Imperial City, Kakek Lu mengkhawatirkan cucu bungsunya. Kakek Lu menyadari bahwa Bella lebih mampu menjalankan bisnis keluarga dibandingkan dengan saudara tirinya. Kakek Lu semakin percaya diri dengan keputusan yang diambilnya setelah dua tahun tinggal di Eropa, Bella tidak menggunakan atau meminta uang darinya untuk biaya hidup. Itu membuktikan bahwa cucunya mampu untuk hidup mandiri tanpa bantuan dari keluarganya. Kakek Lu meminta asistennya untuk menhubungi pengacaranya. Kakek Lu akhirnya dengan bulat memutuskan untuk memberikan perusahaannya kepada Bella Lu, cucu bungsunya, sebagai hadiah ulang tahunnya. Walau Kakek Lu menyimpan rahasia tersembunyi mengenai identitas diri cucu perempuannya.
Bella terbangun di pagi hari itu di tempat tidur yang luas. Kepalanya sungguh pusing akibat minuman alcohol yang berada disistem tubuhnya. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Bella segera duduk dan menyandarkan tubuhnya yang lemas di kepala tempat tidur. Dia mengucapkan terima kasih atas kasih karunia-Nya atas berkat setahun kemaren. Dia juga berdoa untuk berkat di tahun mendatang dan untuk semua keluarganya. Bella teringat Kakek Lu. Dia selalu berada di setiap perayaan ulang tahunnya. Kakek Lu jugalah yang pertama memberikan selamat kepadanya sampai pada dua tahun yang lalu. Kakeknya akan menyanyikan lagu ulang tahun, meniup kue dan memanjakannya di hari ulang tahunnya. Kali ini adalah tahun kedua tanpa kehadiran ritual khusus mereka berdua. Bella merasa sepi dan hampa tanpa adanya keluarga disekililingnya. Tidak terasa buliran air mata turun ke pipinya.
Bella terpana menikmati kesepian di pagi hari itu. Dia memutuskan untuk mempersiapkan diri dan membasuh dirinya. Dia ingin membersihkan dirinya dari bekas tubuh pria asing itu. Pria asing itu adalah suaminya, tetapi dia tidak melihat adanya surat pernikahan. Jadi apakah dia terjebak oleh kata-kata pria itu hanya untuk mendapatkan keperawanannya.
Bella merasakan sakit di sekujur tubuhnya seperti Ketika dia melakukan sebuah kegiatan fisik yang cukup berat. Setelah dia selesai mandi dan berdiri di depan kaca kamar mandi, dia melihat tubuhnya yang mempunyai banyak bekas ciuman dan gigitan dari pria tampan tersebut. Mereka tidak keluar dari kamar tidur mereka seharian. Bella tidak sadar berapa kali mereka melakukan hubungan suami istri kemaren.
Bella memutuskan untuk meminta ijin sakit hari ini. Dia tidak akan peduli dengan konsekuensi yang akan diterimanya dari tempatnya bekerja. Tetapi melihat bekas ciuman dan gigitan yang memenuhi lehernya, Bella tidak akan bisa bekerja. Itu akan menimbulkan pertanyaan pada rekan kerjanya mengenai kehidupan pribadinya.
Bella menemukan sekotak hadiah terbungkus rapi di meja riasnya. Bella mendekat untuk membukanya dan menemukan gaun mahal beserta keperluannya pada hari itu. Bella mengambil baju tersebut dan membelainya untuk mengetahui bahwa gaun tersebut berasal dari rumah busana terkenal di Perancis yang terpampang dari tag bajunya. Bella juga menemukan kartu yang tertulis dengan tulisan tangan yang rapi.
"Untuk istriku tersayang,
Aku membuang semua pakaianmu yang sudah terkoyak dan ternodai dari kemaren lusa. Aku memberanikan diri untuk memilihkan gaun yang sesuai dengan model terbaru saat ini, semoga engkau menyukainya. Di meja makan, Aku meninggalkan hadiah ulang tahunmu dariku suamimu.
Selamat Ulang Tahun istriku
Salam hormat
Jun Shin'
Kartu itu mengunakan logo perusahaan milik suaminya Shin, sesuai nama keluarganya. Bella mengingat sekilas mengenai pria tersebut, sepertinya dia pernah mengunjungi kakeknya di kediaman mereka di Imperial City. Bella kemudian mengenyahkan semua pikiran yang terlalu rumit dari kepalanya. Dia dengan berat hati mengunakan busana yang telah dipersiapkan olehnya. Bella merasa aneh ketika ia mengetahui bahwa busana itu cukup tepat di ukuran tubuhnya.
Bella berjalan keluar dari kamar utama menuju ruang makan yang tersambung dengan ruang tamu. Bella mengambil sebotol air mineral di meja makan untuk menengak isinya sebelum berjalan kearah kotak hadiah di atas meja yang diletakan disebelah buket bunga mawar merah dan putih. Bella membukanya dan menemukan telepon gengam dengan model terbaru yang harganya mencapai ribuan dollar dengan kartu kredit American express dengan tulisan Black titanium di atas kartu itu dengan nama Bella Shin. Bella merasa kaget dengan nama tersebut. Dia merasa seperti seorang wanita simpanan yang murah dan tidak ada harganya. Keperawanannya yang terenggut hanya dihargai dengan sebuah baju, telepon gengam terbaru dan uang. Bella merasa tidak mempunyai harga diri sama sekali pada saat membuka haddiah dari Jun. Bella memutuskan meninggalkan semua itu dan berjalan keluar kamar hotel Jun. Kedua petugas pengamanan yang ditugaskan untuk menjaga keselamatan Bella melihat istri boss mereka keluar kamar dengan menangis. Mereka bergegas melaporkannya kepada boss mereka sambal mengikutinya dari jarak yang aman tanpa diketahui oleh Bella. Bella memutuskan untuk menyelinap kedalam ruangan loker karyawan untuk mengambil telepon gengam dan tasnya sebelum bergegas Kembali ke kamar apartemen kecilnya.
Sesampainya di apartemennya, Bella membuat secangkir kopi favoritnya dan duduk di kursi malasnya yang menghadap ke balkon dengan pemandangan danau dan pegunungan. Bella merasa hampa dan merindukan pangeran tampannya. Bella menginggat tentang pertemuan kilat mereka dan pernikahan kilat yang dilakukannya. Semua perlakuannya kepadanya yang menorehkan bekas yang cukup dalam di hatinya. Mereka bermesraan di dalam kamar mandi ketika Jun memperlakukan dirinya spereti seorang putri. Jun memanjakan Bella dengan sangat perhatian penuh ke setiap detailnya. Jun selalu memuaskan keinginan Bella di tempat tidur sebelum menyusul untuk kepuasan dirinya sendiri. Dia tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini dengan mantan kekasihnya yang telah menjadi calon kakak iparnya. Sambil memikirkan muka tampan suaminya yang telah berhasil mencuri hatinya Bella memainkan cincin nikah yang berada di jari manisnya.
Linda melihat keadaan Bella yang sedang menyediri di kursi kesayangannya sambil mengegam cangkir kopi ditangannya, mengerti tentang masalah yang sedang melanda sahabat baiknya itu. Tanpa sepengetahuan Bella, Linda menelpon hotel tempatnya bekerja dengan Bella. Dia meminta ijin sakit untuk sahabatnya itu. Tampaknya, Bella telah selangkah lebih awal daripadanya karena atasannya telah memberikan cuti untuk teman sekamarnya. Linda melihat bekas ciuman di sekeliling lehernya dan dengan tatapan kososngnya, dia yakin ada sesuatu di dalam hati sahabatnya itu. Tetapi Linda tidak akan mengorek atau bertanya kepada sahabatnya karena apabila dia sudah siap untuk menceritakannya, Bella akan menceritakan semua permasalahan dari mulutnya sendiri. Linda mengambil selimut dan membungkus Bella dengan selimut itu untuk memberikan kehangatan pelukan ke tubuh sahabatnya itu sebelum mengucapkan Selamat hari ulang tahun untuknya.