Chereads / Kekecewaan berujung kebahagiaan / Chapter 24 - Ajakan umi rara

Chapter 24 - Ajakan umi rara

"nak mei,gmn sudah ada rencana kegiatan apa yang mau kamu kerjakan untuk masa depanmu".tanya umi sambil membawa teh dan beberapa toples cemilan untuk kami bertiga bersantai di ruang keluarga saat ini.

"blm ada umi,tadi saya sudah ketemu teman-teman saya untuk meminta bantuan mencari info loker.Mungkin nanti kalo mereka sudah ada info mereka akan menghubungi saya lagi mi".

"dek,apa kamu punya info loker untuk kakak atau kamu mau merecomandasikan tempat yang bisa kakak melamar pekerjaan disana gitu".

"gk ada kak.Tapi kalo aku kasih saran gimana kalo kak mei Ikut umi aja ke konveksi.siapa tau nanti kakak bisa dapat ide apa yang harus kakak lakukan ke depannya.Umi aja ya kak dulu waktu abi ninggalin kita umi berjuang sendiri loh sampe bisa biayai aku kuliah sekarang ini.Itu umi bangun konveksi betul-betul dari nol,awalnya cuma jualin barang orang akhirnya umi bisa produksi sendiri.Gimana kak?mau gak?atau kakak liat aja dulu.Nanti setelah itu terserah kakak".

"kalo menurut umi ide nya rara bagus juga mei.Gmn kalo mau besok pagi kita berangkat bareng?".kata umi sambil memegang pundakku.

"iya mi,besok saya ikut umi ke konveksi pasti banyak yang bisa saya pelajari disana".

mudah-mudahan saja bisa menjadi jalanku untuk menjadi lebih baik.Batinku.

Keesokan hari nya aku dan umi rara berangkat ke konveksi bersama.Umi menyuruhku membawa motor yang biasa umi pakai untuk berangkat ke konveksi.Ku pikir tak ada salah nya menerima ajakan umi rara untuk melihat suasana di konveksi nya yang pasti aku sangat bangga melihat umi rara yang berjuang sendiri untuk membiayai hidup mereka sampe bisa survive saat ini merupakan pencapaian yang sangat bagus.Mungkin nanti ke depannya aku bisa seperti umi dengan belajar langsung dari umi.

Saat ini aku sudah sampai di depan sebuah bangunan dari depan memang tidak terlalu luas namun di desain dengan sangat indah dan menarik.Sehingga bisa menarik perhatian orang-orang yang lewat di depan.Setelah aku parkirkan motor ku umi mengajakku masuk dari pintu samping dan ternyata disitulah tempat produksi barang-barang yang terpajang diluar itu dibuat.Aku sangat takjub begitu melihat ada beberapa mesin jahit dan mesin obras yang sedang digunakan oleh beberapa orang yang bekerja disitu.Aku benar-benar tidak menyangka umi bisa melakukan hal ini dengan kemampuannya sendiri.