Sepanjang jalan Lita merutuki dirinya karena perlakuan Alex yang seenaknya saja mencumbu bibirnya.
Meskipun sekilas namun membuat hatinya bedebar tak karuan, bukan karena malu, tak dapat dipungkiri siapa yang akan menolak pesona lelaki tampan belasteran dengan tubuh kokoh sempurna yang memanjakan pandangan setiap wanita yang memandangnya.
Jauh dilubuk hatinya yang terdalam, ia berusaha untuk tak terbuai dengan sikap dan ucapan Alex yang terus saja menggoda imannya.
Namun apa daya, terlalu munafik untuknya saat ini, degup jantung tak bisa berkhianat nyatanya Lita sudah tenggelam dalam pesona lelaki arogan yang selalu seenaknya bersikap itu.
"Tidak Lita! Ingat kau sudah bersuami" batinnya berusaha menyadarkannya pada kenyataan.
Akhirnya mobil yang membawanya pulang kini berhenti tepat didepan gerbang rumahnya.
"Terimakasih ya pak" ucapnya pada supir Taxi Online seraya turun dari mobil.
"Sama-sama neng" balas bapak itu, dan langsung pergi setelah memastikan Lita sudah berada diluar.
Lita menarik nafas dalam, mengatur perasaannya sebelum kakinya melangkah masuk melewati gerbang hitam yang menjulang tinggi dihadapannya.
Sambil menatap mobil putih dan sepeda motor hitam yang masih terparkir di teras rumahnya menandakan bahwa Leo belum berangkat untuk menjemputnya.
"Mas Leo belum jalan?! Padahal udah jam segini, hmm pantesan aku kalo nungguin lama" gerutunya heran bercampur kesal mengingat saat dia harus menunggu diloby, sambil melihat jam tangan menunjukkan pukul 22:20 WIB Lita terus berjalan dan membuka pintu rumah dengan kunci cadangan yang selalu dia bawa.
Dengan langkah gontai Lita sedikit kesal menyadari kebiasaan suaminya yang selalu membuatnya menunggu dijemput jika sedang shift malam.
"Mas kamu lupa konci motornya nih" ucap Indah yang berjalan dibelakang Leo sebelum akhirnya menabrak Leo yang baru saja menghentikan langkah nya, kemudian ikut kaget melihat sosok yang juga ditatap Leo.
Leo kaget melihat Lita yang sedang berjalan menuju arahnya sekarang "sayang kamu udah pulang?" Tanyanya refleks diselingi debaran jantungnya yang sedikit panik, sampai membuat jemarinya lemas seketika.
Tak kalah terkejut, jelas Lita juga lebih kaget mendapati pemandangan dihadapannya, Sebelum menjawab Mata Lita awas melihat Indah dan Leo yang baru saja keluar kamar "kok Indah..." ucap Lita heran sambil menunjuk Indah dengan telunjuknya.
"Indah abis bangunin aku buat jemput kamu, soalnya tadi aku ketiduran" potong Leo beralasan menutup rapat hal yang sebenarnya dengan kebohongan, seakan tahu pertanyaan apa yang akan diajukan Lita.
"I-iya mba, tadi pak Leo ketiduran, jadi saya bangunin" sambung Indah gugup ikut tenggelam dalam kebohongan yang baru saja tercetus untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi, sambil melirik Leo sesekali juga melirik ke arah Lita.
"Ooh Pantes... kamu kalo jemput lama, aku sampe kering nungguinnya, ternyata kamu ketiduran terus mas" balas Lita sambil melepas tas selempang hitamnya dan kemudian menjatuhkan pantatnya disofa.
"Aahhh cape banget" erang Lita sambil meregangkan tubuhnya kemudian menyandarkan tubuhnya pada posisi nyaman.
"Kamu pulang sama siapa sayang?" Tanya Leo mencoba menenangkan hatinya setelah mengucapkan kebohongannya hari ini, nyaris saja dia dan Indah ke gep bukan! bersyukurlah dia tidak melanjutkan permainannya sampai dua ronde bersama Indah.
Sambil berjalan kikuk dan canggung Leo mendekati Lita.
"Aku naik taxi" jawab Lita.
"Kamu lagi pulang cepet, kok enggak kasih kabar?" Tanya Leo, yang sekarang sudah ikut duduk disamping Lita.
"Iya soalnya tadi aku da..." Lita menghentikan ucapannya, tidak mungkin kan dia harus bilang habis dari apartemen adiknya Angel, yang nyatanya adalah lelaki dewasa.
Akhirnya Lita mencari alasan lain "iya aku dateng kerjanya lebih cepet, tadi aku telpon kamu, tapi HP kamu enggak aktif" jelas Lita bohong, setelah itu melempar pandangannya kearah Indah.
"Tapi ndah, emang kamu sering bangunin mas Leo kalau mau jemput aku?" Tanya Lita karena setelah difikirkan rasanya sedikit tidak nyaman membayangkan Indah berada didalam kamarnya, sekalipun untuk membangunkan Leo.
"Baru hari ini kok mba" jawab Indah karena merasa ditatap Lita, dia merasakan kewaspadaan Lita, yah nyatanya pasti mba Lita akan menyimpan sedikit curiga bukan? benaknya.
"Iya baru ini kok sayang" sambung Leo meyakinkan Lita sambil merangkul Lita.
"Oh gitu..." ucap Lita sambil menganggukkan kepalanya, walau sejujurnya terselip kejanggalan dihatinya.
"Iya mba" jawab Indah " kalo gitu saya masuk dulu ya mba, mau tidur" sambungnya.
"Oh iya silahkan ndah" jawab Lita mengangguk.
Tak lama kemudian Indah segera masuk kedalam kamarnya.
Yah tidak bisa dipungkiri, hati Lita sedikit terganggu melihat pemandangan barusan, apalagi dia langsung teringat kata-kata Alex. Tidak menutup kemungkinan antara lelaki dewasa dan perempuan dewasa bukan? Sama halnya dengan dia dan Alex.
'Aah enggak mungkin, aku percaya mas Leo' batinnya berusaha berfikir positif sambil menatap nanar wajah Leo.
"Kamu kenapa sayang?" Ucapan Leo seketika manyadarkan Lita dalam imajinasinya.
"Ah enggak... aku gak papa kok sayang" balasya sambil memberikan senyum canggung.
"Kamu pasti lelah banget kan, sini aku gendong sampai kekamar" tangan Leo sigap langsung menggendong Lita dalam pelukannya ala bridal.
"Akh, mas!" Lita kaget mendapati tubuhnya sudah berada dalam genggaman suaminya "ih apaan sih, turunin gak!".
"Enggak mau" balas Leo santai sambil berjalan menuju kamar.
"Dasar! pasti mau baiki-baikin aku deh gegara ketahuan jemputnya sering lama karena ketiduran" kesal Lita.
"He he kok kamu peka banget sih sayang" tawa Leo seraya merebahkan Lita dikasur.
Leo memandang Lita menyelipkan sebagian rambut Lita yang terurai ke belakang telinga istrinya yang sempat kesal itu, kemudian meyordokan bibirnya perlahan ingin mencium bibir Lita.
Namun Lita segera menolak membuang muka menghindari ciuman Leo, sampai akhirnya bibir Leo mencium pipi kiri Lita.
"Aku baru pulang kerja mas, belum mandi" ucapnya masih buang muka.
"Gak papa aku tetep suka wangi kamu yang baru pulang kerja" ucap Leo makin mengeratkan pelukannya dan mencium leher istrinya.
"Mas ish... aku nya enggak nyaman tahu, aku mau mandi dulu!" Tolak Lita lagi, sekarang suaranya sedikit kesal.
Menyadari sikap Istrinya yang memang tidak suka di jamah saat sedang lelah pulang kerja "iya iya oke, aku ngalah, yaudah sana kamu mandi dulu" ucap Leo melepas pelukannya seraya bangkit dan turun dari kasur.
Lita langsung bangun dari rebahnya duduk diujung kasur sambil membuka baju atasnya, bawahannya, dan segera masuk kedalam kamar mandi tanpa perduli suaminya yang sedang memandangi geraknya.
Leo langsung menarik nafas lega, sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal, hanya menguarkan kegelisahannya saat ini, rasa panik yang sempat menggerogotinya beberapa waktu lalu membuatnya harus bersikap seolah benar-benar tidak terjadi apa-apa dengan cara mengalihkan perhatian istrinya.
Leo duduk diujung kasur, menggigit telunjuknya, berfikir dan berharap Lita tidak berfikir hal-hal yang aneh dari apa yang baru saja dilihat antara dirinya dan Indah.
Lita menguyur dirinya dibawah shower, hatinya gelisah rasa was-was muncul berkecamuk ingat ucapan Indah yang memanggil Leo dengan kata mas?!.
'Apa mereka sedekat itu? Padahal kalau didepan aku dan ibunya dia panggil mas Leo dengan sebutan bapak' batin Lita tak karuan, apalagi diselingi ingatan tentang ucapan Alex tentang asumsi suaminya adalah orang berengsek.
'Apa aku terlalu naif mengizinkan wanita yang bukan siapa-siapa malah ikut tinggal satu atap denganku' sekali lagi batin Lita gusar.