Chereads / Be a Princess / Chapter 59 - Gunakan namaku

Chapter 59 - Gunakan namaku

"Ini tidak akan lama. Aku dengar pangeran kekaisaran belum memiliki seorang tunangan. Jadi aku ingin anda mengatur tentang perjodohanku dengan Pangeran Freddie"

Aku memijat keningku perlahan saat mengingat permintaan Belle. Bagaimana dia bisa berpikir aku dapat mempengaruhi istana untuk memilih pasangan seorang pangeran kekaisaran. Sekalipun aku memiliki status yang cukup tinggi untuk dihormati bahkan anggota kerajaan, sayangnya diriku sendiri masih belum memiliki cukup pengaruh terhadap bangsawan lain. Bagaimanapun aku hanyalah gadis muda yang selama ini tertutup yang tiba-tiba saja diperkenalkan dengan cara yang dramatis. Setidaknya untuk saat ini tidak ada yang akan cukup bodoh untuk mendukung pendapat seseorang Duchess muda yang mendapatkan gelarnya setidaknya hanya sampai Duke muda menikah.

Selain pengaruhku, yang paling akan menjadi bahan olok-olok adalah kompetensi apa yang dimiliki oleh Belle Belvitti untuk berani mengajukan diri sebagai tunangan seorang pangeran. Di duniaku yang lama, tidak peduli semampu apapun aku atau semenarik apapun salah satu saudari panti asuhanku, kami tidak pernah bisa menjadi pilihan orang lain dalam bergaul. Latar belakang adalah faktor yang tidak akan pernah bisa kami ubah tetapi justru menjadi penentu keberlanjutan hubungan kami.

Seperti itulah cara dunia bekerja. Pada akhirnya latar belakang akan selalu menjadi batu sandungan bagi orang-orang seperti kami. Aku yakin dunia inipun bekerja dengan cara yang sama.

Suara ketukan yang diikuti oleh suara Hanson mengganggu lamunanku.

"Milady, saya membawakan laporan pengeluaran Nyonya Belvitti dan putrinya."

Dengan hati-hati, Hanson meletakkan setumpuk dokumen dihadapanku.

"Kenapa begitu tebal?"

"Itu..."

Aku tidak menunggu Hanson menyelesaikan ucapannya dan mulai membalik kertas-kertas itu. Pada bagian-bagian awal merupakan lembar kontrak maupun tagihan pembelian pakaian maupun perhiasan yang sudah aku lihat sebelumnya. Tapi yang lainnya...

"Apa ini? Kenapa ada kontrak pelayan baru disini? Bukankah kita sudah memiliki pelayan lebih dari cukup? Dan ini, kenapa ada kontrak kerjasama dengan pedagang disini?"

"Ah itu, Nyonya Belvitti mengatakan dia perlu pelayan yang membantunya dan Lady Belle di Paviliun."

"Itu hanya paviliun kecil dan hanya ada mereka berdua, bagaimana dia bisa mempekerjakan sepuluh orang pelayan disana?"

"..."

"Hanson, kapan para pelayan ini akan datang?"

"Mereka sudah masuk dan bekerja Milady."

Hanson menundukkan kepalanya semakin dalam.

"Kapan itu terjadi? Bagaimana bisa anda menginformasikannya terlambat padaku."

"Itu dimulai saat anda mulai menghadiri pesta-pesta itu Milady. Setelah kembali anda terlihat kelelahan dan hanya mengirimkan sebagian besar pekerjaan pada Sir Medell."

Aku mengerutkan kening dengan kesal. Bagaimana bisa aku mengabaikan pekerjaanku dan sesuatu seperti ini terjadi tepat dibawah hidungku.

"Maafkan aku."

"Ti-tidak Putri, jika saja saya lebih kompeten, saya akan bisa mencegah hal ini atau setidaknya membiarkan anda tahu lebih dulu."

"Hhhh... aku tebak... jika aku membatalkan kontrak akan ada sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi."

"... Orang-orang akan berbicara dan mungkin rumor buruk akan menyebar."

"Haaahh."

Ini sangat melelahkan. Apakah normal mereka mempercayakan seorang gadis muda dengan tanggung jawab sebesar ini?

"Panggil Nyonya Belvitti kesini."

Aku harus menunggu lama sebelum Aristine Belvitti akhirnya memasuki ruang kerjaku.

"Salam Putri. Kudengar anda meminta kehadiran saya."

"Benar Nyonya. Aku menerima dokumen mengenai kontrak pelayan baru yang anda pekerjakan."

"Ah itu. Aku melakukannya untuk membantu anda. Sudah cukup anda membiarkan kami tinggal di tempat terpisah, apakah masuk akal jika orang-orang mulai menyebarkan rumor lain jika anda membiarkan kerabat anda tinggal tanpa pelayan?"

Ucapannya lembut. Tapi aku tahu ada racun dalam setiap kata-katanya

"Bukankah aku sudah memperingatkan anda untuk tidak membuat keputusan apapun tanpa sepengetahuanku."

"Omong kosong apa itu. Saya sudah memberitahu kepala pelayan anda." Dia berbalik dan menatap Hanson yang salah tingkah dengan sengit, "Saya rasa anda perlu mempertimbangkan posisi kepala pelayan anda lagi Putri."

"Maafkan ketidakmampuan saya Putri."

Hanson menunduk malu. Tidak peduli seberapa benar anda, anda tidak akan lebih benar dari seorang bangsawan.

"Kebetulan anda punya waktu untuk bertemu... saya ingin membahas tentang para pengawal yang pantas untuk Belle."

"..."

"Dia seorang wanita bangsawan. Sudah sepantasnya dia memiliki pengawal pribadinya sendiri. Bagaimana anda bisa memperlakukan dia sebagai pelayan pribadi anda."

Aku nyaris ingin membalasnya begitu saja jika aku tidak mengingat peran seorang putri bangsawan yang saat ini sedang kulakukan.

Tuduhannya benar-benar-memuakkan. Mereka sendirilah yang mengajukan permintaan untuk membuat Belle bertindak sebagai pendamping bagiku. Meminta pengawal untuk seorang pendamping? apa itu bisa lebih masuk akal. Mereka bahkan terus menggaungkan tentang hubungan kekerabatan yang tidak ada. Aku benar-benar kesal. Bagaiman bisa situasiku berubah menjadi seperti karakter bodoh dalam sinetron-sinetron kesukaan Ibu panti.

Aku mulai menghitung dalam hati. Setidaknya aku harus bersabar hingga pesta debutan musim panas tahun depan. Bukankah mereka mengatakan hanya menunggu hingga Belle bisa debut di Ibukota kan? Setidaknya setelah saat itu aku sudah menyelesaikan tanggung jawabku menggantikan Derrick. Saat itu Derrick pasti akan mengerti jika aku tidak membantu keluarganya lagi kan?

"Baik, aku akan mengatur tentang pengawalan Lady Belle dengan Sir Brass."

"Sudah seharusnya. Putri, anda tahu bukan, anda selalu bisa mengandalkan saya dan Belle. Jika anda membutuhkan bantuan apapun, kami akan membantu anda semustahil apapun itu."

Wanita itu tersenyum manis. Itu senyum manis dan polos yang terlihat identik dengan senyum Belle.

"Ada satu bantuan yang aku ingin anda lakukan."

"Apa itu?"

"Aku tidak akan menghadiri pesta apapun lagi. Jadi tolong tolak semua undangan yang anda terima."

"Itu tidak mungkin. Bagaimana Belle... tidak. Maksud saya, bagaimana anda bisa bergaul nantinya. Orang-orang hanya mengenal nama anda. Mereka harus tahu seperti apa anda."

"Aku akan mengijinkan Belle menghadiri undangan yang anda anggap layak atas namaku."

"Benarkah?"

Mengangguk.

"Apa Belle bisa menghadiri pesta atas nama anda?"

"Ya. Bukankah anda ingin Belle belajar kebiasaan bangsawan di Ibukota juga membuat ia dikenali sebelum debutannya."

"Ya... ya. Saya akan melakukan permintaan anda Putri. Jika tidak ada lagi, saya akan kembali."

Meskipun Aristine Belvitti meminta diri sebelum aku yang memintanya, diluar perkiraanku dia membungkuk sopan dengan sikap sempurna sebelum meninggalkan ruang kerjaku.

"Putri..."

"Aku tidak ingin mendengar penyesalanmu lagi Hanson. Tetaplah bekerja seperti biasa dan jangan memintaku menghukum anda seperti kebiasaan para ksatria."

"Saya mengerti Putri. Saya akan ada di luar jika anda membutuhkan saya."

"Hmmm."

Aku mengalihkan perhatianku pada tumpukan dokumen dimejaku.

"Apa kau tidak akan mengatakan apapun? Bukankah kau merasa Derrick akan lebih cocok duduk dikursi ini?"

Aku tidak tahan dengan suasana yang begitu hening jadi aku bertanya pada Khun yang sejak awal berdiri beberapa langkah dibelakangku.

"Saya hanya tidak mengerti kenapa anda terus menahan diri anda sendiri. Tapi Duke sangat mempercayai anda, jadi saya juga mempercayai anda ,Yang mulia."

"Apakah menurutmu seperti itu?"

"Anda melakukan yang terbaik untuk orang-orang anda bukan!"

Aku menyembunyikan senyum terima kasihku dalam dokumen saat kembali menghitung seberapa banyak uangku yang hilang.

Aku tidak pernah tahu kalau keputusan yang kubuat pada hari itu ternyata merugikanku dikemudian hari.