Bella terbangun di pagi hari dalam pelukan lengan yang kokoh dan aroma maskulin yang akrab di hidungnya. Dia memandangi pria di sebelahnya yang masih tertidur nyenyak. Wajah dengan bentuk yang cukup sempurna, terlihat begitu tenang dan damai saat tidur. Bulu matanya yang tebal menambah keindahan matanya yang tampan dan sedingin es. Hanya Ketika mereka berdua, Jun menunjukkan mata yang lembut dan penuuh cinta kepadanya. Bella benar-benar telah tersihir oleh tipu daya Jun dan mulai jatuh cinta padanya.
Tiba-tiba teleponnya bordering, dari Linda untuk mengingatkan Bella bahwa jadwal kerjanya hari ini di shift pagi. Bella mengutuk dalam hati,kemudian melihat jam. Dia segera melompat dari tempat tidur, bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap, kemudian menyelinap ke ruang ganti karyawan untuk mengganti bajunya dengan seragam. Dia berhasil masuk ke area sarapan tanpa diketahui oleh pihak manajemen.
Jun terbangun dan menemukan bahwa sisi tempat tidurnya telah kosong. Dia bergegas ke kamar mandi untuk bersiap bekerja di hari itu. Ben sudah menunggu bosnya di ruang tamu presidential suitenya dengan semua file yang ada. Kalau mengikuti semua kebiasaan bosnya, Jun akan memesan makan pagi di kamar sambil menbaca semua file proyek penting di hari itu. Tetapi hingga saat ini, tidak ada ketukan dari pihak hotel untuk mengantarkan makan pagi untuk bosnya
Jun mengenakan setelan jas berwarna biru tua dari rumah mode terkenal di italia dengan jama tangan mahal dan cuff link mahal bersanding di lengan kemejanya. Jun berjalan keluar kamar dengan gagahnya memerintahkan Ben untuk menemaninya sarapan pagi di restaurant. Supaya dia dapat melihat istrinya di restaurant. Ben terkejut denga permintaan dari atasannya dan dengan tergesa memerintahkan hotel manager untuk memesan meja khusus untuk bosnya. Bella melihat kehadiran suaminya yang diikuti oleh para manager hotel menuju restoran sehingga bertanya-tanya akan posisi suaminya tersebut. Bahkan kepala koki di hotel datang menyambut dan bertanya tentang menu yang diminta olehnya.
Atasan Bella di tempat kerja, berasal dari negara yang sama dengan Bella. Namanya Lychee Tan. Dandanannya lebih terlihat seperti pergi ke klub malam daripada bekerja di restoran. Semua orang ditempat kerja mengeluh tentang sikap kerjanya yang tidak baik. Lychee adalah adik kelas Bella disekolahnya dulu, Lychee berhasil tidur dengan manajer restoran dan itulah yang membuatnya mendapatkan posisi yang lebih tinggi di restoran tempat mereka bekerja.
Bella tahu bahwa manajer restoran mereka adalah seorang penjahat kelamin. Bella pernah hampir menjadi salah satu korbannya, Jika saja Linda tidak menyelamatkannya. Bella mengancamnya untuk melaporkannya kepada Manajer tertinggi di Hotel apabila dia berani menyentuhnya lagi. Hal Ini masih kerap membuat bulu kuduk Bella merinding.
'Tubuhku sekarang milik Jun' gumam Bella dalam hatinya menginggat hal teresebut.
"Bella jangan jadi pemalas kau!!! Isi mesin es lalu cek isi minuman di kulkas kemudian lanjut menghitung persediaan bahan-bahan " teriak Lychee padanya. Itu seharusnya menjadi pekerjaannya sebagai supervisor. Bella mengepalkan tangan ingin meninjunya , namun kemudian dia mengurungan niatya. Jun mengamati dari tempat duduknya, dia dapat melihat bahwa ada sesuatu yang mengganggu dan membuat Bella kesal. Jun tidak dapat berkonsentrasi dengan semua laporan mengenai hotel dari hotel manager karena dia sibuk memeperhatikan istrinya sedang dihardik oleh wanita dengan dandanan yang norak dan menor.
Nathan datang ke restoran hotel untuk sarapan seperti biasa. Sebagai anggota VIP jaringan hotel ini, Nathan mendapat perlakuan khusus. Dia mengenakan pakaian kasualnya hari ini dan duduk di meja yang sama yang selalu disediakan oleh karayawan restoran untuknya.
Nathan mengenal semua orang di restoran ini. Nathan masih muda, tampan dan hangat. Aura Nathan benar-benar bertolak belakang dengan Jun. Bella membawakan kopi kesukaan Nathan yaitu cappucino dengan kopi yang kuat berisi sirup hazelnut disajikan dengan segelas air panas. Nathan selalu memesan salmon benedict dengan roti gandum.
"Pak Zhuang, apakah kamu tidak ingin mencoba hidangan yang lain. Setiap hari, kamu datang ke sini untuk makan hidangan yang sama" protes Bella padanya.
"Kamu pikir, Makanan apa yang cocok untukku Bella? Kamu bisa memesankannya untukku. Aku pasti akan menghabiskannya. Aku baru saja menyelesaikan shif kerja panjangku sehingga aku tidak dapat memikirkan hal apapun." Ujar Nathan sambil memperbaiki kacamatanya. Bella tahu Nathan mencoba menggodanya. Wajah Bella merona merah. Bella memesan sepiring ikan trout asap dengan roti gandum dan asparagus, dia menambahkan dua telur mata sapi. Dia juga menyajikannya segelas susu segar. Jun melihat Bella melayani pria yang menciumnya kemarin, hal itu membuatnya tidak dapat menahan emosi, hingga wajahnya berubah menjadi dingin dan pucat.
"Aku ingin dilayani oleh gadis itu" Jun lantas menunjuk kearah Bella. Martin adalah manajer restoran tersebut, dia mencoba untuk membujuk Jun agar mau dilayani oleh Lychee, karena Bella sedang sibuk melayani tamu lain.
"Ben pecat manajer restoran ini sekarang karena dia tidak mendengarkan perintah langsung dariku. Presiden Grup Shin" Jun memberi perintah dengan nada dingin. Martin memohon pada Jun sebelum pada akhirnya dia di bawa keluar oleh petugas keamanan. Semua orang sangat terkejut mendengar keputusan Jun. Ben tahu bahwa Jun sedang marah, dan satu-satunya cara menangani pekerjaan untuk Jun harus dengan cepat dan efisien. Manajer tertinggi hotel datang dan menukar Lychee untuk melayani area VIP dan prasmanan, sementara Bella datang menghampiri untuk melayani Jun.
"selamat pagi Pak, Anda mau sarapan apa hari ini?" Bella tersenyum saat menerima dan menuliskan pesanan mereka.
Jun balas tersenyum padanya, "kau bisa pilihkan untukku. Apa kamu sudah sarapan?" Dia menatap dengan lembut wajah Bella yang bersemu memerah, menahan malu sekaligus bahagia. Semua orang bertanya-tanya dalam hati maksud dari pertayaan yang dilontarkan Jun kepada Bella.
Ben hanya tersenyum melihat dan mengamati sikap bosnya pagi ini. Dia menyadari sesuatu dan sampai pada kesimpulan bahwa Bella adalah kunci yang bisa mengendalikan emosi bos-nya tersebut.
"Maaf Pak. Saya akan sarapan nanti pada waktu istirahat saya. Apa yang kira-kira anda ingin makan hari ini?" Bella menatapnya untuk melebur kekakuan dan melanjutkan tugasnya. Bella tidak ingin kehilangan pekerjaannya. Jun menatapnya dan tersenyum dengan tatapan nakal, 'Aku ingin memakanmu sayangku', katanya kehadapan wajah Bella. Bella mencoba tetap professional, dia mengabaikan wajah nakal Jun.
" Baik, kalau begitu saya akan memesankan menu special hari ini,untuk anda Pak." Bella kemudian pergi untuk memberikan pesanan kepada bagian dapur. Bella memesankannya kopi hitam dengan triple shot dan hidangan termahal di restoran.
"Bella kamu layani Nathan, dia mengabaikanku, dan jangan lupa untuk mengecek hidangan prasmanannya" Lychee memberi perintah pada Bella.
"Bos, kupikir kita sudah bertukar area? Kenapa saya juga harus mengerjakan pekerjaanmu?" tanya Bella heran,pada Lychee.
"Jadi, kamu hanya ingin melayani bos besar. Siapa kamu? Saya bos di sini. Jika kamu tidak menyukainya, silakan keluar dari sini." Lychee mengancam Bella akan memecatnya. Bella tidak punya pilihan selain bekerja ekstra keras. Syukurlah, Nathan bukanlah tamu yang sulit. Dia hanya duduk makan dan membaca koran. Bella hanya perlu sesekali mengecek dan mengisi ulang air panasnya. James di dapur, dengan cekatan membantu Bella untuk mengisi kembali hidangan prasmanannya. Bella menyajikan kopi untuk Jun dan Ben yang tengah sibuk dengan laporan mereka. Ben meminum kopinya terlebih dahulu dan sedikit mengernyit kaget dengan rasa kopi yang kuat dan pahit. Ben lalu memasukkan 10 paket kecil gula ke dalam kopinya. Jun meminum kopinya seperti tidak terpengaruh apapun rasa didalam kopi. Sedari tadi Jun memperhatikan bahwa Bella yang harus melakukan segalanya di restoran. Karyawan lainnya turut membantu pekerjaan Bella, hanya Lychee yang berdiri di Kasir terlihat tidak melakukan apa-apa. Bella dengan riang berusaha menjalankan tugas sebaik-baiknya. Jun lantas meminta Ben untuk mengubah kepemilikan grup hotel ini menjadi atas nama Bella. Setelah sarapan mereka langsung berangkat untuk pergi ke Jenewa.
Tiba-tiba, Nathan memberikan Bella cincin berlian merah sebagai hadiah ulang tahunnya. Bella sangat kaget saat menerima dan melihat kadonya, karena dia tahu harga cincin itu tidak murah. Bella berusaha menolak cincin tersebut tetapi ditolak oleh Nathan. Bella tidak terlalumempermasalahkan perihal tersebut dan beruntung, suaminya sudah tidak ada di restoran.
Hari ini sangat melelahkan, karena Bella harus bekerja sangat keras. Lychee menyerahkan semua tanggung jawab pekerjaannya padanya. Baru sekitar jam 5 sore dia akhirnya dapat menyelasaikan tugas kerja hari ini, ketika dia bertemu Linda. Bella baru ingat bahwa dia lupa meminta kunci kamar hotel kepada Jun, dan mustahil untuk meminta kunci kamar kepada resepsionis. Nathan datang untuk menjemput Bella pulang dari tempat kerja, dia bisa melihat wajah lelah wanita cantik itu. Ketika sampai di rumah Bella, Nathan langsung pergi begitu Bella mengunci pintu apartemennya. Meski hasratnya untuk memiliki Bella sangat besar, namun dia sangat menghormati dan mengerti situasi Bella. Masuk kedalam apartemen, tanpa sempat melakukan apapun Bella membuang semua barang yang dibawanya dan langsung tidur.