Chereads / Love in the EARTH / Chapter 31 - 18 - Pergi Sebentar 2

Chapter 31 - 18 - Pergi Sebentar 2

Jinhee tiba di gerbang rumah Seola yang tinggi. Gerbang itu terbuka dan Jinhee memasukinya begitu saja. Dia berjalan dengan secepat mungkin. Dia ingin segera memastikan bahwa Seola baik-baik saja, tapi pintu rumah tak bisa dilewatinya. Seola tak mengizinkan pintu itu dibuka untuk Jinhee yang telah menjelekan kakak sepupunya dengan perkataan yang luar biasa konyol.

"Seola! Jung Seola, buka pintunya. Kau harus mendengarkanku. Jung Seola!" Jinhee terus berteriak sambil berjinjit-jinjit di depan pintu. Dia benar-benar harus meyakinkan Seola untuk keluar dari rumah ini.

"Kenapa tidak berteleportasi saja?" usul suara yang tak asing. Leon tiba di teras untuk menyambut kedatangan Jinhee.

Jinhee tidak akan takut padanya.

Leher Leon menggeliat. Katanya, "Oh, saat panik kalian tidak bisa berteleportasi, kan, ya? Aku hampir lupa. Maaf. Kalau begitu, teruskanlah berteriaknya. Aku akan pergi."

"Tunggu," kata Jinhee.

Leon tersenyum licik. Dia berbisik genit, "Kenapa? Pertemuan tadi tidak memuaskanmu? Kau sudah rindu ingin bertemu denganku ya?"

Jinhee menahan diri. "Seola. Biarkan dia, jangan bunuh dia." Ini perintah, batinnya.

Bibir Leon menyungging miring. "Cih, kenapa aku harus membiarkannya tetap hidup? Dia itu menyulitkan. Tak jarang aku jadi repot karenanya. Aku akan dapat apa kalau membiarkannya hidup?" Leon memainkan kedua bahunya.

"Aku," jawab Jinhee, dengan berani.

"Apa?" Ada tawa dalam ucap Leon ini.

Dengan segenap keberaniannya, Jinhee berkata, "Lepaskan Seola, dan kau boleh memanfaatkanku untuk apa pun itu. Aku tidak keberatan. Aku janji."

Mata Leon menyipit.

"Keluarkan Seola dari rumah ini," Jinhee mengeluarkan perintah lagi.

"Wow, kalau itu akan sedikit sulit," kata Leon. "Kau ingin aku membiarkannya tetap hidup, tapi dia harus keluar dari rumah ini. Lalu bagaimana dengan Profesor Jung Jisub? Dia dikenal sebagai pria yang baik hati."

"Kalau begitu, berbaik hatilah. Jadilah baik dan lepaskan Seola.��� Jinhee benar-benar serius saat mengatakannya.

Tawa kecil menyungging lagi di bibir Leon. "Inilah bodohnya kalian, para Pleiadian. Kenapa kalian begitu memikirkan keselamatan dan kesejahteraan makhluk lain? Bahkan rela mengorbankan diri sendiri. Seola itu siapa? Dia itu tidak pernah diciptakan, dia hanya dibuat. Oleh tanganku yang sudah bersih dari sisik ini." Leon bangga pada dirinya sendiri.

"Jangan salah," kata Jinhee, "Seola itu—"

"Baiklah," potong Leon, keras. "Aku akan lupakan L7 dan beralih pada L2. Lagi pula memang itulah tujuanku, TAPI hadiah yang kujanjikan itu tidak jadi kuberikan padamu ya?"

"Aku TIDAK BUTUH hadiah darimu," Jinhee tegas.

"Wow, tenang. Ayo ikut aku," kata Leon, sambil menunjuk ke arah gerbang yang tak terlihat dari teras ini. Dia perlu mengangguk satu kali lagi, ke arah gerbang, sebelum Jinhee benar-benar mau mengikutinya.

Dari jendela lantai dua, Seola melihat Jinhee mengikuti kakak sepupunya berjalan menuju gerbang. Apa yang akan dia lakukan pada Jisub Oppa? Dia tidak gila, kan?