Sinar matahari mulai memasuki jendela kamar.
"aaaaaaaaaaaaaaaa..." jeritan seorang wanita
Kevin terkejut dan bangun dari tidur nya ia melihat gadis yang menjerit itu adalah Salma.
Salma!!! Mata kevin terbelalak melihat salma ada di samping nya. Ia lebih terkejut kenapa dia bisa ada di situ. bukan kah semalam ia berada di sofa.
Kevin melihat diri nya dan Salma tanpa sehelai benang pun. Salma sedang menangis dengan penutup tubuh nya dengan selimut hingga dada nya.
Bagaimana ini bisa terjadi. Apa yang dia lakukan. Ia bahkan tidak sadar apa yang terjadi semalam.
"kevin, apa yang lo lakuin"ucap salma menangis.
kevin hanya diam seribu bahasa.
"lo udah ngambil kehormatan gue vin, gue gak nyangka lo bakal lakuin ini sama gue, gue udah anggap lo teman selama ini, lo harus tanggung jawab vin" Salma menangis
Kevin bingung. tidak mungkin ia harus menikahi Salma sedangkan Rea adalah kekasih nya dan wanita yg ia cintai
gimana nih?
"tapi gue gk mungkin ninggalin Rea sal, lo tau kn gue udah lama berhubungan sama Rea"
"terus gue gimana vin" sambil nangis
Kevin diam seribu bahasa
"oke lo gk perlu nikahin gue, lo cuma harus jaga rahasia ini, tapi kalau gue sampai hamil lo tetap harus nikahin gue"
entah senang atau ngeri kevin mendengar kalimat Salma.
mungkin gue selamat kalau Salma gak hamil, kalau salma sampai hamil gue harus gimana nih.
"iya. gue janji gue bakal rahasiain soal ini. gue juga bakalan tanggung jawab kalau lo hamil. lo jangan pernah bilang masalah ini ke Rea ya, gue mohon sama lo" ucap kevin memelas
"iya" sambil mengusap air mata nya
Setelah itu Kevin pulang. Entah kenapa ia merasa sangat takut untuk bertemu Rea. Ia merasa menghianati Rea.
Sejak hari itu Kevin belum menemui Rea atau pun Salma. Ia sangat tidak tenang.
"seminggu lagi aniversary gue sama Rea, gue harap gak terjadi apa apa" gumam Kevin.
Ia tidak memberi tau siapapun soal ini.
Ia sibuk dengan pekerjaan nya. Walau pun ia sendiri tidak bisa fokus dalam bekerja.
"anda kenapa tuan?" tanya asisten kevin.
"saya tidak apa apa"
"kalau ada masalah tuan boleh bilang ke saya, saya lihat akhir akhir ini anda gelisah"
apa aku kasi tau sama dia. Aku sudah lama kenal dia, dia juga sudah lama bekerja disini. mungkin dia bisa bantu. tapi ini adalah aib ku. tidak mungkin aku membeberkan aib ku sendiri.
begitu lah hati Kevin berperang
"tidak. terima kasih. tapi aku sungguh baik baik saja" akhir nya ia menolak memberi tahu.
🌷_______________________________________🌷
Seminggu telah berlalu semenjak musibah yang menimpa Kevin dan Salma.
Di rumah Rea.
Rea sudah bersiap siap 2 jam sebelum pertemuan nya dengan Kevin. supaya ia tidak terburu buru. ia tidak mau terburu buru karena jika ia terburu buru penampilan nya akan tidak sempurna. begitu yang ia pikir kan.
setengah jam sebelum janjian nya dengan Kevin ia sudah siap berdandan. penampilan nya sungguh sempurna malam ini. ia terlihat sangat cantik.
Ia lalu pergi ke restoran tempat nya kencan seminggu yang lalu bersama Kevin.
Ia sampai duluan. tak lama kemudian Kevin sampai dengan penampilan yang begitu rapi. ia terlihat sangat tampan.
mereka duduk saling berhadapan. Kevin memegang tangan Rea.
"rea" ucap nya sambil mengeluarkan sesuatu di dalam saku celana nya.
Sebuah kotak berbentuk hati berwarna merah.
Kevin lalu melepaskan tangan Rea dan membuka kotak itu.
Rea terkejut melihat isi dalam nya. sebuah cincin yang sangat indah dengan pertama di tengah nya menambah keindahan cincin itu.
"Rea anggap ini cincin tunangan kita. ini pertanda bahwa aku serius dan siap akan menunggu mu, dan aku pasti akan menikahi Rea.
Rea tersenyum bahagia. Ia merasa Ia adalah wanita paling bahagia malam ini. sampai ia tidak bisa mengatakan apa apa lagi.
Kevin mengambil tangan kiri Rea. Ia memasangkan cincin itu di jari manis Rea.
Jari nya yang indah tambah indah mengenakan cincin itu.
"terima kasih" hanya itu yang Rea ucap kan. Ia sangat bahagia.
Tapi kebahagian itu akan lenyap. karena tiba tiba seorang gadis menghampiri meja mereka sambil menangis.
"Kevin" ucap nya serak
Kevin terkejut melihat gadis itu. Ia adalah Salma.
Begitu juga Rea ia terkejut melihat keadaan Salma. mata nya merah karena menangis. rambut nya acak acakan. Wajah nya sangat berantakan.
Rea berdiri dan coba menenangkan Salma. Karena ia pikir ini mungkin adalah masalah percintaan. Salma dikenal orang sering gonta ganti cowok. Itu membuat Rea berpikir bahwa Salma sedang patah hati.
"Salma tenangkan dirimu, duduk dulu" ucap Rea sambil memegang lengan Salma
Salma tidak peduli dengan ucapan Rea. Ia melepaskan pegangan tangan Rea.
Rea terkejut tapi ia tidak marah. Ia berpikir Salma sedang dalam masalah.
" Salma, kamu kenapa?" ucap salma memandang Salma.
Sementara Salma memandang Kevin. Kevin hanya diam seribu bahasa sambil menundukkan kepala nya. Ia seperti sudah bisa membaca situasi apa yang akan terjadi malam ini.
keadaan hening sejenak
ada apa ini. apa yang sedang terjadi. Aku tidak memahami ini. Sial, kenapa semua nya diam. Rea
kenapa harus hari ini. Seperti nya ketakutan ku hari ini menjadi kenyataan. Apa yang harus aku lakukan. Bagaimana dengan Rea. Kevin
Maaf Kevin, Rea, aku harus mengatakan ini. Salma
Tiba tiba Salma membuka mulutnya. Ia berbicara menghadap Rea yang masih berdiri.
"Rea, aku hamil anak Kevin" ucap Salma yang membuat Rea seakan tersambar petir di siang bolong