Rea berhasil masuk ke kamarnya dengan menghindari mama dan papanya. Rea membuka pintu kamar, kemudian mulai merebahkan dirinya di atas kasur empuk miliknya.
Rea mulai menangis lagi di atas tumpukan bantal. Entah kenapa, selalu terulang lagi Aldy yang menyakiti hatinya kembali. Tapi, semakin sering Aldy menyakiti hati Rea, malah semakin bertambah lagi cinta Rea untuk Aldy.
Mungkin itulah yang dinamakan cinta itu buta. Sesakit apapun dia menyaki kita, tapi kita tetap menyediakan ribuan cinta untuknya. Begitu kira-kira pikiran Rea pada saat itu.
Lelah menangis, Rea akhirnya tertidur pulas di atas kasur. Sampai langit berubah menjadi malam, Mama Rea mulai mengetuk pintu kamar Rea untuk mengajaknya makan malam bersama.
"Rea, sayang apa kau sudah bangun? Rea, ayo makan dulu sayang!"