setelah diskusi kecil dengan Denis.. kami melanjutkan untuk rapat Osis..
"Semua sudah dijelaskan oleh Tia di pesan kan?" tanyaku kepada semua orang yang ada diruang saat ini
"Sudah"
"Sudah"
"Iyaa"
jawab mereka satu persatu..
"Nah.. coba kalian baca dulu tentang ini.." ucapku sambil membagi selembar kertas yang sudah difotocopy oleh Tia tadi
"Aku ingin kalian memberi usul tentang tema seperri apa yang cocok untuk malam kenangan ini"
"Izin bicara" ucap Denis
"Silahkan.."
"Gue belum dijelaskan tentang malam kenangan... jelasi dulu dong.. baru bisa diskusi tentang tema.. dan ya seharusnya pembagian kepanitiaan dulu baru tema.." Jelas Denis serius..
"Oh oke.. Nah malam Kenangan itu adalah Event dimana seperti mengadakan Acara perpisahan.. intinya membuat para kakak kelas merasa bahwa 3 tahun disini sangat berarti.. gitu.. dan untuk kepanitiaan. kami biasanya mengusung tema dahulu baru panitia penyelenggara" Jelasku kepada Denis..
"apakah ada pertanyaan yang lainnya?" lanjutku
"tidak.. lanjutkan" ucapnya sambil memasang kembali headset yang sempat dibukannya tadi..
"Lah.. lah.. berarti dia pake headset dengar juga. kenapa.. setiap aku berdua dengannya pura-pura budek?" batinku
"Kepada yang lain apakah ada pertanyaan juga?" tanyaku kepada anggoota yang lain
"tidak.. lanjutkan aja Din.." Ucap Dimas selaku Seksi Keamanan
"baik... jadi tema yang akan kita buat menurut kalian itu seperti apa? menarikkah? sesuatu yang belum ada atau hanya pakai tema tahun lalu?"
mereka semua yang ada disini tampak berfikir.. Namun., hanya Denis yang kelihatan tidak perduli..
"Oh ya.. mau ngabari juga.. kebetulan kami para kelas sebelas akan ada PKL.. Jadi untuk acara besar ini yang menghandle adalah kak Devina dan Kak Wahyu.. bagaimana semua setuju? ya karena kan kakak-kakak kelas 12.. jadi sangat cocok untuk Event ini"
"benar juga... kok gak kepikiran ya.. Coba kami tanya ke teman-teman kelas 12 nanti, seperti apa yang mau mereka buat.. dan bagaimana jalan event ini. kan ini satu tahun sekali bagi mereka.." ucap kak Devina.. selaku seksi ketertiban
"Setuju kak.."
"setuju"
"bener"
jawab mereka satu persatu.
***
setelahnya.. kami melanjutkan rapat.. sampai pula saatnya untuk pulang
seperti biasa setelah usainya Kegiatan di ruang Osis.. aku dan Tia yang membereskan berserakan tadi..
semua orang sudah pada pulang, tak terkecuali Denis..
"Din.. nanti Pkl bareng yok.." Ucap Tia disela-sela membereskan kertas-kertas yang jatuh
"boleh.. tapikan minimal, 5 orang disatu kelompok Ti.. carilah yang lain" jawabku
"Ajak aja Denis.."
"kagak.."
"loh kok gitu sih Din.. lagian gak enak tahu kalau cewek semua.. ayolah.. ya.. ya..."
"Ti.. kalau cewe semua kenapa emangnya? kan cewe juga bisa ngelakuin yang cowo lakuin.. lagian cowo tuh biang onar aja.. kau gak inget apa mantanmu.. nyia-nyiain kau demi siapa itu.. ya Rini kelas Rpl1.. jijik sumpah aku lihat cowo gitu" jelasku... aku kesal..
"Tapikan semua cowo gak gitu juga Din.. lagian biar ada satu pangeran ditengah-tengah kita para cewe.. teruskan nanti si pangeran tinggal pilih siapa yang ingin jadi pasangannya.. menemaninya kepesta dansa.. dan lain sebagainya... uluh.. uluh.. co cuitt..." ucap Tia ngelantur.. nih anak minta digibeng, ditimpuk pake batu kepalanya.. biar sadar. kalau nih dunia bukan disney..
"pokoknya kagak" tukasku kesal melihat Tia.. asik berkhayal tentang ahl yang gak penting
"yah Din.. coba fikirkan sekali lagi.. biar ada umat yang bisa disuruh-auruh loh maksudnya.." Tia masih mencoba meyakinkan aku.. etdah.. udahlah tuh
"udah lah aku pulang duluan ya Ti, kau pulang ati-ati soalnya kau kan jalan sendiri beda arah sama aku" kataku sambil ngambil tas..
"tumben kau gitu" ucapnya, yg buat aku bingung
"apanya yg tumben?" tanyaku
"Din.. tumben kau perhatian sama aku sekarang"
"lah jadi selama ini? Kagak? " kataku mulai keluar kelas
"hehehehehehe" katanya sambil menyengir kuda, yg buat aku ilfil sumpah
"udah lah, bye, assalamualaikum " kataku,labgsung pergi
"okee, see you again dear, Waalaikummussalam " balas Tia
~Saat aku mulai jalan ke arah gerbang keluar. Tiba-tiba~
"eh apaan nih?" tanyaku, karena ada yang tiba-tiba nabrak aku
"Loh Rara.. kenapa gak ikut rapat tadi?" tanyaku ke Rara..
Ya itu Rara temen Osis di SMK PAB 2, dia seksi ketertiban
"eh Din lo munak, manusia paling munak yang gue temui, sumpah gue baru liat ketua Osis munak kayak lo" ucapnya marah-marah tanpa menjawab pertanyaan yang aku ajukan lebih dulu
"apa maksud mu Ra?" tanyaku bingung pada Rara
"mana visi misi lo, ingkar janji aja lo" balasnya lagi
"maksudnya? sejak kapan aku ingkar janji? " bingung? Ya aku lagi bingung saat ini..
"bacot lo aja panjang, udah lo gk bakal ngerti, lo menang jadi Osis kan karena wajah lo aja" katanya yg buat aku nyesek... karena Kalimat terakhir yg dia utarakan dan rara langsung melenggang pergi tanpa sedikit pun alasan kenapa dia marah-marah
Namun.. tanpa mereka sadari Ada seseorang yang dari tadi memerhatii mereka dari kejauhan
"hei Din, lo gk papa?" tanya pemuda yg menghampiri Dinda
"eh.. Apa? " tanyaku, fikiranku masih berkelana.. apanya yang ingkar janji? munak? maksudnya apa sihh
"lo kenapa? mau gue anteri pulang? " tanya Denis, ya.. seseorang itu ternyata Denis
"Munak?" tanyaku pada diriku sendiri
"kenapa lo? apa maksud lo?" tanyanya yang gak paham sama ucapanku
"gk papa, aku mau pulang sendiri" tukasku kemudian
"pulang bareng gue ya?" tawarnya
"kagak! " tegasku yang memang kepalaku udah pusing dari tadi mikirin kondisi hari ini
"bareng gue!!, gak ada bantahan dan gue gak suka dibantah!! lo itu dikasih tugas buat ngawasin gue kan? mana tanggung jawab lo hah??"
"serah!!, aku gk peduli, kau gila, tau gak lo hari ini gila, mungkin gara-gara kau aku jadi gini. yang gak pernah masuk BK, yang gak pernah merusak citra.. malah kayak gini. dan itu gara-gara kau" jelasku.. ya aku udah capek dan lelah sepanjang hari ini
"iya gue emang gila, kenapa?" katanya terakhir sambil menarik tangan ku lalu mengantarku sampai rumah
"Sebenarnya niat kau tuh apa sih Den? atau kau sebenarnya hanya cowo baperan yang dendaman hanya gara-gara ditabrak.. memang sih salah aku yang udah nabrak gak minta maaf... tapi pernah gak terfikir di dalam fikiranmu sebanarnya ada alasan yang gak bisa dibantah saat itu?" tanyaku, aku marah, kesal.. seakan-akan aku yang minta diginiin..
"udah.. gak usah bicara lagi. sekarang ikut gue.. lo udah janji nemeni gue sampe pulang.." Jawabnya yang masih gak ngerti dengan maksudku..
"apa yang salah denganku? kenapa aku begini? mungkin hanya Karena perasaan bersalah aja kali" batin Denis
"aku mau pulang. tidur dan menghilangkan penat didada" batin Dinda
***
"entah kenapa batin ini, kalau ada dia nyaman, rasa takut langsung hilang, ada apa ini, Masalah sedikit fatal yang telah kau buat, ada apa dengan mu, dengan ku dan dengan kita? "
~Anonim, 2020~
***