Chereads / The Famous Girl / Chapter 2 - Siapa sih dia?

Chapter 2 - Siapa sih dia?

PoV Dinda

Mentari telah menyingsing menyinari semua belahan kota Medan, pertanda telah datangnya pagi. ya aku tinggal di Medan, kota Metropolitan.. sebenarnya aku tinggal di Yogyakarta.. karena nenek sakit aku pindah kesini

Aku segera bergegas untuk pergi ke sekolah. setelah mandi dan bersiap-siap berangkat, oh ya aku berumur 17 tahun, tepat kelas dua SMK, aku bersekolah di SMK PAB 2 HELVETIA Medan. Di SMK ini aku ketua kelas di kelas 11 RPL3 plus ketua OSIS disekolah ini.

Ok next,

Aku berjalan menyusuri koridor yang menuntunku ke kelas ku tercinta. Suasana dingin plus bikin merinding menyambutku karena aku datang paling awal setiap harinya. Sesampainya di kelas dan hendak keluar mengelilingi sekolah sekalian olahraga pagi. Ternyata Tia juga datang cepat hari ini... pasti ada apa-apanya nih...

"Tumben ti, cepat datang. pasti ada apa-apanya nih kan?" ledek ku, iya aku tahu bukan sekali atau dua kali dia begini.. bukannya menjawab pertanyaan yang dituju padanya eh tapi dia langsung nyeret aku dalam kelas. ehh..

pasti ada gosip terbaru lagi, biasanya kalau dia pergi pagi-pagi menemui aku selalu gosip jadi alasannya padahal semalam satu harian dia main dirumahku.. kok cepat banget dapet gosip ya..

"Din, apa kau dah tau???" Tia bertanya dengan tatapan woy dah tau kau..

kan bener.. dah hagak dah.. gosip nih pasti... gosip lagi.. etdah

"Tau? Tau apa? Aku gk ngerti apa yang kau maksud Ti?" tanyaku datar..

"ih.. ni anak masa' gk tau" tanya nya sekali lagi

"Memang aku gk tau, udah ah aku mau joging bentar keburu semuanya pada datang" seraya berbalik dan hendak pergi.

Dengan cepat Tia narik lagi tangan ku

oke-oke, nih anak keras kepala sebelum aku bilang 'tau apaan?' pasti aku gak akan dilepasin.. huftt

"oke.. Tau apaan sih?" Tanya ku cuek, malas aku ngeladeni dia yang begini

"soal gosip itu" matanya berbinar menghadap kearahku

dahh ketebak gosip kann.. hadohhh.. paling sebal aku sama gosip.. mengghibah aja masih pagi pun, siangan kek.. eh

Dengan muka sedatar mungkin.

"Gosip apaan sih ti sampe kau kek gini amat?" tanya ku mulai duduk dikursi yang ada disekitarku

"Aduh... pening lah kepalaku lihat mu Din. Gosip yang katanya anak pak kepsek mau pindah kesini itu loh.. semalam grup lambe turah heboh banget, aku baru tahu juga" ucap Tia mondar-mandir mendramatisir situasi yang menurutku biasa aja gitu..

"Ya terus?? Apa masalahnya dengan ku?? kalau pun dia mau pindah ya pindah aja, emang dia siapanya aku" balasku gak perduli

"ada masalah Din.. Ya karena kau ketua osis itu masalahnya" kata tia menjelaskan.. hah? keknya gak ada hubungannya lah perasaanku

"Memangnya kenapa sih tia, biarin aja lah gosip itu, kalau kita fikirkan nanti bakal merusak pencernaan kita aja.. dan tengok gak jadi jogging kan aku, semua murid dah pada datang.. dahlah.." ucapku, yang gk mau tau soal apa yang aku katakan tadi

"ehhh.. Apa hubungannya???" Tia keheranan

Bell pun berbunyi

"Tet....tet" alhamdulillah penyelamat

"Sudahlah ayo ke lapangan, apel pagi dah mau di mulai!!" Kataku mengalihkan topik pembicaraan

"Wait... apa hubungannya sama pencernaan" tanyanya dengan tatapan mengintimdasi

"Sudah lah gk usah dibahas, nanti Mam Vidia lihat kita gk ada di lapangan terus kita dihukum mau?? Hah??" Kataku meyakinkan Tia bin kampret ini.

"Iya juga ya, bisa mampus kalau kita ketangkep sama Mam Vidia"

"Mangkanya yuk cepat ke lapangan nanti telat" aku menarik tangan Tia dan berlari

Tia membalas lari juga.

Eh tapi..

"BRUUKKK...."

"ouchh.. Eh kalau jalan tu pakek mata!!!" Kata seorang pemuda yang cukup tampan yang kami tabrak, apaan dah maen tampan-tampan aja

tia melongok dong gaes.. dia kek terpating gitu..

buru-buru kusadarkan dia dengan menyenggol dia

"yokk" ucapku

"Eh maaf ya gk sengaja, kami sedang terburu-buru" kata Tia memohon maaf, ya aku mau juga, cuma aku takut sama Mam Vidia udah gak ada waktu buat minta maaf..

"Iiih.. dah lah ayuk cepat. Bukan waktunya kita berlama-lama disini!!!" Kataku membawa pergi Tia dan meninggalkan pemuda itu

"Ciih.. dah dia yang nabrak bukannya minta maaf malah lari"

"Siapa sih dia??" ucap pemuda itu entah kenapa aku bisa mendengarnya

"maaf yaa" batinku

***

"Din, apa gak apa-apa tuh. nanti tuh orang anak kepsek? gimana kalau beneran terus dia ngadu ke pak Ahmad. Tamat riwayat kita Din" Tia berkomentar disela-sela pidato Pak Ahmad selaku Kepsek

"Udah lah tuh, enjoy aja.. gak mungkin anak pak ahmad kayak gitu. coba Ti kau lihat Pak Ahmad.. rapi kan? berbanding kebalik sama tuh orang.. beda-beda gak mungkin.." ucapku sambil mengibas tangan tanda tidak mungkin

"eh kalau soal kerapian gak mesti dilihat dari gen loh Din.. walau kita nih SMK setidaknya aku ada lah sedikit-sedikit paham ilmu biologi" ucap Tia yang masih penasaran sama tuh pemuda tadi

"oke-oke.. kita lihat aja entar.. jangan diambil pusing. stay calm Ti.. oke.. stay calm"

"Aku juga penasaran bambang, aku takut juga sih. cuma kan gak boleh nampak-in" batinku yang kesekian.. etdah

***

Apel pagi pun selesai. Waktunya para murid masuk kedalam kelas mereka masing-masing.

Lain halnya dengan Dinda dan Tia, mereka harus menyiapkan beberapa berkas didalam ruang osis

"Oh ya Ti" panggilku sambil membaca berkas yang ku pegang

"Apa?" Tanya tia yang sama sibuknya denganku

"Soal pengumuman yang dimading kemarin kita diskusiin, apa dah kau ambil??" Mataku masih sibuk dengan berkas yang ada di meja, harus cepat diselesaikan kalau tidak, gak belajar kami nanti

Tia tiba-tiba berhenti melakukan aktivitasnya

"oh iya.. anu.. Pe....pengumumannya be...belum ku ambil" tia ter bata.

"kebiasaan" batinku yang sudah setengah stress ini. pagi-pagi aja sudah disuruh mengurus berkas begini. gimana nanti

"Loh kok blom diambil, katamu dah kau ambil dari hari sabtu.. kan dah kubilang ambil biar kita cocoki datanya, duh gimana ni" ku mulai frustasi melihat tia. Dia cantik, baik, tapi pelupa.

"Cepat sana ambil!!!" Kataku yang sudah mulai depresi ini. eh si Tia masih belom pergi dong. oalahhh..

"Kalau gk sekarang nanti kita telat masuk kelas!!!" Tegasku memperingatkan. Mendengar ucapanku langsung tia lari ke Mading

"Iya sabar ya bentar!!!" Jeritnya dan berlari kearah Mading

"Duh ni anak kok sering lupa ya" kataku dalam hati

-------------

Jam menunjukkan angka 10:00 pertanda istirahat

Di kantin

Dinda dan Tia duduk berhadapan dengan sesekali berbicara soal pengumuman di Mading itu. Namun mereka lebih asik dengan dunianya sendiri, seperti saat ini Dinda lagi memainkan hpnya dan Tia sedang makan bakso sambil nyeruput es teh dingin. Wih enaknya jadi pengen authornya๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Tiba-tiba...

"Din kau dipanggil tu ma kepsek!!" Kata Vani yg datang nemui kami

Aku terkejut mendengar kata kepsek yang dia lontarkan

"Eh untuk apa Van pak kepsek panggil aku??" Tanyaku yang sudah berhenti memainkan hp

"Entah" Ucapnya sambil melengos pergi

"duh gimana nih Ti. apa karena pengumuman itu ya??" Tanyaku

"entah mungkin aja" Tia gk peduli sambil asik makan baksonya itu

"kok kau kayaknya gk peduli gitu ya Ti. itu kan salah mu" kataku marah

"iya...iya itu salahku jadi mau digimanain lagi sih Din??" masih asik mengunyah baksonya

"ya harusnya kau yang kesana tanggung jawab gitu"

"iya aku mau tapi ya macam mana kan yang disuruh kesana kan kau Din." sambil menyeruput es tehnya

"iya juga ya. kok aku bukannya kesana sekarang juga malah ngobrol sama mu ya?" Tanyaku baru tersadar

"mangkanya kesana CEEEPAAAT!!!" kata Tia berteriak. para murid pun langsung mengarah ke Tia

"ishh.. ni anak mulutnya" batinku

"ok yaudah bye" kataku sambil lari ke kantor pak kepsek

"BYEEE" teriaknya lagi

***

~mulai dari sinilah kita berjumpa dan memulai kisah kita~

----------

Jangan lupa vote and coment ya๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†