Chereads / Diary Of Riana / Chapter 15 - Menerima-Mu

Chapter 15 - Menerima-Mu

***

Riana menatap kosong dan datar ke arah Nana yang kini sedang berbalut selimut disana di kamarnya. Riana masuk ke dalam kamarnya Nana yang sudah mengalami kelainan mental karena telah diperkosa itu. Nana gemetaran. Riana bisa melihat hasil dari perbuatannya itu. Nana kini tampak lebih kacau dibanding terkena narkoba waktu itu. Nana gemetaran dan tidak mau bertemu dengan siapapun.

Nana meremas kedua sisi selimut nya. ruangan Nana kelam karena ia tidak mau menghidupkan lampu disana. Nana sangat trauma. dan terkena serangan mental dan fisik secara bersamaan. mulut Nana beberapa kali mengkerut karena ketakutan. Riana mendekat ke arah dalam. ia duduk di sebelah Nana. Nana bereaksi. ia melihat ke arah Riana dengan tatapan penuh ketakutan.

"Ri..ana?" panggil Nana pelan. Riana mengangguk dan memasang senyum tipis. Nana langsung memeluk Riana yang ada di sebelahnya. Hanya Riana yang kini ia kenali. sama seperti saat itu. Riana mengambil peran besar dalam kehidupan Nana. Nana sontak memeluk Riana di sampingnya. menenggelamkan wajahnya di dada Riana. ia gemetaran dan takut. traumanya menjadi semakin besar saat orang itu datang.

***

ia tidak mengenali siapapun dan takut kepada orang lain.

***

"I..ini rumah Nana?" tanya seorang lelaki itu di depan rumah Nana. Riana mengangguk dan menunjukkan kamar dimana Nana berada. Haru menelan ludah, sekilas ia tampak khawatir. dengan langkah ragu ia berjalan menuju ke kamar Nana dilantai atas.

Pihak sekolah tidak ada yang mau dan bisa menjenguknya. karena Nana tidak mau disentuh oleh orang lain. seolah ia tidak mengenali siapapun. dan seolah semua orang itu ingin memperkosanya. separah itulah kerusakan mental yang diterima oleh Nana. dan haru datang kesana sebagai perwakilan sekolah. haru sangat terkejut saat mendengar kabar tentang Nana. dan mengejutkan nya ia menyanggupinya.

Nana tampak sangat kacau. Riana memandang kosong ke arah haru yang datang mengunjunginya sebagai perwakilan dari pihak sekolah. Haru menyanggupi hal itu. Nana sekarang sudah kacau sampai seperti ini. haru akan melihatnya dan akan mulai memandangnya dengan jijik. Riana beranjak dari sana. memberikan tempat pada haru dan memilih untuk pulang kerumahnya untuk belajar.

sekarang Nana akan di benci dan dipandang rendah oleh haru. bagaimana pun juga harga diri seorang wanita terletak di tubuhnya. Nana sudah menderita narkoba dan sekarang ia sudah di lecehkan. pandangan semua orang tentangnya sudah buruk. tinggal bagaimana pandangan haru. Riana tau kalau hal ini begitu kejam. ia merengut sendiri harga diri sahabatnya hanya demi keinginannya sendiri.

tapi ia juga sudah menderita. haru menerima Nana karena ia adalah seorang gadis yang jauh lebih cantik dan lebih bersinar daripada dirinya. dirinya yang hanya biasa biasa saja. oleh karena itu ,ia akan meredupkan cahaya itu perlahan-lahan dan dialah yang akan dilihat. Riana begitu egois dengan caranya sendiri, ia egois. ia ingin dilihat oleh orang lain yang dia sukai. dan itu karena sebuah perasaan cinta. seumur hidup ia sudah menahan semua itu. karena Nana. ia terbiasa. tapi ketika ia mendapati kalau haru menyukai Nana. pertahanannya hancur secara menyakitkan sedikit demi sedikit.

***

dan itu hanya di ketahui oleh dirinya sendiri. tidak ada yang tau. baik Nana ataupun haru si pelaku kehancuran itu.

***

haru menatap ke arah Nana yang tampak sangat kacau. lebih kacau daripada saat dulu. Nana yang ceria, kini tampak putus asa dan ketakutan. Nana memeluk selimutnya. ia seperti anak anak yang ketakutan. Haru menatap dengan khawatir dan sakit. melihat Nana seperti ini. jauh berbeda dari biasanya. ketika mendengar kalau Nana di lecehkan membuat haru merasa begitu hancur saat itu juga.

pikirannya terasa hancur dan ruwet. dan haru menyanggupi kalau ia yang akan datang kesana. semua orang takut padanya. Nana benar benar hancur dan jauh berbeda dari biasanya. ia bukanlah seperti Nana yang sebenarnya. Terkena narkoba dan serangan mental itu sangat sakit. ia tau itu. bertahan dan bisa sembuh dari narkoba adalah suatu pencapaian yang luar biasa. Tapi.., dilecehkan. Nana tidak lah sekuat itu. Nana, gadis kecil polos yang bahkan tidak pernah kehilangan senyuman nya. kini kehilangan senyumannya. wajahnya tampak kusam dan kacau.

kantong mata lebar pertanda ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. seluruh tubuhnya gemetaran hebat. dan kedua matanya menatap penuh ketakutan dan keputusasaan ke arah depan. tidak ada haru disana. tidak ada siapapun selain sebuah ketakutan dan kegelapan. ia seperti orang yang sangat berbeda. haru meneguk ludahnya. melangkah ragu kearah Nana. rasanya sakit saat melihat Nana jatuh seperti ini.

"Nana"

***

Plak!

***

belum sempat haru mendekat. Nana sudah menepis tangannya dan bergerak mundur kebelakang hingga ke dinding dengan ketakutan. Haru menatap ke arah Nana dengan tatapan sedih. ia sampai mengalami trauma seperti ini. Nana gemetaran. ia seperti tidak lagi mengenali siapapun di sekitarnya. haru melihat ke arah tangannya yang ditepis tadi. ia juga tidak diterima. Nana bahkan tidak mengenalinya. haru perlahan mengarahkan manik matanya menatap ke arah Nana yang berantakan.

"Nana..ini aku haru" seru haru lagi. ia dengan lembut mendekat. Nana masih memberontak keras. seolah ia sama sekali tidak mengenali haru. Nana menatap dengan penuh ketakutan. ia menolak keras haru lagi dan lagi. dengan kata kata kasar dan kata kata yang sungguh menyakitkan.

"Kau..kau menyentuh Nana. kau jahat!" teriak Nana lagi. ia memeluk tubuhnya sendiri merasakan bagaimana tubuhnya dikotori oleh orang itu.

"..."

rasanya seperti tidak ada satu hal pun yang membuat haru merasa sesakit ini. melihat Nana yang seperti kehilangan harapannya. ia tidak mampu berkata kata. kata kata pun tidak cukup untuk mengembalikan Nana seperti semula. Nana terlalu banyak mengalami tekanan tak terduga dalam waktu singkat. Nana yang seperti ini tidaklah mengejutkan. Nana sendiri tidak akan kuat.

"Nana.." haru masih mencoba.

"Tidak, menjauh!..Nana kotor!" seru Nana ia memeluk dirinya dan perlahan menunduk. membiarkan rambutnya perlahan berjatuhan dengan kacau. ia tidak peduli apapun lagi. ia sangat kotor. ia sudah begitu kotor dan tercela. ia tidak punya semangat hidup lagi. ia tidak pantas disebut sebagai manusia yang bermartabat lagi. Nana bisa membayangkan bagaimana tatapan orang orang mengenai dirinya.

"Nana..ini aku haru" bisik haru lagi. melihat Nana yang seperti ini. Sangat kacau dan menolak dirinya. meksipun tidak ada hal yang bisa ia lakukan. ia akan terus berusaha. kali ini ia akan ikut menyelamatkan Nana. Haru terus mendekat secara perlahan. Nana takut, ia melambaikan kedua tangannya mengusir haru dengan ketakutan. dalam bayangan Nana. ia berpikir kalau orang didepannya akan mengejeknya. ia akan menyentuhnya lagi secara kotor.

"hiks... lepaskan.. hiks" histeris Nana lagi. ia sangat takut. ia sangat takut hingga ia menangis perlahan. ia tidak bisa seperti ini lagi. rasanya ia seperti sangatlah kotor. tidak ada yang akan menerima dirinya lagi. Haru memegang kedua tangannya dengan lembut. Nana terkejut dan memberontak. tapi haru tidak menyerah. ia ingin agar Nana tau. kalau ada orang lain yang akan tetap menerima-nya. ada yang lain disini. dan Nana tidaklah sendirian.

***

ada dia.

***

"lepaskan...hiks" suaranya mulai terdengar gemetar. tangannya gemetaran tiada henti. haru tidak ingin melakukan sentuhan secara langsung. ia takut kalau Nana akan terkejut. maka..... ia hanya membiarkan dirinya memegang kedua lengan Nana hingga ia tenang dan terbiasa. dengan sabar haru menunggu hingga Nana tenang. Nana perlahan merasa tenang. ia merasa kalau orang di depannya tidak sedang memaksanya. meksipun ia sama sekali tidak mengenalnya.

***

hitam putih.

***

Haru tersenyum ketika melihat Nana jauh lebih tenang. Nana masih sangat cantik. meksipun ia kacau seperti ini. wajahnya yang kelam karena tidak adanya cahaya. haru sedikit mendekat ke arah wajah Nana. Nana terdiam saat merasakan hembusan nafas hangat tapi nyaman dari haru di wajahnya.

"Kau sudah tenang?"

"..." Nana hanya diam saja. haru tau itu. ia tidak akan merespon nya. Nana hanya diam saja. menatap kosong ke arah haru tanpa ada bayangan apapun. haru tau itu. ia tidak masalah jika saja perbuatannya sama sekali tidak diketahui oleh Nana. ia hanya ingin agar Nana baik baik saja. ia ingin Nana , Nana kembali seperti semula.

"Nana.., kau baik baik saja kan?" tanya haru dengan lembut. ia tidak mau Nana merasa ketakutan saat ia bertindak cepat. ia akan memulai dengan pelan pelan hingga Nana terbiasa.

Nana mengangguk. kemudian ia bisa merasakan kedua tangannya diturunkan secara perlahan. tangan haru dengan lembut diarahkan pada tangannya dan saling menautkan kedua jari mereka di atas paha Nana. Nana hanya diam disana. layaknya seperti sebuah boneka barbie cantik tanpa nyawa.

"Nana...Nana kotor...Nana tidak akan disukai lagi...Nana..akan dijauhi". Perlahan Nana mulai mengeluarkan isi hatinya. ia menangis. kedua bahunya bergetar dan tangannya juga. Haru masih berada dalam posisi yang sangat dekat dengan Nana. Nana yang duduk di pinggir kasur dan haru yang duduk di depannya. dengan kedua tangan saling ditautkan dan wajah haru menatap sangat dekat ke arah Nana. melihat secara jelas setiap bagian wajah Nana. suasana terasa sangat hening, penuh dengan segala perasaan yang mengalir memenuhinya. penuh dengan perasaan hangat yang bercampur dengan kesedihan yang membuat siapapun akan menangis ketika merasakan kisah diantara mereka.

"Nana... biar-pun orang lain akan melakukan hal itu. aku tidak akan pernah melakukannya. aku akan ada disisimu Nana. aku...akan menerima dirimu apa adanya" seru haru.

Nana terdiam. apa adanya?. dirinya yang sangat kotor seperti ini?.

"...Nana kotor"

"Aku tau"

"...Nana...jelek"

"siapapun bisa seperti itu"

"...Nana..jahat" .bahu Nana mulai gemetaran. haru semakin dekat. ia mengarahkan wajahnya ke arah wajah Nana yang menahan tangis.

"Nana tidak jahat. Nana sangat baik seperti malaikat yang dikirim untukku"

"Nana.. Nana-" Nana terhenti saat bibir haru dan dirinya bertemu. rasanya sangat hangat. membuat setiap perasaan negatif Nana seolah lenyap tidak bersisa. Nana menutup kedua matanya menikmati hal itu. hanya sebuah kecupan singkat manis. haru melepaskan ciuman sesaat mereka. menatap ke arah Nana dengan sebuah senyuman tipis. Nana perlahan membuka matanya menunjukkan bayangan haru yang mulai tampak di kedua mata berwarna biru-nya itu.

"ha..ru?"

"iya ini aku" seru haru dan ia memeluk Nana. dan perlahan Nana ikut memeluk haru dengan tangannya yang masih gemetar perlahan demi perlahan dari arah bawah dan memeluk tubuh haru yang memeluknya. rasanya begitu hangat. rasanya begitu nyaman. Nana menyandarkan kepalanya diantara ceruk leher haru. dan haru mengelus perlahan punggung Nana dengan hangat.

***

Disaat seseorang menerima orang lain. meksipun ia sangat berantakan dan kacau. berada di titik terendah dalam hidup-nya. itu adalah saat dimana sebuah cinta akan bermekaran bahkan di waktu terburuk sekalipun. akan terus tumbuh dan berkembang dari sebuah perasaan menerima satu sama lain. karena perasaan sesungguhnya ada disaat seseorang saling menerima. dan saat seseorang tidak akan membenci orang yang dia sukai. meksipun ia akan berubah. meksipun ia akan jatuh dan sama sekali tidak menyadari dirimu. karena itulah keajaiban dari sebuah kata cinta. begitu sederhana dan begitu dalam. begitu menyedihkan dan juga begitu menyenangkan. sebuah kata yang akan selalu dibutuhkan dalam hidup dan akan selalu berkembang setiap kali waktu terus berputar.

***

dan menghubungkan antara dua orang yang berbeda dalam satu kehidupan.

***