Di jalan pusat perbelanjaan Ruhon, terdapat buss yang rusak akibat menabrak pohon dan tak jauh dari sana ada 1 manusia dan 6 roh sedang menatap roh jahat yang terlihat kuat, tampan dan berotot.
Ketika roh jahat itu melihat mereka melototi dirinya, ia hanya tersenyum sebagai tanggapan menghadapi mereka.
Ini pertarungan 7 melawan 1, mereka tak lain dan tidak bukan adalah Raka dan para roh yang bersiap melawan roh jahat Ruhon.
Raka mengeluarkan kertas berwarna putih, di dalam kertas itu bertulis huruf kuno dengan tulisan "Aura" di sana.
"Buka!!" Seketika ia mengatakan itu aura yang tersegel dalam kertas tersebut perlahan bergerak menuju ke Raka dan masuk ke dalam tubuh Raka agar mengeluarkan potensi Raka untuk mengendalikan energi alam dan memaksakan auranya keluar.
Tentu saja Roh Jahat Ruhon tidak akan membiarkan Raka melakukannya dan ia melesat maju menuju Raka tapi dia langsung disambut oleh tendangan keras tepat diwajahnya.
"Ocong Spesial Drop Kick!!" Dalam keadaan kaki yang masih terikat oleh kain kafan si Ocong melancarkan tendangan andalannya.
"Goooaaaa!!!" Teriak roh bermata tiga tanpa mulut--Jororo Nafela. Dengan badan yang besar dan tinggi serta berotot itu, dia langsung menerkam ke Ruhan yang telah terlempar disaat dia mencoba beranjak dari tanah.
"Haa... gerakan ini, benar-benar sangat merepotkan" Gumam Ruhon yang dipeluk oleh Nafela. Tapi dengan mudahnya Ruhon melepaskan pelukan erat Nafela dengan mengubah separuh bagian tubuhnya menjadi aura ungu kegelapan.
"Kau akan lenyap disini...." Ucap Ruhon yang telah membantuk tombak dari aura ungu kegelapan langsung setelah dirinya lepas dari cengkraman Nafela. Nafela secara alami terjatuh karena tiba-tiba tubuh Ruhon menjadi aura dan tak berbentuk.
Menajamkan tombak yang telah ia buat, Ruhon tersenyum jahat dan....
"Mati!!" Kata Ruhon sambil menancapkan tombak tersebut ke tubuh Nafela? seharusnya sih begitu tetapi tombak tersebut dihentikan oleh gayung, lalu secara alami Ruhon menoleh dan menatap roh yang memegang gayung tersebut dan ekspresi Ruhon terlihat sangat jelek karena dia mengingat kenangan pahit ketika melawan si pemilik gayung itu di masa lalu.
"Gayungmu seperti biasa.... nenek tua.... sangat kuat dan serba guna, itu bisa mengecil, membesar dan memanjang! Tapi aku bukan Ruhon yang dulu tahu...." Kata Ruhon dengan nada dingin.
"Bukan hanya itu saja lhoo, kemampuan gayung nenek tua ini sangat banyak!! Kau yang waktu itu tidak memiliki kualifikasi untuk melihatnya, dasar tikus pengecut yang suka kabur!!!" Balas si Nenek Gaga Yuung dengan nada menyindir. Lalu di belakang Ruhon tiba-tiba seorang anak kecil botak memeluknya.
"Kau akan kalah!!" Teriak anak kecil itu--Tu Uyool sambil menggigit bahu kanan si Ruhon. Ruhon tidak menghindari gigitan si bocah itu dan ia hanya menyaksikannya.
"Bodoh" Kata Ruhon, ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi karena tubuhnya bisa dengan bebas ia bentuk dari aura ungu kegelapan sebagai intinya dan serangan fisik tanpa energi alam tidak bisa melukai tubuhnya yang tak berbentuk tapi sayangnya dia salah perhitungan.
Gigitan si Uyool itu mempan kepada tubuhnya, itu terasa sangat sakit.
"Aah!!" Jerit Ruhon sambil meraih si Uyool dan melemparnya ke samping, dia tidak menyangka gigitan si Uyool berdampak kepadanya.
Dalam proses itu bahunya terkoyak karena dia dengan paksa menarik si Uyool dari hahunya dan melepaskan gigitannya.
'Dia bisa memberi kerusakan kepada aura tak berbentuk? Gigi itu pasti bukan sembarang gigi' Pikir Ruhon dengan bingung dan wajah tampannya disambut oleh gayung yang telah membesar.
'Aku salah perhitungan, mau bagaimana pun lemah dirinya terlihat, dia masihlah roh jahat dan bisa memberi kerusakan kepadaku seperti si Nenek kampret itu'
"Gayung Baja Nenek Gayung!!" Teriak si nenek sambil mengayunkan gayungnya dengan keras dan gayung tersebut yang telah berubah menjadi hitam pun menghantam tepat di wajah Ruhon, serangan telak dari si nenek membuat si Ruhon terlempar.
'Combinasi yang lumayan, aku cukup terluka' Puji Ruhon dalam batinnya. Tiba-tiba dia merasakan tinju kuat dari si wanita yang bisa disebut kecantikan pucat. Tinjunya itu sangat membuat Ruhon kesakitan dan Si kecantikan pucat itu terus menerus menghujani wajah Ruhon.
"Hiiihihihihii hiihihihiiii" Kecantikan pucat--Kunti Si Nina Boboo, tertawa menyeramkan sambil terus memukuli Ruhon.
"Bangsat!!" Teriak Ruhon sambil mengeraskan tangannya dan menunju wajah Si Kunti namun si Kunti berhasil menghindarinya.
Raka yang telah mengeluarkan auranya, tanpa membuang waktu lagi langsung berlari menuju Ruhon yang baru saja memisahkan diri dari si Kunti.
"Ruuuhhhoooon!!!" Teriak Raka dengan seluruh kekuatannya. Matanya yang dipenuhi kegilaan dan keinginan itu membuat si Ruhon tersenyum bahagia.
'Energi negatif yang lezat! aku pulih sedikit'
"Ayo bocah!!" Teriak Ruhon tapi tiba-tiba badannya telah dipeluk oleh seorang pria berotot dan Ruhon langsung menoleh kesamping untuk melihat wajah Nafela.
Saat ini dia berbeda dari sebelumnya, seluruh tubuh Nafela dilapisi oleh aura emas dan aura emas itu membuat Ruhon tidak bisa berubah menjadi aura tak berbentuk.
"Menarik!! Ini benar-benar pembukaan yang hebat!! Aku menantikan pertarungan yang sebenarnya dari kalian!!!" Teriak Ruhon dan Raka masih meninju wajah Ruhon, lalu diikuti pukulan ke perut dan Raka langsung meninjunya bertubi-tubi dengan sekuat tenaganya secara acak ke bagian-bagian tubuh Ruhon.
Ruhon merasa kesakitan namun diwajahnya menunjukan kegilaan. Dia dengan paksa mengerakan kepalanya dan menghantam kepala Raka dengan kepalanya.
Raka merasa kesakitan akibat hantaman Ruhon, kepalanya terasa terkena batu dan secara alami ia berhenti memukul Ruhon dan memberi jeda sesaat.
Karena jeda dari hantaman kepalanya, Ruhon mengambil kesempatan itu dan dengan meledakan kekuatannya, dia melepaskan cengkraman Nafela, tiba-tiba Ruhon muncul di belakang Nafela dan memutar kepala Nafela dengan mudahnya 'Creaak' setelah itu dia memotong lengan kanan Nafela dengan pedang yang telah dibuatnya dengan aura.
'Slaaash'
"Waktunya kau musnah! Sobat besar!!" Ketika Ruhon akan menusuk inti roh Nafela dia langsung menerima cakar yang menghantamnya dengan kecepatan tinggi.
Raka melihat ke arah Ruhon mendarat dengan luka cakar, dia(Raka) tersenyum lebar.
"Bagus! Sweety!!" Teriak Raka sambil mengeluarkan kertas putih dengan tulisan kuno "Ledakan" didalam nya.
"Kontrol Kertas!! Penjara ledakan!!" Ucap Raka sambil menunjukan kertas tersebut ke arah Ruhon yang telah mendarat disana.
Ribuan kertas putih bertulisan kuno "peledak" di dalamnya yang muncul disekitar Raka langsung menyerbu ke Ruhon.
'Bahaya!' Pikir Ruhon dengan eksresi agak panik dan ingin bergerak tapi dia telah ditahan oleh air yang membalut seluruh tubuhnya. Melihat aliran air tersebut Ruhon menatap kejam kepada sang Nenek yang telah mengeluarkan air dari gayungnya.
'Aku terkena teknik ini seperti dulu.... Jadi nostalgia tapi saat ini hasilnya akan berbeda'
"GHOOAAAAAA!!" Teriak Ruhon sambil melepaskan dirinya dari air dengan paksa, ia merasa panas karena air itu telah berubah menjadi air panas dan dia tidak menyangka kalau si Nenek bisa berbuat seperti itu. Setelah itu dia berlari menjauh, tentu ribuan kertas peledak itu yang dikendalikan Raka terus mengejar Ruhon.
'Ini sangat menyebalkan' Pikir Ruhon sambil melirik ribuan kertas peledak yang seperti ribuan lintah menempel ke dirinya.
Raka tersenyum jahat, dimatanya penuh dengan kegilaan. Sweety langsung mencegat Ruhon dan membuat Ruhon cemberut, dia langsung berlari ke arah yang berbeda sambil mencoba melepaskan kertas peledak dan disana dia juga dicegah oleh Nafela.
Ruhon membuat ekspresi mengambil nafas panjang, padahal dia hanyalah roh yang tidak perlu bernafas karena dirinya telah meninggal lama, mungkin itu hanya kebiasaannya.
Dia melihat disekelilingnya dan mengerti dirinya telah dikelilingi oleh roh jahat dan satu manusia ini.
Manusia itu adalah orang yang mengendalikan kertas ledakan ini, kertas ledakan yang telah meliliti seluruh tubuhnya dan membuat dirinya terbungkus oleh ribuan kertas ledakan.
Ruhon tahu dirinya tidak bisa menghindar lagi dan dia terpaksa menjadi serius.
'Aku tidak perlu bermain-main lagi dengan mereka.... aku telah merasakan bahaya yang entah bagaimana datang mengamatiku dan aku harus kabur sebentar lagi'
"Bersiap!!" Kata Sweety dan mereka berlari menjauh.
"Makam Surgawi!! Ledakan Hebat!!!" Teriak Raka dengan seluruh kekuatannya.
Boooommm!!!
Ledakan terdengar keras, membuat semua yang ada disekitarnya terlempar menjauh.
"Apakah itu berhasil?" Tanya Si Uyool dengan ekspresi takut. Dia merasa sangat takut dengan kekuatan si Ruhon jika bisa dia tidak ingin melawan Ruhon lagi.
"Mungkin Iya?!! Dan mungkin juga tidak!! Kita masih belum tahu karena asap gelap itu!!" (Kunti Si Nina)
'Sudah berakhir?' (Nafela)
"Haa.... Aku harap begitu Uyool tapi.... biasanya harapan akan selalu mengecewakan kita.... dan aku setuju dengan kunti kita masih belum tahu karena asap tersebut" Kata Si Ocong dengan nada yang cukup lelah, beberapa kenangan sedih terlintas dalam pikirannya.
"Tunggu.... aku merasakannya.... ini benar-benar akan menjadi pertarungan yang panjang..... Bukan begitu Nenek..?" (Si Ocong)
"Benar.... Aku juga merasakannya, tapi kalian jangan bergerak dulu.... kita lihat apakah dia sengaja terkena ledakan tersebut dan tidak bergerak atau dia benar-benar tidak bisa bergerak" (Si Nenek)
"!!!" (Sweety)
Raka menatap ledakan itu penuh dengan harapan namun harapannya berakhir setelah asap gelap itu menjadi bersih.
Disana dia melihat Ruhon yang berdiri dengan kokoh setelah banyaknya rangkaian ledakan yang meledak sekaligus ke dirinya.
Wajahnya sangat cemberut dan tak senang.
"Ini.... Menyebalkan!!" Gerutu Ruhon sambil melepaskan bajunya yang telah rusak akibat dan memperlihatkan tubuh sempurna. Dia telah menghabiskan cukup banyak aura negatif dan energi alam untuk memblokir ledakan tersebut dan baju yang telah dia ciptakan dari bahan yang menyatu dengan auranya telah benar-benar rusak.
Ruhon tahu kalau dirinya telah meremehkan ledakan tersebut.
Perlahan Ruhon mengatur nafasnya dan ekspresinya kembali seperti semula, ia dengan tenang tersenyum kepada Raka dan roh-roh disekitar Raka.
"Ini cukup menyenangkan. Tapi apakah kalian masih bisa menari lebih lama?" Kata Ruhon untuk menyembunyikan kelemahannya.
Sweety langsung bergegas menuju Ruhon dan pertarungan penghabisan pun dimulai...!!