Hubungan Hasma dan Hakim masih berjalan seperti biasa, hanya saja saat ini mereka tak sedekat dulu. Dikarenakan hubungan Hasma dan Azis juga kembali baik, jadi Hasma tak mau terjadi kesalahpahaman lagi dalam hubungan nya.
Hakim juga tak keberatan dengan itu karena dia juga tak ingin terjadi kesalahpahaman antara Hasma dan Fifit, tentunya setelah Hakim tahu kalau ternyata Fifit menyukainya.
Setelah terungkapnya kebenaran itu, Hasma dan Hakim sudah mulai bisa mengendalikan situasi agar tidak banyak kesalahpahaman di antara semua orang. Mereka hanya dekat sewajarnya seorang teman, walaupun sebenarnya statusnya dengan Hasma sahabatan, dan walaupun Hakim juga sebenarnya masih menunggunya, tapi Hakim mencoba menahan dirinya untuk tetap bersikap sewajarnya seorang teman.
Kondisi itu tetap bertahan sampai Hasma naik ke kelas 12, Hubungan nya dengan Hakim yang menjadi sebatas teman membuat hubungan mereka perlahan menjauh, dan Hakim pun berusaha mencoba melupakan Hasma. Sampai pada akhirnya Hakim mulai pacaran dengan adik kelasnya. Hasma turut senang, karena dia merasa akhirnya orang yang selama ini menderita karenanya bisa mendapatkan kembali kebahagiaan nya. Walaupun sebenarnya Hakim melakukan itu sebagai jalan tercepat untuk melupakan Hasma, walau pada akhirnya gagal. Hakim memiliki seorang kekasih tapi dia tak mencintainya, tentunya itu menjadi penderitaannya yang baru. Tapi Hakim tak pernah menunjukan itu semua, dia hanya berharap Hasma bisa bahagia dengan hubungan nya yang sudah berjalan 2 tahun itu. Karena Hakim terlalu lelah jika harus terus mengejar Hasma yang masih memiliki hati Azis.
Hakim tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam hubungan Hasma, karena Hasma emang tidak pernah menceritakan itu semua pada siapa pun. Hasma terus mencoba mengendalikan situasi hubungan nya agar tidak semakin memburuk. Tapi hari demi hari malah semakin memburuk, ada aja kesalahpahaman antara Hasma dengan Azis. Setiap dia menemui Azis atau bahkan setiap dia chatingan dengan Azis ada aja hal yang bisa membuat mereka berantem. Terkadang cuma gara gara berbeda pendapat pun mereka berantem.
Hasma merasa hubungan nya dengan Azis tak bisa di pertahankan lagi, sampai pada suatu hari pernah sekali Hasma dibentak Azis, Hasma tak terima dia di bentak karena itu adalah salah satu hal yang bisa menyakiti hatinya bertubi tubi. Hasma merasa kenapa orang luar bisa membentaknya, sedangkan orang tuanya aja tak pernah membentaknya. Atas dasar apa orang luar melakukan itu, kesalahan apa yang Hasma perbuat padanya.
Hasma benar benar tidak terima, dan pada akhirnya dia minta break hubungan dulu dengan Azis, Hasma berpikir mungkin mereka butuh menenangkan diri baru bisa kembali seperti dulu lagi, atau mungkin mereka jenuh dengan hubungan yang sudah berjalan lumayan lama ini, jadi dia meminta break pada Azis. Azis tak terima, dia nggak mau hubungan nya break dulu, dia nggak mau kalau harus tanpa ada kabar dari Hasma, Azis merasa dirinya tak bisa. Pada akhirnya Azis menolak pengajuan Hasma, dia minta maaf tapi Hasma merasa sudah lelah dan ingin menenangkan diri.
Pada akhirnya pertengkaran mereka yang berlangsung berjam jam berakhir dengan kata putus. Hasma yang meminta putus karena dia udah nggak bisa melanjutkan nya, dia merasa dia harus berhenti, karena apabila tidak di hentikan tidak akan berujung kebaikan. Bukan karena Hasma sudah tak mencintai Azis lagi tapi semua itu menguras tenaga dan pikiran nya, Hasma merasa sudah tak punya tenaga untuk bertengkar.
Pada akhirnya hubungan Hasma berakhir, tepatnya pada tanggal 26 juli 2016 Hasma memutuskan untuk menyendiri dulu, menyelesaikan pendidikan di bangku SMA. Hasma berharap setelah dia memutuskan untuk menyendiri semuanya akan baik baik saja dan kembali berjalan normal. Mungkin iya untuk beberapa saat hari hari Hasma kembali normal tanpa beban akan cinta. Hasma merasa hari hari seperti ini terasa sangat nyaman tanpa adanya beban dan pikiran.
Hakim tak tahu kalau sebenarnya Hasma sudah tak punya pacar, dia juga masih berhubungan baik dengan pacarnya, yaaa walaupun sebenarnya tak ada kata cinta di hatinya tapi dia mencoba menghargai hubungan nya itu.
Setelah Hasma memutuskan untuk sendiri dulu, dia juga mendapat beberapa teman cowok ketika di kelas 12, malahan kebanyakan dari teman nya itu cowok, tapi hasma merasa nyaman karena mereka hanya berteman, dan yang paling penting teman teman lawan jenisnya itu tidak naksir padanya.
Hasma merasa bahagia karena hari harinya berjalan begitu baik tanpa pertengkaran dan tanpa konflik batin. Hubungannya dengan Hakim juga baik baik saja sebagai seorang teman, karena emang posisinya Hakim tak tahu kalau sebenarnya Hasma sudah tak punya pacar. Menurut Hasma itu lebih baik berteman dengan sehat tanpa adanya konflik batin yang merepotkan. Tak hanya merepotkan itu bisa mengganggu pelajaran nya.
Hasma berpikir walaupun Hakim tahu dia sudah tak punya pacar juga tak akan mengejarnya lagi, toh dia sudah punya pacar dan kelihatan nya hubungan Hakim dan pacarnya baik baik saja. Hasma bisa berpikiran seperti itu karena Hasma tak tahu kalau sebenarnya hati nya Hakim sang pangeran kodok masih menyimpan nama Hasma.
Mungkin itu akhir yang terbaik untuk mereka, Hakim tak tahu Hasma jomblo, dan Hasma tak tahu Hakim masih menyimpang perasaan untuknya.
Berteman dengan sehat tanpa adanya beban cinta.