Chereads / Kekecewaan berujung kebahagiaan / Chapter 23 - Sahabat terbaik

Chapter 23 - Sahabat terbaik

Aku dan dua sahabatku masih berada di cafe,kami benar-benar memanfaatkan waktu untuk saling bertukar cerita.Cerita yang terakhir mereka dengar tentang akhir pernikahanku membuat mereka tak menyangka mas salman setega itu kepadaku,tapi aku meyakinkan kepada mereka bahwa ini takdir yang harus aku hadapi tak perlu menyalahkan orang lain.Yang terpenting sekarang aku harus bangkit dan meneruskan hidupku mencari pekerjaan untuk membuktikan kepada mas salman bahwa saat ini hidupku jauh lebih baik.

"apakah kalian bisa membantuku memberikan info loker?aku harus bekerja untuk membiayai hidupku,pekerjaan apa saja yang penting halal pasti aku jalani".ucapku kepada kedua sahabatku.

"kamu kerja di perusahaan papiku aja,nti aku tinggal bilang aja kamu mau dibagian apa mei".ucap rino kepadaku.

"kamu pikir aku lulusan sarjana apa...Kerja di perusahaan sebesar itu apalagi tinggal bilang mau bagian apa kerja nya.Mang nya itu perusahaan nenek moyang ku.Kalo kayak gitu mending aku tinggal minta transfer aja ke kamu gak usah pake kerja.Kamu ya rin aku ngomong nya serius kamu malah becanda".ucapku dengan nada datar.Ya walaupun aku susah tapi aku gak mau kalo dikasihani orang.Aku hanya ingin membuktikan kepada orang lain dengan hasil kerja kerasku sendiri bukan karena dikasihani orang.

"siapa yang becanda mei,aku serius loh.Karena perusahaan itu nanti akan diwarisi kepada ku bahkan saat ini pun papiku sudah menyuruhku mengambil alih perusahaan itu.Karena kamu sahabat ku, aku akan membantumu untuk bekerja disana bahkan kamu tidak perlu membuat lamaran kerja segala.Kapan saja kamu butuh pekerjaan kamu tinggal ngomong aja dan datang langsung ke kantor papi ku.aku pastikan kamu langsung diterima tanpa tes".

"iya mei,kapan lagi.Mumpung rino otaknya lagi waras loh.Kalo gak waras mah mana mungkin dia mau bantuin kamu mei.Lagian perusahaan sebesar itu mau diserahin ke orang kayak gini.Tugas kuliah aja dia malas ngerjain nya.Ini perusahaan no.2 terbesar di indonesia bisa bangkrut kalo dia yang pegang.Kata nuni kepadaku sambil melirik rino lebih jelas nya menyindir nya.Aku hanya tersenyum mendengar ucapan nuni.

"wah parah lo nu,itu mah namanya fitnah gini-gini gue bisa loh diandelin.Gue beberapa kali gantiin papi gue untuk mimpin rapat penting loh.Gue ini calon esmud sukses loh.Kalo masalah tugas mah itu cuma modus aja supaya gue bisa ketemu sama lo nuni sayang".sanggah rino kepada nuni sambil mengerlingkan sebelah mata nya.

"apaan sih rin,lo jadi cowo ganjen amat sih.Oowwhh jadi selama ini lo cuma modus doank.Kalo gitu besok- besok gue gak mau bantuin lo lagi.Ucap nuni sambil melipat tangan nya ke dada dan mengerucutkan bibirnya.

"eh..Eh nu,jangan gitu donk.Gue cuma becanda nu..please nu bantuin gue ya ngerjain tugas gue besok ya please..".ucap rino memohon ke nuni sambil mendekap tangannya tanda kalo dia menyesal sudah berkata seperti tadi.

"hahaha..Senjata makan tuan nih,mangnya enak gak ada yang bantuin kamu lagi ngerjain tugas.Ayo rin berjuang donk rayu nuni kalo perlu ajak dia shopping buat sogokan rin".Timpalku asal.

"kalo cuma itu sih kecil mei.Let's go nuni sayang kita shopping,hari ini gue traktir.lo boleh belanja sepuas lo.Oke...yang penting lo besok bantuin ngerjain tugas gue ya".ucap rino sambil merangkul pundak nuni.Tapi langsung ditepis oleh nuni.Aku terus tertawa melihat tingkah dua sahabatku itu.Dalam hati aku bersyukur punya sahabat terbaik seperti mereka.Baru saja bertemu mereka perasaanku merasa senang dan terhibur dengan celotehan-celotehan mereka berdua.Aku sedikit melupakan masalah perceraianku dengan mas salman.Semoga selalu seperti ini,walau kami punya kesibukan masing-masing,kalo kami bertemu pasti seperti ini rame.

************

wah kayak nya ada yang baper nih..

Apa rino benar-benar punya rasa sama nuni...