Entah mengapa jantung Aldy berdebar hebat ketika ia keluar dari mobilnya. Ia takut jika tiba-tiba nanti bertemu dengan orang tua Rea. Jika hanya di tampar atau mendapat bogeman mentah lagi dari Papa Rea, ia tak masalah. Tapi, bagaimana jika kali ini Mama Rea yang memarahinya?
Aldy sungguh akan lebih tertohok jika yang memarahinya atau mengoloknya adalah seorang wanita atau seorang Ibu karena ia akan mengingat Ibunya di rumah.
"Tidak! Aku harus berani. Aku adalah seorang pria gentle! Jadi, ayo, Al! Kamu pasti bisa! Apapun masalah di dalam sana, kamu harus berani menghadapinya," ujar Aldy sambil mengepalkan tangannya, bertekad dan berusaha mengsugesti dirinya sendiri.
Aldy lantas masuk ke dalam gedung rumah sakit lalu berjalan ke bagian informasi.
"Maaf, Mbak. Pasien dengan nama Areana Mandalika masih di rawat di rumah sakit ini atau sudah pulang?" tanya Aldy.
"Sebentar, saya lihat dahulu di buku daftar pasien ya, Pak."