Chereads / The Famous Girl / Chapter 5 - lihat aja entar..

Chapter 5 - lihat aja entar..

PoV Author

"kenapa ini kok gue gak bisa balas dendam gara-gara yang tadi pagi, atau itu cuman ketidaksengajaan dia aja ya? apa aku maafin aja?  Emmm kalau difikir-fikir iya dia udah minta maaf" batin Denis berkelana entah kemana

"Nah dah di kelas, ini namanya kelas ya.. jangan sampe lupa" ucap Dinda menunjukkan bahwasannya mereka sudah sampai dikelas

"Gua udah tahu nih namanya kelas. emang gue tuh bego kayak lo apa?" ucap Denis ngegas.. wah nih anak cari gara-gara kayaknya..

Tiba-tiba...Tia datang...

"Eh Din kau kemana aja, udah mau istirahat kayak gini kau baru masuk. bolos ya kau Din?" Dinda diserbu dengan seribu pertanyaan hebohnya ini.

Sebelum Dinda jawab pertanyaannya

"eh-eh tunggu tangan kalian kok pegangan?" tanyanya

sepontan Dinda melepaskan pegangan tanganya

"eh iya.. ya, ada apa nih?" kata Denis yg pura-pura tak tahu apa apa, sok merasa terzolimi nih anak kesannya

"ish. Disini kok aku sih yang jadi kambing hitamnya" batin Dinda sambil lihat Denis aneh

"eh Din. aku tuh lagi nanyak samamu Din. Jawab ngapa?" tanya Tia sambil nyubit

"Wadaw pedes amat nih cubitan" ucap Dinda meringis kesakitan

"kebiasaan kali Ti pake acara nyubit-nyubit mulu" lanjutnya

"mangkanya kalau ditanya itu dijawab" sambil nyubit lagi dan lagi

"eh-eh. Iya-iya aku jawab. Ini tadi kayak ada sesuatu disana di gedung itu noh" Dinda sambil ngarahi jari ke arah gudang diikuti mata tia yg menengok kearah yg ia tunjuk

"hah iya itu gudang kenapa?" tanya Tia lagi masih tetap melihat kearah gudang tua itu

"disitu tadi ada.... Ada..... Ada..." ucap Dinda yang masih main-mainin supaya Tia kesal dan gak inget sama yg ditanyanya tadi

"ADA SETANNYA!!!!" Denis mengejutkan Dinda dan Tia

"Astaghfirullah" ucap Dinda sambil ngelus dada. Jantungan suaranya Denis dideket telinga Dinda.. suaranya kek toak

Disisi lain sih Tia udah lari ninggalin kami

Sambil teriak

"SETAN!! ADA SETAN WOY" teriaknya

Lah disisi lain juga si Denis ketawa ngakak

"hahahahahaha. Ngakak abis ngagetin kalian yg fokus. Hahahahahaha" gelaknya sambil mukul-mukul dinding. etdah kagak sakit bos?

"Den, kalau mau main. Jangan mainin jantung aku dong. Nantik aku stroke mau tanggung jawab kau huh?" ucap Dinda kesal, sangat kesal kali

"eh sorry.. sorry... Aku gak sengaja. Abisnya kalian seru banget" ucap Denis disela-sela gelak tawanya itu

"kan ada baiknya juga sih. Gw tuh niat tuk nolongin elo begok" kata denis

"bener sih.. ada baiknya juga kau kayak gitu kan sih Tia langsung pergi"

"hari ini sampai sini dulu ya kita keliling sekolah. Besok jadwal kita adalah perkenalan sama guru-guru" lanjut Dinda sambil menulis jadwalnya esok hari. Dia sering membuat jadwal mangkanya gk pernah lupa

"eh tapi hari ini gue mau lo menemin jalan lagi, kan tugas lo ngawasin gue" katanya tanpa ngerasa nersalah sedikitpun. What the.. Aku capek bambang.. itulah yang dirasain Dinda

"kagak.. aku ada kelas tambahan sama bu Evi" tolak Dinda

"Selesai kelas tambahan aja" Denis tidak menyerah

"okelah sebentar aja yaa" Pinta Dinda

"Soalnya aku capek kali" lanjutnya

"jadi lo capek?" tanya Denis mulai melangkah mendekati Dinda, spontan saja Dinda mundur tapi langkah terakhirnya ada dinding kelas

"eh Den, kau bisa mundur nggak?" tanyaku yang mulai panik semakin lama semakin sempit jarak kami

"kalau gue gk mau gimana?" Denis masih berusaha memperpendek jarak diantara kami, apaan ini? benar-benar berandal dia..

"setan nih anak" batin Dinda

"kok gue gini sih? Udahlah mungkin ini cara yg tepat buat mainin dia" batin Denis yang bingung dengan tingkahnya sendiri

Tiba-tiba....

"ada apa ini? Ngapain yg di belakang itu" tanya buk Evi yg baru tiba

"engh...engh... In... ini buk" aku bingung alasan apa yang bisa dibuat.. Dinda pun mendorong tubuh denis, sekarang mereka berdua menjadi bahan tontonan satu kelas..

"Dinda, ikut ibuk kekantor" kata buk Evi singkat padat jelas

"mampus aku.." batin Dinda, dan aku melihat marah ke arah Denis sambil melangkah keluar dengan tatapan. gimana enggak.. ini semua gara-gara dia..

lihat aja ntar..

***

PoV Dinda

Gila... Itu lah ekspresiku melihat semua kejadian hari ini. Ada yang salah dengan Denis..

hari ini adalah Satu hari yang memakan banyak waktu dan tenaga.

Nah disini lah aku di kantor guru, dipanggil entah karena apa dan juga bukan salahku..

Ini semua gara-gara anak pak Ahmad itu lah...

Ngapain dia kayak gitu, gak waras kali ya?

"mampus aku" hanya itu yang ada difikiranku saat ini

"nah kamu Dinda kemari" kata buk evi mengarahkan kesalah-satu meja

"hah.. Emm ya buk" kataku mengikuti meja yang diarahkan buk Evi

"silahkan duduk" kata buk Evi mempersilahkan

"iya buk"

"oke Dinda, ibu mau kamu ceritakan semuanya tentang tadi, kamu tahukan.. kamu itu Ketua Osis. masa berkepribadian bebas begini? bukan ibu ingin memojokkan kamu Dinda.. karena ibu adalah walikelas kamu Din, ibu takut kamu dicap yang tidak benar oleh teman-teman kamu yang lain" kata buk Evi tampak serius. Ya iya lah ini tuh disekolah mana boleh kayak gitu. bu Evi pengertian banget

"emmm, emmm, itu... Itu..emm anu buk" kata ku terbata gugup, karena ini kali pertama aku dipanggil begini..

"apanya yang anu Dinda" kata buk Evi

Tiba-tiba...

"assalamualaikum buk" ucap seseorang, sepertinya cowok dari suara yang ku dengar, karena aku terlalu gugup tak bisa memandang siapa dia

"Wa'alaikumussalam" balas buk Evi,

"kenapa kamu kesini Denis" kata buk evi melanjutkan

Ya cowok itu ternyata Denis

"begini buk, biar saya yang menjelaskannya, karena itu salah saya, biarkan Dinda masuk kelas buk" tanggap Denis

"oke baiklah" kata buk Evi, lalu melihat kearahku yang masih terpaku tak bisa gerak karena gugup

"nah kamu Dinda masuk kelas sana" kata buk Evi

Dan ya spontan saja aku mengikuti apa yang buk Evi suruh, tapi sebelum aku keluar kantor

"lo gk apa-apa kan Din?" tanya Denis. Aku diam lalu pergi tanpa menjawab pertanyaan nya. malas.. ya terlalu malas dan lelah hari ini..

Sesampainya di kelas

Datang lah si Tia, dengan sifat kekepoannya yg udah melekat dari lahir

"Din kau gk apa-apa kan?, kenapa kau kok kayak orang paok gitu? Si Denis tadi nyamperin ya? kau kok diem aja sih Din? ucapnya dengan rentetan pertanyaan yg aku gk ngeh

"apanya?" tanyaku ke Tia.. dan aku mulai duduk di bangku

"eh pesong aku nanyak betul-betul.. bukannya dijawab" katanya

"yaudah betul kan"

"aku bingung sumpah Din" kata tia sambil menjulurkan tangannya piss ✌

"bingung apa? " tanyaku mulai tenang

"kenapa Denis gitu ya samamu, baru kenal udah mau mojok aja" katanya ngelantur

"ntah kesambet kali dia, udah gila dia.. jijik lama-lama aku lihat dia" kataku mulai mengingat kejadian sepanjang hari yang lelah ini

"tapi Din... " katanya terputus bel pulang

TET... TET... !!!

pelajaran selanjutnya akan dimulai.. kepada siswa-siswi segera masuk kedalam ruangan..