapi auranya adalah kegelapan dan jahat.

Nafsu makan kucing ini terlalu berlebihan. Setiap hari dia memakan 15kg ikan segar dan meminum susu berkualitas yang mahal di supermarket terdekat, membuatku bertanya-tanya mengapa biaya perawatan untuk roh yang satu ini begitu mahal.

Terlebih lagi, aku hanya exorcist pemula dengan gaji rendah.

Ahh.... Benar juga aku adalah seorang dukun atau exorcist resmi, meskipun aku masih pemula yang baru di daftar secara resmi dua tahun yang lalu tetapi aku jauh lebih kuat dari exorcist pemula biasa.

Karena aku telah berburu banyak roh dalam empat tahun pelatihanku. Meskipun roh jahat yang aku kalahkan masih bisa dihitung dua digit angka tetapi itu juga cukup banyak.

Yaitu jumlah roh jahat yang aku musnahkan ada 24 roh jahat tingkat rendah dan 1 roh jahat tingkat menengah, semua dilakukan pada malam hari.

Karena aku selalu sangat aktif ketika malam hari, juga setiap malam ketika memusnahkan roh jahat aku sebut malam balas dendam!! Exorcist, pada saat itu aku benar-benar dimabukan oleh dendam yang membara kepada para roh jahat lainnya.... ya begitulah ceritanya....

Dan.... meskipun aku mengalahkan roh jahat tingkat menengah tapi mangsaku sesunggahnya adalah Ruhon.

Ruhon adalah roh jahat tingkat menengah yang tidak biasa, akan tetapi karena kemampuannya, ia bisa memiliki peluang untuk berevolusi menjadi tingkat tinggi atau diatas tapi itu masih butuh waktu yang lama.

Exorcist profesional hanya akan berburu roh jahat tingkat tinggi atau diatas dan mereka tidak diperbolehkan berburu roh jahat tingkat rendah kecuali roh jahat tersebut memprovokasi mereka.

Itu adalah aturan karena hanya exorcist pemula yang diperbolehkan untuk berburu mereka demi perkembangan exorcist muda dimasa yang mendatang dan sekaligus untuk masa depan dunia perdukunan.

Roh jahat tingkat tinggi sangat kuat dan exorcist profesional selalu mengawasi atau mencoba memusnahkan mereka yang telah melanggar ke wilayah manusia tetapi pihak petinggi exorcist tidak pernah berpikir untuk menyerbu ke markas roh jahat karena itu akan menyebabkan perang habis-habisan antara manusia dan roh jahat.

Karena mereka belum siap untuk itu.

Pihak pemerintah juga selalu menutup-nutupi tentang keberadaan dukun atau exorcist serta para roh karena mereka tidak ingin mengganggu kedamaian warga biasa.

Jika mereka warga biasa menjadi stres maka itu akan sangat menguntungkan para roh jahat yang memakan energi negatif dan akibat stres manusia di dekatnya roh jahat menjadi kuat.

"Raka.... Ini sudah malam tetapi sepertinya buss ini agak aneh.... kau merasakannya bukan?" Bisik Sweety ke telingaku.

Benar ini sangat aneh.... Kami semua telah menaiki bus ini dan supir buss tampaknya sedang tidak sehat.... seolah-ahh Tunggu!!

Ini benar-benar aneh.

Kenapa aku tidak memperhatikannya lebih awal?!!

Dia(supir buss) pikirannya.... sepertinya telah terganggu oleh sesuatu.

"Sweety bisakah kau mengecek apakah dia sedang di hipnotis atau dikendalikan oleh sesutu atau semacamnya?" Tanyaku kepada Sweety dengan nada serius.

Sweety berjalan melalui kursi penumpan mendekat ke supir buss.

Aku melihat jalan ini entah mengapa teringat sesuatu....

Sesuatu yang membuat amarah diriku tidak terkendali....

TIDAK!!

INI GAWAT!!!

JALAN INI!! JALAN PUSAT PERBELANJAAN RUHON!!!

Roh bajingan Ruhon...

Sialan!!

"Raka! Dia dibawah kendali oleh pengendali pikiran!!" Teriak Sweety.

"Hey, kucing! Tidak baik mengganggu supir yang sedang menyetir" Kata Sean Raka dengan nada tidak senang.

Beberapa temanku juga mengangguk setuju dengan Sean.

Ini bukan waktunya untuk itu...

UGHH!!

Perasaan ini.... Sial?!!

Aku terlambat....

Aku melihat dari jendela buss, batu besar dengan aura ungu kegelapan menuju ke buss kami.

"Sweety!!!" Teriakku memberi kode agar Sweety menghentikan batu tersebut.

Brmmm!!

Buss telepas kendali karena supir itu mencengkram erat Sweety.

Ini gawat!!

Apakah aku akan berakhir disini?!!

Aku tidak ingin berakhir di tempat seperti ini!!!

"Hiiiiihiihihihiiii Hiiiiiihihihihiii" Tawa menyeramkan terdengar dan sosok hantu yang dikenal sebagai jenis kuntil anak muncul di depat batu tersebut, lalu menangkapnya dan melemparnya menjauh.

Kami selamat karena bantuan roh jahat itu.

Buss yang tidak dikendalikan menabrak pohon, teman-temanku yang telah panik semuanya pingsan karena terbentur.

Kepalaku juga sakit karena kepala aku juga terbentur.

Beberapa darah mengalir dari kepalaku.

"Eerrr, mereka selamat!! Tapi sialan apa-apaan hantu itu?? Hey, Ocong!! apakah kita akan melawan mereka?" Kata si nenek yang terlihat menyeramkan itu mengecek keadaan kami.

Nenek tersebut membawa gayung.

Aku melihat mereka dengan tatapan aneh karena sepertinya aku pernah melihat mereka di suatu tempat.

Tapi dimana? Aku lupa....

"Tunggu Nenek Gaga Yuung!! Hantu di depan kita sepertinya kuat bahkan jika kita berlima.... kita mungkin tidak bisa melawannya... Tapi jika si Buto Ijoo ada disini maka kita mungkin bisa melawannya" Kata Si hantu tampan yang di balut kain kafan yang dipanggil Ocong menjawab si Nenek.

"Bagaimana kalau hanya menyelamatkan kedua sejoli itu?? Bukankah kita belum melihat akhir kisah dari drama cinta mereka?" Ucap anak kecil dengan kepala botak.

Ahh!! Aku ingat sekarang.

Jika diperhatikan lagi, mereka adalah hantu yang ada di gedung belakang sekolah dan penunggu pohon yang besar itu.

"Sweety kau masih hidup?" Kataku kepada Sweety. Disana aku melihat kucing putih terkapar tak sadarkan diri.

"Tentu saja!! Kau pikir siapa aku?!!" Jawab Sweety dengan lantang, dia tiba-tiba terbangun dan mendekat kepadaku.

Dia hanya pura-pura tak sadarkan dirinya tadi karena sepertinya dia merasakan roh jahat lainnya dan merasa perlu melakukan serangan menyelinap untuk mengakhirinya dengan cepat jika dia berpikir empat roh jahat lainnya berada di pihak Ruhon.

Nyatanya tidak jadi dia menanggapi perkataanku dengan senang.

Matanya bersinar terang dan menunjukan cahaya biru.

Aura kegelapan muncul disekitarnya, perlahan tubuh Sweety menjadi lebih besar dan mungkin itu lebih besar dari serigala jantan.

Cakar tajamnya menggores kursi buss ini dan dia menatapku dengan seringai jahat.

Aku mengerti perasaan bersemangat itu.

"Apakah kau siap melakukannya?" Tanyaku dengan nada ceria.

Sweety sepertinya dalam kondisi terbaiknya karena ingin melawan lawan yang kuat lagi.

Ini akan menjadi pertempuran yang panjang.

"Hahaha!! Tentu saja, ayo! Malam Balas Dendam!! Exorcist, pertempuran yang dinanti akan segera dimulai!!" Jawab Sweety.

Kami berdua pun keluar dari buss ini, meskipun tubuhku terasa sakit. Aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini!!

Aku tidak ingin lari lagi dan sudah waktunya kami menyelesaikan ini.

Masalah ini dan kutukan balas dendam ini.

Semuanya akan aku akhiri disini sekarang juga.

Lalu aku dan sweety keluar dari buss.

(Sudut Pandang Penulis)

Nenek Gaga Yuung, Kunti Si Nina Boboo, Tu Uyool, Jororo Nafela, dan Si Ocong Kece, kelima hantu penunggu pohon yang ada di belakang gedung sekolah sedang menatap aura ungu kegelapan yang perlahan-lahan mengambil bentuk pria tampan dan berotot, aura mengerikan yang samar keluar darinya yang menandakan kalau dia level-nya berbeda dengan mereka.

"Ini akan sulit apakah kita harus kabur sekarang?" Tanya si wanita kecantikan pucat--Si Kunti yang berpakaian putih kepada si pria tampan yang di balut kain kafan--Ocong.

"Apakah kita punya pilihan lain?? Sepertinya dia sangat marah..... karena diganggu mungkin?" Jawab Si Ocong dengan wajah cemberut.

"UWah, UWah, UWah, Aku tidak ingin mati di tempat seperti ini meskipun aku sudah mati sekali!! Tapi aku tidak ingin mati lagi!!! Kalian hadang dia dan biarkan aku kabur" Gerutu si bocah botak yang hanya memiliki sehelai kain yang menutup bagian terlarangnya, bocah itu--Si Uyool menatap ngeri ke pria tampan dan berotot disana.

"Dia adalah Ruhon.... seharusnya aku kenal aura ungu kegelapannya dan wajah itu.... 37 tahun yang lalu.... aku pernah melawannya dan menang tapi dia berhasil kabur.... pertemuan kami yang kedua kali ini dia sekarang terlihat sangat kuat...." Gumam si nenek tua itu dan mencengkram erat gayung miliknya.

Ia mengingat pertarungannya di masa lalu.

"Benarkah?!! Kau pernah mengalahkanya?? Nenek ayo kalahkan dia lagi!!" Bujuk si Uyool.

"Itu 37 tahun yang lalu tapi lihat dia, dia terlihat sangat kuat!! Aku selama ini tidak bertambah kuat sedikit pun karena bergaul dengan kalian dan bagaimana cara aku mengalahkannya? Ruhon semakin kuat dan telah mencapai roh jahat tingkat menengah.... dan kelihatannya dia bukan sembarang tingkat menengah lhoo....." Gerutu si Nenek dengan ekspresi cemas diwajahnya.

"Terus apa yang harus kita lakukan?" Tanya Si Kunti sambil melihat Ruhon yang perlahan berjalan dengan tenang mendekati mereka.

"Sudah pasti bertempur bukan?" Jawab Si Ocong dengan ekspresi serius. Dia loncat-loncat kecil untuk melakukan pemanasan.

'Tenang! aku juga berotot tahu, tubuhku kuat dan tinggi karena mama selalu memberiku zat besi Kalsium' Kata Si Nafela dalam hatinya.

Nafela adalah roh jahat pria berbadan besar meskipun dia tidak memiliki mulut dan punya tiga mata di wajahnya, kekuatannya cukup untuk menyayingi roh jahat kelas menengah meskipun dia tidak sehebat Buto Ijoo tapi Nafela cukup kuat dengan tubuh tinggi yang sangat berotot.

"Bagaimana kalau kami ikut? Tidak... Kami disini mengundang kalian untuk melawan Ruhon" Suara asing itu terdengar dari belakang mereka, pemilik suara itu adalah kucing putih, Sweety.

Mereka berlima berbalik dan melihat kucing yang terlihat seperti serigala putih dengan aura kegelapan berjalan bersama seorang remaja.

Remaja itu tidak asing lagi bagi kelimanya.

Dia adalah Raka dan orang yang paling ingin mereka ketahui kisah cintanya dengan Irene, walaupun itu hanyalah delusi kelima roh jahat itu tapi karena delusi tersebut Raka sangat terbantu disituasi macam ini.

Dia(Raka) sangat bersyukur karena si Kunti menahan batu yang di lemparkan ke buss kalau tidak teman-temannya (teman baru) akan meninggal dan dirinya akan cidera cukup parah.

Tentu setelah mengalami cidera parah dia akan dibunuh oleh Ruhon.

Itu sama saja dengan kematian tanpa bantuan si kunti.

Raka mengerti hal itu, lalu dia menatap kelima hantu tersebut dan berkata.

"Maukah kau membantuku melawan Ruhon untuk membalaskan dendamku?" Tanya Raka sambil mengulurkan tangannya.

Kelima dari mereka terkejut dan mengangguk.

"Tapi ada syaratnya! Kau harus memberi tahu kami perkembangan hubunganmu dengan si gadis cantik itu!!" (Nenek Gaga Yuung)

"Gadis cantik?" (Raka)

"Gadis cantik yang kamu temui di gedung belakang sekolah siang ini" (Si Ocong Kece)

"Maksudmu Irene? Baiklah, aku akan melaporkan perkembangannya hubungan(pertemanan) kami kepada kalian selama aku bersekolah di SMP ST...." (Raka)

"Jadi kalian menerima undangan kami? Tapi ini pertarungan sampai mati!! Kuharap kalian tidak kabur ya!!" (Sweety)

"Aku memiliki harga diri kami sendiri!! Tidak mungkin aku kabur!!!" (Kelima Hantu tersebut)

Setelah Raka mengucapkan itu dan karena provokasi Sweety, kelimanya mengangguk setuju dan akan bertarung dengan serius.

Kemudian mereka bertujuh menatap roh jahat Ruhon yang telah berhenti tak jauh di depan mereka.

"Lama tak jumpa! Nenek yang suka gayung dan bocah nakal yang disana, orang tuamu aku yang bunuh!!" Sapa Ruhon dengan elegan.

Suasana disana menjadi tegang melihat sikap Ruhon.

Raka langsung melemparkan pisau yang telah dilapisi mantra kepada Ruhon sebagai pembukaan.

"Sepertinya kalian lebih suka menggunakan otot kalian dari pada berbicara? Hahaha" Kata Ruhon sambil tertawa dan menghindar pisau Raka dengan mudah.

Pertempuran diantara mereka pun dimulai.