Hari Ini Pak Richard Berencana Keluar Kota, Untuk Meninjau Perkembangan Cabang Perusahaannya Yang Baru.
Namun Iya Enggang Masuk Dan Mandi. Pak Richard Masih Betah Dengan Kasur Empuknya, Sambil Melihat Orang-Orang Yang Sedang Berolahraga Pagi.
Ada Rasa Rindu Yang Membuncah, Hingga Membuat Aktifitas Pak Richard Terganggu.
"Aneh!".
Pak Richard Jadi Sering Melamun.
"Apa Iya Mulai Gila".
Akhirnya, Richard Menyudahi Aksi Malas-Malasannya Ditempat Tidur, Lalu Beranjak Kekamar Mandi, Untuk Membersihkan Tubuhnya.
Selesai Mandi.
Pak Eichard Berjalan Menuju Lemari, Mengambil Satu Setelan Jas Untuk Dipakai Hari Ini.
Setelah Terlihat Rapih, Pak Richard Beranjak Keluar Dari Kamarnya , Tak Lupa Mengambil Tas Kerjanya.
"Selamat Pagi Nak Richard".Sapa Maid.
"Pagi".Jawab Pak Richard Lalu Mendaratkan Bokongnya Dimeja Makan.
Tidak Seperti Hari Kemarin, Kini Pak Richard Tak Pernah Alpa Untuk Sarapan.
"Cobalah Yang Ini"Ucap Maid, Sambil Menyodorkan Masakan Tersebut.
Pak Richard Menerima Kemudian Tersenyum Sekilas.
"Bagaimana Rasanya?".Tanya Maid Itu Agak Khawatir, Takutnya Pak Richard Tak Menyukai Masakan Yang Iya Masak Hari Ini.
"Lezat".
Setelah Mengatakan Satu Kata. Pak Richard Tunduk Dalam Diam Melanjutkan Aktifitasnya.
"Nak, Saya Akan Lanjut Bekerja. Jika Masih Butuh Sesuatu Segera Panggil".Lalu Maid Itu Pergi Meninggalkan Pak Richard.
Usai Makan. Pak Richard Beranjak Membawa Bekas Piring Kotornya. Kemudian Mencucinya Sampai Bersih.
Setelah Itu Meletakkan Dirak Piring.
Pak Richard Beranjak Keluar Menuju Parkiran Mobil, Lalu Pak Richard Masuk Kedalam Mobilnya.
Kemudian Mengemudikkan Mobilnya Sport Hitamnya Dengan Suasana Hati Yang Senang.Meskipun Terkesan Membingungkan Tapi Pak Richard Bahagia.
Sudut Bibirnya Tertarik Membentuk Sebuah Senyuman. Jemarinya Sesekali Menyentuh Dadanya Yang Berdetak Lebih Cepat.
Pak Richard Menggeleng, Merasa Benar- Benar Tak Waras.
Iya Juga Tersadar Bahwa Perlakuannya Kemarin, Saat Berada Didalam Ruangan Ibu Clara Bersama Sahabat Pasti Sangat Mengejutkan Serta Meninggalkan Tanda Tanya Besar Pada Ibu Clara Dan Ibu Emely.
Mengingat Wajah Ibu Clara Dan Ibu Emely Yang Kebingungan Setelah Mendengar Kalimat Dari Mulutnya, Refleks Pak Richard Memegang Erat Stir Kemudinya.
Getaran Pada Ponsel Menarik Atensinya. Pak Richard Melirik Pada Layar Yang Menunjukkan Nama Si Penelpon.
Tak Ingin Merusak Moodnya Pagi Ini, Pak Richard Memilih Menjawab Panggilannya.
"Ya Halo".
"Selamat Pagi, Pak".
"Bapak Tak Lupakan Hari Ini Kita Akan Keluar Kota Meninjau Proyek Baru Kita".
"Hm..15 Menit Lagi, Saya Sampai".Kemudian Pak Richard Memutuskan Panggilan.
Kini Pak Richard Sudah Tiba.
Pak Richard Menghentikan Mobil Dan Mematikkan Mesinnya. Iya Sudah Sampai Diparkiran Kantornya.
Pak Richard Melangkah Keluar Dari Mobil, Tak Lupa Membawa Tas Genggamnya.
"Pagi Pak".Sapa Beberapa Karyawan Yang Sedang Berpapasan Dengan Pak Richard.
"Pagi". Kemudian Pak Richard Melangkah Masuk Kedalam Lift.
Ting.
Pak Richard Beranjak Keluar Dari Lift Menuju Keruangannya Dengan Senyum Yang Pernah Hilang.
Duduk Dikursi Kebesarannya, Sambil Menunggu Sang Sekertaris Datang Melaporkan Seluruh Kegiatannya.
Tok...Tok...
"Ya.Masuk!".
"Bagaimana?".
"Hari Ini Pak Richard Hanya Mempunyai 1 Jadwal Yaitu Berkunjung Untuk Meninjau Proyek Baru Diluar Kota". Jelas Pak Leonardo Masih Sibuk Memantau Para Karyawan Yang Bekerja Melalui Tabletnya.
Kalau Begitu, Kita Segera Berangkat.
Pak Leonardo Sudah Keluar Dahulu, Menyiapkan Segala Keperluan Yang Mungkin Dibutuhkan Oleh Atasannya, Seperti Makanan Ataupun Kebutuhan Lain.
Sementara Diruang Clara, Iya Sedang Menikmati Segelas Teh Sambil Mengamati Pekerjaannya Didepan Layar.
Tiba-Tiba Saja Clara Kepikiran Untuk Menyakan Kabar Sahabatnya.Clara Mengambil Ponsel Dari Tasnya Lalu Mendial Panggilan.
"Halo".
"Ya...Selamat Pagi".
"Emily, Bagaimana Keadaanmu?".
"Aku Baik-Baik Saja Hanya Perlu Istirahat".
"Baiklah, Jangan Lupa Minum Obat Peredahnya Agar Kau Cepat Sembuh".
"Siap...Yasudah Kalau Begitu Kututup Telponnya".
"Oke..Nanti Siang Jika Aku Ada Waktu Luang Aku Aku Akan Menjengukmu".
"Baiklah Kutunggu Kau Diapartemenku".
"Sampai Jumpa".
Tepat Jam 07.45.
Pak Richard Bersama Pak Leonardo Berangkat.
Dalam Perjalanan, Pak Richard Memilih Untuk Tidur.
Sedangkan Pak Leonardo Mendengar Musik Sambil Menyetir.Tak Ada Obrolan Sebab Mereka Berdua Sibuk Dengan Aktifitas Mereka Berdua.
Sesekali Pak Leonardo Ikut Bernyanyi Mengikuti Lagu Yang Sedang Diputar.
Gone Milik Rose Blackpink.
().
Setelah Menghabiskan Waktu Sekitar 3 Jam.
Akhirnya Mereka Tiba. Sebelum Keluar Dari Mobil, Pak Richard Sedikit Bergerak Merapikan Pakaiannya.
"Selamat Pagi Pak Richard, Satu Kehormatan Bagi Kami, Karena Bapak Datang Berkunjung".
"Terima Kasih Pak".
"Ayo Pak Kita Keruangan Saya".Ajak Kepala Divisi.
"Baik".
"Silahkan Duduk".
Pak Richard Dan Pak Leonardo Dijamu, Setelah Itu, Mereka Langsung Keacara Inti.
Pak Richard Dan Pak Leonardo Diajak Berkeliling Melihat Teknologi Yang Sedang Dikembangkan.
Kagum Dengan Hasil Kerja Para Karyawan, Pak Richard Memberi Apresiasi Tinggi Untuk Seluruh Karyawan.
Sesekali, Pak Richard Membantu Menjelaskan Teknologi Yang Sedang Digunakan Oleh Para Karyawan.
Tak Heran Jika Pak Richard Begitu Cerdas, Sebab Iya Memiliki IQ Diatas Rata-Rata. Dengan Begitu Pak Richard Lebih Mudah Mencerna Semua Yang Iya Pelajari.
Baiklah Pertahankan Kerja Keras Kalian, Jika Saya Mempunyai Waktu Luang Ayo Kita Berpesta.
Sepertinya Waktu Berkunjungku Sudah Habis, Saya Harus Segera Kembali Kekantor Pusat.
"Kalau Begitu Kami Permisi Dulu".Pamit Pak Richard Kemudian Keluar Dari Gedung Perusahaan.
"Baiklah Pak Richard, Hati-Hati Dijalan.Saya Harap Bapak Sukses Selalu". Ucap Kepala Divisi.
Pak Richard Bersama Pak Leonardo Sudah Berada Didalam Mobil. Pak Leonardo Menghidupkan Mesin Pada Kendaraan Tersebut, Tak Lupa Memakai Seatbelt, Sesudah Itu Mereka Berangkat.
"Lelah".
Selama Perjalanan, Pak Richard Memilih Istirahat, Awalnya Iya Memilih Memeriksa Ponselnya, Mengamati Para Karyawan Yang Sedang Bekerja Dikantor Pusat.
Namun, Mata Pak Richard Benar-Benar Terasa Berat, Rada Kantuk Kemudian Datang Menyergap, Lagi Dan Lagi, Pak Richard Memilih Istirahat.
Sedangkan Dikantor Pusat, Ibu Clara Bersiap Berangkat Menuju Apartemen Sahabatnya Emely.
Hari Ini, Sahabat Rewelnya Meminta Ijin Sebab Badannya Masih Merasa Lemas. Dan Berakhir Ibu Clara Akan Pergi Menjenguknya.
Ibu Clara Membeli Buah-Buahan Segar Didalam Sebuah Keranjang Buah.Setelah Sampai Diapartemen Ibu Emely, Ibu Clara Clara Memencet Bel, Lalu Pintunya Dibuka.
"Hai Clara, Selamat Siang"Sapa Emely, Namun Wajahnya Masih Terlihat Pucat.
"Silahkan Duduk".
"Sebentar, Aku Buat Minum Dulu".Ucap Emely Namun Dengan Cepat Clara Menahan Tangan Emely.
"Tak Usah Sibuk, Sebelum Kesini, Aku Sudah Makan Siang".
Oh Iya Tadi Aku Sempat Membeli Buah, Makanlah.
"Semoga Kau Suka Dengan Buahnya".Ucap Clara Kepada Emely.
"Haha...Baiklah Aku Menyukai Jeruk, Anggur Dan Strawberry".
"Boleh Kucoba?".Tanya Emely Dengan Wajah Yang Malu.
"Kenapa Bertanya, Akukan Membawa Buah Ini Untuk Orang Sakit".
"Silahkan Dicicipi".
"Kamu Juga Clara, Aku Tak Ingin Makan Buah Ini Sendiri".
Tak Ingin Berdebat Akhirnya Clara Bersama Emily Mengambil Buah Jeruk Lalu Mengupas Kulitnya, Kemudian Mereka Berdua Mulai Mengunyah.
"Manis Sekali Buah Jeruknya".
Meskipun Badan Emely Lemas, Namun Kadar Kejahilannya Semakin Meninggi, Lagi Dan Lagi Clara Dibuat Pusing Dengan Tingkah Sahabatnya.
Namun Waktu Seakan Tak Mengijinkan Kedua Sahabat Itu Untuk Merasakan Yang Namanya Tertawa Lepas.
Sebab, Clara Harus Kembali Kekantor Untuk Melanjutkan Pekerjaannya.Sebelum Pulang, Clara Berpesan Kepada Emely, Jangan Lupa Makan Dan Minum Obat, Lalu Jangan Begadang.
Setelah Itu Clara Benar-Benar Pergi Kembali Kekantornya, Memulai Pekerjaannya.
Sekitar 3 Jam Pak Richard Beristirahat Dalam Perjalanan Pulang Menuju Kantor Pusat.
Setelah Sampai Diparkiran Kantor, Leher Pak Richard Sedikit Kram Akibat Pak Richard Tidur Dimobil Dengan Keadaan Satu arah.
"Sudah Sampai".Ucap Pak Leonardo Membuyarkan Lamunan Pak Richard.
"Ahh...Baik".Setelah Itu Mereka Berdua Langsung Keluar Dari Mobil.
Pak Richard Melirik Jam Ditangannya, Sekitar Pukul 16.05.
Keduanya Masuk Bersama Kedalam Lift,
Beberapa Menit Kemudian Pintu Lift Terbuka, Pak Richard Dan Pak Leonardo Segera Keluar Lalu Masuk Kedalam Ruangan Pak Richard.
Setelah Duduk Dikursi, Pak Richard Sedikit Melonggarkan Dasinya.
"Huh...Hari Yang Sangat Melelahkan".Sedikit Mendesah Sambil Memejamkan Mata.