Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Arthur Mencari Cinta

🇮🇩Novia_Avianti24
--
chs / week
--
NOT RATINGS
247.8k
Views
Synopsis
Pengkhianatan Karenina dengan Boy benar-benar merubahnya hidup Arthur menjadikannya seseorang yang sangat rapuh dan terjebak dengan cinta terlarang dengan Kalista. Namun, semuanya semu ketika Arthur harus mengembalikan Kalista pada suaminya Arda dan satu keberuntungan pun membuat hidup Arthur benar-benar berubah drastis. Akan kah Arthur mendapatkan cinta yang ia cari???
VIEW MORE

Chapter 1 - Karenina

Malam ini, Arthur tak ikut Pak Sam untuk melaut. Badanya begitu sakit dan lelah. Setelah ikut melaut Pak Toni dua hari kemarin. Belakangan ini Arthur kerja keras untuk mendapat uang lebih. Karna, Karenina istrinya terus merajuk. Uang yang diberikan Arthur suaminya, sangatlah sedikit!.

Arthur dan Karenina sudah menikah tiga thn lamanya. Sampai tiga tahun ini Arthur dan Karenina belum memiliki anak. Padahal Arthur sangat merindukan seorang anak.

Karenina gadis yang baik dan lembut saat Arthur menikahi Karenina tiga tahun yang lalu. Tapi, setahun bekakang ini. Sikap Karenina berubah. Ia jadi sering merajuk sering bertengkar karna, masalah-masalah sepele. Membuat Arthur merasa frustasi sendiri karna, Karenina.

Sudah beberapa kali. Arthur mengalah! Agar tak bertengkar dengan istrinya. Sebisa mungkin, Arthur menuruti keinginan Istrinya. Apa pun yang Karenina minta?. Arthur selalu mencoba menuruti kemauan Karenina. Apa pun itu? Asal Karenina minta. Nyawa Arthur pun rela diberikan untuk Karenina. Arthur sangat mencintai istrinya. Dari dulu Arthur memcintai Karenina.

Perjuangan Arthur untuk bersama Karenina penuh dengan lika-liku. Karenina memang berasal dari keluarga yang mampu. Hidup Karenina tak pernah kekurangan sedikit pun. Sedangkan Arthur sendiri berasal dari keluarga yang biasa saja. Keluarga Arthur tidak kaya. Namun, mereka selalu bekerja jujur. Orang tua Arthur sudah meninggal sedari Arthur kecil. Selama ini Arthur diasuh pamannya Jodi. Namun dua tahun yang lalu paman Jodi sudah berpulang ke Rahmatullah. Arthur sudah tak punya siapa-siapa lagi? Selain Karenina! Hanya Karenina yang Arthur punya saat ini.

Malam itu Arthur ingin pulang ke rumah. Karna, badanya sudah cukup lelah malam ini. Ingin sekali Arthur dipijit oleh istrinya Karenina.

Sekarang Arthur sudah membawa uang. Agar istrinya tak marah-marah lagi padanya. Arthur tak ingin bertengkar malam ini dengan Karenina. Arthur inginkan hanya tidur di kamarnya itu saja!.

Dengan tubuh yang lelah, Arthur berjalan pelan sekali. Ingin sekali Arthur cepat rumahnya. Namun, badan ini tak bisa berjalan dengan cepat karna, badanya lelah sekali.

Arthur berjalan lewat belakang rumah. Ingin mengagetkan Karenina. Sengaja Arthur tak memberi tau Karenina kalau malam ini, akan pulang ke rumah. Arthur ingin memberikan kejutan pada Karenina istrinya. Sampai di belakang rumah. Arthur bingung. Karna, pintu belakang rumahnya terbuka.

"Aneh, ko pintunya tak dikunci," pikir Arthur dalam hatinya. "Ah mungkin istrinya lupa menguncinya," pikirnya lagi.

Tanpa curiga sedikit pun. Arthur masuk pelan-pelan untuk mengagetkan istrinya.

Di dalam kamar terdengar suara desahan istrinya.

Ahhh ahhhh desah Karenina. Arthur mengerutkan keningnya. Dengan siapa istrinya di dalam kamar?.

Ahhh ahhhh terdengar suara desahan seorang laki laki.

Arthur kini mulai curiga dengan suara itu. Arthur berusaha berpikir positif. Mungkin istrinya sedang menonton blue film. Karna, lama di tinggal Arthur.

Tanpa pikir panjang. Arthur langsung membuka pintu kamarnya. Begitu terkejutnya Arthur dengan apa yg di lihatnya? Arthur seakan tak percaya dengan apa yg dilihatnya!.

"NINA," seru Arthur terkejut.

Karenina dan laki laki itu sama-sama terkejut dengan kedatangan Arthur malam ini.

Mereka berdua langsung menghentikan aktivitasnya bercinta ditengah malam itu. Pasangan selingkuh itu sama-sama terciduk oleh Arthur.

"Ini tidak seperti yang kamu lihat kawan," ucap laki-laki itu dengan masih telanjang polos tanpa kain sehelai pun.

Tanpa pikir panjang, Arthur menonjok muka laki-laki yang telah berselingkuh dengan istrinya.

"Ahggggh," teriak Arthur sambil memukul laki-laki itu, sampai tersungkur jatuh ke kasur. Muka laki-laki itu, sudah merah bengkak karna, pukulan Arthur.

"Ahh," jerit Karenina karna, selingkuhannya terjatuh tepat di depan kakinya.

"Kalian begitu menjijikan!" seru Arthur kesal dan marah. Melihat kejadian yang tak mengenakan itu.

Karenina menarik selimut di ranjangnya untuk menutupi badan yang polosnya. Karenina segera mengejar Arthur yang begitu marah karna, pengkhianatan istrinya.

"Kak," panggil Karenina meneteskan air matanya memangil Arthur yang hendak keluar rumah.

Arthur menoleh. Hatinya begitu sakit melihat Karenina sekarang. Rasa cinta Arthur yang dijaga sampai saat ini. Ternodain oleh pengkhianatan istrinya yang begitu Arthur cintai.

"Mau apa lagi kamu panggil aku?" tanya Arthur mulai meneteskan air matanya. Karna, sakit hatinya begitu dalam.

"Maafkan aku kak.," ucap Karenina menyesal karna, perbuatannya itu.

"Maaf untuk apa?" Arthur sebenarnya sudah merasa sakit hati karna, kekakuan Karenina dan laki laki itu keluar kamar Arthur. Ia sudah berpakaian lengkap. Dengan Wajah yang merah bengkak karna, tonjokan Arthur tadi sehingga bibirnya keluar darah segar.

"Ar, maafkan aku," ucapnya pelan.

Arthur masih emosi, kembali menonjok laki-laki itu namun, tonjokan Arthur malah terkena karenina. Karrena dengan sigap menghalangi tonjokan Arthur. Hingga Karenina, istrinya terjatuh tersengkur. Membuat selimut yang ia kenakan terbuka. Sampai terlihat tubuh putih Karenina, penuh dengan tanda merah di seluruh tubuhnya. Dari mulai leher sampai paha mulusnya terlihat jelas!.

Arthur tersenyum kecut. Hatinya sakit sekali. Padahal sudah sebulan ini. Arthur belum menyentuh istrinya itu. Tapi, tanda merah itu membuat Arthur semakin jijik pada istrinya, dan laki laki itu.

"Kalian pasangan yang cocok! Sama -sama murahan," ucap Arthur kesal.

Laki laki itu, menutup kembali tubuh Karenina dengan selimutnya. Dan membantu Karenina bangun. Wajah cantik Karenina bengkak sama seperti laki laki itu.

"Jaga ucapanmu Ar, istrimu tak sehina itu," bela laki laki itu lagi.

Arthur tersenyum kecut lagi.

"Kalau bukan murahan apa? Gampangan atau apa yang cocok untuk kalian berdua," ucap Arthur ketus

Laki laki itu hendak akan memukul Arthur. karna, menghina Karenina. Namun, segera ditahan Arthur, dengan tangannya dan menepis tangan laki laki itu. Arthur pun mendorong laki laki itu sampai terjatuh!. Karenina menangis, membantu laki laki itu, bangun.

Arthur bertepuk tangan. Prok prok prok. "Wah-wah pasangan yang kompak."

Kedua orang itu terdiam. Karna, kesalahannya.

"Aku begitu mempercayaimu Boy! Sangat-sangat mempercayaimu. Orang lain berkata jelek tentangmu, aku tak percaya. Tapi, kamu sendiri telah mengkhianatiku dengan istriku yang sangat aku cintai," tutur Arthur pilu sambil meneteskan air matanya. Malam ini malam tersial dalam hidupnya karna, harus melihat sahabat dan istrinya berselingkuh di rumahnya sendiri.

"Maafkan aku kawan. Aku salah karna, mencintai istrimu sedari dulu!", seru Boy memberitahukan kebenaran menyakitkan itu.

"Jangan panggil ku kawan!"

"Aku bukan kawanmu lagi. Kawan tak akan mengkhianati kawannya. Dengan berselingkuh dengan istri kawannya sendiri", bentak Arthur. Hatinya benar-benar tersakiti kali ini. Rasanya langit runtuh malam ini. Di pundaknya begitu sakit terasa dihati Arthur malam ini.

Karenina masih menangis. Hiks hiks hiks.

"Aku akan membebaskanmu Nin! Walau aku tak terima. Aku talak tiga kamu malam ini. Silahkan kamu dan Boy berbahagia. Di atas luka hatiku", ucap Arthur. Masih meneteskan air matanya berlalu meninggalkan luka dalam hatinya di rumah itu.

Malam ini Arthur begitu lelah. Hatinya begitu sakit. "Tuhan kenapa sesakit ini? Padahal aku begitu mencintai dia! Tapi, kenapa dia melakukan itu padaku?" teriak Arthur pada laut malam itu yang begitu kencang. Ingin sekali Arthur berlari ke dalam laut dan menenggelamkan dirinya sendiri. Namun, Arthur sadar, bunuh diri tak akan menyelesaikan masalahnya. Arthur hanya duduk sendiri di tepi pantai. Menahan sakit yang begitu berat sampai pagi menjelang.

Bersambung..