Reza POV
"Lo slalu bisa buat gue salah tingkah"
Reza masuk ke dalam kelas dengan wajah yang datar,dan langsung menduduki kursinya yang berada di bagian tengah,Reza memikirkan apa yang dimaksud oleh Salsa. Reza tidak pernah menyangka akan ada seorang perempuan yang mengejar-ngejar dia senekat ini.
Rey masuk ke dalam kelas,yaitu kelas yang Reza juga.Rey menatap wajah sahabatnya dengan bingung.Rey tau apa yang terjadi dengan Reza.
"Woyy ngelamun aja lo nyet"ucap Rey sambil duduk dikursi sebelah Reza.
"Kesambet baru tau ngelamun pagi-pagi"lanjut Rey terkekeh.
Reza menatap sahabatnya dengan tatapan tajam,Rey yang melihat tatapan tajam langsung saja diam.
"Lo kenapa sih Za?Salsa lagi"tanya Rey.
"Hmm"gumam Reza dengan menatap Rey sekilas dan beralih menatap buku yang ia baca.
"Gue rasa dia beneran suka sama lo deh Za"ucap Rey dengan yakin.
Reza hanya diam menatap buku yang ia baca,namun hatinya dan pikirannya tidak karuan.Rey yang menatap Reza hanya sabar dengan sahabatnya yang begitu dingin.
"Kampret ni orang,walau lo kampret gini ada aja ya yang ngejar-ngejar lo,kagum gue sebagai sahabat lo"ucap Rey dengan terkekeh.
"Tapi apa lo gak suka sama Salsa,Za?"tanya Rey penasaran.
Reza mendengar pertanyaan itu langsung membuka suara dari diamnya tadi.
"Gak!"ucap Reza lantang.
"Lo yakin mau nyia nyian Salsa?"tanya Rey.
"Kalo udah dia di embat Aksa baru lo mewek"ucap Rey meledek.
Reza hanya diam mendengar ledekan Rey,dan langsung membuka suara lagi.
"Ngapain gue nangisin cewe kek dia,buang-buang waktu"ucap Reza.
"Lo ya Za,gak sikap gak omongan sama aja,sama-sama buat orang sakit hati kalo dengar lo ngomong"ucap Rey.
Aksa masuk ke dalam kelasnya dan langsung menatap seorang cowo yang dianggapnya sebagai saingannnya.Aksa menatap Reza dengan tatapan kemarahan.
Reza mendengus kesal mendengar ucapan sahabatnya,mata Reza membulat melihat Aksa menatapnya dengan tatapan tidak suka dan Reza menatap Aksa dengan tatapan tajam.
"Lo pernah pacaran Za?"tanya Rey.
"Gak"ucap Reza singkat.
"Lo gak pernah pacaran?seriusan lo?"ucap Rey karna kaget.
Aksa yang mendengar perbincangan Rey dan Reza hanya diam dengan perasaan tidak suka.
"Iya serius"ujar Reza menatap Rey.
"Tunggu apa lagi Za,buka hati lo buat Salsa"ucap Rey dengan antusias.
Aksa yang mendengar nama Salsa langsung saja melihat ke arah Reza dan Rey.
"Gue gak bakal rela lo ngerebut Salsa dari gue"batin Aksa.
* * *
Salsa POV
Pagi ini Matahari nampak bersinar,begitu pula dengan hati gue yang slalu bersinar ketika dekat sama lo.
Salsa pagi ini ada pelajaran Olahraga,Salsa dan Mimi menuju ke toilet tempat pengganti baju.
"Mimi tau gak?"ucap Salsa nyengir.
"Gak tau,kan belum dikasih tau"ucap Mimi sibuk sambil mengenakan pakaian olahraga
"Gue dekat sama Reza"ucap Salsa merapikan baju olahraganya.
Mimi kaget dengan ucapan Salsa dan langsung saja Mimi memberi banyak pertanyaan ke Salsa.
"HAH?beneran lo Sal?
"Lo gak bohong kan?"
"Ihh kok bisa sih Sal?lo santet Reza di dukun mana?"
"Salsa!lo beneran kan!"
Pertanyaan Mimi yang banyak membuat Salsa mengurut pelipisnya.
"Iya mi beneran,ya kali gue bohongin sahabat gue sendiri.Gilak aja gue nyantet Reza"ucap Salsa dengan mata molotot.
"Dia udah nembak lo?"ucap Mimi penasaran.
"Belum,dia slalu acuh sama Salsa"ucap Salsa lesu.
"Hedehh,kan bener dugaan gue"ucap Mimi kesal.
"Reza anaknya dingin Sal,jangankan sama lo sama keluargnya aja dia dingin"ucap Mimi.
"Hmm Salsa tau ko"ucap Salsa
"Salsa bakal buat hati Reza luluh,percaya deh sama Salsa"ucap Salsa dengan yakin.
"Iya Sal iya gue dukung lo deh,ayok ke lapangan ntar Pak Daud marah deh"ucap Mimi sambil menarik tangan Salsa.
Salsa dan Mimi menuju kelapangan sekolah,karna di sana sudah berkumpul semua anggota kelas Salsa.
Tidak lama pak Daud berteriak dan membuat anak-anak sekelas Salsa kaget dan langsung berbaris di depan pak Daud.
"Pagi semuanya"ucap pak Daud.
"Pagi pak"ucap serempak.
"Pagi ini kalian akan memalakukan guling depan dan guling belakang sebelum melakakun gerakan tersebut kalian melakukan pemasan terlebih dahulu,supaya tidak ada yang cidera"ucap pak Daud memberi tahu kepada seluruh siswa dan siswi.
"Baik pak"ucap serampak.
Seluruh kelas Salsa melakukan pemanasan sekitar 45 menit,setelah selesai pemanasan siswa dan siswi segera menuju Aula.
Di aula terlihat pak Daud yang sedang meletak matras untuk melakukan guling depan.
"Baik semuanya sekarang kita akan mulai guling depannya"ucap pak Daud.
"Bapak panggil sesuai nomor absen"ucap pak Daud menatap buku Absen.
"Ya Allah Salsa gak bilang guling depan sama guling belakang lagi,beri Salsa cara supaya Salsa bisa menghindar dari olahraga ini"batin Salsa.
Pak Daud memanggil beberapa siswa dan siswi untuk melakukan guling depan dan guling belakang.
Salsa sangat gemetar dengan muka memucat,Salsa memiliki ide untuk pura-pura sakit.
"Mimi"panggil Salsa lemah.
Mimi melihat ke arah Salsa,dengan wajah kaget dan langsung saja panik.
"Astaga Salsa lo kenapa?lo sakit?ya ampun lo pucat banget"ucap Mimi khawatir.
"Maag Salsa kambuh Mi"ucap Salsa seadanyan.
"Ya sudah sekarang kita ke UKS ya" bantu Mimi membawa Salsa ke UKS,Mimi sudah izin membawa Salsa ke UKS karna kondisi Salsa yang sangat lemah.
Sesampai di UKS Mimi langsung menyuruh Salsa untuk berbaring di kasur yang sudah tersedia.
"Lo gak makan ya Sal?sampai kambuh Maag lo"ucap Mimi sambil mengurut kaki Salsa.
"Hehe iya mi"ucap Salsa.
"Lo udah tau punya penyakit maag tapi malas makan"ucap Mimi ngomel.
Tidak lama bel istirahat selesai,dan Salsa memilih untuk diam du UKS.
Tidak lama pintu UKS terbuka,nampak lah seoarang cowo mengenakan pakaian seragam mendatangin Salsa dengan panik.
"Sal lo gak papa?"tanya Aksa.
"Salsa gak papa Sa,Reza mana?"tanya Salsa.
"Reza di kelas ngerjain tugas"ucap Aksa.
"Enak ya jadi Reza,biar dia gak peduli sama lo,lo tetap cariin dia"batin Aksa.
Aksa POV
"Enak ya jadi Reza,biar dia gak peduli sama lo,lo tetap cariin dia"
Aksa masih di UKS bersama Mimi,Salsa merasakan pusing dikepalanya tidak lama mata Salsa terpejam karna menahan rasa sakit dikepalanya.Keadaan hening Aksa tak pernah beralih kelain ia hanya menatap Salsa yang sekarang sedang istirahat.
Mimi melihat ke arah Aksa,ia merasa aneh ketika menatap Salsa yang sedang istrirahat,akhirnya Mimi membuka suara karna ia penasaran.
"Aksa,lo suka ya sama Salsa?"tanya Mimi.
Aksa yang mendengar pernyataan berikut langsung kaget dan langsung menjawab pertanyaan Mimi.
"Maksud lo?"ucap Aksa pura-pura tidak paham.
"Udah lah lo jujur aja,lo suka kan sama Salsa?"tanya Mimi penasaran.
"Gue anggap Salsa itu sodara gue,ya kali gue suka sama Salsa"ucap Aksa.
"Yakin gak suka sama Salsa?"tanya Mimi.
"Kalo lo jujur suka sama Salsa juga gak papa,gue gak bakal bilang ke Salsa kok"lanjut Mimi.
Aksa terdiam mendengar pertanyaan temannya itu,ia bimbang akan memberi tahu atau dia diam saja dan memendam perasaannya itu.
"Haha lo diam kan?gue yakin lo suka sama Salsa"
"Lo pindah ke SMA Melati cuman karna Salsa kan?"
"Lo takut Salsa di rebut Reza kan?"
Tanya Mimi yang membuat Aksa diam seribu bahasa,ia melihat ke arah Salsa. Salsa tidur karna pusing kepalanya.
"Oke kalo lo mau tau,tapi gue harap lo bisa jaga rahasia gue ini"ucap Aksa tersenyum kaku.
"Oke tenang aja gue bakal jaga rahasia lo"ucap Mimi santai.
"Gue emang suka sama Salsa dari SMP dulu,tapi gue pendam perasaan gue kedia,karna gue tau dia nganggap gue cuman sebagai sodara gak lebih"ucap Aksa.
"Gue pindah kesini karna gue tau, Salsa lagi ngejar-ngejar Reza,gue gak rela Salsa dimiliki orang lain"
"Gue gak mau Salsa sampai tau perasaan gue,yang tau rahasia ini cuman lo sama Zidan sahabat gue"ucap Aksa.
Mimi diam dan tersenyum ketika ia tau apa yang sebenarnya terjadi dengan Aksa.,tidak lama pintu UKS terbuka muncul lah sosok perempuan keturunan Arab-Indonesian,Nanda.
Mimi dan Aksa kaget oleh kedatangan Nanda yang tiba-tiba datang ke UKS.
"Salsa kenapa?kok bisa sih dia sakit?"ucap Nanda dengan panik.
"Lo bisa diam gak?Salsa lagi istirahat"ucap Mimi dengan mata melotot.
"Yeee lu mah gitu,gue kan panik"ucap Nanda.
"Salsa udah makan?"tanya Nanda.
"Astaga belum,gue lupa beliin dia makanan"ucap Aksa sambil menepuk dahinya.
"Ya udah gue aja,gue mau ke kantin soalnya"ucap Nanda dan pergi meninggalkan Mimi,Aksa,dan Salsa.
Keadaan kembali hening,Mimi memainkan game yang ada di Hpnya.Sedangkan Aksa hanya diam menatap Salsa dan memegang tangan Salsa dengan penuh arti.
Mata Salsa terbuka ia melihat Aksa yang sedang duduk di samping kasur UKS,Aksa langsung melapas pegangan tangannya kepada Salsa.
"Salsa lo udah enakan?apa ada yang Sakit?"ucap Mimi.
"Udah agak enakan sih,gak ada Mi"ucap Salsa dengan wajah masih pucat.
Tidak lama pintu UKS terbuka lagi dan nampak lah Nanda sedang membawa sebuah mangkok yang berisi mie goreng dan teh hangat.
"Nih Sal makan dulu"ucap Nanda menyodorkan mangkok berisi mie.
"Lo gila ya Nan? orang sakit kok malah dikasih mie"ucap Mimi melihat mangkok yang berisi mie.
"Habisnya gue bingung mau beliin dia apaan,jadi gue beliin mie aja deh"ucap Nanda sambil menggaruk bagian kepala yang tak gatal.
"Udah gak papa ko,Salsa suka makan mie"ucap Salsa sambil menerima mie yang telah diberi Nanda.
"Sini Sal,biar gue suapin"ucap Aksa sambil mengambil mangkok berisi mie.
Salsa diam dan membiarkan Aksa menyuapin dirinya makan,karna kondisi Salsa yang tidak terlalu mendukung untuk makan sendiri,tiba-tiba Nanda bersuara.
"Sal,tadi gue ketemu Reza di kantin"ucap Nanda menatap Salsa.
Salsa yang mendengar nama Reza langsung semangat seakan ia sudah sehat.
"Hah beneran lo Nan?"tanya Salsa.
"Iya beneran Sal,tadi gue kasih tau ke dia kalo lo sakit"ucap Nanda.
"Terus apa katanya Reza?"tanya Salsa.
"Dia bilang gini"ucap Nanda.
"Oh urusannya ke gue apa ya?gue bukan siapa-siapanya"
Mimi yang mendengar ucapan itu lantas langsung kaget,dan ikut berbicara juga.
"Sumpah ya tuh orang kejam banget,dia manusia normal atau manusia salju sih"ucap Mimi greget.
"Tapi ada lanjutannya"ucap Nanda terkekah.
"Hah apa lanjutannya"ucap Salsa penasaran.
"Dia bilang gini"ucap Nanda.
"Suruh aja dia istirahat,obatnya juga jangan lupa di minum"
"AGHHH!ya ampunnn Reza!"ucap Salsa teriak.
"Gue makin suka sama lo Za"ucap Salsa lagi.
Aksa hanya diam,hatinya sakitnya mendengar ucapan Salsa.
"Kapan lo sadar Sal,kalo orang di depan lo ini suka sama lo,sayang sama lo"