"Yups, adik bungsu kamu itu bahkan seumuran dengan Raja dan Ratu." Darren terkekeh melihat ekspresi Calista yang keheranan.
"Apa? Bagaimana mungkin? Kamu pasti becanda kan?"
"Untuk apa aku becanda? Hehehe. Mertuaku itu memang memiliki stamina anak muda meskipun usia sudah tidak muda lagi." Seloroh Darren sontak membuat Calista berpikiran macam-macam.
Calista mengernyitkan alisnya bingung. Begitu banyak kejadian yang hilang terhapus di memorynya dan entah kapan semua itu akan kembali ke dalam ingatannya. Darren yang melihat perubahan wajah sang istri, langsung memeluk erat pinggang wanita yang telah memberinya tiga anak luar biasa itu sambil berkata.
"Jangan bebani pikiranmu dengan hal-hal yang akan membuatmu sakit. Aku mengajak kamu pulang ke Indonesia bukan untuk menderita. Kita akan menghadapi semuanya bersama-sama. Seperti yang kita selalu lakukan di Korea."
