Dua jam telah berlalu sejak kepergian Aldy dari kamar ini. Hanya ada Rea di kamar hotel yang suhu di dalamnya semakin dingin ini. Cukup lama Rea di temani dengan sepi dan keheningan karena tak ada siapapun yang menjaganya padahal saat ini sangat perlu untuk di jaga.
Tepat pada tengah malam, Rea yang tadinya tertidur pulas itu tiba-tiba saja terjaga. Rea sedikit menyipit karena belum terbiasa dengan cahaya lampu yang masuk ke dalam matanya. Rea juga mengerjapkan matanya beberapa kali sambil memijit keningnya yang terasa sangat berat. Rea masih merasa sangat pusing karena efek alkohol belum hilang dalam dirinya.
Saat mata Rea sudah mulai terbiasa dengan cahaya di kamar ini, matanya pun kini mulai terbuka sempurna. Dan betapa terkejutnya Rea karena ia berada di dalam kamar yang begitu asing untuknya.
Dengan sekuat tenaga Rea pun bangkit terduduk dengan terus memegangi kepalanya yang amat sangat berat dan pening.