Ririz's Pov
Aku terbangun dari ketidaksadaran ku, mata ku terbuka dan aku pikir nyawa sudah diambil dari tubuhku tapi saat semua nampak dengan jelas, kulihat seorang wanita cantik dengan mata hitamnya berada disisiku sambil memegang tanganku. Dan saat wanita itu tau bahwa aku sudah sadar dia makin mengeratkan genggaman tangannya.
Vie : " Puji Tuhan kamu sudah sadar, sudah merasa baikan belum???"
Ririz : " Dimana ini??? Kamu siapa??? Dan kenapa aku malah disini???"
Vie : " Kita di rumah sakit sekarang, oh iya nama aku Vie."
Ririz : " Harusnya kamu biarin aja aku mati tadi, gak ada gunanya aku hidup semua orang udah ninggalin aku."
Vie : " Justru itu Tuhan suruh aku tolongin kamu buat kasih liat ke kamu ada Pribadi yang tak pernah meninggalkan kamu."
Ririz : " Tuhan aja biarin aku kehilangan banyak hal bahkan keluarga dan dia yang aku cintai."
Vie : " Kamu salah kalau Tuhan gak sayang sama kamu buat apa Tuhan pertemukan aku sama kamu??? Oh iya siapa namamu???"
Ririz : " Namaku Ririz Occta, apa yang kamu mau dari aku?"
Vie : " Aku hanya ingin menolong mu sudah itu saja."
Ririz : " Tapi aku sudah bosan hidup dan semua begitu berat untuk ku jalani jadi ku rasa aku tak akan sanggup sendiri..."
Vie : " Kenapa kamu merasa sendiri??? Bukankah ada keluarga dan suami mu???"
Ririz : " Sungguh miris aku punya keluarga tapi mereka sibuk dengan dunia mereka sendiri dan suami??? Bahkan aku belum menikah"
Vie : " Maafkan aku..."
Ririz : " Tak apa... terimakasih sudah menolong ku lalu dengan apa aku bisa membalas nya???"
Vie : " Sudah lah yang penting kamu harus tetap hidup demi bayi dalam kandungan mu. Dokter bilang dia baik-baik saja jadi tolong jaga dia baik-baik ya. Bisa kah aku meminta nomor ponsel mu??? Jadi biar aku gampang ngehubungin kamu"
Ririz : " Tentu saja nomor ku 085877533***"
Gila wanita ini sungguh cantik saat tersenyum dan entah kenapa hati ku bergetar hanya karna melihat senyuman nya. Apa aku benar-benar masih hidup sekarang??? Bagaimana bisa aku belum mati tapi aku sudah melihat salah satu bidadari di sini???
Mata ku tak sanggup berpaling dari wajah cantiknya, matanya begitu indah dan dia begitu hangat. Ku rasa Tuhan punya satu rencana dibalik semua ini, dan mungkin saja ini waktunya aku untuk memperbaiki semuanya.
Vie : " Apa rencana mu selanjutnya??? Apakah kamu mau pulang ke rumah???"
Ririz : " Aku gak tau tapi aku gak sanggup liat keluarga ku, aku butuh ruang untuk sendiri sementara waktu... "
Vie : " Kalau begitu tinggallah bersama ku untuk sementara waktu, selama yang kamu butuhkan..."
Ririz : " Kenapa kamu mau menolong ku??? Padahal kamu sama sekali tidak pernah mengenalku bukan???"
Vie : " Apakah menolong hanya boleh di lakukan pada orang yang di kenal??? Aku hanya melakukan apa yang menurutku baik itu saja..."
Ririz : " Jadi kamu tidak peduli kenal tidak nya kamu dengan seseorang yang membutuhkan pertolongan mu???"
Vie : " Tentu saja aku sama sekali tidak peduli akan hal itu, siapapun yang membutuhkan pertolongan maka aku akan menolong sekuat dan semampu ku..."
Ririz : " Maaf aku merepotkan mu..."
Wanita itu hanya tersenyum tanpa mengatakan apapun lagi, ahhhh Tuhan lagi dan lagi aku tidak percaya jika aku masih hidup karna bidadari Mu sedang tersenyum kearahku seperti ini. Dia baik sekali meski dia sama sekali tidak mengenal aku tapi dengan tulus dia menolong ku.
Aku seperti mendapatkan kesempatan hidup kedua ku sekarang, mungkin ini bukan hanya sekedar kebetulan karena aku yakin bahkan kebetulan-kebetulan kecil di dunia ini punya tujuannya tersendiri. Baiklah aku akan berusaha memulai semua dari awal lagi, membuka lembaran baru dan menjalani hidup untuk lebih baik lagi.
Keadaanku sudah membaik sekarang dan hari ini juga aku di perbolehkan untuk pulang, wanita ini membawaku pulang ke Apartmentnya. Aku rasa dia bukan orang sembarangan karena Apartmentnya sangat mewah. Ku rasa dia hanya beberapa tahun di atas ku, tapi kenapa dia bisa tinggal sendirian di Apartment semewah ini??? Entahlah mungkin nanti aku akan mengetahuinya.
Sudah seminggu sejak kepergian ku waktu itu keluargaku sama sekali tidak berusaha untuk mencari ku, mungkin mereka sudah muak dengan keberadaan ku yang hanya bisa membuat mereka pusing dengan segala tingkah ku. Aku duduk di sebuah ranjang king size berwarna putih, menundukkan kepalaku dan mengingat kembali semua yang sudah ku lalui hingga detik ini.
Vie : " Heiii apa yang kamu pikirkan?"
Ririz : " Emmm entahlah aku hanya merasa berdosa dengan semua hal yang sudah aku lakukan, maaf karena aku merepotkan mu. Bahkan sudah seminggu aku menghilang mereka sama sekali tidak peduli..."
Vie : " Sudahlah jangan terlalu stress kamu harus menjaga kesehatan supaya bayi yang ada didalam kandungan mu tetap sehat. Meski seluruh dunia meninggalkan mu, percayalah aku akan tetap disini berada di sisimu untuk terus menemani mu."
Ririz : " Sebenernya aku malu, kamu tidak mengenal ku tapi kamu justru menolong ku bahkan membiarkan aku menumpang di apartment mu."
Vie : " Santai aja kali Ririz lagi pula aku bosan tinggal sendirian disini. Ya udah kita makan dulu yukk udah malem, aku udah masakin nasi goreng kesukaan kamu..."
Ririz : " Makasih banyak Vie maaf selalu merepotkan mu..."
Vie : " Jangan ngomong gitu lah kita kan teman dan aku gak merasa di repot kan jadi berhenti bilang kalau kamu ngerepotin aku ya..."
Ririz : " Makasih Vie..."
Vie : " Never mind..."
Kami berjalan beriringan untuk turun ke ruang makan, benar saja di sana sudah tersaji dua piring nasi goreng dengan aroma yang seketika membuat perut ku terasa lapar. Sebelum makan kami berdoa terlebih dahulu dan menyantap makanan buatan Vie yang rasanya luar biasa enak di selingi obrolan ringan yang membuat suasana makan kami terasa lebih hangat.
Kehangatan yang tidak pernah lagi aku dapatkan ketika berada di rumah namun di sini aku mendapatkan kehangatan yang sama bersama dengan Vie. Tuhan ampuni aku dan terimakasih untuk kesempatan yang masih Tuhan kasih buat aku. Aku akan belajar untuk menjadi seseorang yang lebih baik mulai dari hari ini.
Setelah selesai makan Vie meminta ku untuk kembali ke kamar dan beristirahat dan dia akan mencuci piring bekas makan kami berdua. Tapi aku menolaknya, karena dia tidak mengizinkan aku untuk membantu jadi ku putuskan untuk menunggunya hingga selesai baru setelah itu kami berjalan bersama untuk kembali ke kamar.
Aku menatap sekeliling apartment yang terlihat mewah ini, aku jadi penasaran bagaimana dia bisa tinggal di sini bahkan yang aku lihat hanya ada foto dirinya yang terpasang di beberapa sudut apartment. Setelah masuk ke dalam kamar aku segera menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan juga menggosok gigi ku sebelum tidur. Dan setelahnya Vie juga melakukan hal yang sama kemudian berbaring di samping ku.