Ketika Xiao You Ren dan Zheng Liam keluar dari lift, tiga orang sudah berdiri di depan pintu. Hendak memasuki lift. Dengan refleks Zheng Liam dan Xiao You Ren menepi ke sisi kiri dan sisi kanan lift, lalu membungkukkan badan menghormati sang atasan. Ketiga orang itu memasuki lift tanpa sepatah kata pun, kecuali seorang yang diketahui Xiao You Ren bernama Johny. Dia menyapa mereka dan berbisik pada Zheng Liam, "Jangan hanya bermain-main." Dia tertawa sebentar melihat ekspresi Zheng Liam yang melongo dan bergegas menyusul sang CEO.
Mereka bertiga menghilang di balik pintu lift dan meluncur ke lantai atas. Xiao You Ren melirik sekilas pada seniornya yang masih terlihat bergeming, kemudian bertanya, "Apa Liam Ge dan Phi John punya ... mmm … semacam hubungan spesial?" Wajah penasaran Xiao You Ren terlihat sangat lugu. Kedua mata yang sedikit melebar tersembunyi di balik kacamata bulat yang besar, meski demikian Zheng Liam dapat dengan jelas melihatnya. Kepala laki-laki itu juga sedikit mendongak.
Zheng Liam mendecih kecil, alih-alih menjawab rasa penasaran Xiao You Ren. "Ayo! Sebentar lagi jam masuk," ajak Zheng Liam. Dia berjalan lebih dulu menunju ruangan kerja mereka. Di belakangnya Xiao You Ren mengekor dengan gerutuan yang tidak kunjung berhenti hingga dia duduk di kursinya, sedangkan Zheng Liam memasuki ruangan pribadinya.
Beberapa jam bergulat dengan kegiatan mereka masing-masing. Akhirnya jam istirahat tiba. Meskipun hanya satu jam, tapi setidaknya mampu sedikit menepis lelah yang mulai menggerogoti tubuh para karyawan. Xiao You Ren meregangkan otot-otot tubuhnya dalam posisi duduk kursi. Mulutnya sedikit menguap dan dia mengerjapkan mata beberapa kali sebelum menumpukan kepalanya di atas meja. Wajahnya tenggelam di antara kedua tangannya. Beberapa karyawan mengajaknya untuk mengisi perut ke kafetaria atau ke kafe dan tempat makan terdekat, tapi Xiao You Ren menolaknya dengan lembut. Berkata jika dia mengantuk dan lebih membutuhkan waktu untuk tertidur dari pada mengisi perut. Lagipula dia terlalu bersemangat bekerja, sampai-sampai tugas seminggu diselesaikannya kurang dari tiga hari.
Kesadaran Xiao You Ren perlahan mulai terenggut, sedikit lagi dia akan membuka gerbang menuju mimpi. Namun suara berisik berhasil membawanya kembali pada kesadarannya. Dia terbangun ketika mendengar keributan yang tak jauh dari tempatnya. Xiao You Ren menyembulkan wajahnya dan melihat apa yang terjadi. Phi John, begitu orang-orang memanggil Johny, sedang berbincang-bincang serius dengan Zheng Liam. Secara refleks Xiao You Ren mengangkat kepala, tapi sepertinya dua orang itu tidak menyadari keberadaannya. Xiao You Ren merasa tidak enak, seperti dia adalah seorang penguping, jika terus berada di antara dua orang itu tanpa sepengetahuan mereka. Sehingga dia memutuskan untuk pergi secara diam-diam melalui jalur pinggir tembok yang kemungkinan besar tidak akan disadari oleh siapa pun, mengingat mereka sedang berbicara serius.
"You Ren!"
Tubuh Xiao You Ren menegang di tempat. Dengan kaku dia menoleh ke arah Zheng Liam dan Johny yang kini melihat ke arahnya. Xiao You Ren menampilkan senyuman kaku dan berkata dengan bingung, "Maaf, aku tidak bermaksud menguping pembicaraan kalian. Tadi aku tertidur di mejaku jadi tidak mengetahui apa pun dan sekarang aku akan pergi keluar jadi … emm …."
Johny yang semula menatap lekat ke arah Xiao You Ren berakhir tertawa terbahak-bahak melihat tingkah lakunya. Zheng Liam menatap tajam pada Johny sebelum kembali memberikan tatapan lembut pada Xiao You Ren dan tersenyum usil.
"Tidak masalah, You Ren. Kemarilah!"
Bahu yang semula naik kini kembali normal. Xiao You Ren mendekati mereka berdua. Johny menghentikan tawanya dan melihat serius ke arah Xiao You Ren yang kini sudah berdiri di sebelahnya.
"You Ren, ada sedikit masalah kantor. Dokumen penting yang berisi rancangan desain interior perusahaan baru milik K-Corp terhapus dan desainer pembuat rancangan tersebut mengalami cedera pergelangan tangan." Wajah Zheng Liam terlihat berkali-kali lipat lebih serius dari biasanya. Terlihat jika masalah ini cukup berat.
Lalu Johny pun ikut buka mulut dan menambahkan, "Butuh waktu sekitar sebulan untuk membuat ulang rancangan tersebut, tapi," dia menghela napas berat, "masalah terbesarnya adalah rancangan ini harus ditunjukkan pada pemilik K-Corp seminggu lagi."
Xiao You Ren ingin menanggapi dengan kalimat, itu bukan urusanku. Tetapi, akan sangat tidak sopan jika dia berlaku seperti itu, sehingga yang bisa dilakukan hanya diam dan ikut memikirkan penyelesaiannya. Sebuah ide melintas di benaknya dan dengan segera dia mengeksekusi ide tersebut.
"Phi John, sebaiknya tugas itu dibagikan ke beberapa orang desainer dengan seseorang sebagai … pemimpin tim. Sehingga pekerjaan itu dapat terorganisasi dengan baik dan dilakukan lebih cepat karena mengandalkan beberapa desainer, pengerjaannya sesuai arahan desainer sebelumnya."
"Ah, ide yang bagus. Aku akan membicarakannya dengan CEO." Wajah Johny berubah cerah. Kerutan di sudut alisnya pun sedikit mengendor. "Kalian lebih baik istirahat dan makan siang dulu, aku akan ke ruangan CEO."
Johny meninggalkan mereka dan bergegas menuju ruangan CEO di lantai atas setelah mendapat anggukan dari Xiao You Ren dan dehaman dari Zheng Liam. Mereka berdua pun ikut pergi dan berjalan memasuki area kafetaria. Memesan beberapa makanan dan membawa nampan masing-masing menuju meja kosong.
"Wajah Phi John sangat pucat tadi." Xiao You Ren berbicara dengan mulut penuh.
Zheng Liam yang berada di depannya terus memperhatikan cara laki-laki itu makan. Dia mengernyitkan dahi dan menelan terburu-buru makanan dalam mulutnya. "Telan dulu makananmu baru ngomong," ujarnya ketus. Seseorang yang bersangkutan hanya tersenyum lebar seolah tidak melakukan kesalahan apa pun. Zheng Liam menghela napas panjang. "Tentu CEO akan ngamuk kalau tahu file sepenting itu terhapus. Proyek desain anak perusahaan K-Corp bisa dibilang cukup besar dan mampu mengangkat nama baik perusahaan." Setelah berbicara panjang, dia kembali menyantap makanannya.
Sementara Xiao You Ren tengah mencerna kalimat dari senior sekaligus ketua divisinya. Membayangkan wajah dingin CEO mereka yang murka, dan dengan tidak berperikekaryawanan memecat orang yang sudah menghapus file tersebut dan mencaci makinya sebelum keluar kantor. Lebih parah, CEO akan menghajarnya habis-habisan atau meminta ganti rugi yang tidak ternilai jumlahnya. Xiao You Ren tanpa sadar mendecih kecil.
Plak!
Sebuah tangan memukul pipinya pelan, disusul suara geli seseorang. "Hentikan pikiran bodohku, You Ren. CEO memang berwajah datar dan bersifat kaku, juga dingin seperti es, tapi dia bukan orang seperti dalam bayanganmu." Zheng Liam tertawa melihat Xiao You Ren yang sudah kembali dari pikirannya dengan wajah melongo terkejut akibat pukulan kecil di pipi. "Lagipula jika kamu cukup dekat dengan CEO, kamu akan sering melihat tingkah kekanakannya, terlebih ketika bersama dia kekasihnya," lanjut Zheng Liam.
Xiao You Ren mengangguk kecil dan segera mengunyah makanan dalam mulutnya, lalu menelan habis. "Ah, cinta benar-benar membuat seseorang menjadi aneh." Dia terkikik canggung setelah mengatakan kalimat itu.
Zheng Liam memperhatikan raut wajah juniornya itu, yang kembali memakan habis makanan di piringnya. "Kamu pernah seperti itu?" tanya Zheng Liam seduktif. Xiao You Ren hanya melebarkan matanya dan mengelap bibirnya menggunakan tisu. "Tidak, tapi gegeku seperti itu."
Di dalam hati, Xiao You Ren tertawa pahit. Mengingat Xiao Han Yu yang seperti orang gila karena kematian ayah mereka dan berubah normal kembali setelah bertemu Lim Sun Lian. Cinta memang mengerikan. Xiao You Ren bersumpah untuk tidak akan pernah jatuh cinta pada orang lain, selain dirinya sendiri. Dia tidak ingin menjadi budak cinta.
Mereka menyudahi jam istirahat itu dan kembali berjalan menuju ruangan karyawan. Berdesakan dengan karyawan lainnya yang juga akan kembali ke ruangan divisi masing-masing. Di dalam lift, Xiao You Ren merasa terjepit di tengah-tengah karyawan lainnya. Zheng Liam yang melihat wajah masam dan tidak nyaman Xiao You Ren, segera menarik tangan laki-laki itu dan menyudutkannya di pojokan lift. Tubuh Zheng Liam yang lebih besar seolah membentengi Xiao You Ren dari keramaian di dalam lift.
"Terima kasih, Ge," ujar Xiao You Ren tepat di sisi bawah telinga Zheng Liam. Membuat laki-laki yang lebih tua menurunkan pandangannya dan bertemu tatap dengan manik Xiao You Ren yang tersembunyi di balik kacamata bulatnya. Bibir laki-laki manis itu pun menyunggingkan senyum tulus. Zheng Liam hanya mengangguk kaku.
Mereka sudah memasuki ruangan karyawan, Xiao You Ren bahkan sudah siap memulai pekerjaannya. Ketika mouse di genggamannya baru bergeser, seseorang berseru, "Xiao You Ren, CEO menyuruhmu ke ruangannya!" Kalimat itu berhasil membuat semua orang menatap pada Xiao You Ren. Bertanya-tanya melalui mata mereka.
Laki-laki itu mendongakkan kepalanya dan mengangguk kecil pada orang tersebut. Dia segera meninggalkan tempatnya untuk menuju ruangan CEO yang terletak satu lantai di atas ruangan karyawan. Dia memasuki ruangan luas itu dengan hati yang sedikit berdebar. Pikirannya bekerja pada ide yang disampaikan ketika jam istirahat tadi. Apa CEO menolak menerima idenya? Tetapi untuk apa dia dipanggil? Apa itu artinya CEO menolak keras ide tersebut? Kira-kira seperti itulah pertanyaan yang melayang di benaknya.
Seseorang yang berjaga di pintu CEO mengarahkan Xiao You Ren untuk ke ruang rapat internal, yang terletak tidak jauh dari ruang CEO dan masih berada di lantai yang sama. Sebelum masuk, Xiao You Ren mengetuk pintu terlebih dahulu. Dan baru benar-benar membukanya saat sebuah suara memerintahkannya untuk masuk. Di dalam ruangan itu sudah ada beberapa orang penting yang diketahui Xiao You Ren hanyalah Johny, Zheng Liam dan tentunya CEO Wang Company, Wang Xian Wei. Xiao You Ren membungkukkan badannya sebentar lalu mendudukkan dirinya di kursi yang sudah disediakan. Di sisi Zheng Liam selaku ketua divisinya.
Mereka membicarakan tentang ide yang diberikan Xiao You Ren siang tadi. Dan mendapatkan persetujuan dari CEO ketua-ketua divisi lainnya, setelah hampir setengah jam membahasnya.
"Setelah ini, kirim satu karyawan terbaik dari divisi kalian!" Perintah Wang Xian Wei. Semua ketua divisi mengangguk setuju dan menjawab, "Siap, Sir."
"Kecuali untuk divisi yang dipimpin oleh Zheng Liam, siapkan beberapa orang handal. Kita butuh beberapa desainer terbaik yang bisa diajak kerja sama dan kerja cepat."
Zheng Liam hanya menganggukkan kepalanya dan melirik ke arah Xiao You Ren. Dia sedikit menyingkapkan poni laki-laki itu dan tersenyum lembut. "Kamu siap untuk bercahaya, You Ren," bisiknya pada Xiao You Ren yang menampilkan wajah melongo tidak paham. Zheng Liam tertawa tertahan, sepertinya menggoda Xiao You Ren akan menjadi rutinitas barunya. Dia menyukai melihat wajah polos yang terlihat kebingungan milik Xiao You Ren.
Semua interaksi mereka berdua tak luput dari perhatian Wang Xian Wei. Meskipun wajahnya tampak tak acuh, tapi entah mengapa dia sedikit terusik melihat hal itu.
"Baiklah, rapat berakhir. Kalian boleh pergi," titah Johny.
Para ketua divisi itu mulai beranjak keluar dari ruang rapat satu per satu. Saat tiba giliran Zheng Liam dan Xiao You Ren yang hendak pergi, Johny mencegahnya, menyuruh mereka untuk tetap di tempat. Hanya Xiao You Ren, sebenarnya. Namun berhubung Zheng Liam juga sudah bersahabat dengan dua orang itu sehingga dia bisa tetap di sana.
"Begini, You Ren." Johny mengangkat kedua tangannya ke atas meja dan melipat jemarinya di depan dada. Tubuhnya tegap dan terlihat seperti akan membicarakan sesuatu yang teramat penting.
Xiao You Ren sampai tegang dibuatnya. Wajah laki-laki itu terlihat pucat dan matanya sedikit sayu, tersembunyi di balik kacamata. Dia meremat kedua tangannya di atas paha.
Tiba-tiba saja suara tawa Johny terdengar menggelegar di seluruh ruangan. Membuat Xiao You Ren merasa heran dan bingung. "Santai saja, You Ren. Aku hanya sedikit menggodamu," katanya di sela-sela tawa. Zheng Liam dan Wang Xian Wei menampilkan wajah datar mereka, sudah bukan rahasia lagi jika Johny bertingkah seperti itu.
"Berhenti menggodanya, Jeff. Katakan saja langsung," Wang Xian Wei berkata dengan nada tenang dan sedikit bersahabat, meskipun masih dengan wajah yang dingin.
Zheng Liam mulai kesal karena Johny tidak kunjung menghentikan tawanya yang membuat Xiao You Ren merasa tidak nyaman. Dia bergerak cepat dan mencekik pelan leher laki-laki Thailand itu dari belakang, membuat Johny terkejut dan secara bertahap menghentikan tawanya.
"Maaf, maaf. Wajahnya sangat lugu dan itu terlihat lucu." Johny berusaha melepaskan diri dari cekikikan Zheng Liam. Dan ketika berhasil terlepas dia mengatakan apa tujuannya menyuruh Xiao You Ren tetap di tempatnya.
"You Ren, kamu yang akan jadi ketua dalam pembuatan rancangan ini."
Mata besar Xiao You Ren semakin melebar, mendengar hal itu. Dia menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak, a-aku tidak bisa."
"Aku yakin kamu bisa. Aku penanggung jawabnya." Zheng Liam mengusak anak rambut Xiao You Ren dan kembali duduk di kursi sebelah laki-laki itu.
"Ya, kamu bisa, You Ren. Aku memegang catatan pekerjaanmu selama bekerja di sini dan hasilnya memuaskan. Selain cepat juga bagus dan rapi. CEO sendiri yang memutuskan bahwa kamu cocok menjadi ketua untuk proyek ini."
"Aku mempercayaimu." Tak disangka-sangka, Wang Xian Wei pun ikut berpartisipasi dalam meyakinkan Xiao You Ren. Itu cukup mengejutkan dua sahabatnya.
Xiao You Ren melihat terlebih dulu ke arah ketua divisinya yang mengangguk padanya. Lalu pemuda itu pun mengangguk setuju.
"Ingat, waktunya seminggu." Johny terlihat antusias.
Setelah hal itu ditetapkan, Xiao You Ren pun boleh pergi meninggalkan ruang rapat terlebih dulu. Dia melangkah dengan rasa lega.
Di dalam ruangan itu, tiga dari mereka saling melirik satu sama lain dan menyeringai, mengejek salah satunya.
"Sepertinya ada seseorang yang baru merasakan ter-lam-bat pu-ber." Dua kalimat terakhir diucapkan dengan penuh penekan.
Bersambung ....