Chereads / Malam Balas Dendam!! Exorcist / Chapter 12 - Bunuh Diri (Prolog)

Chapter 12 - Bunuh Diri (Prolog)

(Sudut Pandang Wanita Tertentu)

Angin terasa sejuk dari atas gedung ini, bintang-bintang menemani sang bulan diatas langit malam yang sunyi.

Perasaan ini terasa tidak nyaman dan bercampur aduk tidak menyenangkan.

Seolah dunia menyalahkanku atas segalanya.

Melihat cahaya rembulan yang menerangi kota menyebalkan ini? Membuatku ingin menjerit dan mengeluarkan semua isi keluhanku.

"Ghaaaaaaaa!!!"

Semua emosi dan perasaan negatif membuat pikiranku kacau.

Hidup ini sangat menyebalkan, dan ketika orang-orang yang dicintai telah tidak lagi peduli dan meninggalkan diriku.

Membuat hatiku terasa sangat hancur.

Apakah semua itu dikarenakan sikapku?

Apakah aku egois? Ketika saya ingin dimanja oleh pria(pacar) yang saya cintai?

Apakah aku terlalu banyak berbicara? Ketika saya sedang terpuruk dan bersandar kepadanya sambil bercerita tentang keluh kesahku?

Apakah aku terlalu menyebalkan? Ketika diriku yang sangat peduli tentang dirinya dan mengkhawatirkannya setiap hari?

Apa salahku?

Bukankah pria seharusnya selalu ada ketika wanita sedang membutuhkan? Begitu juga sebaliknya wanita juga akan selalu ada untuk pria yang dicintainya walaupun dia dianggap sebagai pengganggu.... oleh pria tersebut.

Bukankah seharusnya pasangan kekasih akan selalu melengkapi dan menerima kekurangan masing-masing?

Namun realita terlalu kejam.

Cerita hidup ini bukan sebuah drama cinta yang indah seperti dalam buku bergambar.

Melainkan sebuah tragedi yang menyedihkan dalam sebuah buku tua.

Ini benar-benar sebuah tragedi.

Aku dalam sebuah fantasi yang mengira semuanya akan berjalan mulus jika hanya dengan kata-kata.

Kata-kata saja dan pengertian tidak cukup terkadang sangat sulit untuk mengartikan kata-kata tersebut.

Andai saja aku bisa membaca pikiran, andai saja aku bisa mengerti dan memahamimu.

Jika kita bisa memahami dan hanya dengan perasaan yang saling terhubung maka kita tidak akan pernah bertengkar.

Kita akan bisa menyelesaikan masalah masing-masing.

Namun aku tahu itu hanyalah delusiku.

Aku mengingatnya saat-saat itu.

Lima tahun yang lalu ingatkah dirimu? Ketika aku bernyanyi denganmu untuk pertama kalinya berkat temanku, lima tahun yang lalu ketika saya malu-malu denganmu dan terus berjuang untuk mendapatkan cintamu hingga kita akhirnya telah bersama dan menjadi satu.

Ingatkah kamu kapan ciuman pertama kita saat itu?

Perjuangan saat itu sangat melelahkan, ada masanya ketika aku hampir menyerah di tengah jalan namun hanya dengan melihat senyumanmu membuat semangat diriku bangkit dan terus memperjuangkanmu.

Ketika akhirnya pernyataan cinta hari itu tanpa sadar tersampaikan dan dirimu menerimaku.

Hatiku sangat bahagia seolah dunia hanya ada kita berdua di dalamnya dan ketika kita telah melalui pasang surut cerita cinta kita tapi....

Semuanya telah berakhir disini.

Berakhir karena kebodohanku yang menyedihkan.

Maafkan aku.

Aku tidak kuat, mau berapa kali pun aku meminta maaf dan memohon ketemuan.... kau mengabaikanku.

Aku tidak bisa melihat wajahmu, aku tidak bisa lagi melihat senyummu yang telah hilang itu....

Melangkahkan kakiku ke depan dan aku merasakan apa yang dinamakan kematian.

Aku tidak menyesal, terima kasih telah membuat hari-hariku menyenangkan.

Selamat tinggal kekasih.

(Sudut Pandang Pria Tertentu)

Hatiku sangat kesal dan amarah ini merasuki jiwaku.

Ini menyebalkan.

Aku benar-benar kesal.

Ruhon, dimanakah dirimu kabur? Bukankah kau bilang ingin bertarung dengaku? Aku telah datang berengsek! Mengapa kau kabur seperti pengecut??

Dan dimanakah dirimu itu bersembunyi.

Aku pasti akan mendapatkanmu.

"Apakah kau menemukannya Nek?" Tanyaku kepada roh pelayanku yang ahli dalam melacak, Nenek Gaga Yuung. Dia adalah wanita tua yang membawa gayung ajaib sebagai senjatanya.

Si Nenek menggelengkan kepalanya dan menatapku dengan ekspresi serius.

"Dia sangat licik... aku tidak bisa menemukannya, mungkin dia kabur dari bawah tanah!"

Aku mengerti jadi dia berada di bawah tanah karena kemampuan pelacaan Nenek hanya bisa menemukan mereka yang berada diatas bumi ini.

Dia benar-benar licik.

Aku harus memastikan pengecut yang kabur setelah 5 kali bertukal pukulan.

Sial.

Sudah hampir 6 bulan aku mencarinya ketika dia kabur dariku dan sekarang aku tidak dapat menemukannya.

Seharusnya aku tahu kalau dia memang tipe seperti itu, pengecut itu.

Ini akan menjadi sangat menyebalkan.

Benar-benar menyebalkan!!!

Seharusnya aku serius diawal dan hancurkan saja dia secepatnya.

Ring!! Riing!! Ririing!!

Suara telpon ini juga menyebalkan.

Aku melihat nomor panggilan itu dan mengabaikannya.

Mengapa dia menelpon kepadaku ketika ia mengatakan kalau sudah tidak peduli lagi kepadaku?

Aku juga memiliki masalahku sendiri.

Ini benar-benar menyebalkan.

Mengapa dia begitu egois dan ingin tahu apa masalahku.

Aku tahu dia juga sedang mempunyai masalah, kenapa tidak mengurus masalahnya sendiri dari pada mengurusiku dan menggangguku?

Apakah karena aku pacarnya? Jujur aku sudah muak dengan hal itu.

Seperti seoranga gila yang tidak mementingkan dirinya sendiri.

Mengapa dia yang stress dengan masalahku?

Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri.

Jadi aku mengabaikan teleponku dan terus mencari Ruhon.

Beberapa jam kemudian.

Entah mengapa hatiku sakit dan merasa seseorang yang penting bagiku hilang lagi?

Apakah terjadi sesuatu terhadap Mama? Tapi itu tidak mungkin.

Dia tidak mudah dikalahkan begitu saja, terlebih lagi dia sudah punya anaknya sendiri.

Apakah adik perempuanku mengalami kecelakaan?

Haruskah aku kembali?

(Sudut Pandang Penulis)

Hujan berjatuhan satu persatu hingga menjadi deras.

Suara sirene ambulan dan polisi tidak bisa tersengar lagi.

Disana, seorang wanita berusia 19 tahun ditemukan tewas akibat jatuh dari gedung lantai 30.

Polisi menduga wanita tersebut melakukan bunuh diri dan masih dalam penyelidikan.

Roh wanita tersebut melihat mayat dirinya sendiri disana.

'Apakah kau akan menangis ketika kematianku?'

'Atau apakah kau jijik melihat tubuhku yang penuh darah dan berantakan itu?'

'Apakah kau bahkan peduli denganku?'

'Apakah aku akan terlupakan olehmu?'

'Aku....'

Roh wanita tersebut meneteskan air matanya, kenangan masa hidupnya sangat menyakitkan baginya dan orang-orang disekitar tidak menyadarinya namun disana ada anak laki-laki muda menatapnya.

"Kakak, kakak kenapa menangis?" Tanya anak laki-laki tersebut kepada roh wanita yang bunuh diri itu.

"Aku.... Kenapa aku menangis....? Aku tidak ingat" Jawab Roh wanita itu. Ingatannya telah hilang karena traumanya dan itu adalah kemampuan unik roh jahat tersebut.

Untuk menghilangkan ingatan dan kemampuan yang paling langka diantara kemampuan roh jahat yang terbangun.

"Kakak, maukah kakak menjadi roh pelayanku?" Tanya anak laki-laki tersebut dengan senyum gila. Roh pelayan laki-lakinya muncul dan mendekat ke roh wanita tersebut.

"Tidak.... Aku tidak ingin.... Jangan dekat-dekat denganku!! Kau aku tidak mau!!!" Roh wanita itu melawan dan menepis tangan roh pelayan milik anak laki-laki itu.

"Hehehe, kakak mau tau.... kalau aku orangnya suka memaksa jadi..... aku tidak menerima penolakan!!"

"AKU BILANG AKU TIDAK MAU!!"

"Kalau begitu aku akan memaksamu!!! Agustus!!"

"Siap tuan!!"

"Paksa dia!!!"

"TIDAAKKKK!!!"

Teriakan sedih roh wanita itu melengking dengan cara yang sangat menyedihkan, air matanya mengalir ketika dengan paksa melepaskan cengkraman dari roh pelayan laki-laki tersebut.

5 menit perjuangannya untuk kebebasan akhirnya roh wanita itu kehabisan kekuatannya.

Disana tanpa ada yang menyadarinya, roh wanita bunuh diri itu telah dipaksa oleh seorang exorcist pemula.