"Maya, lebih baik kamu istirahat dulu saja. Lagipula sekarang sudah malam," seru Lia lembut, ia menarik selimut hingga menutupi sebagian tubuh Maya.
"Baik, Ka, terima kasih untuk semuanya," sahut Maya yang masih memasang wajah sedihnya.
Lia menatap Maya dengan iba sambil melemparkan senyum manisnya. "Ya sudah kalau begitu ka Amel keluar dulu ya, good night." Lia mengelus-elus kepala Maya dengan penuh kasih sayang, seperti layaknya seorang Kaka.
"Good night too," sahut Maya.
Lia berdiri dan melangkah menuju jendela kamar Maya, ia hendak menarik hordengnya untuk menutupi kaca jendela. Tiba-tiba Lia melihat Maya yang sedang tersenyum dari kaca jendela kamarnya. 'Apakah aku tidak salah lihat? Kenapa Maya tersenyum?' pikir Lia, namun ia tidak mengeluarkan suara.