Arthur menyetujui permintaan Kalista untuk menjadi laki-laki simpanannya. Laki-laki itu tak mungkin menolak dengan semua tawaran dari wanita tersebut yang sangat menggiurkan. Arthur sudah tak ingat lagi dengan dosa. Arthur inginkan hanya uang dan kekuasaan. Laki-laki itu akan membuktikan kalau suatu saat nanti Karenina akan menyesal karena, membuangnya.
Satu set baju diantarkan Vito untuk Arthur. Vito juga Asisten dan merangkap menjadi supir Kalista. Tak hanya itu Vito juga kekasih dari Kalista. Arthur memakai pakaian yang tak pernah ia pakai sebelumnya membuatnya berubah drastis dari kampungan menjadi luar biasa. Tak ada yang menyangka kalau Arthur bisa setampan ini setelah merubah penampilannya.
Laki-laki itu pun melihat cermin penampilannya sudah jauh berbeda dalam waktu 24jam. Bila Arthur seperti ini ia, yakin tak ada yang akan meremehkannya.
"Kamu memang tampan Sayang. Dirubah sedikit saja. Kamu berubah menjadi pria penuh karisma," ucap Kalista sembari merangkul tubuh laki-laki tersebut dari belakang.
Arthur tersenyum puas.
"Sayang, kamu hanya perlu menyenangkan ku dan aku tak akan membuangmu," bisik Kalista, ke telinganya.
Laki-laki itu pun berbalik badan dan merangkul tubuh mungil Kalista yang selalu menggodanya. Arthur pun mulai mencium leher dari wanita yang sudah merubah hidupnya.
"Aku akan membuat kamu puas, bahkan sampai kamu tergila-gila padaku."
Kalista tersenyum sembari berjinjit karena, tak memakai alas kaki untuk mencium bibir Arthur yang selalu menggodanya. Setelah itu ia melepaskan bibirnya dari laki-laki tersebut.
"Ayo, Vito dan Ira pasti menunggu kita di lobi," ajaknya sembari memakai sepatu yang sesuai dengan dress yang ia pakai.
Kalista sudah cukup sexy dengan dress merah mudanya. Pahanya mulus miliknya terekspos, begitu bersih tanpa noda. Rambutnya panjang tergerai saja. Badanya pun ramping. membuat Kalista sangat cantik dengan sepatu hak tingginya. Penampilan Kalista begitu sempurna dan menawan dengan barang-barang branded keluar baru, siap memperlihatkan pada dunia kalau Kalista seorang wanita yang begitu sempurna.
Kalista mengandeng tangan Arthur, seperti pasangan sempurna lainya. . Tak ada yang tau, kalau Arthur menjadi pria simpan Kalista.
Ira begitu terkesima melihat Arthur. Kali ini, Ira juga suka dengan Arthur. Vito sedari tadi melihat Arthur tak suka. Karna, Ira menyukainya.
Vito memegang tangan Ira. Mengingatkan Ira, kalau Ira punya Vito. Ira tersenyum melihat Vito.
"Aku hanya kagum saja, Aku hanya mencintaimu Vito," ungkap Ira sambil tersenyum.
Vito tersenyum lega akan tetapi ia tetap saja khawatir dan cemburu melihat Arthur yang lebih tampan darinya.
Kalista dan Arthur pun duduk di depan Ira dan Vito. Sepasang kekasih itu sudah lama menunggu Kalista dan Arthur.
Kalista memesan makanan untuk Arthur dan dirinya. Karna, Vito dan Ira sudah memesan makanan sedari tadi.
"Kal, Kamu tak akan mengenalkan pria tampan ini pada kita," goda Ira.
Kalista tersenyum malu.
"Arthur, ini Ira dan Vito bekerja untukku. Kalian akan sering bertemu dalam satu tim," kenalkan Kalista sambil tersenyum.
Arthur pun memperkenalkan dirinya.
Ira tersenyum berbeda dengan Vito yang sedari tadi malas dengan kehadiran Arthur. Vito begitu cemburu pada Arthur. Sekarang perhatian itu, tertuju pada Arthur. Begitu mempesona di Lobi itu. Sekarang semua tertuju pada ketampanan Arthur.
"Kamu sangat tampan Sayang! Lihatlah kamu menjadi pusat perhatian," goda Kalista karena, kini Arthur menjadi populer.
Arthur tersenyum langsung mencium bibir Kalista. Dan melepaskannya lagi. Membuat Kalista bingung sendiri, Karna wanita tersebut sedang melahap makanannya.
"Aku milikmu Sayang. Kamu tak usah cemburu pada mereka," ucap Arthur santai.
Kalista tersipu malu. Wajahnya sudah merah. Arthur sendiri juga bingung. Kenapa dirinya berubah menjadi gombal?. Arthur tive pria yabh cuek susah mengungkapkan perasaannya. Tapi, di dekat Kalista, Arthur berubah menjadi pria romantis.
Ira tersenyum melihat Arthur. Ira tak menyangka Arthur akan bersikap Romantis.
Tiba-tiba Vito mencium pipi Ira dengan lembut nembuat wajah Ira merah. Vito memang sering memberikan kejutan. Tapi, Ira tak menyangka kalau Vito mencium pipinya di depan Umum.
Kalista tersenyum melihat perlakuan Vito pada Ira. Kalista menjadi memikirkan sesuatu. Lamunan Kalista buyar saat Arthur mengenggam tangannya dengan lembut. Dan mencium punggung tangan Kalista, sampai ia terkesima. Perlakuan Arthur begitu membuat Kalista begitu mengaguminya maka tak salah jika Kalista memilih Arthur.
"Kal, kita harus ke Singapura besok pagi. Kamu akan menjadi tamu undangan di acara pergelaran fashion, di sana," ucap Ira asistennya.
Acara kali ini begitu banyak media yang akan hadir dan meliput kerjaan Kalista sebagai publik figur membuat Kalista harus berhati-hati dalam bersikap. Sedikit salah saja bakal membuat citra Kalista jelek.
"Kamu siapkan semuanya sekarang, malam ini juga kita berangkat!"
"Ada satu masalah, Kak," ucap Vito serius.
Kalista mengerutkan kening.
"Masalah apa?" tanya Kalista lagi.
Vito melihat ke arah Arthur. Kalista mengerti maksud Vito.
"Sayang, kamu bisa bela diri?" tanya Kalista serius.
"Bisa sedikit," jawab Arthur ragu. Arthur memang bisa berkelahi atau menjaga dirinya sendiri. Tapi, maksud Kalista apa? Arthur bingung.
"Arthur akan menjadi bodyguard ku di mata orang banyak. Kamu harus jagain aku dari orang-orang yang menganguku. Jadi media tak akan curiga pada Arthur. Kalau Arthur itu, simpan aku," ucap Kalista simple.
Arthur menganguk. Tak masalah menjaga satu Wanita.
"Hey, kamu harus menjaga Kalista dengan baik di sana!" seru Vito sinis.
"To, kamu jangan begitu galak pada Arthur," ucap Kalista menyadari kalau Vito cemburu pada Arthur.
Arthur menganguk pelan. Apa pun yang Kalista inginkan dan butuhkan Akan Arthur laksanakan. Arthur akan menjaga Kalista. Sekarang nyawa Kalista lebih penting. Dari nyawa Arthur sendiri.
Kalista tersenyum lagi. Kali ini Kalista benar-benar tergila-gila pada Arthur.
Arthur benar-benar melupakan Diki. Sudah sehari semalam. Diki mencari keberadaan Arthur. Diki tak tau. Arthur ada di mana?. Diki begitu cemas takut Arthur kenapa-napa?. Diki menyesal. Karna, meninggalkan Arthur yang tak punya apa-apa,? Bagaimana dia bisa hidup? Tanpa uang seper pun.
Ke mana Diki mencari Arthur? Sahabatnya ini tak membawa ponselnya. Pikiran Diki sudah kemana-mana? Diki benar-benar takut. Dengan apa yg terjadi pada Arthur? Diki tak bisa membayangkan bila terjadi sesuatu pada Arthur!.
"Kamu di mana sih?" tanya Diki dalam hatinya. Diki beneran merasa frustrasi. Ke mana lagi harus mencari Arthur? Diki menyadari kehilangan Arthur. Saat keesokan harinya. Diki sendiri sibuk menghabiskan malam dengan dua wanita yang membayarnya untuk bercinta. Saat bersama wanita, Diki juga melupakan Arthur.
Diki tak sadar, sudah membawa Arthur kejalan yanh sama dengannya. Selama ini, Diki bekerja menjual dirinya pada wanita-wanita yang kesepian. Arthur tak tau itu. Diki tak pernah bilang tentang ini pada Arthur. Diki sudah berpengalaman dalam hal ini. Baginya wanita kaya sumber uang. Dan sekarang Arthur menempuh jalan itu, tanpa sepengetahuan Diki.
Bersambung....