Chereads / The Most Beautiful gift / Chapter 3 - Part 3 : Rain is Happiness

Chapter 3 - Part 3 : Rain is Happiness

Ddrtttt Drrtttt Drrrttt!!

Suara getaran notifikasi hp ku berbunyi pertanda ada pesan masuk di hp ku, aku sengaja tidak membaca nya karena sibuk mempersiapkan diri karena ada perkuliah  jam 1 siang ini

5 menit aku mempersiapkan diri dan siap menuju kampus, aku kan cowok jadi gak perlu lama-lama, ya kan paling cowok cuma pakai minyak rambut terus parfum udah selasai gak kaya cewe kalau kuliahnya jam 9 , jam 7 sudah mulai mempersiapkan diri itu 2 jam ngapain ajaa cobaa, coba jelaskan wahai kalian para kaum hawa, pada ngapain sih,ngecorr jalan.

Aku sengaja berangkat mepet dengan perkuliahan entah lah alasannya kenapa mungkin biar lebih gregett aja atau biar menguji andrenalinn jadi siapa duluan yang nyampe ke kelas aku atau dosen bisa di bilang ujii ketangkasannn. Kalau lolos bisa ikut ninja warior season 4.

Setelah semua siap, ku pun mengambil sepatu sneakers untuk aku kenakan dan siap berangkat menuju kampus.

Tetapi Sebelum berangkat ke kampus rasa penasaran ku muncul karena aku baru sadar sedari tadi hp ku bergetar.

Aku pun mengecek notif hp ku.

Yth. Ibu Mabes Polri

7 panggilan tak terjawab

16 pesan belum di baca

Renn

P

P

P

Rendii, di manaa

P

P

Siang ini ada kuliah jam 1  lohh

P

P

Nanti jemput aku yahh jadi kita perginya bareng ^_^

P

P

Reennn bedakk ku lunturr ini nungguin, laammaa :(

P

Bodooo amatt!! aku berangkat sendiri

Seketika bulu kuduk ku berdiri ketika membaca chat dari iren satu persatu.

"matii akuu, irennn sudahh spamm chatt, pertanda akan ada hukuman cambuk ini, yaa allahh, kalau cambuk nya kaya di fifty s**** sih gk papa perih-perih enak lah inii". gerutu aku dalam hati

Tanpa mikir panjang aku langsung mengunci pintu kost dan menuju ke kampus dengan menggunakan sepeda motorku.

Jarak antara kost ku ke kampus tidak jauh mungkin sekitar 3 km saja.

Kurang lebih 5 menit aku sudah tiba di kampus, jangan tanya kecepatan motorku, mungkin cuma 40km saja, sisaaanyaa.

Ketika sampai di kampus aku langsung  memakirkan sepeda motor kemudian menuju kelas, aku melihat jam di tangan ku sudah menunjukan jam 13.03.

dari kejauhan di depan kelas sepi tidak ada mahasiwa , biasanya sebelum dosen masuk banyak mahasiswa nongkrong di depan kelas, mampus aku terlambatt alasan apa lagi ini ya allah.

Aku pun mempercepat langkahku.

Ketika aku sampai di depan pintu kelas aku melihat kelas sudah terisi mahasiswa di tempatnya masing-masing.

Aku sama sekali tidak melihat keberadaan dosen, hanya ketua tingkat yang berdiri di depan kelas.

"Hari tidak ada perkulihan, dosen yang bersangkutan tidak ngajar hari ini sehingga harus di ganti dengan tugas" ucap ketua tingkatku.

Ketika ketua tingkat menjelaskan tugasnya seperti apa, aku berjalan masuk ke dalam ruangan, aku berjalan sambil sibuk mencari keberadaan iren berada.

Mudah saja menemukan iren, yap dia duduk di ujung ,ternyata Iren sedari tadi menatapku. Iren menatapanku dengan tatapan judesnya.

Aku menyampirin iren dan duduk di bangku sampingnya yang kebetulan sedang kosong, dari raut wajahnya iren, dia lagi badmood.

"ireennn"sapaa aku sambil tersenyum

"appee luuu!!"hardik nya

" ya alllahh galakk amat dah kaya sepupunya firaunn aja"

Iren menahan ketawa

"yaa maap kan tadi  baru liat hp, hp dari pagi di charging"

"hhmmm" memutar ke atas bola mata nya

"teruss pas cek hp kamu udah spam chat sampai nelphone segala"

"hhmmm"

sejak tadi ia tidak menatap ku, padangannya dari lurus ke depan memperhatikan ketua tingkat yang sedang menjelaskan tugas dari dosen.a" aku mencoba meminta maaf kepada iren supaya iren tidak marah.

"ireennn" sambil mengelus lengan iren

"hhhmmmm"sambill menjauhakn tangan ku dari lengannya.

"hmmm hmmm muluu jangan-jangann kesurupann jin tomanggg nih anak" seketika aku langsung bacain surah yasin,sambil memegang kepalaya iren takut dia ternyata beneran kesurpan, kan bahaya "allahualla iillah haillah"

"hahaha apaan sih ren, ngawurr" iren tertawaa sambil melepaskan tangan ku dari kepala nya

"heheh maap" sambil merayu iren

"kenapa sih aku tuh susah banget marah sama kmu,pasti ujung-ujungnya aku selalu ketawa, terus luluh,  nyebelin"sambil tersenyum gemas

Melihat senyuman iren ada keheningan sejenak dan seketika senyuman itu selalu saja pindah ke padaku.

Ada perasaan legah dari dalam hatiku, mungkin dari senyuman memberikan isyarat marah nya sudah redah.

"jangan tersenyum kaya gitu" sambil tersenyum

"kenapa emangnya" tanya iren

"senyuman mu tuh manis."

"hillihh gombal" sambil tersenyum malu-malu

"aku gak lagi gombal ren"

"Terus apa, bercanda"

"aku serius kok, tentang senyuman, senyuman mu itu paling manis di antara yang lain"

"apa sih ren, gombal mulu ihh" iren pun jadi salah tingkah

"iaa, paling manis di antara para segerumbulan kambing betinaa" aku pun langsung tertawa

Seketik iren langsunggg bete mendengar ucapanku barusan,  iren langsung menyubitt lengan ku karna kesel, ohh tentu saja yang awalnya aku tertawa sekarang meringgis kesakitan,langsung di bayar kontan dengan penyiksaan.

Ketua tingkat mencatat tugasnya di papan tulis. Kami pun mencatat tugasnya di buku catatan. Setelah Selesai mencatat sebagian mahasiwa sudah pada pulang karena tidak ada kegiatan lain, sebagian lagi ada yang bertahan di kelas.

Aku pun merapikan buku-buku ku dan pulpen, memasukan ke dalam tas dan bersiap untuk pulang.

"emmmm aku balik ya" ucapku

"kemana" tanya nya

"entah lahh, pulang ke kost, hibernasi mungkin, kamu sendiri ren"

"gak tau, binggung mau kemana, di rumah bosen" dengan nada suara yang tidak bersemangat

Ada keheningan sejenak

"jalann yuk" ucapku

"kemanaa" seketika iren jadi antusias

"kemana yak, kamu mau nya kemana ren" aku mencoba menawarkan kepada iren"

"ke mana aja ren yang penting jalannya bareng kamu"

"lompat ke jurang, maau" spontan aku berbicara

"....."

"ya gak gitu juga kali ren"ngedumel iren

"ke taman yuk sambil makan ice cream"

"icee creammm, mauu mmauu" dengan senyum mengambang di pipi nya

"ya udah hayukk "bujuk aku

"hayuukk"

Iren langsung menggandeng lengan ku dan mengikuti langkah ku.

Kita pun langsung menuju ke luar pintu kelas dan bergegas menuju parkiran motor.

Tetapi belum sampai di parkiran motor tiba-tiba saja langit berubah menjadi gelap di sertai dengan hujan.

Sepertinya langit mencoba untuk menghalangi rencana kita untuk kali ini.

Hujan sudah mulai jatuh dengan deras nya membasahi semua.

Banyak dari mahasiswa yang berlarian untuk beteduh seakan tidak ingin hujan turun dan membasahi mereka, sedangkan hujan tidak peduli kepada siapa ia jatuhkan airnya.

kami masih terdiam untuk beberapa saat melihat keadaan di depan mata karena hujan sudah membasahi semua nya.

"yahhh hujannn, gimana dong ren," gerutu iren

"teruss" aku pun berbicara tanpa menoleh kepada iren.

"gak bisa jalan dong kita ren"  gumam iren

Iren pun jadi tidak bersemangat kembali

Lengan ku yang dari tadi di gadengan oleh iren langsung di lepasnya

Aku pun langsung menggenggam kembali tanganya.

Ada keheningan kembali di antara kita

"ren"aku langsung menoleh ke iren,

"hmmm"dengan wajahnya yang cemberut iren menatapku.

"mau mencoba sesuatu yg menyenangkan" aku pun langsung tersenyum sambil memberikan isyarat dengan menaikan kedua alisku kepada iren

Dengan senyum yg mengembangg di pipi nya, Iren pun langsung mengerti dengan maksud isyarat ku.

Tanpa berpikir panjang kami langsung keluar dari koridor kampus dan berlari menuju lapangan parkiran.

Aku berlari sambil menggegam tangan iren, sejumlah mata tertuju pada kami dalam keadaan di guyur oleh hujan membasahi rambut kami hingga baju kami pun ikut basah.

Tawa kami menderu memecah keriuhan hujan. Seolah kami tidak perduli akan deras nya hujan. Kami tidak perduli akan tatapan risi orang-orang , kami tidak peduli akan deras nya hujan yang turun saat ini, kami tidak juga peduli akan dingin nya hujan karena  hujan kali ini terasa sangat menyenangkan.

Sesampainya di motor aku melihat keadaan iren, semua yang ada pada dirinya kini sudah basah semua.

Bahkan baju blus berwarna pink yang ia kenakan saat ini pun basah sampai nyeplak dengan badan nya dia.

lekuk tubuh nya pun terlihat bahkan bra yang ia kenakan sampai terlihat jelas dari balik baju blus nya.

Pantas saja orang-orang pada membayangkan tubuh iren, bahkan walapun terhalang oleh baju nya sekali pun masih terliatan jelas kalau tubuh iren putih mulus dan juga tubuh nya bodygoals.

Iren pandai merawat  tubuh nya sendiri wajar saja karena dalam semingu rutin olahraga.

Tak ingin orang-orang melihat lekuk tubuh jadi bahan tontonan akupun langsung menyerah kan sweater yang aku kenakan tadi untuk ia pakai.

"pakkee nih sweaterku"ucapku

"buatt apa renn, lagian baju ku juga sudah basahh semua" ia menyirtikan dahi kebinggungan dengan wajah polos nya

"anakkk dodoollll baju luu nyeplakk pea" aku pun langsungg menyerahkan sweter ku pada nya. Iren pun langsung menggunakan sweaterku tadi hingga menutupi seluruh badan dia.

"lagiann ngapain cobaa kuliahh cuma pake baju blus, coba sekali sekali di lapis sama baju kaos atau kutang, tuhh baju lu tembus pandang jadinya kalau kena air hujan lekuk tubuh mu jadi keliatan kan, lu gak takut apa badan lu di jadi tontonan gratis semua orang" ocehku kepadanya

ia memandangiku "sweeet banget sih kamu ren, sampai perhatian banget sama aku,ini udah aku pakekk kok sweater dari kamu, jangan ngomel ngomel muluu ihhh" ia menyupit perutku, ada senyum yang mengembang di pipi nya.

"lain kali pakee karungg aja sekalian biar anti nyeplak" aku memakaikan helm miliknya di kepala nya

"hahaha ngawur, biar aja, aku gak takut pakai baju blus tanpa kaos atau bahkann pakean terbukaa sekalipun, karena kalau ada kamu pasti kamu bakal ngelindungin ku dengan berbagai cara mu" kini ja memeluk lengan ku

"hilliihh, ya udh ayo cepat naik"

Aku pun memberi isyarat kepada iren untuk naik ke motor.

Kita pun berangkat dengan kondisi hujan yang cukup deras. Aku tidak memacu kendaraanku dengan kecepatan tinggi hanya sekitr 20-30 km saja, tenangg saja ini bukan sisa nyaa kok, bahayaa kalau kecepatan tinggi ntar yang ada nanti kita nginap di rumah sakit, kan bahaya.