Chereads / ANGKASA / Chapter 17 - Bagian 15

Chapter 17 - Bagian 15

Setelah Virgo menjelaskan semuanya, Rangga dan Pandu langsung emosi. "Beraninya main dibelakang, pengecut lo Farhan!" gertak Rangga emosi, suaranya terdengar oleh seisi kantin bahkan Farhan dan gengnya sekalipun yang kini duduk di pojok kanan.

'Oh, macannya sudah bangun. Baiklah, sebelum lo menghalangi ini gue akan singikirin lo terlebih dahulu.'batin Farhan menyeringai.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Tanpa sadar Virgo lupa kalau hari ini adalah ulang tahun Rangga, sebelum dini hari. Ia mengirimkan spam chat ke Rangganteng, biarlah tidurnya tergaganggu asalkan Virgo bisa mengucapkannya walaupun tak langsung.

Sedangkan Rangga yang memimpikan dirinya kini menjadi artis dan banyak yang memotretnya langsung buyar mendengar suara ponselnya berdering, nada CuteNaughty mengusiknya.

"Hah, siapa sih yang ganggu boboknya Rangganteng ini?!" kesal Rangga, pop-up dari Virgo yang mengirkmkan spam chat. Selamat ulang tahun Rangga yang ke-17 cuwitcepentin katanya.

Rangga bersorak girang. "Yeayyy, gue mulai gede. Bisa pegang KTP, pegang SIM, jadi gak diomelin lagi kan sama papa buat bawa motor ke sekolah."

Rangga juga melihat chat dari Pandu. Habede Rangga, semoga goblik lo berkurang walaupun 1% dan kepintaran lo melejit kalau gak mikirin cewek :). Aminkan saja. Rangga kembali terpejam, besok ia tak sabar menanti kado unik dari dua sahabatnya itu, Angkasa? Entah cowok pikun itu masih ingat atau tidak. Masalah traktir? Giringlah duo VigPan ke warung pecel bu Lastri.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Virgo tak membeli hadiah untuk Rangga, ia hanya membukus satu buah buku tulis dan pulpen standard, sederhana. Ia tak sempat memilih hadiah apa yang pas. Saat Rangga baru memasuki kelas yang masih sepi Virgo menyanyikan lagu mabruk alfa mabruk, ucapan ulang tahun versi Islam. Walaupun Rangga tak mengerti karena beda agama ia tetap senang.

Rangga memeluk Virgo. Awas kelepasan alias homo!

"Miakasih Virgo." Virgo yang merasa dipeluk menghindar langsung. 'Gue bukan guling Rang!'

"Myasama. Nih, maaf ya Rang gue gak sempet beli hadiah apa." Virgo memberikan sebuah buku tulis dan pulpen yang belum sempat ia bungkus.

Tak berselang lama Pandu pun menyanyikan lagu Happy Birthday dengan suara merdunya, salah. Cemprengnya.

Pandu memberikan sebuah kado berbentuk kotak. Rangga menerimanya, isinya unik seperti tahun kemarin kan? Hmm, semoga. Pandu pernah memberinya boneka teddy bear yang bisa bicara walaupun ucapannya hanya 'Rangga jangan goblik, jangan mainin hati cewek. Semoga pinter.' entah Pandu merancangnya bagaimana. Ia cowok, tapi boneka itu Rangga simpan di meja belajarnya. Andai ia punya pacar, pasti diberikanlah boneka tediber itu untuk kenang-kenangan, gak bisa peluk Rangga bisa peluk tediber sepuasnya.

"Bedankt!ยน" ucap Rangga haru.

Angkasa yang baru saja melangkahkan kaki masuk pun bersikap acuh. 'Sabar Rangga, Angkasa lagi masa pikunersis.'batin Rangga tersenyum.

Tanpa tau ada seorang cowok yang mengintip dibalik ujung jendela kelas, ia puas. Informasi dapat!

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

"Lo dapat informasi tentang dia?" tanya Farhan pada Igo, ia memelankan suaranya agar guru yang sedang menjelaskan tak mengamuk dan memberikan hukuman.

"Sudah bos, dia ulang tahun sekarang." jawab Igo. Ia juga lega karena Farhan tak mengganggu Bintang, walaupun sebentar tapi Farhan akan menjalankannya tanpa sepengetahuannya, secara diam-diam Igo juga memantau kegiatan Farhan, rencana Farhan, dan geraknya saat meletakkan foto Angkasa dikelas Bela. Terserah kalau dirinya dipandang sebagai pengkhianat, tapi kalau Farhan sudah kelewat batas seperti menghabisi nyawa ia tak akan pernah ikut andil lagi.

"Oke, nanti kita buat dia datang ke kafe didekat sekolah, hias secepat mungkin seperti perayaan ulang tahun, lampunya hias seindah mungkin. Rangga akan merayakannya, sendirian dan ringisan kesakitannya."

'Mau apa lagi? Lenyapin Rangga? Kalau itu gue harus kasih tau Rangga diam-diam, Farhan benar-benar menjadi berbahaya sekarang. Mata-matanya ada dimanapun. Rangga, walaupun nantinya lo risih dengan kehadiran gue, percayalah kalau niat gue itu tulus buat bantu lo Rangga.'batin Igo diliputi rasa sedih.

Sebelum dirinya masuk ke geng Farhan, ia teramat sangat menjadi bagian anggotanya. Mengenai Igo yang pernah di bully, dimanfaatkan kalau sedang butuh, dan uang sakunya sering dipalak oleh Ryan dan kawannya. Tapi setelah ia mengajukan diri ingin masuk ke geng ini ia senang, semua murid pun takut padanya. Tapi lain dengan hatinya, setelah tau seluk beluk sekolah ini yang terdiri dari dua geng terbesar yaitu Elang dan Rajawali. Elang terkenal akan tanggung jawabnya dan menjaga ketertiban sekolah, Rajawali terkenal akan tawurannya dan prestasi untuk mengelabui guru, seperti telat, bolos dan masuk tanpa keterangan.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Setelah melipat seragamnya dan diletakkan di lacinya Virgo menyelipkan ponselnya di sebelah seragamnya. Ia menyusul Rangga, Pandu dan Angkasa yang sudah berada dilapangan melakukan pemanasan. Ah, telat 7 menit! Gara-gara mengolesi rambutnya yang lepek dengan pomade. Biar kadar gantengnya tetap saat berkeringat.

Seorang cowok menyelinap masuk ketika sudah memastikan keadaan disekitarnya aman. Ia menjalankan perintah Farhan.

Mengetikkan pesan pada Rangga agar cowok itu mau datang ke kafe terdekat sekolah. Setelah selesai ia menyeringai ponsel ini. Sebodoh itu lo Virgo, ponsel lo gak ada kemanannya.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

ยนBedangkt=Terima kasih (Bahasa Belanda)