Chereads / I need love / Chapter 6 - 6. perang dingin (part 1)

Chapter 6 - 6. perang dingin (part 1)

sebelum Rea pergi Retha langsung menyambar dengan kata kata yang menyakitkan di telinga Rea.

"Dasar perempuan murahan kamu"

Rea yang mendengar itu seperti tersambar petir. Langkah nya terhenti. Rea menoleh Retha dengan tatapan tajam. Otak nya sedang berpikir benarkah kakak nya yang mengatakan itu. Kakak seperti apa dia.

"ulangi yang kakak katakan" ucap Rea

"lo perempuan murahan" ucap Retha kini lebih keras suara nya.

"apa kakak tau apa yang kakak ucap kan barusan??" tanya Rea dengan nada geram

"iya gue tau, lo emang perempuan murahan"ucap Retha seperti menantang Rea

"kalau kakak anggap aku begitu, buktikan sekarang" ucap Rea dengan marah yang mengebu gebu

Retha tertawa sinis dan berkata "lihat lah mana ada ya orang baru sehari kerja langsung di antar bos nya pulang ke rumah. Pake pamit sama ibu lagi. Pasti lo perempuan simpanan tuan Alqi kan, mana mungkin lo bisa diterima kerja dengan mudah. itu perusahaan besar Rea, perusahaan terkenal di kota, bahkan sudah terkenal di mana pun. mana mungkin lo bisa di terima kerja dengan mudah ya kecuali kalau lo jadi perempuan simpanan tuan Alqi"

plakkk. seketika tangan Rea melayang mengenai pipi Retha. Ia menampar Retha sangat kuat.

wajah Rea merah menahan marah nya. Ia tidak percaya kakak nya sendiri menuduh nya sebagai perempuan simpanan

"jaga mulut kakak. Apa kakak pikir aku ini pelac*r yang mau jadi simpanan laki laki kaya" ucap Rea dengan nada sangat marah.

Retha memegangi pipi nya yang terasa panas terkena tamparan Rea.

"berani berani nya lo tampar gue, gue ini kakak lo, lo gak punya sopan santun ya" marah Retha sambil menahan sakit nya.

"kakak macam apa lo sampai nuduh adik nya sendiri jadi perempuan murahan" marah Rea dengan mata yang berapi api.

Ibu nya datang mendengar pertengkaran kedua anak nya

"kalian ini kenapa sudah besar masih seperti anak kecil" ucap ibu nya

"kk retha bilang aku perempuan murahan bu, Dia bilang aku wanita simpanan tuan Alqi" ucap Rea sambil menatap tajam Retha

"apa itu benar nak??" tanya ibu nya pada Retha

"Ibu dia itu memang perempuan simpanan tuan Alqi" jawab Retha dengan suara keras.

Retha memang kurang sopan jika berbicara. bukan hanya pada Rea pada ibu nya pun juga begitu

"tutup mulut Retha. Apa kamu sadar dengan kata kata mu itu. Bisa bisa nya bilang adik nya perempuan simpanan. Adik mu ini bekerja baik baik nak. kenapa kamu bilang adik mu sepeti itu" ibu nya bicara dengan marah

"ohh jadi ibu setuju kalau Rea itu jadi perempuan simpanan nya tuan Alqi??" ucap Retha pada ibu nya

"kakak!! kakak ini sudah gila ya. kakak dengar nih ya terserah kakak mau ngomong apa yang penting aku tidak seperti apa yang kakak pikirkan" ucap Rea dan langsung pergi kekamar meninggalkan ibu dan Retha.

Ia membanting pintu dengan sangat keras.

"Retha kamu tidak boleh bicara seperti itu sama adik mu. Ibu yakin dia tidak sepeti itu.

Buang pikiran buruk mu itu nak" ucap ibu

"jadi ibu belain Rea?"

"ibu bukan belain Rea nak, kalian itu sama sama anak ibu, ibu tidak mau kalian bertengkar, kamu itu tidak boleh ngomong seperti itu sama adik kamu. Pergi kamu minta maaf sama adik kamu"

"ogah" ucap Retha dan langsung berlalu pergi

ibu nya hanya mengeleng geleng kan kepala. Ia begitu sedih melihat anak nya seperti itu.

Di dalam kamar Rea menangis sejadi jadi nya.

Ia sangat terpukul mendengar ucapan kakak nya. Ia lalu mengambil hp nya dan menekan nomor yang tertulis nama Dinda. Dinda adalah sahabat nya dari SMA. Ia selalu menceritakan semua keluh kesah nya pada Dinda. ia langsung menelpon Dinda. tk lama kemudian Dinda mengangkat telpon nya

Dinda : halo ya, udah lama nih lo gk nelpon gue

Rea : Dindaaaaa (langsung menangis)

Dinda : Rea lo kok nangis? lo kenapa? sini cerita sama gue

Rea : kakak gue nuduh gue jadi simpanan tuan Alqi din (sambil nangis)

Dinda : maksud lo tuan Alqi bos lo itu?

Rea : iya din, Tuan Alqi itu nganterin gue pulang terus dia pamit sama ibu gue jadi kakak gue bilang kalau gue wanita simpanan tuan Alqi din

Dinda : iiiih kakak lo jahat banget ya, masa bilang adik sendiri simpanan orang sih.

Rea : iya din, kakak gue bilang gue gk mungkin kerja di perusahaan tuan Alqi dengan mudah kecuali kalau gue jadi simpanan tuan Alqi

Dinda : hmm gue rasa kakak lo tu iri sama lo gara gara lo bisa kerja di perusahaan tuan Alqi, Dia kan pernah tuh ngelamar kerja di sana eeeh di tolak, mungkin dia iri karena kamu di terima kerja di sana

Rea : iya kali din

Dinda : yaudah lo jangan pikirin deh

Rea : iya Din, tapi gue sedih

Dinda : udah lh ya, mending lo tidur, besok kan lo harus kerja lagi, jangan di pikirin deh ucapan kakak lo

Rea : iya din, gue juga capek, gue tidur dulu ya din

Dinda : iya.

Mereka lalu mengakhiri pembicaraan.

Rea lalu tidur