Chereads / Kekecewaan berujung kebahagiaan / Chapter 26 - Salman pov

Chapter 26 - Salman pov

Hari ini aku melihat mei sedang mengendarai sebuah motor matic dibelakangnya ada seorang wanita paruh baya yang belum pernah kuliahat sebelumnya.Aku mengamatinya dari dalam mobil yang jaraknya dua mobil di sebelah kanannya.Aku melihat nya dengan sangat jelas.Ya Allah aku merindukannya,ingin sekali memeluknya andai aku tidak sebodoh ini yang harus melepasnya.Padahal aku masih sangat mencintai dan menyayanginya,bahkan saat aku mengucapkan talaq kepadanya malam itu aku memilih untuk pergi aku tak sanggup mendengarnya menangis dan terluka.Tapi aku tak boleh egois aku melakukan ini untuk kebaikan dan keselamatannya.Lebih baik seperti ini aku bisa melihat nya bahagia walaupun hanya dari jauh.Ku harap suatu saat nanti aku bisa bersama kamu lagi mei menua bersama dan mempunyai anak-anak yang soleh dan sholehah.

Lampu sudah berwarna hijau tanda kendaraan sudah boleh jalan,aku masih memperhatikan mei dan akhirnya aku memutuskan untuk mengikutinya.Aku terus mengikuti laju motor nya tentu nya dengan jarak yang lumayan jauh takut mei curiga.Kira-kira 10 menit perjalanan dari lampu merah tadi kuperhatikan mei dan wanita paruh baya itu masuk ke sebuah bangunan dari depan tampak tidak terlalu luas .Apa mei bekerja dsini.Batinku

"hallo...Tolong kau cek alamat ini dan siapa pemiliknya.Nanti kalo sudah dapat infonya kirim secepatnya padaku".

...........

"satu lagi coba kau cek ada urusan apa wanita ini dengan alamat itu".pintaku

.........

"sudah kukirim foto nya.Berikan informasi secepatnya kepadaku,bayaran untukmu sudah ku transfer".

klik.

Aku menyuruh orangku untuk terus mengikuti kemanapun meisha pergi aku tidak mau terjadi apa-apa padanya.Aku akan terus melindungi dan mencintainya walaupun saat ini dia tak lagi disisiku.Karena aku masih berharap bisa kembali bersamanya lagi setelah menyelesaikan semua urusan yang bisa menghalangi hubunganku dengan meisha.Rasa rinduku kepadanya benar-benar membuatku gila.Setelah 2 hari putusan ceraiku dikabulkan pengadilan aku berharap mei masih ada dirumah dan aku memutuskan untuk pulang ke rumah karena aku merindukannya.Tapi begitu aku sampai di rumah kulihat rumah tampak sepi,aku langsung menuju kamar kuperhatikan tak ada siapapun aku menuju ke lemari pakaian dan benar saja hanya ada pakaianku saja pakaian milik mei sudah tak ada sama sekali.Kulihat sekeliling kamar tak ada foto-foto pernikahan yang biasa terpajang di dinding dan di meja dekat ranjangpun juga tak tersisa.Mei pergi membawa semua kenangan kami.

"aarrgghh....."Teriakku.kuhempaskan badanku diatas ranjang.

"mei,kamu pergi kemana sayang.Aku rindu kamu".lirihku.

Andai saja aku memiliki keberanian untuk jujur kepadanya mei pasti akan membantuku dan saat ini pasti kita masih bersama.Dengan aku melepasnya aku dan dia pasti sama-sama terluka.Apakah setelah tau kebenarannya mei akan memaafkanku dan mau kembali padaku.Batinku berkata.