Mendengar hal itu, Syasa yang telah bersiap untuk pergi dari cafe itu mendadak berhenti dan keseimbangan Syasa meluruh seketika. Dia hampir saja jatuh apabila tidak diraih oleh Doni.
Syasa memutar pandangannya menghadap kearah Bagas yang masih duduk di kursinya. Syasa sangat terkejut setelah mendengar penuturan Bagas, "lo gila! Kenapa lo sembunyiin penyakit lo selama ini? Lo pikir apa yang ada dipikiran Adel kalo dia tahunya waktu lo udah nggak ada."
Bagas menundukkan kepalanya dalam-dalam, "gue nggak mau bikin orang yang gue sayangi terbebani dan gue nggak mau di kasihani, Sya."
Syasa kembali duduk di kursinya dengan emosi, "lo pikir dengan ini lo bisa buat Adel nggak sedih? Justru ini yang ngebuat dia lebih sedih karena lo nyembunyiin ini dari dia. Dia bakal nyalahin diri dia sendiri karena dia nggak tau keadaan dan nggak bisa ngerawat lo. Lo pernah mikirin hal itu nggak sih?"