Hasma melewati hari hari sekolah seperti biasanya di deketin cowok cowok, di omongin cewek yang pada iri, bahkan kadang kelakuan konyol nya menjadi pusat perhatian. 2 bulan berlalu masa sekolah Hasma di SMA, dan Hasma pun mulai terbiasa dengan keseharian nya di sekolah. Ya walau pun tidak banyak teman cewek yang akrab dengan dia, dia tidak merasa kesepian karena dia sudah terbiasa seperti itu bahkan dari SMP pun.
Waktu istirahat sekolah Hasma paling cuma duduk di kelas, paling ke kantin kalo laper, dia nggak begitu sering nongkrong bareng teman teman cewek nya, bahkan Tika teman sekamarnya pun lebih sering nongkrong bareng Fifit, sedangkan Keuis lebih sering menghabiskan waktu di perpustakaan.
Suatu hari ketika Hasma di kelas dia seperti biasanya ngobrol dengan Hakim tapi chatingan juga dengan Azis. Ya Hasma tak merasa itu salah karena walaupun Hakim menyukai nya tapi Hakim tak pernah mengungkapkan perasaan nya, ketika itu Hasma menerima chat dari Azis. Chat yang membuat hasma terkejut tapi bahagia.
ISI CHAT
"Ma, lo hari ini lagi sibuk nggak?" tanya Azis
" nggak kok, kenapa?" Hasma nanya balik
" bisa nggak kita ketemu bentar aja?" tanya Azis berharap
Membaca itu Hasma merasa bahagia karena biasanya Azis tak pernah memintanya bertemu, biasanya mereka hanya saling menatap dari jarak jauh. " boleh, dimana?" jawab Hasma berusaha bersikap biasa aja
" di kantin,," jawab Azis
" oke" Hasma meng iya kan
Setelah itu Hasma langsung bersiap menuju kantin, lagian juga dia belom makan siang jadi sekalian aja. " eh Hakim gue ke kantin dulu ya" ucap Hasma pada Hakim.
" ya udah barengan aja, gue juga mau kesana" ucap Hakim
" yaudah ayo." Hasma meng iya kan
SAMPAI KANTIN
" ma kita duduk di situ yu!" ajak Hakim, karena Hakim nggak tau Hasma udah janjian sama Azis.
" yaudah lo duluan aja, gua udah ada janji" tolak Hasma
" hah janjian sama siapa lo" Hakim merasa heran dan penasaran
" ka Azis " jelas Hasma
" ka Azis siapa?" Hakin merasa makin penasaran.
" itu loh kelas 12B akuntansi, ya udah ya gue udah di tungguin tuh..." ucap Hasma sambil menunjuk ke arah Azis dan berlalu pergi.
Hakim hanya bisa terdiam kaget melihat Hasma pergi, dia tak menyangka cewek idaman nya ternyata kenal dengan cowok dari kelas 12, padahal setiap hari dia cuma duduk di kelas sendirian kalo nggak di temenin Hakim, trus selama sekolah disitu juga nggak pernah dekat dengan cowok dari kelas lain.
setelah lama terdiam Hakim pun di sadarkan oleh suara keroncongn perut nya sendiri, akhirnya dia langsung menuju tempat duduk dan makan, lalu kembali ke kelas di karnakan bel tanda masuk sudah berbunyi.
Mereka melanjutkan belajar sampai pada akhirnya bel pertanda pulang pun berbunyi.
Setelah pertemuan hari itu dengan Azis, Hasma jadi sering ketemu dengan Azis, jalan dengan Azis, ke kantin bareng Azis, bahkan mimpi pun memimpikan Azis. Hasma tidak merasa terganggu, dia merasa senang karena emang dari awal melihat dia dari jendela asrama pun dia sudah suka Azis, dan bahkan mungkin sekarang Hasma sudah jatuh cinta dengan nya.
Pada tanggal 28 september 2014, hari itu hari minggu Azis ngajak Hasma jalan melalui chat seperti biasanya.
" Ma lo hari ini ada acara nggak?" tanya Azis
" nggak tuh " jawab Hasma simpel
" kita jalan yo " ajak Azis
" oke, lo tunggu gue di bawah ya bentar lagi gue turun." pinta Hasma seperti biasanya
" oke " jawab Azis simpel.
Hasma pun langsung bersiap siap turun dan menemui Azis dengan tampilan yang nggak biasa, hari ini dia tampak keren di mata Hasma.
" eh Ka kok rapi banget "
" lagi pengen aja, kenapa emang ganteng kan gue๐๐๐"
" ih apaan si, nggak kok biasa aja " jawab Hasma mencoba bersikap acuh tak acuh. " eh kita mau jalan kemana nih ?" lanjut Hasma
" kemana aja boleh " jawab Azis
" ih kemana si?" Hasma semakin penasaran
" ke hati kamu boleh nggak ๐๐?" Azis mulai gombal, dan berharap Hasma baper.
" ih serius dong, nggak usah kebanyakan canda, kalo nggak jelas gitu aku mending balik lagi" Hasma malah marah denger Azis gombal gitu.
" eh iya iya serius, jangan marah dong ntar cantik nya ilang"
" ih apaan si, nggak lucu " Hasma keluar jutek nya, dan berlalu pergi ninggalin Azis. Niat nya si mau balik lagi ke asrama tapi tangan Azis ceper nangkep tangan Hasma.
" eh Ma jangan marah dong, maaf deh. Kita lanjut jalan yu ke taman belakng sekolah aja" Azis langsung membujuk Hasma.
" yaudah yo, jalan kaki aja nggak usah bawa motor, deket ini kan" pinta Hasma
" yaudah yo" Azis hanya mengiyakan
Ketika di jalan mereka mengobrol sampai lupa kalo udah nyampe taman.
" eh tumben lo ngajakin gie ke taman Kak" tanya Hasma
" nggak papa si lagi pengen aja" jawab Azis " Ma gue boleh tanya lo sesuatu nggak? lanjutnya.
" nanya apaan tanya aja" jawab Hasma datar.
" lo....." Azis sempat berhenti bicara karena gugup " lo sadar nggak kalo selama ini ada orang yang suka sama lo " lanjut Azis
" sadar " jawab Hasma masih datar tapi membuat Azis terkejut dan bingung mah lanjut ngomong apa. " kenapa emang? " tanya Hasma polos.
" hah,,,, enggak" Azis tersadar dari lamunan sesaat nya, dan Azis terdiam lagi
"kenapa ? kok mendadak jadi pendiem gitu, dari tadi nyerocos mulu ngajakin ngomong kok tiba tiba diem" Hasma merasa heran dengan sikap Azis.Azis bingung mau jawab apa dan dia asal ngomong aja.
"nggak kok, lo belom punya pacar kan?" tanya Azis nyeplos.
" belom... " jawab Hasma masih bingung dengan pertanyaan pertanyaan Azis.
" terus lo tau siapa yang suka sama lo?" tanya Azis nyeplos lagi.
" tau lah orang mereka pada nyatain perasaan nya sama gue, masa gue nggak tau" jawab Hasma datar.
" trus lo jawab apa?" Azis malah penasaran dengan perkataan Hasma
" ya gue jawab kalo gue nggak mau!! kenapa si? kok nanya nya tiba tiba aneh gitu" Hasma merasa heran.
" nggak sih, cuman pengen tahu aja lo kan nggak pernah ngomongin masalah cowok depan gue" jelas Azis mulai tenang.
(" lah masa iya gue ngomongin cowok depan cowok idaman gue" batin Hasma )
" Ma kita duduk situ yu ...." ucap Azis sambil ninjuk salah satu bangku taman.
" oke...." Hasma hanya mengiyakan dan langsung menuju tempat duduk.
" Ma gue mau ngomong sesuatu serius boleh nggak?" tanya Azis
" boleh,,,, ngomong aja " jawab Hasma dengan datar dan wajah tanpa ekspresi.
" Ma sebenernya selama ini kita jalan, bareng ngobrol bareng, ke kantin bareng itu sebenernya gue nyaman sama lo" Azis bicara perlahan tapi serius. " sebenarnya gue nyaman tiap hari bisa liat lo, dan itu semua membuat gue pengen tiap hari terus bareng lo" Azis bicara berbelit belit karena gugup. Hasma hanya mendengarkan Azis, tak mengerti apa maksudnya.
" Kak lo nggak usah bicara berbelit belit deh, apaan si" Hasma pura pura nggak mengerti.
" iya gue..... gue nyaman bareng lo terus, lo? lo ngerti nggak sih maksud gue? " Azis mulai bingung mau bicara dari mana karena terlalu gugup.
" nggak๐คจ๐คจ๐คจ๐คจ " Hasma masih pura pura nggak mengerti
" oke... oke. jadi gini.... gue ngomong langsung aja ..." Azis sempat berhenti bicara dan berfikir harus ngomong apa." Ma lo mau nggak jadi pacar gue dan kelak jadi ibu dari anak anak gue ?" Azis keceplosan dan dia segera berbalik badan nutupin rasa malh nya. Sedangkan Hasma hanya terdiam mencerna apa yang barusan Azis katakan. Setelah mengendalikan diri Azis kembali menatap Hasma yang masih terdiam.
" Ma lo marah" ucap Azis tiba tiba
" hah..... " Hasma dikagetkan ucapan Azis barusan
" lo marah, maaf gue tiba tiba ngomong gitu. lo nggak marah kan?" Azis kembali bertanya.
" hah.... " Hasma masih bingung dengan pertanyaan Azis karena sebenarnya dia nggak habis pikir orang yang selama ini dia suka ternyata nyatain cinta di depan nya secara langsung.
" Ma.... Hasma lo nggak marah kan." Azis terus bertanya karena bingung melihat Hasma tang tiba tiba terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
" Kak yang barusan lo omongin serius, apa lo mau bikin gue baper " Hasma masih bingung mau bicara apa
" gue serius, maaf kalo lo emang nggak suka lebih baik lupain aja. Gue nggak mah lo jadi dingin ke gue gara gara ucapan gue barusan" jelas Azis.
"nggak, serius kok gue nggak marah" jelas Hasma " bisa lo ulangi nggak ucapan yang barusn?" tanya Hasma karena ingin meyakinkan dirinya bahwa yang Azis katakan barusan serius .
" ok. Ma gue suka sama lo, mau nggak lo jadi pacar gue. " Azis langsung menyatakan nya lagi tanpa basa basi.
" yes i do " Hasma memberikan jawaban yang membuat Azis merasa sangat senang berkali kali lipat, karena tidak hanya mendapat cewek cantik, dia juga menang taruhan dengan teman teman nya.