Pagi telah datang.
Rea bangun dan bersiap siap untuk pergi kerja. Setelah selesai bersiap siap ia pergi ke meja makan. Ia ingin sarapan pagi.
Tapi setelah sampai di meja makan Rea melihat ada ibu dan Retha. Ia sangat malas bertemu Retha. Ia urungkan niat nya untuk sarapan pagi. Ia menuju ibu nya lalu ia pamit pada ibu nya.
"kamu tidak sarapan dulu nak?" tanya ibu nya pada Rea
"nggak bu, udah gk ada selera buat makan"jawab nya sambil melihat tajam Retha dan langsung berlalu pergi.
"lihat itu adik kamu jadi marah kan sama kamu, Dia sampai gk mau sarapan sama kita"
"kok ibu salahin aku sih, dia nya aja tuh yang lebay"
"kamu harus mintak maaf sama adik mu"
"gk ah bu, ibu aja tu minta maaf aku sih males banget" ucap Retha lalu pergi
Ibu nya hanya mengeleng geleng kan kepala.
🌷_________________________________________🌷
Sesampai nya di kantor.
Mood Rea belum kembali normal. Ia masih kesal dengan kejadian tadi malam. Sehingga ia langsung pergi ke ruangannya tanpa menyapa karyawan kantor yang lain. Ia lalu mengerjakan tugas nya untuk menghilangkan rasa kesal nya.
🌷________________________________________🌷
Hari ini Rea pulang lebih cepat dari kemarin.
Ia sudah sampai di rumah nya ketika jam menunjukan pukul 17.15
Sebentar lagi Retha pulang.
"males banget gue ketemu sama kk Retha"gumam nya pelan.
Ia berpikir sejenak, lalu mengambil hp nya. Tujuan satu satu nya adalah sahabat nya Dinda. Ia lalu menelpon Dinda
Dinda : halo ya, lo masih sedih?
Rea : gk lh din, lo lagi di mana?
Dinda: di rumah, gue baru aja pulang, tadi gue interview kerja ya
Rea : Gue boleh main rumah lo gk Din, gue lagi males nih di rumah
Dinda : boleh dong, cepetan datang gue tunggu nih
Rea : oke. bentar ya
mereka lalu mengakhiri pembicaraan. Rea lalu bersiap siap dan pamit pada ibu nya dan langsung pergi ke rumah Dinda.
🌷________________________________________🌷
Di dalam kamar Alqi
terlihat Alqi sedang melamun. ia sedang memikirkan Rea.
"dia itu cantik banget ya, gue gak nyangka bisa ketemu dia lagi setelah di jalanan itu"gumam nya
Ia lalu teringat kejadian sore itu
Alqi memang sengaja berhenti di situ
ia sedang memandang danau di ujung jalan dari dalam mobil. Ia sering melakukan itu jika sedang ada masalah. Dengan melihat tempat itu bisa membuat nya tenang. sudah 1 jam ia disitu.
tempat itu memang sepi terutama di sore hari sehingga Alqi tidak menyangka akan ada yang lewat sesore itu.
Saat itu ia sedang melamun sambil menatap danau itu. Tiba tiba seorang gadis menghampiri nya. Gadis itu mengetuk jendela mobil nya.
"hei, tumben ada orang lewat disini. inikan udah hampir senja" batin nya
ia lalu membuka jendela mobil
Ia melihat gadis itu malah terpana melihat ia.
"ini cewek kok malah bengong sih?" batin nya lagi
ia mencoba menyadari wanita itu. Dan tidak ia sangka wanita itu marah marah pada nya
Ia ingin tertawa melihat wanita itu, tapi ia tahan supaya tidak terlihat bahwa dia senang melihat itu.
"imut juga nih cewek" batin nya saat melihat wanita itu marah marah
Sepulang ke rumah ia teringat wanita itu. Ia begitu tertarik pada wanita itu. Entah apa yang membuat nya begitu senang dengan wanita itu. malam itu sebelum tidur ia berkata dengan diri nya sendiri
"akan aku cari wanita itu sampai ketemu"
Dan pagi dan di kantor ia sangat kaget sekaligus senang melihat wanita yang di temui nya dan menganggu pikiran nya itu adalah sekretaris baru nya.
Alqi tersenyum mengingat kejadian itu.
"gue bilang gk ya kalau gue cinta sama dia. Atau gue lamar, tapi ini terlalu cepat. Nanti saja cantik, aku pasti akan memiliki mu" ia berbicara pada diri nya sendiri.
🌷_________________________________________🌷
perang dingin antara Rea dan Retha belum berakhir. Mereka belum baikan. Di antara kedua nya sama sama tidak mau minta maaf.
Rea selalu menghindar jika ketemu dengan Retha. Retha kalau ketemu Rea pasti memulai perkelahian.
Ibu nya sangat sedih melihat kedua anaknya.
Rea sendiri tidak tau sampai kapan ia dan kakak nya akan selalu diam begitu. Tapi ia tidak mau minta maaf.
pada malam hari Rea baru pulang dari rumah Dinda. Retha yang membukakan pintu
"hei wanita simpanan dari rumah pria simpanan mu itu ya?" ucap Retha pedas
"kakak kalau ngomong yang bener ya"
"Apa?? emang kenyataan nya gitu kan"
"serah lah kk, aku capek"
"iya lah capek kan habis layani tuan Alqi"
plaakk. Rea menampar Retha lebih kuat dari tamparan yang kemarin.
Retha tidak senang. Ia membalas tamparan Rea. bahkan lebih kuat
Rea memegang pipi nya yang terasa panas.
"lo nantangin gue kn?"ucap Retha marah
"kakak itu gak pernah hargai aku, di mata kakak aku selalu aja salah, kakak boleh kok gk suka sama aku, kakak boleh benci sama aku, tapi please kk jangan nuduh aku kayak gitu, aku kerja baik baik buat bantuin kakak memenuhi kebutuhan, kakak malah fitnah aku kayak gitu, kalau kakak udah benci banget sama aku, aku pergi aja kk" Rea mengeluarkan isi hati nya yang selama ini dia tahan.
ibu nya keluar dari kamar nya
"pergi aja kalau lo mau, gue seneng kok"
"apa yang kamu katakan ini nak" ucap ibu nya
"kan dia mau pergi bu, ya biarin aja"
"itu adik kamu, kamu tidak boleh seperti itu sama adik kamu, kalian ini saudara kandung tidak boleh berantem. ayo kalian minta maaf"
Retha menatap Rea tajam.
lo yang minta maaf gue sih ogah.
begitu mungkin arti tatapan Retha.
Rea diam saja
"ayo kalian minta maaf. kalau tidak biar ibu saja yang pergi dari rumah ini. ibu tidak suka tinggal di rumah dengan anak ibu yang bertengkar gitu"
"jangan bu, iya iya ini aku minta maaf" Retha akhir nya mengalah
"Rea maafin gue ya"ucap nya dengan nada yang di buat buat tulus
"iya kk, aku juga minta maaf"jawab rea sambil tersenyum. Rea tau kakak nya hanya berpura pura agar ibu nya tidak pergi.
semenjak itu mereka tidak lagi bertengkar
walau mereka jarang terlihat mengobrol tapi pertengkaran tidak ada lagi. Itu cuma dilakukan agar ibu nya tidak pergi dari rumah.