"Oh maaf tuan Steve dan tuan Darren, mereka terlalu dimanja jadi tidak mengerti sopan santun. Mohon maafkan mereka. Ayo, kalian minta maaf juga." Nyonya rumah itu berkata dengan tegas kepada dua keponakannya.
Tampak wajah keduanya yang sangat kecewa, terpaksa meminta maaf kepada pria bermata hijau dan bermata biru.
"Aku tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi." Steve meninggalkan tuan rumah dan dua keponakan pembuat onar.
"Sayang, kamu mau kemana?" Darren menarik lengan istrinya yang hampir saja pergi menjauh dari pengawasannya. Lusy yang masih berdiri di samping Ningrum menyipitkan matanya.
"Jadi, kamu itu ... istrinya tuan presdir kita?" Lusy menutup bibirnya dengan kedua tangannya. Perempuan itu tidak mengira kalau selama ini perempuan yang menjadi teman dikantornya ini adalah istri tuan Darren Anderson, yang terkenal sangat protektif ke istrinya dan cemburuan luar biasa.
