"Hai kita bertemu lagi." Rico melambaikan tangan ke arah Dinda dan Arya. Disampingnya berdiri seorang gadis cantik dengan gaun pendek potongan kerah rendah. Sehingga membuat siapa saja yang melihatnya akan lebih fokus ke dadanya dibanding wajahnya.
"Kita boleh gabung kan?."
Arya berpindah duduk disebelah Dinda tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Sementara perempuan yang datang bersama Rico masuk duluan duduk dihadapan Dinda dan Rico disebelahnya.
"Apa kabar Din? Terakhir kita bertemu pas acara reuni yaa. Oya, kenalkan ini Aline, pacarku. Dan.... tuan pendiam ini adalah..." Rico senyum tipis dan mengangkat kelopak matanya seraya meminta kejelasan status hubungan dua teman masa sekolahnya ini.
"Kami berpacaran. Dan, akan segera menuju ke jenjang yang lebih serius." Arya menjawab pertanyaan Rico dengan santai tapi penuh intrik. Dinda membelalakkan matanya. Entah apa maksud Arya, sengaja memanas-manasin Rico atau apa. Dinda ingin segera pergi dari tempat itu dan menagih penjelasan ke Arya secepatnya.
"Ohh, selamat yaa." Jawab Rico santai.
"Kalian teman satu sekolah Rico ya? Aku sempat lihat kalian di pesta reuni. Pak Dokter kerja dirumah sakit mana?" Aline, pacar Rico bertanya dengan nada lemah lembut bahkan terkesan manja dibuat-buat demi melihat Arya yang penampilannya jauh lebih good looking dan mendominasi dibandingkan Rico.
Arya mendekap bahu kiri Dinda ke arahnya dan memainkan rambut panjang Dinda dengan jemari kanannya. Dinda benar-benar dibuat salah tingkah dengan kelakuan Arya saat ini.
"Salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Datang saja ke poli saya praktek sambil memeriksakan kehamilan nanti." Senyum sinis Arya benar-benar menunjukkan kalau dua orang yang baru datang salah waktu.
"Jaga ucapan mu Ar! Maaf kalau kami mengganggu. Silahkan dilanjut makannya, kami pindah ke meja lain." Rico pergi meninggalkan meja terburu-buru tanpa menghiraukan Aline yang masih duduk.
"Pria anda sungguh mengagumkan nona." Aline mengedipkan mata ke arah Dinda.
"Arya, apa-apaan sih. Kayak anak kecil saja." Dinda mencubit lengan Arya gemas sekali dengan tingkahnya.
"Aw aw aw...sakit yank." Arya meringis manja
"Kamu keterlaluan. Mereka kan gak ngapa-ngapain."
"Belum ngapa-ngapain. Jangan sampai kamu terpesona dengan pasangan itu ya terutama Rico."
"Kenapa sih? Cerita dong."
**********
1. Tinggalkan jejak komen kalian untuk cerita lebih baik (◍•ᴗ•◍)
2. Penulis usahakan UP setiap hari minimal 1 bab \(^o^)/
3. Power Stone kalian membuat penulis lebih semangat lagi berkarya (◍•ᴗ•◍)❤
IG: @anee_tavel