Lagipula Aldy bukanlah Tuhan atau malaikat yang suci dan selalu benar. Aldy adalah manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan. Rea tahu bahwa rasa cinta Aldy padanya sangatlah besar karena Aldy telah menyimpan perasaan itu untuknya hingga bertahun-tahun. Bahkan Aldy rela menunggu Rea hingga ia bertemu dengan Rea.
Rea menghela napas, "Al…."
Aldy menegakkan kepalanya lalu menatap Rea yang masih saja tak mau balas menatapnya itu.
"Iya, Rea?" jawab Aldy dengan jantung yang berdebar kencang.
Ia sudah harap-harap cemas menunggu kalimat apalagi yang keluar dari bibir kekasihnya ini.
"Jika ku beri kamu kesempatan sekali lagi, janji apa yang bisa kamu berikan padaku?"
Aldy terdiam. Ia tak mau berjanji sebenarnya karena ia takut tak bisa menepatinya untuk Rea.
"Mengapa kamu diam? Kamu tak bisa berjanji apapun untukku berarti perasaanmu belum sepenuhnya untukku, Al. Jika seperti ini, benar kata orang-orang. Aku memang sebaiknya mengakhiri hub—"