Mereka mendengar ketokan di pintu apartemen kecil mereka. Linda bergegas membuka pintu dan menemukan Nathan dan Jimmy berdiri di Lorong apartemen mereka. Nathan membawa sebuket besar bunga segar dan Jimmy mebawa sekotak kue ulang tahun dengan sebotol minuman anggur. Linda mengetahui bahwa sahabat mereka, Jimmy, menyukai Bella secara diam diam. Jimmy akan melakukan apapun untuk bisa dekat secara diam diam dengan Bella. Bella pun merasa nyaman berada di sekeliling Jimmy sebagai sahabat karibnya.
Nathan adalah seorang dokter bedah yang cukup terkenal. Mereka berkenalan dengannya melalui hotel tempatnya bekerja. Nathan adalah tamu regular di restoran tempat mereka bekerja. Nathan menaruh hati pada Bella sedangkan Linda menaruh hati pada Nathan. Hanya karena dia tau bahwa Linda tidak akan menang melawan kecantikan dan kebaikan hati Bella. Dia mundur selangkah dan memendam rasa suka itu dalam relung hati terdalamnya. Apabila Bella mengetahui hal tersebut, dia akan mengorbankan dirinya untuk kebahagiaan orang lain.
Jimmy menaruh kue itu di piring saji dari dapur dan membuka botol anggur itu untuk merayakn hari jadi wanita kesayangannya. Jimmy tidak asing dengan apartemen mereka karena dia sendiri sering mengunjungi mereka berdua bahkan menumpang tidur apabila dia sudah terlalu mabuk. Linda dan Bella menganggap Jimmy sebagai pelindung mereka di kala mereka membutuhkan seorang lelaki. Mereka berkumpul diruang tengah apartemen kecil mereka yang tersambung dengan dapur kecil. Linda, Jimmy dan Nathan duduk dengan nyaman di atas karpet sedang Bella sebagai orang yang mempunyai hari special duduk diatas kursi. Mereka menyalakan lilin dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk sahabat mereka tercinta. Tersirat senyuman tipis di muka Bella melihat kebaikan teman teman dekatnya yang telah berfungsi sebagai keluarga di dua tahun terkahir. Mereka menyelamatinya dan menikmati kue ulan tahun tersebut. Perayaan kecil dan sederhana ini menjaaddi sungguh berkenan di hati Bella.
Ketika jam hamper menunjukan waktu siang hari, Linda memberikan sinyal ke Jimmy untuk memebersihkan sisa sisa makanan, keran sudah waktunya untuk pergi ke gereja.
"Mau kemana kalian?" Tanya Bella dengan tatapannya yang sedang merajuk.
"Ke gereja… kan kebaktian akan segera dimulai…" Linda berdiri sambil membungkus sisa kue tersebut sebelum menyimpannya di dalam kulkas.
"Dan dirimu memutuskan tidak mengajakku beribadah ke gereja… teman macam apa kau ini?" Bella menghardiknya dengan separuh bercanda.
"Aku pikir kau mau berkencan dan menghabiskan waktu berdua dengan dokter tampan ini," Linda berjalan menuju kamarnya untuk mengganti bajunya.
"Pak dokter, apakah dirimu ada rencana lainnya? Kami akan pergi beribadah ke gereja, jadi maafkan kalau saya mengusir anda karena kami akan keluar rumah," Bella mengatakannya dengan sopan. Dia pun berdiri dan menuju kekamarnya untuk menutup bekas gigitan di lehernya.
"Bisakah saya bergabung dengan kalian? Saya tidak ada acara pada hari ini," Nathan menjawab dengan lirih sambil terduduk di ruang tamu mereka dengan Jimmy yang masih sibuk merapikan bekas pesta kecil mereka. Jimmy sudah seperti pemilik rumah tersebut dan dia mengerti bahwa kedua wanita tersebut suka dengan kebersihan. Bella tidak menganti busanan yang dikenakannya tetapi hanya memoles wajahnya dengan riasan yang tipis.
Bella sungguh terkejut ketika Nathan memutuskan untuk bergabung dengan mereka untuk mengikuti kebaktian digereja. Bella mengenal Nathan ketika dia menyelamatkannya dari kecelakaan kecil di restoran. Nathan hampir saja kehilangan nyawanya apabila Bella tidak melakukan prosedur Heimlich karena makanan yang tersedak di area pernafasan Nathan. Seketika itulah, Nathan memperhatikan Bella dan mulai mendekatinya. Nathan mengenalnya lebih dekat dan menemukan bahwa Bella adalah wanita yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya.
Jun Kembali ke kamar hotelnya untuk menemukan bahwa kamarnya telah kosong. Dia menemukan kotak hadiah ulang tahun istrinya yang berserakan di lantai. Jun menjadi kawatir apabila terjadi sesuatu kepada istrinya. Ben yang menyaksikan kegundahan hati bossnya yang tidak dapat menemukan istrinya segera menelpon kedua pengawal yang diperintahkan mengikuti istri bossnya secara rahasia. Ben melaporkan hasilnya kepada bossnya yang langsung merasa lega bahwa keadaan istrinya tidak berbahaya.
Jun merasa ada yang kososng ketika dia menemukan kamar tidurnya yang kosong. Terbayang di kepalanya kejadian yang mereka lakukan dua hari kebelakang. Setiap sisi kamar hotel itu menyimpan kenangan yang Bahagia bagi dia. Untunglah hotel ini termasuk dalam portfolio grup perusahaannya, sehingga dia tidak perlu membeli hotel ini untuk dimilikinya. Jun memerintahkan Ben untuk menyiapkan mobilnya. Dia harus menjemput istrinya karena tidak ada dalam kamus hidupnya untuk hidup terpisah dari istrinya. Jun merasa hampa menyelimuti dirinya ketika dia tidak ada didekatnya. Dua hari terkahir telah mngubah pandangan Jun tentang sebuah kehidupan pernikahan. Dia merasa sangat Bahagia dengan kehidupan pernikahannya yang baru seumur jagung itu, walau masih dalam tahap tepuk sebelah tangan. Tetapi Jun akan terus berusaha untuk memenuhi relung hati Bella dan membuatnya jatuh cinta kepadanya. Dia bergegas keluar dari kamar hotelnya untuk segera dapat memeluk tubuh mungil istri kesayangannya.
Di Imperial city, Shuei Lan, kakak tiri Bella sedang merencanakan pernikahannya dengan An Si Hao. Dia ingin memamerkan bahwa keluarga mereka mampu untuk mengadakan pernikahan yang cukup mewah dan megah. Shuei Lan telah merajuk kepada Kakek Lu untuk memberikannya uang lebih dari yang sudah dianggarkan padanya. Tetapi, Kakek Lu memerintahkan kepadanya untuk membawa adiknya untuk pulang Kembali ke Imperial city, apabila dia menginginkan uang yang lebih banyak. Shuei Lan sungguh membenci adik tirinya, ketika mendengarkan syarat yang diberikan kakeknya. Dia harus mengemis hanya untuk acara pernikahannya kepada kakeknya sendiri. Tetapi apabila dia yang mengundang adiknya untuk ke acara pernikahannya, dia akan tetap tinggal di kota ini. Shuei lan telah berhasil mengusirnya dari rumah dan mengambil kekasihnya yang salah satu pemuda terkaya di kotanya. Shuei Lan tidak mau semua usahanya menjadi sia sia.
Shuei Lan juga meminta kepada Si Hao untuk membelikan permata biru sebagai cincin pernikahan mereka, yang langsung ditolak mentah mentah olehnya. Permintaan itu sungguh sangatlah tidak mungkin dikabulkan dengan penghasilannya sebagai CEO diperusahaan keluarganya. Si Hao harus benar benar memikirkan semua pengeluarannya dengan hati hati. Dia tahu bahwa Shuei Lan ingin memamerkan ke semua teman temannya mengenai kekayaan kedua keluarga mereka, tetapi perusahaan keluarga An baru saja bergabung ke bursa saham yang membuatnya harus merencanakan semuanya dengan matang. Memang Shuei Lan telanh berkontribusi banyak untuk pesta pernikahan tetapi Si Hao juga telah menghabiskan uang diluar dari bujet yang telah dianggarkan. Si Hao tidak peduli dengan kemarahan Shuei Lan mengenai cincin pernikahan mereka. Dia telah membeli design terbaru dari rumah perhiasan terkemuka untuk cincin pernikahan mereka. Cincin tersebut juga cukup mahal dengan permata yang cukup besar. Tiba tiba, teleponnya berdering yang membuatnya menjawab dengan dingin setelah pertengkaran semalam mereka mengenai cincin. Shuei Lan ingin Si Hao untuk menelfon adik tirinya untuk mengundangnya pulang ke acara pernikahan mereka. Shuei Lan berpikir bahwa adik tirinya masih terobsesi dengan cinta dari calon suaminya. Dia tidak tahu bahwa adik tirinya telah menikahi lelaki terkaya didunia.