Chereads / kisah cinta gadis desa / Chapter 12 - Kemunculan Gama

Chapter 12 - Kemunculan Gama

Pertemanan sehat Hasma tak bertahan lama, kurang lebih hanya bertahan 2 bulanan, dikarenakan ada orang baru yang muncul mendekatinya. Sebenarnya dia bukan orang yang benar benar baru muncul, karena sewaktu Hasma kelas 11 pun dia pernah muncul mendekati Hasma beberapa kali. Tapi tak Hasma hiraukan karena memang dia salah satu dari banyaknya orang yang mengagumi Hasma.

Namanya Gama, dia adalah salah satu orang yang mengagumi Hasma, berbeda dengan dulu yang hanya muncul dan pergi seperti yang lainnya, sekarang dia muncul di hadapan Hasma setiap saat setiap waktu dan bahkan sampai Hasma merasa terganggu.

Tapi dengan sikapnya Hasma walaupun dia terganggu, dia tetap tersenyum dingin tak menghiraukan. Hasma tak pernah bertanya kenapa dia selalu muncul di hadapan nya, tak pernah menyuruhnya berhenti mengikutinya, bahkan dia tak pernah menunjukan sikap terganggu nya.

Hasma hanya melakukan kegiatan nya tanpa menghiraukan kehadiran Gama. Hasma yang sekarang sangat menikmati kesendirian nya tanpa menghiraukan orang orang yang ada di sekitarnya.

Hasma berpikir jika orang orang yang mendekatinya dia hiraukan mereka akan berhenti dengan sendirinya. Mungkin iya, itu benar benar manjur untuk kebanyakan orang, tapi berbeda dengan Gama. Gama tak pernah berhenti untuk mendekatinya, mungkin salah satu penyebab nya adalah dia teman sekelas nya Hasma.

Awalnya Hasma masih bisa bertahan dengan sikap dingin nya, tapi itu tak bisa lebih dari 2 minggu. Pada akhirnya Gama berhasil mendekati Hasma, Hasma akhirnya bisa menerima kehadiran Gama. Sikap dingin nya perlahan lahan memudar, Hasma pun kini lebih sering mengobrol dengan Gama di kelas. Kadang mereka belajar bersama, ngerjain PR bersama, ke kantin bersama, dan semakin hari semakin dekat.

Pada akhirnya Gama memberanikan diri lagi nembak Hasma untuk ke sekian kali nya ditolak, dia berharap kali ini Hasma menerima nya. Suatu hari ketika mereka ngobrol di kelas " Ma lo udah berapa lama jomblo...?" pertanyaan Gama tiba tiba.

" 2 bulanan kurang lebih lah, kenapa lo mau ngeledek gue jomblo....?" Hasma nanya balik.

" eeh ..... enggak enggak. Gue nanya aja penasaran." jawab Gama " lo nggak ada niatan buat pacaran lagi Ma?" lanjut Gama.

" hemmmmm..... " Hasma menghela nafas " untuk waktu sekarang kayak nya nggak dulu deh...." jawab Hasma.

" kenapa emang...?" tanya Gama lagi

" kenapa..." Hasma mengernyitkan keningnya " kagak ada yang mau sama gue..... " lanjut Hasma lagi dengan nada bercanda.

" kalo seandainya untuk saat ini ada yang suka sama lo terus nembak lo, lo terima ngga Ma?" tanya Gama kali ini mengharapkan jawaban yang sesuai dengan pikiran nya.

" tergantung....." jawab Hasma simpel

" tergantung.....?" Gama mengernyitkan kening nya tak mengerti maksud dari jawaban Hasma.

" iya tergantung....." tegas Hasma lagi.

" maksud lo apa si Ma,,,," Gama makin tidak mengerti apa maksud Hasma.

" ya tergantung,,,,,, " Hasma mengatakan itu dengan senyuman. " tergantung siapa dulu orang nya...." lanjut Hasma. Gama hanya terdiam mendengar jawaban Hasma.

Setelah terdiam begitu lama dan percakapan mereka terhenti, situasinya menjadi hening karena Hasma sedang membaca buku jadi tidak sadar berapa lama situasi itu menjadi dingin.

Setelah sekian lama terdiam seribu bahasa, akhirnya Gama kembali membuka mulutnya dengan kata kata yang membuat Hasma terhenti membaca. " Ma sebenarnya gue masih suka sama lo, dari sekian kali nya tolak gue, gue mencoba memberanikan diri lagi nembak lo. Ma lo mau nggak jadi pacar gue...?" tanya Gama dengan penuh harapan, semoga kali ini nggak di tolak.

Hasma tak langsung menjawabnya, dia berpikir sejenak dan pada akhirnya Hasma menjawabnya dengan jawaban yang mengagetkan Gama " ok boleh di coba, kenapa nggak...." Hasma menjawab sambil berlalu pergi ninggalin Gama. Hasma berharap semoga keputusan nya barusan benar dan tak menimbulkan masalah. Dia menerimanya bukan karena dia punya perasaan terhadap Gama tapi karena dia melihat Gama yang begitu berusaha untuk mendapatkan nya selain Hakim. Hasma berpikir tak ada salahnya dia menerima Gama dan membuka lembaran baru, toh Hakim juga sudah bisa melupakan nya. Hasma berpikir seperti itu karena dia sampai saat ini tak tahu Hakim masih menyimpan namanya, Hasma tak tahu kalau sebenarnya Hakim tak mencintai pacarnya dan itu hanya sebatas menghargai wanita yang mencintainya, sama halnya dengan Hasma menerima Gama karena sebatas menghargai lelaki yang mencintainya.

Dunia memang kejam, tak memberitahu kebenaran pada mereka, semoga itu semua berakhir dengan baik.

Hasma berpacaran dengan Gama tapi sikapnya terhadap Gama tak berubah masih tetap selayaknya seorang teman. Pacaran hanyalah sebuah identitas, dia tak merasa itu ada artinya. Mereka berdua masih sama, masih belajar bareng, di sekolah masih suka bareng bareng tak ada yang berubah. Bahkan dengan status pacaran itu tak membuatnya semakin dekat dengan Gama. Seperhatian apapun Gama terhadapnya, sebaik apapun Gama tak membuat hati Hasma berubah. Mereka berpacaran seperti itu selama beberapa minggu, bahkan Gama pun pernah beberapa kali bertanya kenapa sikap Hasma padanya tak selayaknya seorang yang sedang pacaran. Tapi Hasma hanya menjawab, "emangnya kamu mau hubungan yang seperti apa? karena selama aku pacaran aku tak lebih dari bersikap seperti ini, malahan aku bisa lebih deket sama teman dari pada sama pacar....." jawab Hasma datar tanpa ada rasa bersalah. Hasma memang seperti itu, itu merupakan salah satu sikap jelek nya, kalau bicara dia hanya mengatakan apa yang dia rasakan secara blak blakan tanpa memikirkan perasaan lawan bicaranya, siapapun yang menjadi lawan bicara Hasma pasti pernah merasa sakit hati mendengar ucapan ucapan Hasma.Tapi mungkin beberapa orang sudah terbiasa dengan sikap Hasma yang dingin acuh tak acuh itu. Begitupun dengan Gama yang tak pernah berhenti menyerah untuk mencoba mengerti sikap Hasma.